Warisan Gunung

Warisan Gunung

Awal mula.

 Langit di gunung Tanggamus yang tadinya cerah berubah menjadi hitam pekat tertutup awan mendung , angin bertiup kencang sekan ingin mencabut semua pepohonan yang ada . Para penduduk di sekitar kaki gunung Tanggamus berlarian mencari tempat aman dari tiupan angin puting beliung.

     Goaaaar

satu ruangan terdengar memekakkan telinga.

    "Lari penguasa gunung sedang marah" seorang warga yang mendengar suara raungan itu berseru, dan melarikan diri terlebih dahulu.

   Para warga pun ikut berlarian menjauh dari sana, karena mereka pun ikut mendengar raungan itu.

   tak lama hujan turun dengan deras, petir menyambar nyambar menghantam sejumlah pohon besar, dari salah satu pohon yang tumbang kini terlihat sebuah sinar terang nampak bayangan naga terbang keangkasa, derak suara petir kian terdengar

   Slaaash

   jelegaaaar

   Bum

satu petir terlihat menyambar naga itu, naga itu terpental dan jatuh mengeluarkan suara kencang bahkan bumi bergetar

  goaaaargh

Naga itu kembali bangkit dan berkoar marah , ia terbang lagi, menuju inti petir

   ternyata naga itu telah bertapa ratusan tahun dan ini tahap ia menjadi naga ilahi, namun untuk mencapai itu ia harus melewati ujian petir dewa , Naga itu kembali mengudara , kini awan semakin hitam , petir berwarna ungu kini berderak, inilah puncak ujian petir bila Naga itu berhasil melewati ujian Petir Ungu maka ia akan berhasil menjadi Naga Ilahi , dan akan berpindah ke alam Khayangan , namun bila gagal ia akan kembali menjadi telur dan menunggu beberapa ratus tahun lagi untuk bisa menantang ujian petir dewa

   jdaaaaar

   dhuaaaar

 Naga itu hancur berkeping keping , hanya kepingan terakhir yang mengeluarkan sinar dan jatuh menghujam ke bumi. Sinar itu melesat jauh ke dalam bumi, dan perlahan tertutup oleh reruntuhan

  Naga itu kini berhibernasi lagi kegagalannya harus di tebus dengan kembali bertapa dalam gunung Tanggamus untuk beberapa ratus tahun lagi.

   Langit kembali cerah , mendung tersapu awan, membuat mentari kembali bersinar.

 Lambat laun peristiwa petir dan angin puting beliung yang mengamuk terlupakan oleh warga

  di dalam perut gunung Tanggamus, sinar pecahan dari naga yang terkena petir berdiam di atas sebuah batu , dan lambat laun menyatu dengan batu itu.

  Waktu terus berjalan, kehidupan di kaki gunung Tanggamus semakin ramai memasuki kemajuan jaman yang kian canggih. Kejadian yang sempat menggemparkan itu pun mulai terlupakan.

   ⚫⚫⚫⚫⚫⚫

Di sudut kota , seorang pemuda tampak seorang pemuda berjalan di tengah keramaian , ia tak peduli bila ia menjadi pusat perhatian, bagaimana tidak , dengan pakaian yang kotor dan rambut memutih karena banyaknya tepung yang memenuhi muka, rambut dan bajunya. Ia baru saja mengantarkan pesanan tepung dari langganan tokonya . Lori yang biasa ia pakai entah kenapa tiba tiba rodanya hilang membuat ia mau tak mau harus memanggul karung tepung itu , walau tak terlalu jauh tapi melelahkan karena ia harus membawa 3 karung bolak balik.

   " eh, Rangga kemana lori nya" tanya mawar seorang pramuniaga di sebelah toko Rangga bekerja.

    " ada cuma rodanya hilang satu, mbak " sahut Rangga sambil tersenyum

    " kok bisa ?" mawar mendekat dan membersihkan muka Rangga dengan sapu tangan di tangannya

    " ga tau mbak, kemaren waktu sore mah masih ada, di makan tikus kali , he he he" Rangga tertawa kecil dan membiarkan mawar membersihkan wajahnya.

    " Kamu ada ada aja, mana ada tikus doyan roda lori" mawar tersenyum geli.

