NovelToon NovelToon
Guru Dingin Itu Adalah Ayahku

Guru Dingin Itu Adalah Ayahku

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari dari Pernikahan / Konflik etika / Anak Kembar / Anak Yatim Piatu / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gywnee

"Untuk sementara waktu menyamarlah jadi guru disana, entah kenapa aku merasa orang itu juga berada di sekolah itu." Ucap seorang pria 35 tahun, dia bernama Leon, dia adalah ketua kepolisian.
"Tenang saja Axel, tidak ada yang mengenalimu aku akan mengganti identitasmu. Namamu akan aku ubah menjadi Gavin Alexander." Jelas Leon sambil menyentuh pundak Axel, lalu Axel menatap Leon dengan tatapan dinginnya.

"Tujuanku bersembunyi dari orang-orang, kenapa malah menyuruhku jadi guru disana?" Tanya Axel dengan kesal.
Leon menatap Axel dengan kesal, "Aku tidak mau membicarakan ini tapi putra dan putrimu sekolah disana, apa kau tidak takut jika terjadi sesutu dengan mereka?" Tanya Leon.
"Ini saatnya kau bekerja sebagai polisi sungguhan bukan polisi bayangan lagi Axel." Ucap Leon sambil tersenyum.

Axel hanya diam, dia sebenarnya lebih memikirkan tentang kedua anaknya daripada orang itu.

"Leon, apa kau tahu siapa nama anak-anakku?" Tanyaa Axel dengan raut wajahnya yang sedih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gywnee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 07

Dan liftnya terbuka, Keara mau keluar tapi dia bertabrakan dengan seorang pria bertubuh besar sampai Keara terpental ke belakang dan dengan cepat Axel menahan tubuh Keara. Keara menoleh ke belakang dan Axel langsung mendorong Keara agar berdiri tegak setelah itu Axel keluar begitu saja.

"Mau bilang makasih padahal," Gumam Keara dengan heran.

"Duh maaf ya mbakk..." Ucap pria itu.

"Tidak apa-apa pak," Jawab Keara sambil tersenyum. Lalu Keara segera keluar dan menemui putrinya.

Axel bernafas lega karena Keara tidak melihat wajahnya tadi. Dan dia merasa kesal dengan pria yang menabrak wanitanya tadi. Dan Axel diam-diam pergi ke ruangan Vani untuk melihat mereka.

Sampai di dalam ruangan Vani, Keara terkejut melihat ruangannya yang bagus.

"Ini kenapa ...." Gumam Keara dengan heran.

"Mama tenang saja ini sudah ditanggung sekolahan." Jawab Vani.

"Kamu ini kenapa kok sampai bisa pingsan? pasti asam lambung naik lagi ya gara-gara makan pedas kemarin? kan mama sudah bilang jangan suka makan pedas berlebihan jadinya begini kan?!" Omel Keara dengan kesal. Mereka berdua hanya diam dan terkejut melihat Keara yang marah, Keara sangat jarang marah ke mereka tapi baru kali ini dia melihatnya marah.

Keara menghela nafas dengan sedih, "Kenapa sifat burukku juga nurun ke anakku," Gumamnya dengan sedih.

"Nah jadi mama tidak boleh dong salahin aku, kan aku keturunan mama." Jawab Vani sambil tersenyum.

"Vani...jangan ngajak bercanda mama beneran marah ke kamu." Tegas Keara. Vani langsung diam.

"Dia udah enggak apa-apa kok ma, dan biaya ini sepertinya di bayar guru kita." Ucap Vyan.

"Guru? siapa?" Tanya Keara dengan heran.

"Guru baru kita pak Gavin, aku juga tidak tahu kenapa pak Gavin memberikan ruangan seperti ini." Gumam Vyan dengan heran.

Axel mendengar pembicaraan mereka dari luar pintu, dan dia merasa sedih karena tidak bisa berdiri dengan mereka disana. Dia lebih sedih dan merasa bersalah dengan Keara karena harus mengorbankan banyak hal padahal mereka juga tanggung jawabnya.

"Lain kali mama ingin bertemu dengan gurumu itu," Ucap Keara.

Axel sontak terkejut mendengar ucapan Keara.

Dan Vyan menganggukkan kepalanya dengan mengerti.

"Lain kali sayang jangan makan pedes ya..." Ucap Keara sambil mengusap rambut Vina, dan Vina menganggukkan kepalanya.

Axel pergi keluar dari gedung rumah sakit. Dia sedih jika terus melihat mereka, rasa bersalahnya akan semakin besar kepada mereka bertiga. Dia itu ayah mereka berdua tapi dia tidak kenal dengan mereka, kebiasan mereka dia tidak tahu, tumbuh kembang mereka sejak dulu dia tidak tahu. Dia benar-benar tidak berguna untuk mereka bertiga, terutama untuk Keara.

Axel masuk ke dalam mobilnya, dia memejamkan matanya dengan sedih.

