hay gays. ini adalah kelanjutan dari cerita pengasuh bayi CEO. jadi sebelum kalian mampir ke sini, alangkah lebih baik nya mampir di karya sebelum nya dulu, agar kalian gak bingung dengan alur cerita nya.
..
mau tau kelanjutannya, yuk mampir..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
histeris.
Malam pun tiba, kini elin perlahan membuka mata nya, rasa pusing masih saja terasa di kepala nya.
Wanita itu berusaha bangkit dari tidur nya, tapi dengan cepat Tiara mendekati nya.
"elin, istirahat lah, jangan banyak gerak dulu,"ucap Tiara.
" kakak, ibu kak,"lirih nya.
" ibu pergi meninggalkan kita,"lirih elin lagi.
" ikhlas kan kepergian ibu, biarkan ibu tenang di alam baru nya,"ucap Tiara.
" tapi kak, aku tidak sanggup, ibu adalah satu satu nya penyemangat ku,"lirih elin.
" ibu berjanji ingin menjaga anak ku nanti, tapi dia mengingkari janji nya,"lirih elin.
Tiara terdiam, dia tidak tau apa yang harus dia katakan lagi.
"aku bahkan sudah menyiksa anak yang ada di dalam perut ku, maaf kan aku Sayang,"lirih elin mengelus perut nya,"
Tiara menangis, wanita itu tak kuasa menahan air mata nya.
Bahkan semua orang yang ada di dalam ruangan itu Ikut menangis, dan itu membuat elin benar benar heran.
elin menoleh ke arah suami nya, terlihat pria itu juga menitihkan air mata nya,
" mas,"lirih elin.
Erlan menoleh dan menatap elin, " apa sekarang kau puas,"ucap Erlan.
Elin mengerut kan Kening nya.
" apa kau sudah puas menyakiti anak itu, apa kau sudah puas,"ucap elin dengan suara yang sudah meninggi.
" Erlan jangan seperti itu nak, jangan membuat istri mu kembali bersedih,"ucap Mira.
" bagaimana aku bisa tenang ibu, harapan ku seketika pupus,"ucap Erlan.
" harapan ku menjadi seorang ayah seketika hilang,"ucap Erlan,
Mira menitihkan air mata nya, dan berusaha menenangkan putra nya, sedangkan elin, wanita itu benar benar bingung, wanita itu menatap sang kakak, yang meminta jawaban atas apa yang di katakan oleh suami nya itu.
" apa yang terjadi,"lirih elin.
" aku benar benar kecewa padamu, aku kecewa, kau telah menyiksa anakku sehingga dia pergi meninggalkan kita untuk selama lamanya,"Ucap Erlan lagi.
Duarrrrrr.....!!!
Elin terdiam dan memegang perut nya.
" kakak, apa maksud nya,"ucap elin lagi.
" anakku masih ada kan, anakku masih ada di dalam sini,"Ucap elin memegang perut nya.
Tiara tak kuasa menahan air mata nya, wanita itu langsung memeluk tubuh adik nya.
" elin, kamu harus sabar dan tabah, ini adalah ujian,"lirih Tiara.
" apa yang kakak maksud hah?, apa yang terjadi,"ucap elin.
" kamu keguguran,"lirih Tiara.
Duarrrrr....!!!
lagi lagi elin membeku di tempat nya,
"elin,"lirih Tiara.
" elin, jangan putus asa, aku yakin suatu saat nanti kamu bakal memiliki anak yang banyak,"ucap Tiara.
Erlan berjalan dan menghempaskan semua barang yang ada dalam rumah sakit itu, setelah itu pergi meninggalkan kamar sang istri dengan perasaan yang sangat kecewa.
"arrrggghh,"teriak elin.
Wanita itu benar benar histeris, Mira dan Tiara berusaha menenangkan elin.
" arggghhh, kenapa hidup ku terus saja seperti ini, "teriak elin.
"aku ingin mati,"teriak elin lagi.
" elin, elin tenang lah nak,"ucap Mira.
"Eren cepat panggil dokter,"ucap Mira.
Eren mengangguk, dan segera memanggil dokter,
Tak berselang lama dokter pun datang dan menyuntik kan obat penenang untuk elin
Barulah wanita itu tak memberontak.
" ibu, tolong bawa elin,"lirih nya.
Mira benar benar pusing, wanita itu benar benar merasa sangat iba pada keluarga kecil anak nya.
Coba lah lebih hati-hati dalam menulis.
Nama orang harus di awali huruf kapital.
Setelah dialog harus diberi jarak, agar huruf dan tanda baca tidak berhimpitan.
Penulis juga harus mau menerima kritikan, bukan melulu soal pujian.
Apa kabar dengan author level rendah tapi tulisannya rapi, tidak pernah dilirik pembaca hanya karena karyanya tidak pernah dipromosikan oleh platform?
Kurangi typo. Lelah, ngantuk, buntu ide? Itu bukan alasan untuk anda membenarkan penulisan yang salah di novel anda Author platinum yang nulis asal up.