   " kayanya tikusnya gragas ( rakus ) mbak makanya roda lori juga di makan" sahut rangga

    Mawar bekerja di sebelah toko tempat Rangga bekerja , toko Rangga menjual bahan makanan, sedang toko Mawar menjual souvenir dan baju baju, juga perangkat pendukung sekolah mawar seorang wanita yang menarik, selain cantik ia juga baik hati , ia sering bercanda gurau dengan para pekerja di toko yang ada di lingkungan itu. Hanya saja keramahannya sering di salah artikan oleh sebagian orang.

    di sudut toko seorang pria mengepalkan tangan nya melihat Rangga dan mawar bercanda gurau.

    "Awas loe , masih aja loe Deket sama mawar" gumam Eki sambil mengepalkan tangannya. Eki teman kerja Rangga , ia sangat iri dengan Rangga yang mendapatkan perhatian lebih dari bos mereka padahal Rangga hanya bekerja setengah hari di toko itu, apalagi kini ia melihat wanita yang di incarnya malah bercanda dan terlihat dekat dengan Rangga. Jadi ia selalu berusaha membuat Rangga tak betah bekerja di toko itu dan mengundurkan diri , roda lori pun ia yang membuangnya saat pagi sebelum Rangga datang.

   Rangga memang hanya bekerja setengah hari , karena ia masih bersekolah.

   ia hanya hidup berdua dengan adiknya yang kini duduk di kelas tiga Sekolah lanjutan tingkat Pertama ( SLTP). sedang kan ia baru kelas 2 di SMK Bhineka. Ia menjadi tulang punggung bagi adiknya semenjak orangtuanya kecelakaan dua tahun yang lalu di jalan lintas timur.

    " nah udah bersih kan, kelihatan tampan nya sekarang " ucap mawar setelah membersihkan tepung yang mengotori muka Rangga tadi membuat Rangga tersipu .

    Eki yang mendengar semakin geram

    " awas loe nanti!" ucap Eki penuh dendam.

    Rangga yang tak tahu menahu bila Eki cemburu padanya dengan santai berjalan masuk ke dalam toko, dan memberesi karung terigu yang sedikit berantakan karena tadi ia mengambil secara acak karena buru buru akan di antarkan .

     Jam 5 Rangga beberes karena setengah 6 toko tutup, ia biasa pulang dengan naik bis DAMRI karena ongkosnya lebih murah .

  Eki melihat Rangga sudah pulang dengan cepat bergegas ke laci kasir , ia mengambil beberapa lembar uang dan memasukan ke dalam kantongnya , ia tadi melihat tas pinggang milik Rangga tertinggal di toko tentu saja ia sudah menghalangi cctv agar tak ketahuan dan yang di pakai menghalangi adalah handuk kecil Rangga , ia memasukan beberapa lembar uang yang di ambilnya ke dalam tas pinggang Rangga sebelum ia berpamitan pulang.

   Sampai rumah pas azan magrib berkumandang

    " assalamualaikum " salam Rangga

   " Waalaikum salam " dari dalam terdengar suara menjawab salam dari Rangga .

     dari dalam rumah seorang remaja kecil membuka kan pintu ,

     " baru pulang mas?" Andri mencium punggung tangan kakaknya.

    " iya ,kamu sudah makan?" sahut Rangga balik bertanya

    " sudah mas, tadi buat mi rebus, eh tas pinggang mas kemana ?" tanya Andri yang tak melihat tas pinggang di pinggangnya kakaknya.

    " eh, iya sepertinya ketinggalan" ucap Rangga baru menyadari bila tas pinggangnya tak ada di pinggangnya.

    " ya udah mas mandi saja, nanti Andri masak air buat bikin kopi" ucap Andri , setiap malam selepas mandi Rangga selalu menikmati kopi di serambi depan rumah .

    " gmana dengan pelajaran di sekolah?" tanya Rangga setelah selesai mandi.

    " lancar mas, cuma sepatu aku sudah bolong dan celangap ujungnya ." sahut Andri sepatunya memang sudah tak layak pakai karena sudah banyak tambalan.

   " besok mas gajian kita beli yah "ucap Rangga sambil mengusap kepala adiknya .

Rangga memang berniat membelikan sepatu karena sudah lebih dari setahun Andri memakai sepatu lama .

Terpopuler

Comments

Blue Angel

Blue Angel

masih panjang Rian dan tuyul second

2025-04-07

1

Was pray

Was pray

udah mampir thor..moga aja ceritanya menarik dan inspiratif...

2025-04-08

1

Hiu Kali

Hiu Kali

rian dan tuyul rongsokan segera tamat ini kelihatannya..

