Andriana Gabriels seorang model serta kekasih dari Peter Orlando Smith. Peter adalah seorang CEO muda tampan dari perusahaan SMITH. Tiga tahun menjalin hubungan dengan andriana akhirnya peter memutuskan untuk menikah dan mengikat janji suci dengan andriana. mereka memulai kehidupan baru sebagai pasangan suami istri.
kehidupan awal mereka berjalan dengan baik hingga di tahun kedua pernikahan mereka semua berubah kehidupan pernikahan mereka hanya diisi dengan kebohongan.
Andriani fanya, seorang karyawan yang bekerja di salah satu anak perusahaan SMITH yang memiliki banyak rahasia didalam hidupnya. pertemuan yang tidak sengaja terjadi menyebabkan masalah baru dalam kehidupan mereka.
Lalu bagaimana perasaan Peter terhadap Andriana setelah ia bertemu Andriani?
Kepada siapakah cinta peter Akan berlabuh?
Siapakah yang akan dipilih oleh Peter?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elizabethlizy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6
Saat ini Peter tengah memandangi wajah andriani yang masih tertidur lelap. Nafasnya tampak teratur dengan wajahnya yang dami. Ada hal yang seperti magnet bagi Peter saat dirinya menatap wajah Andriani. Tatapan yang berhenti tepat di bibir merahnya yang selalu menjadi candu baginya. Peter tidak bisa menahan sesuatu didalam dirinya. Ia memajukan dirinya untuk mengecup bibir merah merona milik andriani. Ciuman lembut yang penuh arti, hingga wanita yang sedang tertidur itupun perlahan bangun ,namun tidak membuka matanya. Andriani menyambut ciuman lembut dari Peter. Moment tersebut membuat mereka terlarut semakin dalam kegiatan yang penuh arti. Keintiman yang sangat kuat seolah membuat waktu mereka berhenti. Tanpa mereka sadari mereka telah menghabiskan banyak waktu dalam berbagi kasih sayang hingga tidak terasa perjalanan panjang mereka telah sampai.
"sir kita sudah sampai"seseorang mengetuk pintu kamar mereka memberitahukan jika mereka sudah tiba
"baiklah tunggu saja diluar aku tengah bersiap sebentar lagi"peter langsung memakai pakaian nya kembali begitu juga andriani memakai pakaiannya seperti semula. Peter membantu andriani merapikan rambutnya yang kusut akibat pergulatan panas mereka.
Beberapa pria berpakaian serba hitam dan juga kacamata dimatanya tengah menunduk hormat saat peter dan andriani turun dari jet pribadinya. Dan ada dua pria berjalan dibelakang mereka sambil membawa koper.
"silahkan sir"seorang supir membukakan pintu untuk peter dan andriani.
Mereka masuk kedalam mobil ferrari putih metalic milik peter yang dikemudikan oleh seorang supir.
" Theo sekarang kita kemansion"supir itu menjalankan mobilnya sesuai perintah peter.
Mata andriani terlihat berbinar saat melihat jalanan spanyol yang begitu padat dimalam hari,lampu-lampu jalan yang menyala menambah keindahan malam kota itu.
"apa kamu menyukainya"peter mengusap lembut rambut coklat andriani. wanita itu hanya mengulas senyum manisnya.
peter senang melihat andriani tersenyum. Beberapa jam diperjalanan Mobil ferarri itu sudah masuk kedalam pelataran mansion.
supir memberhentikkan mobilnya tepat didepan pintu utama.
"silahkan sir"supir peter membukakan pintu untuk mereka berdua.
"terima kasih"peter menggandeng tangan andriani seakan tak ingin berpisah dengannya
"barang barang biar diletakkan disini saja"pinta peter pada supirnya
"Baik sir"theo mengambil kopet yang ada dibagi lalu meletakkannya didepan pintu setelah itu ia membawa mobil ke garasi.
Peter mengetuk pintu rumah dan andriana langsung membuka pintu rumah tersebut.
"sayang akhirnyaa kamu pulang.... Aku begitu merindukan mu"andriana dengan bahagia memeluk suami yang teramat sangat dia rindukan peter membalas pelukan andriana dan melepaskan tangannya dari andriani.
"andriani kenapa kamu tidak memberitahu kakak jika akan ikut kemari"tanya andriana yang membuat andriani bingung.
"andriani dia adalah saudara kandung mu andriana"peter menjelaskan kepada andriani yang justru membuat andriana mengerutkan dahinya
"ada apa ini?"tanya andriana pada peter
"sebaiknya aku bawa andriani dulu kekamarnya dia butuh istirahat"peter mengantar andriani menaikki tangga hingga kedalam kamarnya.
"istirahatlah sayang agar kamu cepat pulih"peter mengecup kening andriani lalu keluar dari kamar itu untuk menemui andriana kembali dibawah.
"sayang bagaimana kalian bisa bersama"tanya andriana yang sedang membuatkan minum untuk peter.
"ceritanya panjang"peter mengela nafas disofa dan mulai menceritakan semua kejadian bagaimana andriani bisa amnesia dan tentu saja peter mengarang semua cerita itu agar andriana tidak curiga terhadapnya
"dimana mommy"peter meminum kopi yang dibuatkan Andriana.
"mommy sudah tidur sayang"andriana mencoba memeluk tubuh peter tapi peter menghindar dengan alasan dia lelah dan ingin mandi.
Andriana merasa akhir-akhir ini ada yang berubah dari sikap suaminya sejak dua tahun yang lalu. Terutama sejak kepergiannya ke prancis setelah pernikahan mereka. Peter sudah jarang sekali menghubungi andriana sekedar memberikan kabar padanya.bahkan ia tak pernah menelpon sesering dulu. Biasanya peter selalu menelpon dipagi dan malam hari saat ia berada diluar kota.
