NovelToon NovelToon
Twin Sister'S Revenge

Twin Sister'S Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Bullying dan Balas Dendam / Balas dendam pengganti
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: pio21

Kimberly Lansonia, Gadis cantik berasal dari keluarga kaya raya, Merupakan putri tunggal dari keluarga Lansonia. Dia tumbuh dengan kasih sayang berlimpah, Begitu di cintai dan di perlakukan dengan layaknya seorang ratu dalam keluarga tersebut.

Namun pernah dia memimpikan untuk memiliki seorang adik perempuan, Siapa sangka jika tuhan mengabulkan keinginannya, Namun sebuah fakta terungkap tentang jati dirinya.

Fakta tersebut menunjukkan jika dia memiliki adik sesuai keinginannya, Namun adiknya dalam kondisi tidak baik baik saja.

Membuatnya secara paksa masuk kedalam keluarga Fillmore membantu adiknya mendapatkan kembali miliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pio21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jalannya rencana

Didalam ruangan dimana Alethea berada.

"Lakukan dengan hati hati, Aku tidak ingin ada kesalahan, Dan perhatikan setiap gerakan kalian aku tidak ingin adikku terluka walau hanya segores saja"

Suara Kimberly terdengar begitu dingin hingga mampu membuat tubuh mereka terasa meremang.

"Baik nona muda"

Mereka lantas menjawab dengan serempak, Kemudian mulai memindahkan tubuh Alethea dengan begitu hati hati di brangkar yang berbeda.

Sedangkan Kimberly, Saat ini gadis itu tengah mengganti pakaiannya dengan baju pasien yang persis digunakan oleh Alethea. Saat ini mereka akan bertukar peran, Dimana Alethea akan dikeluarkan dalam ruangan tersebut dengan jalur rahasia.

Kimberly memikirkan semuanya dengan matang sebelum memutuskan rencana ini, Mulai dari rumah sakit dimana dia ingin sebuah ruangan tertentu yang memiliki jalur lain untuk membawa adiknya keluar tanpa diketahui oleh mata mata dari Chaiden.

"Keluarlah dengan hati hati, Diluar sana ada orangku yang akan menunggu kalian"

Ucap Kimberly setelah merasa semuanya telah siap.

Orang orang tersebut mengangguk mengerti, Kemudian mendorong brangkar Alethea menuju kearah depan, Dimana salah satu dari mereka kemudian maju dengan begitu cepat tampak meletakkan tangannya di sebuah dinding yang ada dihadapan mereka, Dan detik kemudian pintu yang sebenarnya terlihat seperti dinding tersebut mulai terbuka dan memperlihatkan jalan tempat yang akan mereka tuju.

Kimberly kini hanya menunggu dalam posisinya, Dia harus menunggu dalam waktu 4 jam dimana waktu itu di perkirakan selesainya operasi rekayasa yang dilakukan oleh Alethea.

Sedangkan di jalur yang berbeda.

Tampak sebuah mobil ambulance mewah yang dikenal dengan luxury limo telah menunggu di ujung jalan dengan perawat dan penjaga pilihan ada disana.

Hingga selang beberapa saat orang yabg mereka tunggu telah tiba, Mereka cukup terkejut ketika melihat sosok gadis yang jini terbaring di atas brangkar tersebut begitu mirip dengan nona muda mereka, Benar benar bagai pinang dibelah dua.

"Bukankah ini terlalu mirip"

Begitu pikir semua orang

Namun mereka tak berlarut dalam pikiran, Hingga memutuskan untuk memindahkan Alethea kedalam mobil ambulance dengan begitu hati hati.

"Dokter Adeline, Saat ini nona muda Alethea telah berada di tangan kami, Kami akan tiba dalam waktu lima belas menit kemudian"

Ucap seseorang yang tampak menghubungi dokter Adeline yakni ibu dari Andrean yang di percayakan Kimberly untuk menangani adiknya.

Hingga tiga jam berlalu begitu cepat, Tampak sebuah brangkar terdorong keluar dari ruang operasi dimana kini Kimberly yang berada di brangkar tersebut dalam posisi yang memejamkan matanya.

Semua pandangan orang tertuju pada sosok tersebut, Bahkan perawat yang merupakan mata mata dari Chaiden dengan cepat menekan kacamatanya untuk mengambil gambar Alethea.

Kini brangkar tersebut dibawa masuk kedalam ruangan VVIP dimana hanya orang orang tertentu yang bisa masuk dalam ruangan itu. Dan tentu saja hal tersebut membuat perawat itu merasa resah, Karna hanya orang yang memiliki kartu khusus yang diizinkan masuk kedalam ruangan itu.

Dia sudah melakukan berbagai cara di beberapa hari ini untuk mencoba mengambil salah satu kartu yang ada ditangan beberapa suster yang ditugaskan untuk memantau keadaan Alethea sayangnya tidak peduli berapa kali dia mencoba itu hanya berakhir dengan kegagalan.

Hingga beberapa hari berlalu, Perawat itu mulai tampak resah dimana chaiden yang kerap mengancamnya menggunakan keluarganya sehingga membuatnya mau tidak mau untuk mencari jalan bagaimana agar rencana mereka berjalan dengan sempurna.

Dan entahlah mungkinkah tuhan berbaik hati padanya hari ini, Dimana saat ini dia tengah berada di dalam toilet dengan suster yang bertugas merawat Alethea yang terlihat mencuci wajahnya namun di detik kemudian perawat tersebut pergi tanpa membawa kartu yang begitu dia incar beberapa hari terakhir.

Dia fikir, Apakah perawat tersebut melupakannya? Atau tidak sengaja meninggalkannya? Ahh apapun itu dia tidak ingin berfikir lebih banyak hingga memutuskan berfikir positif kali ini dan dengan gerakan begitu cepat mengambil kartu tersebut.

