Dikutip dari kisah nyata kehidupan suamiku sebelum bertemu denganku sampai saat ini.
Yanu pemuda berumur 27 tahun yang tak kunjung menikah karena terlalu fokus dengan pekerjaan dan ibu nya.
Pada suatu ketika saat ia sedang berkunjung kerumah teman sebaya nya yang berjarak seratus meter dari rumahnya,tanpa sengaja ia melihat seorang perempuan cantik melintas depan rumah teman nya tersebut. Ia pun menanyakan siapakah perempuan cantik yang baru saja ia lihat kepada teman nya.
Simak terus kisah nya dalam novel karyaku ya...
Terimakasih...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maria Margaretha Riswanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
"Bapak...." Teriak Ashka yang baru keluar dari dalam kamarnya menuju Yanu lalu memeluknya.
"Ya le. Gimana sekolahmu tadi ?."
"Mayan lah pak. Cuma Ashka masih bingung dengan bahasanya. Ashka masih belum bisa pak."
"Nanti kamu juga bakalan bisa. Semangat terus belajar ya le. Oh iya besok pagi kita pergi ke Surabaya, jadi kamu nanti jangan tidur terlalu malam ya. Biar besok bisa bangun pagi."
"Ya pak, mama tadi sudah bilang ke Ashka kok."
"Yasudah kalau mamamu sudah bilang. Kamu mau roti bakar ?."
"Gak pak. Ayo katanya mau keluar makan malam pak. Ashka sudah laper ini."
"Ganjel pakai roti dulu ini loh le. Bapak mau istirahat sebentar."
"Tau gitu tadi aku sama mama langsung beli makanan aja pak. Makan di rumah, beres. Gak perlu nunggu-nunggu kayak gini."
"Sayang, sebentar ya. Bapakmu juga baru pulang nak. Nanti pasti keluar makan malam bareng kok. Kalau kamu lapar, makan yang ada dulu sayang."
"Yasudah deh ma. Ashka minta satu rotinya."
"Mau yang rasa apa sayang ?."
"Emang ada rasa apa aja ma ?."
"Mentega, keju sama coklat."
"Coklat aja lah."
"Nih mama kasih dua. Habiskan ya sayang, biar kamu kenyang."
"Ya ma."
Setelah mengambil roti, Ashka masuk kembali kedalam kamarnya dan memakan roti tersebut.
"Mau aku pijitin mas ?."
"Ya ma. Capek banget ternyata urus semua sendirian tanpa kamu. Gak bisa bayangkan besok aku kawal barang ke Bandung sendirian tanpa kamu."
"Memang kapan mas ?."
"Minggu ma."
"Yakin gak mau ajak aku ?."
"Pengen nya ajak kamu ma. Tapi anak-anak gimana nanti."
"Ya diajak sekalian mas. Nanti kalau kerjaan nya sudah selesai, kita liburan sebentar. Lagipula hari senin sampai selasa kan tanggal merah mas. Jadi aman lah kalau Ashka ikut."
"Eh tanggal merah ya. Wah alamat ini bakal lama bongkaran nya. Soalnya karyawan nya banyak yang libur biasanya. Bisa-bisa sehari penuh."
"Ya tidak apa-apa mas. Kalau ajak anak-anak itu yang penting jajan sama makan nya jangan sampai telat aja. Pasti aman."
"Yasudah kamu sama anak-anak ikut ya."
"Siap mas."
"Keatas dikit ma pijatnya. Sebelah kiri itu. Nah itu enak banget. Badanku rasanya sakit semua ma." Ucap Yanu mengarahkan tangan Maria yang memijat punggung Yanu menggunakan minyak zaitun.
"Pantes sakit semua mas, ini ototnya kaku semua punggung mu."
"Kamu kok pinter banget sih pijatnya ma. Pas tepat sasaran gitu. Gak asal."
"Gini-gini dulu istrimu ini pernah kursus pijat untuk bayi dan dewasa. Hehehehe..." Ucap Maria terkekeh.
"Oh lah pantes kok pinter banget pijatnya. Cuma sayang kurang satu."
"Apa mas ?."
"Gak ada plus nya."
"Mau ?."
"Ayo."
"Nanti malam saja mas. Kan Ashka udah nungguin. Kasihan dia sudah lapar mas."
"Iya ya. Yasudah ayo berangkat. Panggil Ashka." Ucap Yanu terbangun langsung memakai kaosnya lalu mengambil kunci mobil yang tergantung di tembok.
"Lah ini pijitnya gimana ?." Ucap Maria dengan tangan mengadah penuh minyak.
"Udah nanti malam di lanjutin lagi. Sekalian plus nya. Cuci tangan sana, terus panggil anakmu."
"Ya mas."
Lalu Maria pergi ke dapur mencuci tangan nya. Setelah selesai mencuci tangan, ia memanggil Ashka.
Tok...Tok...Tok...
"Kak, ayo berangkat." ucap Maria sambil mengetuk pintu kamar Ashka.
"Ya ma." Ucap Ashka lalu keluar kamar.
Sore itu Yanu, Maria dan juga Ashka makan malam bersama di sebuah resto dekat dengan kontrakan mereka.
...****************...
Keesokan harinya, Maria bersiap untuk berangkat ke Surabaya menjemput Mikha. Ia membangunkan Ashka dan menyuruhnya untuk segera mandi. Lalu ia juga membangunkan Yanu yang masih tertidur pulas.
"Mas ayo bangun, sudah aku rebuskan air untuk mu dan Ashka mandi. Ashka sudah mandi terlebih dahulu. Nanti setelah Ashka mandi gantian kamu yang mandi mas. Keburu airnya dingin nanti."
"Aku mau makan kamu dulu ma."
"Maksudnya mas ?."
Yanu langsung mendekap Maria pagi itu dan pergumulan pun dimulai.
"Ah kamu itu mas. Aku jadinya harus mandi lagi kan kalau gini." Ucap Maria cemberut.
"Hehehe. Yasudah jangan cemberut mulu, ayo mandi terus kita berangkat."
"Ya mas."
Maria dan Yanu pun pergi mandi setelah bergumul pagi itu.
Bersambung....
yukk saling support 😊
Contohnya: aku, kamu, dan dia.
Jadi bukan aku,kamu,dan dia.
Semangat kak🫶🫶🫶