2025-04-07

2

lihat semua
Episodes
1 Awal mula.
2 Fitnah
3 Di Skor sekolah
4 Menyelesaikan Tugas dari Pak Mo
5 Hasil Dari Desain
6 Di serang
7 Warisan Nagini
8 Di Pecat lagi
9 Pembalasan Mawar
10 Pondok Pesantren Tebu Ireng
11 ke Pondok Tebu Ireng
12 Berguru
13 Langkah Delapan Penjuru
14 Sorog , terawangan dan Raga Sukma
15 Lydia
16 Pulang
17 Ngekost
18 Perguruan Maung Lodaya
19 Adu kekuatan dan kecepatan
20 Tanah labil
21 Surat Tantangan
22 Telur Tokek
23 mengobati ayah Silvia
24 Pemandian Puyang Putri
25 Kunjungan berakhir ricuh
26 Ke gunung Dempo
27 Curug Embun
28 menghajar Pak Deri dan anak buahnya
29 Situs Megalitikum
30 saham 60 Persen
31 Melumpuhkan Mang Ajo
32 Menang Taruhan
33 Dewa Obat Pemabuk
34 menjadi Murid Dewa Obat
35 Undangan kompetisi Perguruan
36 Berangkat memenuhi undangan
37 Sampai Di perguruan Pedang Dewa
38 kau ambil tempatku, ku rebut punyamu
39 Pisau Pusaka.
40 Menang Taruhan
41 pertandiang hari Pertama
42 Mahesa terluka
43 Delapan Besar
44 Rumah Makan Alami
45 Perang Strategi
46 Membunuh Jaladara dan Gendari
47 Senjata Makan Tuan
48 Pusaran Air
49 Tengkorak Dewa Langit
50 Pulau Harta
51 Datang ke istana
52 Kedatangan para pentolan pemberontak
53 Membasmi Pentolan Pemberontak
54 membasmi Gedung Raja Obat
55 Pedang Langit
56 Ajian Bunga Kalong
57 Bukit Serigala Ungu
58 ruang tersembunyi
59 Tanaman Biji Musang
60 Masa Lalu Dewa Obat Pemabuk
61 kedatangan Kakak 7 Naga
62 Duet Rangga dan Dewa obat pemabuk.
63 Galuh Dan Rangga di lembah tersembunyi
64 mempelajari warisan Nagini
65 Pemberontakan Di kerajaan Suka Reksa
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Awal mula.
2
Fitnah
3
Di Skor sekolah
4
Menyelesaikan Tugas dari Pak Mo
5
Hasil Dari Desain
6
Di serang
7
Warisan Nagini
8
Di Pecat lagi
9
Pembalasan Mawar
10
Pondok Pesantren Tebu Ireng
11
ke Pondok Tebu Ireng
12
Berguru
13
Langkah Delapan Penjuru
14
Sorog , terawangan dan Raga Sukma
15
Lydia
16
Pulang
17
Ngekost
18
Perguruan Maung Lodaya
19
Adu kekuatan dan kecepatan
20
Tanah labil
21
Surat Tantangan
22
Telur Tokek
23
mengobati ayah Silvia
24
Pemandian Puyang Putri
25
Kunjungan berakhir ricuh
26
Ke gunung Dempo
27
Curug Embun
28
menghajar Pak Deri dan anak buahnya
29
Situs Megalitikum
30
saham 60 Persen
31
Melumpuhkan Mang Ajo
32
Menang Taruhan
33
Dewa Obat Pemabuk
34
menjadi Murid Dewa Obat
35
Undangan kompetisi Perguruan
36
Berangkat memenuhi undangan
37
Sampai Di perguruan Pedang Dewa
38
kau ambil tempatku, ku rebut punyamu
39
Pisau Pusaka.
40
Menang Taruhan
41
pertandiang hari Pertama
42
Mahesa terluka
43
Delapan Besar
44
Rumah Makan Alami
45
Perang Strategi
46
Membunuh Jaladara dan Gendari
47
Senjata Makan Tuan
48
Pusaran Air
49
Tengkorak Dewa Langit
50
Pulau Harta
51
Datang ke istana
52
Kedatangan para pentolan pemberontak
53
Membasmi Pentolan Pemberontak
54
membasmi Gedung Raja Obat
55
Pedang Langit
56
Ajian Bunga Kalong
57
Bukit Serigala Ungu
58
ruang tersembunyi
59
Tanaman Biji Musang
60
Masa Lalu Dewa Obat Pemabuk
61
kedatangan Kakak 7 Naga
62
Duet Rangga dan Dewa obat pemabuk.
63
Galuh Dan Rangga di lembah tersembunyi
64
mempelajari warisan Nagini
65
Pemberontakan Di kerajaan Suka Reksa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!