Tidak ada yang tau bagaimana kondisi seorang Alethea setelah menjalani operasi, Hingga membuat Celine yakni perawat yang menjadi mata mata Chaiden merasa kesulitan untuk memberikan kabar pada Chaiden, Semua orang seolah menutup mulutnya dengan begitu rapat.

Dan setelah merasa semuanya telah aman, Dia berganti posisi membawa sebuah nampan berisi obat yang kerap kali di bawa para perawat yang lain ke kamar Alethea.

Namun ada sesuatu yang menjanggal di hatinya, Dia berfikir kenapa semuanya berjalan begitu mulus tanpa ada hambatan, Ini benar benar mengusiknya dalam beberapa waktu. Namun dia tidak memiliki pilihan lain selain untuk menjalankan rencananya kali ini. Hingga secara perlahan celine mulai menggerakkan tangannya menggesekkan kartu tersebut ke pintu hingga di detik kemudian pintu ruangan milik Alethea terbuka.

Tak tak tak

Ruangan tersebut begitu sunyi, Hanya suara langkah kakinya yang terdengar begitu nyaring masuk kedalam telinga.

Bulu kuduk celine terasa meremang, Dia bingung dengan suasana dalam ruangan ini terasa begitu dingin dan mencekam.

"Lebih baik aku selesaikan secepatnya"

Batin gadis itu ketika merasa suhu diruangan ini terasa berbeda, Dia dengan cepat meletakkan nampan yang ada ditangannya perlahan meraih suntik yang ada disana.

Namun saat dirinya ingin menyuntik selang infus milik Alethea dia terkejut di detik berikutnya.

Srekkkk

"Hahhhhhh"

Celine menahan nafasnya, Ketika sosok gadis yang selama ini tertidur kini bangun dari tidurnya, Namun tak hanya itu yang membuatnya terkejut suntik yang dia pegang tadi kini telah berpindah di tangan gadis itu dan kini berada tepat di samping lehernya, Dan dia pastikan salah bergerak sedikit saja dia yakin suntik itu akan menancap sempurna dilehernya.

Glukkkk

Celine meneguk ludahnya kasar, Dia kesulitan bernafas saat ini.

Kimberly menatap gadis dihadapannya dengan dingin.

"Ternyata kau juga sebodoh Chaiden"

Kimberly berkata dengan dingin.

Sedangkan Celine benar benar terkejut setengah mati, Tidak percaya jika gadis dihadapannya mengetahui siapa yang mengutusnya tanpa menginterogasinya lebih dulu.

Drttt drtttt

Merasakan ponselnya bergetar membuat Celine memejamkan matanya rapat rapat, Dia harap itu bukan seseorang yang ada dipikirannya kali ini.

"Angkat"

Perintah Kimberly dengan dingin

Melihat gadis dihadapannya tidak bergeming membuat tatapan Kimberly semakin dingin.

Grekkkkk

Celine jelas saja membulatkan matanya ketika Kimberly mencengkram lehernya dengan begitu kuat.

"Kau benar benar berhasil memancing kemarahanku"

Bughhhh

Kimberly menghempaskan gadis itu, Membiarkan tubuh Celine kini terjatuh di lantai dengan cukup keras.

"Aku katakan sekali lagi, angkatt"

Suara Kimberly begitu menggelegar memenuhi isi ruangan tersebut.

Celine benar benar tidak menyangka berada di situasi ini benar benar terlalu mengejutkan baginya.

Bagaimana mungkin gadis yang diyakini hanya memiliki kesempatan hidup 20 persen kini bisa sembuh secepat itu, Bahkan memiliki tenaga yang menakutkan.

Bukankah gadis itu baru saja menyelesaikan operasinya lalu bagaimana bisa dia bisa membuat tubuhnya melayang begitu saja.

Terlebih sosok gadis yang dikenal dengan pribadi yang lemah lembut itu kini terlihat menakutkan, Bahkan dirinya seolah tidak memiliki kemampuan untuk melihat matanya.

Dengan gerakan pasrah Celine memilih untuk merogoh ponselnya, Dan benar saja nama Mr Chaiden tertera di layar ponsel miliknya.

Dia menatap Kimberly beberapa waktu, Dan di detik berikutnya dia memilih untuk mengangkat telfon tersebut.

"Kemana saja kau bodoh?"

"Apa kau telah menyuntikkan cairan itu pada gadis sialan itu?"

"Kau tau aku membenci kegagalan"

Rentetan kalimat yang dilontarkan oleh Chaiden di seberang sana membuat Celine memejamkan matanya.

Hening

Merasa tidak mendapatkan respon membuat Chaiden yang ada di sebrang sana merasa kesal

"Apa sekarang kau juga tuli?"

Chaiden kembali berteriak dengan penuh kemarahan.

"Haloo paman Chaiden senang bisa mendengar suaramu kembali"

Itu adalah suara Kimberly, Kini ponsel milik Celine berada di tangan gadis itu.

"Ka kau Alethea?"

Suara Chaiden tampak terbata diseberang sana, Kimberly yakin jika saat ini pria itu pasti terkejut ketika mendengar suaranya.

"Ternyata kau masih mengingat suaraku paman"

Kimberly tertawa hambar

"Ohh ya aku ingin memberi kabar untukmu, sayangnya orangmu tidak berhasil membunuh keponakan sialan mu ini"

"Kurasa orangmu sama bodohnya dengan dirimu"

1
Aman 2016
mantab Alethea bantu kembaranmu
Aman 2016
jooooz jooooz gandos lanjut
Aman 2016
lanjut terus semangat semangat Thor
Dian Tricia
upd lagi thor
follow ig magfiraramadhni: Siap kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!