Axel membuka matanya, dia bertekad segera menyelesaikan misinya di sekolah, setelah itu dia bisa kembali ke Keara.

Lalu Axel memperhatikan rumah sakit ini, dan dia menghela nafas dengan sedih.

Setelah itu Axel segera pergi kembali ke sekolahan.

Malam harinya.

Axel duduk di sofa ruang tamunya sambil mengelamun. Dia sedang memikirkan banyak hal untuk menangkap teroris di sekolahan itu.

"Kenapa sama sekali tidak ada pergerakan, apa dia tahu tentangku." Gumam Axel dengan heran.

Sedangkan itu di rumah sakit, Keara sedang duduk menemani Vani. Ivan dan Hera juga disana untuk menjenguknya, Hera sering kesana setelah dia tahu Vani berada di rumah sakit tempat dia bekerja ini.

"Mama aku tidak mau apel," Ucap Vani. Keara memang sedang mengupas kulit apel.

"Vani kamu ini jarang makan buah sama sayur loh," Ucap Keara.

Vani mendengus dengan kesal.

"Kamu mau pulih kan, ayo makan buah!" Ucap Ivan. Vani menghela nafas lalu dia memakan apel yang diberikan mamanya itu.

"Perutmu sudah membaikan tapi," Tanya Hera sambil mengusap rambut Vani.

"Sudah kok, besok juga aku sembuh." Jawab Vani sambil tersenyum.

"Maaf ya harusnya aku tidak bawa snack pedes," Ucap Hera dengan merasa bersalah.

"Bibi tidak salah, yang salah tu anak." Sahut Vyan.

Vina melirik ke Vyan dengan kesal.

"Vyan sudah lama loh kita enggak main basket bareng," Ucap Ivan sambil menepuk bahu Vyan.

"Paman kan sibuk," Jawab Vyan dengan nada kesal. Daripada Vina, sebenarnya Vyan lebih dekat dengan Ivan karena dia menganggap Ivan sebagai teman, sahabat, dan sosok ayah baginya. Ivan lah yang mengenalkan dunia bola ke dirinya, Ivan mengajarkan Vyan bermain gitar.

"Besok kita main gimana, paman jemput deh!" Ajak Ivan.

"Oke...." Jawab Vyan sambil mengacungkan jempolnya.

Keara tersenyum melihat mereka, dia senang meskipun mereka tidak memiliki sosok ayah tapi masih ada Ivan yang selalu ada untuk mereka dan Hera juga selalu menjaga mereka.

Hera dulu juga sering mengajak mereka bermain saat Keara sibuk kerja. Jadi mereka berdua juga menganggap Hera sebagai mama mereka juga.

"Kenapa guru itu memperlakukan Vina dengan seperti ini, aneh menurutku." Ucap Ivan dengan curiga.

"Iya aku juga merasa seperti itu, makanya aku ingin bertemu dengan guru itu besok." Jawab Keara.

Ivan sebenarnya merasa heran dengan banyak hal, padahal jarak rumah sakit ini sedikit lebih jauh dari sekolah mereka berdua. Dia juga tahu ada rumah sakit kecil di dekat sekolah tapi kenapa malah membawa ke rumah sakit besar ini.

"Paman kenapa?" Tanya Vani dengan heran.

Ivan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, "Kamu tetap harus makan banyak buah sama sayuran ya Vani."

Vani menganggukkan kepalanya dengan wajah malasnya, dia sebenarnya sangat membenci sayuran dan buah sama seperti mamanya dulu.

Setelah lama berada disana, Ivan dan Hera pergi untuk pulang karena Vina juga harus beristirahat. Mereka berdua turun naik lift.

"Hera apa kau tidak merasa aneh dengan sesuatu?" Tanya Ivan dengan heran.

"Tentu saja iya aku merasa, kenapa guru itu sampai membiayai administrasi rumah sakitya mana di taruh di ruangan VIP lagi, dan anehnya kenapa bisa di bawa ke rumah sakit ini padahal ada rumah sakit kecil atau enggak puskesmas di sekitar sekolah mereka berdua." Jawab Hera.

"Nah iya..iya aku juga berpikir begitu, Hera apa guru itu kenal dengan Axel?" Tanya Ivan dengan heran.

"Ha? kenapa bisa menyimpulkan begitu, mentang-mentang rumah sakit ini punya dia tapi ya enggak ada hubungannya sama dia lah." Jawab Hera.

"Iya sih tapi ada hal yang ganjal begitu." Gumam Ivan dengan heran.

"Kapan kau mempersiapkan semuanya?"

"Saya sudah buat rencana bagus tuan, di sekolah ini akan mengadakan festival semua siswa dan guru juga datang dan direktur itu pasti juga dan saat itulah saya akan melenyapkan semua disini."

"Bagus. Lakukan segera!"

"Baik tuan."

1
hitijahubessyjeane 01
keren
Mbak Thia
cerita nya bagus tapi tolong di tetap kan namannya Vina apa vani
Gywnee: namanya vina, kadang salah ketik ☺🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!