Pernikahan Impian. Itulah yang di harapkan oleh Kirana Amanda akan rumah tangganya bersama Rasya Adilla Ibrahimi. Namun nyatanya, Pernikahan yang dia Impikan tak sesuai dengan yang ia harapkan. Pria yang sejak awal menjadi penguatnya justru menjadi suami yang selalu membuatnya makan hati hampir setiap waktu.
Akankah Kirana mampu bersabar dengan sang suami yang belum selesai dengan masa lalunya itu? Atau Kirana akan mengambil sikap atas pernikahan Impiannya?
•••••
"Tolong beri aku satu kesempatan sekali lagi. Kali ini aku berjanji akan memperbaiki pernikahan yang kamu impikan selama ini." Rasya Adilla Ibrahimi
"Andai kamu ingkar janji, Tolong izinkan aku membangun pernikahan Impian bersama pria lain.." Kirana Amanda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengkhianatan
Rasya mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Matanya memerah menahan tangis. Dadanya masih naik turun dengan gemuruh yang begitu hebat.
Rasanya sesak dan sakit seperti di tusuk ribuan belati tajam. Ia masih belum menyangka dengan apa yang baru saja ia dengar dari bibir pria itu.
"Aaaaarrrggg!! Pengkhianat semua!!!" Rasya berteriak seraya memukul setir karena rasa sakit yang sudah tak lagi bisa ia tahan. Kedatangannya ke Makam Nadia, Ia hanya ingin pamit karena menurut Rasya, Hari ini adalah hari terakhir dia tak akan pergi mengunjungi makam itu lagi.
Rasya ingin fokus dengan Kirana. Pria itu sudah berniat akan mencari Kirana lalu meminta maaf atas semua sikapnya selama ini dan membenahi rumah tangganya yang sudah tak sehat sejak awal. Tapi apa yang dia dapat? Sebuah kenyataan yang tak pernah terbayangkan oleh Rasya sama sekali.
Mobil yang di kendarai Rasya telah terhenti di halaman depan rumahnya. Pria itu turun dengan raut wajah yang sangat berantakan.
"Aden, Den Rasya sudah pulang..?" Bi Siti mendekat. Sayangnya Rasya sudah tak peduli lagi. Dia melewati Bi Siti begitu saja membuat wanita paruh baya itu terheran-heran.
"Saya sudah masak Den.. Den Rasya tidak mau makan lebih dulu.." Tanya Bi Siti yang mengerti kalau tadi majikannya itu pergi tanpa makan apapun.
Langkah Rasya terhenti, Ia memutar tubuhnya sebentar menatap Bi Siti.
"Saya belum lapar Bi.." Setelah mengatakan itu, Rasya kembali melangkah menuju ke arah kamarnya.
BRAAKK!
Rasya menutup pintunya dengan kasar dan langsung masuk ke kamar mandi. Pria tampan itu menyalakan shower membasahi tubuhnya di bawah air yang sedang mengalir itu.
Nyatanya, Kepergian Kirana bukan hanya membuka satu rahasia tapi membuka rahasia-rahasia lainnya yang tidak pernah ia ketahui selama ini.
Benar apa yang di katakan Daddy nya. Percuma dia sekolah tinggi-tinggi kalau otak pintarnya tidak dapat di gunakan. Dia justru lebih mudah di tipu karena cintanya itu.
Cinta itu memang buta, Tapi jangan sampai mau di butakan. Rasya menundukkan kepalanya, Ia menangis merasa sakit hati dan tak menyangka kalau selama ini cinta tulusnya di duakan. Percakapannya dengan Angga tadi sungguh membuka tabir rahasia yang selama ini tertutup dengan sangat rapat.
****
"Ya, Apa yang kau denger tadi semua benar.. Aku dan Nadia berselingkuh di belakangmu hingga kami memiliki seorang putra..
Deg!
Jantung Rasya berdetak lebih cepat dari biasanya. Ucapan pria yang bernama Angga itu sungguh membuat Rasya terkejut setengah mati. Namun, Tak lama Rasya tertawa..
"Kenapa tertawa? Disini tidak ada yang lucu.." Kata Angga, Pria itu tahu kalau sebenarnya Rasya tidak akan mudah percaya begitu saja.
"Menurutmu? Apa aku akan percaya? Nadia bukan wanita yang seperti itu. Dia wanita baik-baik.. Mana mungkin dia selingkuh denganmu di belakangku.." Rasya menyangkal apa yang di katakan oleh Angga, Walaupun sebenarnya hatinya sakit mendengar itu.