-------------------------
Pagi ini sinar matahari menembus hordeng jendela kamar mereka yang sudah terbuka. Seperti biasa Andriana bangun lebih dahulu untuk menyiapkan sarapan pagi mereka. Dan mengurus kesibukannya didapur. Andriana sedang duduk ditempat tidur mereka. Ia memandangi wajah lelah Peter yang sedang tidur. Dengan hati hati Andriana mendekatkan wajahnya ke pipi Peter untuk membangunkannya dengan lembut.
"sayang ayo bangun ini sudah pagi"bibir Andriana menempel lembut dipipi Peter.
Tak ada jawaban dari sang suami, andriana kembali membangunkan peter tapi kali ini peter melakukan gerakan yang kasar hingga membuat tubuh Andriana yang tidak seimbang langsung terjatuh kelantai dan keras. Rasa sakit itu langsung menjalar ke bagian punggung dan pergelangan kaki yang terlilir. Peter yang mendengar suara keras didekatnya langsung terbangun dan panik saat melihat Andriana yang terjatuh dilantai. Andriana hanya diam dan cemas saat melihat Peter, rasa sakit dan kecewa membuat nya meringis pelan.
"maafkan aku sayang aku tidak bermaksud begitu padamu"peter membantu andriana berdiri dan mendudukannya di tempat tidur
"Tidak apa-apa"jawab andriana dengan berusaha menahan air matanya.
Sejujurnya Andriana sangat ingin menangis melihat perlakuan yang tidak pernah dilakukan Peter selama ini. Apa yang salah padanya. Ia hanya mencoba membangunkan suaminya. Tapi Peter justru mendorongnya.
"Baiklah aku akan mandi dulu"peter meninggalkan andriana disana untuk pergi mandi.selesai mandi dan berpakaian rapih peter turun kebawah dan melihat dimeja makan rachel sudah menunggu bersama andriana.
suasana sedikit canggung pagi ini , tidak ada yang bersuara sama sekali hingga andriani memecahkan keheningan"selamat pagi"
peter tersenyum kepada andriani"selamat pagi andriani"
Peter duduk dikursinya dan andriana tetap melayani peter seperti biasanya.
Mereka sarapan pagi bersama dalam keadaan hening hanya suara dentingan sendok dan garpu yang menggema di ruangan itu.
Sarapan pagi telah selesai peter langsung bersiap untuk berangkat ke kantor karena pagi ini ia akan menghadiri rapat.
"peter mom ingin bicara dengan mu nanti siang mom harap kamu pulang cepat dari kantor"rachel berdiri dari kursinya.
"aku ada rapat penting mom pagi ini"jawab peter hendak keluar rumah.
"tunda saja dulu rapat mu jika belum selesai"ucap rachel dengan nada sedikit tinggi.
"baiklah aku akan pulang cepat.Oh ya mom aku minta tolong atur waktu andriani untuk minum obat"pinta peter lalu berlalu meninggalkan ruang makan.
"sini kak biar ku bantu"andriani mengambil piring piring bekas mereka makan
"jangan andriani lebih baik kamu istirahat tangan mu masih belum sembuh total"pinta andriana
"ayo sayang kita nonton saja disana"rachel mengajak andriani untuk pergi ke ruang keluarga,disana mereka menonton tv bersama.
Andriana masih membersihkan piring piring kotor mereka bekas sarapan tadi pagi.ia datang keruang tamu setelah pekerjaannya selesai ia duduk bersama ibu mertua dan adiknya.
"mom boleh aku melihat lihat rumah ini"pinta andriani pada rachel
"tentu sayang ini juga rumah mu kan apa perlu andriana kakak mu mengantarkan mu berkeliling ?"tanya rachel
andriani mulai berjalan kearah belakang ruang keluarga. Matanya terus mengamati mansion yang sangat besar dengan dinding ruangan yang dihiasi bingkai bingkai foto keluarga mereka.
langkah andriani terhenti didepan sebuah foto yang memakai pakaian pernikahan.
hati andriani terasa sakit karena merasa dibohongi oleh peter,peter menyembunyikan status pernikahannya dengan kakak kandungnya sendiri.Andriani terus melangkahkan kakinya sampai didepan sebuah kamar yang berada disudut ruangan.ia memegang handle pintu tetapi pintu itu tidak dapat dibuka dan terkunci.
"jangan membukanya peter tidak suka jika ada yang membuka kamar itu"suara andriana membuat andriani sedikit terhentak,tangannya langsung terlepas dari Gagang pintu yang ia pegang.
"kamu ingin berkeliling bukan, biar kubantu"andriana menggandeng tangan andriani agar ikut dengannya untuk mengelilingi rumah itu. Andriana membawa andriani kesemua ruangan yang ada dirumah itu , mulai dari halaman depan hingga halaman terakhir dan juga taman bungan kesayangannya yang diberikan peter sebagai kejutan ulang tahun nya tahun lalu. Saat ini mereka tengah berkebun bersama merawat bunga-bunga indah yang ada disana. Andriana begitu menyukai mawar sedangkan Andriani begitu menyukai bunga lily berwarna putih.
Matahari sudah berada dipuncak nya. Terik matahari sedikit menyentuh kulit. kakak beradik itu memutuskan untuk menyudahi acara berkebun mereka dan masuk kedalam rumah.
saat mereka masuk , disana sudah ada peter yang berada diruang tamu dengan penampilan yang sedikit berantakan sedangkan wajah rachel tampak seperti orang yang sedang marah.
"andriani kamu masuk dulu kekamar mu"perintah peter dan andriani menuruti perkataan peter untuk masuk kedalam kamarnya.