NovelToon NovelToon
Adzadina Istri Sang Gus Rahasia

Adzadina Istri Sang Gus Rahasia

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Angst / Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Saudara palsu / Cintapertama
Popularitas:67.6k
Nilai: 5
Nama Author: Penapianoh

Pesantren Al-Insyirah, pesantren yang terkenal dengan satu hal, hal yang cukup unik. dimana para santriwati yang sudah lulus biasanya langsung akan dilamar oleh Putra-putra tokoh agama yang terkemuka, selain itu ada juga anak dari para ustadz dan ustadzah yang mengajar, serta pembesar agama lainnya.
Ya, dia adalah Adzadina Maisyaroh teman-temannya sudah dilamar semua, hanya tersisa dirinya lah yang belum mendapatkan pinangan. gadis itu yatim piatu, sudah beberapa kali gagal mendapatkan pinangan hanya karena ia seorang yatim piatu. sampai akhirnya ia di kejutkan dengan lamaran dari kyai tempatnya belajar, melamar nya untuk sang putra yang masih kuliah sambil bekerja di Madinah.
tetapi kabarnya putra sang kyai itu berwajah buruk, pernah mengalami kecelakaan parah hingga membuat wajahnya cacat. namun Adza tidak mempermasalahkan yang penting ada tempat nya bernaung, dan selama setengah tahun mereka tidak pernah dipertemukan setelah menikah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penapianoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LELAH

Seharian itu berjalan dengan baik setelah melakukan ospek hari pertama. Adza tampak memakan makanan di kantin dengan intan sambil bercerita ringan.

"Ayah dan Bundaku berterima kasih sekali padamu, Za." intan berkata seraya memakan makanannya.

"Tadinya sebenarnya mereka sangat ingin menemuimu. Tetapi karena mereka harus bekerja jadi mereka tidak sempat untuk turun. Nanti malam mau tidak makan malam bersama kami?"

Adza menelan makanannya lalu menatap intan dengan heran.

"Makan malam dalam rangka apa?" tanyanya kurang paham.

"Berterima kasih pada kamu karena sudah membayarkan biaya kuliahku."

Adza tersenyum mendengarnya lalu menghela napas.

"Tidak usah repot-repot seharusnya, aku melakukan ini untuk kebaikanku juga karena aku malas mencari teman baru. Aku bukan bermaksud lain," ujarnya membuat intan tersenyum.

"Bunda dan Ayah tahu, tetapi karena kamu adalah teman baikku maka mereka juga ingin mengundangmu makan malam. Ayah dan Bunda memaksa lho, Za," ujarnya membuat adza menghela napas dan tersenyum.

"Nanti aku izin sama Gus, semoga Gus izinkan. Kalau Gus izinkan, aku akan datang."

Intan tersenyum dan mengangguk pelan.

"Kalau begitu aku yakin sekali Gus akan izinkan. Gus 'kan sayang dengan kamu, jadi dia tidak akan melakukan hal yang menekanmu."

Adza tersenyum dan mengangguk pelan.

"Tetapi aku harus izin. Gus juga menghubungiku tiga kali sehari, sudah seperti makan obat," ujarnya membuat intan terkekeh.

"Aku iri sekali," gumamnya menggoda membuat adza tersenyum dan menatapnya.

"Sekarang aku sedang menabung, za. Aku juga pengen jalan-jalan ke Madinah. Mana tahu kamu kesana beberapa bulan ini untuk mendatangi Gus, aku niatnya mau ikut."

Adza tersenyum kecil. "Ustadz Farel bagaimana?"

Intan menghela napas.

"Pernikahan diundur, Ustadz Farel sedang melakukan dakwah ke luar kota. Katanya dia akan pulang minggu depan tapi aku tidak tahu apakah hubungan kami akan berjalan lagi atau tidak. Sudah kukatakan sebelumnya kalau, Ustadz Farel mungkin tidak serius," balasnya tanpa semangat.

Membuat adza menghela napasnya mendengar cerita intan.

"Padahal sejak dia melamarku, aku sudah mulai suka dengannya. Tetapi dia menggantungku begini."

Adza menggenggam tangan intan dan tersenyum lembut.

"Kalau jodoh pasti akan datang dan tidak akan kemana. Kamu jangan putus asa dulu, mana tahu setelah pulang dari dakwah, kamu akan dinikahi oleh Ustadz Farel. Siapa yang tahu?" tanyanya hingga intan mengangguk.

"Aku tidak tahu apa salahku kalau misalnya Ustadz Farel malah berubah. Sikapku tidak berlebihan dan juga tidak menjauh. Tetapi Ustadz Farel yang begitu," keluhnya lagi.

"Beberapa santriwati yang dilamar waktu kita masih di pesantren bahkan sudah banyak yang menikah."