"Kau boleh saja tidak percaya.. Lagi pula aku tidak meminta mu percaya Tuan Rasya.." Angga memasukan kedua tangannya di saku celana menatap angkuh kekasih Nadia ini.
"Aku dan Nadia menjalin hubungan di belakang mu selama tahun. Aku adalah cinta pertama Nadia. Nyatanya dia masih sangat mencintaiku meski telah ada kau di sisinya.. Karena cinta kami yang begitu besar, Tanpa sengaja kami telah menghadirkan Syakil. Putraku dan Nadia yang kini telah berusia dua tahun.. Ketika kau pergi keluar negeri, Aku mendengar kabar bahwa Nadia mengalami kecelakaan. Dia sekarat, Di usia kandungannya yang tujuh bulan. Dia terpaksa melahirkan. Bayi kita terpaksa harus lahir belum waktunya.. Sebelum dia meninggal, Dia menitip pesan agar aku bisa menjaga anak kami dengan baik..
Tubuh Rasya mendadak lemas seolah tak kuat lagi untuk berpijak. Sorot matanya tajam. Apa yang baru saja dia dengan dari Angga menghantam dadanya. Hatinya sakit seperti di tusuk ribuan pisau tajam.
"Kau hanya di jadikan pelarian oleh Nadia, Tuan Rasya. Cintanya hanya untukku seorang saja. Kau saja yang bodoh.. Bahkan surat yang di berikan oleh ibu dan adik tiri Nadia kepada mu itu palsu.. Tapi kau Justru percaya bahwa surat itu benar-benar dari Nadia..Ck ck ck.. Katanya kau cinta, Tapi tulisan Nadia saja kau tidak bisa membedakannya.. Kasihan sekali dirimu. Dan satu lagi, Nadia itu bukan tidak ingin memutuskan hubungannya denganmu. Dia itu kasihan karena kau terlalu baik padanya..
Rasya diam tak bisa berkata apapun lagi. Sekali lagi ia ingin menyangkal, Sayangnya bukan hanya sekedar ucapan belaka saja yang Angga katakan. Pria itu juga memperlihatkan foto Nadia dan dirinya yang diam-diam pergi memeriksakan kandungan. Bahkan Acara empat bulanan pun Nadia merayakannya di kediaman Angga. Dan semua itu Rasya tidak tahu? Mungkin karena kesibukannya dalam pekerjaan membuat Rasya tak peduli.
Pantas Nadia selalu mengenakan pakaian longgar saat itu. Jadi ini alasannya? Nadia hamil tapi Rasya tidak tahu. Karena cintanya itu membuat Rasya buta. Bahkan dengan tega Rasya membandingkan Kirana dan Nadia..
.
.
.
Rasya keluar dari kamar mandinya dengan mata yang memerah. Cukup lama pria itu berada di bawah guyuran air demi bisa mendinginkan otaknya yang panas seperti terbakar bara api.
Dengan langkah yang gontai, Rasya pergi ke walk in closet untuk meraih pakaian. Kali ini ia harus tegar. Semua ini terjadi secara tiba-tiba dan Rasya belum siap untuk menerimanya. Tapi mau bagaimana lagi, Tuhan telah membuka sebuah rahasia yang telah tertutup rapat selama ini.
Rasya membuka lemari meraih sebuah kotak kenangannya selama ini bersama Nadia. Tanpa mengatakan apapun lagi, Rasya membawa kotak itu ke keluar. Rasa sudah tak mau melihat isinya, Yang ada Rasya semakin merasakan sakit yang luar biasa.
"Bi..
"Saya Den..
"Tolong, Ini bawa ke belakang dan di bakar ya.. " Bi Siti menerima kotak itu. Ia memang cukup lama bekerja, Tapi sampai sekarang wanita itu tak tahu kotak apa yang di berikan oleh majikannya ini.
"Ini kotak apa Den?
"Sudah, Bibi tidak perlu tahu.. Tugas Bibi sekarang adalah bawa benda ini ke belakang dan bakar semuanya sampai tidak tersisa.." Akhirnya Bi Siti patuh lalu membawa kotak tersebut ke belakang.
Rasya menghela nafas panjang. Sekarang ia sudah lelah menghadapi semusnya. Pria itu pergi ke ruang makan. Karena galau juga butuh tenaga.
"Lupakan dia Rasya.. Sekarang fokusmu hanya pada Kirana, Istrimu.." Rasya harus bisa menemukan Istrinya dan bicara baik baik demi keutuhan rumah tangganya.
.
.
.
TBC
syukurin, nyesel kan km sekarang