"Tetapi aku malah tidak mendapatkan apa yang seharusnya aku dapatkan. Apakah mahar yang kuminta terlalu mahal ya?"

"Ntan ... Dengarkan aku," ujar adza membuat intan menarik napasnya dan diam mendengarkan dengan tenang.

"Menikah atau bukan itu juga bukan sebuah masalah atau musibah yang harus kamu hadapi dengan gelisah. Allah akan memberikan semuanya padamu di waktu yang tepat."

"Anggaplah batal pernikahanmu sekarang, tetapi kamu harus tahu kalau rencana Allah ke depannya pasti sangat baik."

"Kamu hanya perlu memperbaiki diri dan fokus pada dirimu, lupakan saja apa yang tidak kamu dapatkan saat ini dan yakin apa yang kamu dapatkan di masa depan adalah hal yang lebih baik."

Intan menghela napas dan mengangguk.

"Aku hanya tidak menduga kalau dia mempermainkanku, dia sangat bagus ketika melamarku kemarin, tidak tahunya zonk. Aku hanya kesal dengan ini," ujar intan yang tak bisa menutupi kesedihannya.

"Aku akan berusaha untuk move on dari sekarang supaya tidak terlihat berharap padanya."

"Aku benci ketika terlihat cinta duluan, laki-laki bisa semena-mena kalau sudah begitu."

Adza tersenyum dan mengeratkan genggaman tangannya.

"Dengar, fokuslah untuk kuliah dulu, oke? Kalau kita memperbaiki diri, InsyaAllah pasti akan dapat yang dua kali lipat lebih baik dibandingkan Ustadz Farel" ujar adza membuat intan mengangguk.

"Jadi aku harus move on?"

"Ya, kalau diperlukan." adza berkata tegas.

"Kamu tidak usah merasa menjadi gadis yang buruk, mungkin aku tidak tepat kalau harus menasehatimu tentang ini karena dulu aku juga pernah berharap ada yang melamarku karena aku ingin sebuah keluarga baru."

"Tetapi untuk kamu, aku sudah menyiapkan satu posisi di perusahaan selama kamu bisa mendapatkan nilai IPK 3 atau 3,5. Jadi lebih bagus kamu fokus saja pada pendidikan. Kamu punya keluarga, Ntan, mungkin Allah ingin kamu menghabiskan dulu waktu dengan orang tuamu. Allah akan mengirimkan jodoh di saat yang tepat, percaya padaku."

***

Setelah kelas hari itu, adza pulang. Dia sempat mengantarkan intan walau sahabatnya itu menolak. Tetapi dia mengalasankan ingin tahu dimana rumah intan agar mudah untuk datang kalau ada acara.

Sampai di apartemen, adza melemparkan kunci mobilnya di atas tempat kunci, lalu membuka sepatu dan menghempaskan tubuhnya dengan perlahan di atas sofa.

Lelah, dia merasa dunia universitas terlalu melelahkan.

Berbeda dengan di pesantren yang pembelajarannya jauh lebih ringan. Di universitas, tentu saja tingkatannya jauh lebih sulit apalagi dia harus mendapatkan nilai yang lebih sebagai seorang calon pemimpin.

Adza tidak mendapatkan kemudahan dalam hal ini, dia selalu kesulitan dan butuh sandaran, hanya saja dia tidak menemukan dan memilikinya.

Orang tuanya meninggal dunia, suaminya jauh, sahabatnya tidak mungkin dia Bebani dengan bebannya sendiri. Menarik napasnya beberapa kali, adza memejamkan mata sambil bersandar di sofa.

Hari pertama di Universitas saja dia sudah merasa sangat lelah, dia akan menghabiskan waktu paling sedikit empat tahun disana untuk strata satu, belum strata selanjutnya.

"Ya Allah ... Kuatkan aku," gumamnya seraya menghela napas beberapa kali.

Dia ingin menangis tapi rasanya tidak bersyukur sekali.

Banyak orang yang tidak bisa kuliah di luar sana, banyak orang yang tidak mendapatkan tempat tinggal yang layak dan nyaman sepertinya.

Namun, adza sungguhan merasa sangat lelah, ingin bersandar sebentar padahal ini hanya hari pertama.

Suara dering ponselnya terdengar membuat adza mengeluarkannya dari tas.

"Hai, Za ..."

"Sudah makan?"

Jika kalian menganggap itu Azka, itu salah. Yang baru saja mengirimnya pesan adalah Faiz, pria itu mendapatkan nomornya entah dari siapa tapi adza sudah menandainya dan dia tidak akan mempedulikannya.

Dia sedang lelah, lalu pesan yang dikirimkan oleh Faiz menambah kelelahan di dalam hatinya.

Drrtt...

Itu bukan pesan melainkan panggilan, adza menatap ponselnya dengan jengah tapi gagal dia lakukan ketika melihat nama yang ada di sana. Azka...

Senyumnya muncul tanpa diminta, dia mengangkatnya setelah menarik napas, lalu tak lama dia mendengar suara yang entah mengapa menenangkan hatinya.

"Assalamualaikum, Za?"

Percayalah, walau Azka jauh tapi dari suaranya saja adza bisa merasakan ketenangan seolah dia baru didekap erat oleh tubuh hangat pria itu.

"Waalaikumussalam Warahmatullah. Aku senang Gus menelepon, saatnya tepat sekali," ujarnya lirih seolah mengadu, membuat Azka menaikkan alisnya.

"Kamu kenapa?"tanyanya lembut membuat adza menghembuskan napasnya panjang.

"Sedang sedih, hmm? Coba cerita, ada apa? Aku akan dengarkan."

1
barbie❤
udah buang aj ke laut
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: entar d makan hiu gimana kak si faiz?😩🤣
total 1 replies
vivinika ivanayanti
Sdh saat ya kirim ke RSJ kak 🤭🤭🤭✌️✌️
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: hihi author siap laksanakan🙏🤣
total 1 replies
Ainal Fitri
enggak usah ragu lg bgaimn ketampanan Gus Azka bayangin aj dia mirip pangeran Arab 🤭
Ainal Fitri
Azka nampak bhgia bgtu juga dengan adza... semoga lancar hingga hari ijab
Ainal Fitri
insyaallah mereka dan dia akn sampai dengan baik baik saja Gus Azka. berkat doa mu tentu nya...
Fittar
faiz sudah gila
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: bukan gila lg kak, tpi udah gila maksimal😩🤣
total 1 replies
Ainal Fitri
kekhawatiran Qt sama Abi. gak baik membuat adza dan Faiz tinggal d satu ruang lingkup bs berbhya buat adza.
sum mia
kira-kira azab apa ya yang cocok buat si sableng Faiz 🤔🤔
sum mia: boleh juga thor.... lanjut terus lah....bikin si Faiz jera .
total 2 replies
Ainal Fitri
skakmat
emg enak Ken ceramah Abi mu sendiri.
dasar matre.
sum mia
duh Gustiiiii.... ada ya anak kyai , seorang Gus berpikiran picik dan keji , apalagi pada saudara kandungnya sendiri . benar-benar sudah stres parah dia , dasar laki-laki tua lapuk gak laku mau merebut istri adiknya .oh ... tidak semudah itu pulgoso....🤣🤣🤣 mau merebut Adza....langkahi dulu mayat Azka .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Ainal Fitri
good job adza. orang seperti Faiz emg harus d d kasih faham klo kamu tidak mudah untuk d hasut. ap lg dia mnbicarakan perusahaan mu terlihat sx matre nya 🙄
Ainal Fitri
nah adza gak perlu repot repot buat nyari foto masa lalu ato pun masa depan nya Gus Azka Krn ia sudah berterus terang klo wajah nya sedang dlm renovasi alias pengobatan. jd cukup faham bukan dan kamu tidak perlu terprovokasi oleh Gus Faiz itu.
Ainal Fitri
wah calon kakak ipar yg kurang asem in mah.
adza jgn dengarkan omongan nya, bukan kah kamu sudah melakukan istikharah.. yakin lah dengan petunjuk dr Allah.
Ainal Fitri
jd tambah yakin kan klo Gus Azka tampan batin nya
liat lah bgaimn ia dengan sangat baik tutur kata nya. yg akn menunggu ukhti adza dsana.
dan sperti nya Gus Azka emg sudah menaruh hati sejak lama.
Ainal Fitri
Alhamdulillah pertama x disapa oleh Gus Azka dan sapaan nya sungguh menghangatkan dada ya ukhti adza 😘
gmn ukhty, ternyata Gus Azka romantis ya orang ya 🤭
Ainal Fitri
semua orang pada hakikat nya juga baik lho cuma kadang ad sifat ato krakter kepribadian yg sedikit berbeda ato tingkat level nya gak biasa. bs d bilang watak nya ato cara berpikir seseorang gak sama kan.
Ainal Fitri
knp intan tersedak Mulu sich. emg salah ya klo adza d kamar oleh ustadz Azka 🤔
Ainal Fitri
semoga dengan istikharah kamu menjadi lebih mantap hati mu untuk menerima pinangan dr kiyai .
irma hidayat
sekecil apapun baiknya cerita tidak ada rahasia antara suami istri adza
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: bener bangett itu 💯
total 1 replies
sum mia
akhirnya aku udah sampai di sini...
sampai di bab terakhir on....

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!