NovelToon NovelToon
Pendekar Pilih Tanding II : Ksatria Bhumi Mataram.

Pendekar Pilih Tanding II : Ksatria Bhumi Mataram.

Status: sedang berlangsung
Genre:matabatin
Popularitas:64.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Zakaria Faizz

Ah,..rasa- rasanya diriku perlu menemukan seorang guru yg mampu untuk mengajariku mendapatkan cara memiliki tenaga dalam, berkata pemuda itu di dalam hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakaria Faizz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#7 Karang abang.

Demikian lah, meski telah di tangani langsung oleh Ki Ajar Smurup akan tetapi ilmu silat dari Wisanggra Kinangkin tidak lah berkembang , di padepokan Elang Canggah ia menjadi murid yg paling terbelakang.

Sehingga membuat kakak seperguruannya acap kali mengejek bahkan tidak jarang pula menghinanya.

Bocah dari dusun Winanga ini menjadi bahan cemoohan di padepokan itu.

Hal itu terjadi selama bertahun-tahun, dimana padepokan ini telah menelurkan cantrik dan murid yang dapat dan mampu masuk dalam keprajuritan Mataram.

Sedangkan Wisanggra Kinangkin hanya dapat menelan ludah saja.

Padahal saat ini usianya telah meningkat remaja , mungkin hampir enam belas tahun.

Tetapi keadaan tidak juga membaik, padahal Ki Ajar Smurup sudah mengerahkan segenap kemampuan nya untuk membentuknya menjadi seorang yang tangguh tanggon .

Hehh, apa yg harus kulakukan lagi, semua latihan telah ku berikan , bahkan dirinya sudah ku suruh tidur di atas seutas tambang agar mampu menjaga keseimbangan tubuhnya , ia mampu melakukan nya tetapi dalam hal tata gerak ia tetap saja ketinggalan , bahkan dari murid yang baru masuk sekalipun , tetap saja ia ketinggalan, padahal dirinya memiliki banyak kelebihan,. bagaimana kah caranya agar ia dapat dan mampu bertarung dengan baik dengan melakukan jurus -jurus dari padepokan ku ini, berkata dalam hatinya Ki Ajar Smurup sambil terus menatap ke arah muridnya itu.

Satu yg membuat pemimpin padepokan ini senang terhadap Wisanggra Kinangkin, ia tetap rajin dan tekun belajar meski masih banyak kekurangan nya.

Demikian pula bocah lelaki yg kini menanjak remaja itu, tubuh nya mulai terbentuk dengan sangat baik , otot otot nya pun telah menonjol akibat gemblengan dari Ki Ajar Smurup.

Dan pada suatu hari, Wisanggra Kinangkin bertemu dengan Pramesthi Dyani , murid padepokan Kedung Jati.

Ia mengeluarkan semua uneg-uneg yg ada di dalam hatinya itu kepada gadis tersebut.

" Mbak Pramesthi, bagaimana kah caranya agar aku ini bisa belajar ilmu silat dengan baik, bahkan guru pun tidak mampu untuk membentuk diriku menjadi seorang murid yang dapat ia banggakan" ucap Wisanggra Kinangkin.

Di antara hembusan angin yg sepoi sepoi di lembah , dimana keduanya sering bertemu, disanalah Wisanggra Kinangkin menceritakan kesedihan hatinya.

Padahal ia masih mempunyai janji untuk dapat menemukan pembunuh kedua orang tuanya itu , disamping itu ada keinginan nya pula untuk masuk menjadi seorang prajurit di Mataram.

Namun jika dengan kemampuan nya saat ini, tentu dirinya tidak akan di terima oleh kerajaan Mataram.

" Aku tidak tahu Kinangkin, mungkin kamu memang tidak di takdirkan untuk menjadi seorang pendekar, mungkin ada cara lain yang dapat kau tempuh selain menjadi seorang yang memiliki ilmu silat!" sahut Pramesthi Dyani menanggapi ucapan dari murid Ki Ajar Smurup ini.

" Akan tetapi jika memang diriku tidak memiliki dasar ilmu silat yg baik dan cukup tentu Kinangkin akan dihina oleh semua orang , jangankan untuk membantu orang lain yg teraniaya, untuk membela diriku sendiri pun, aku tidak sanggup" ucap Wisanggra Kinangkin lagi.

Pramesthi Dyani yg mendengar nya pun jadi tersentuh karena nya, akhirnya murid padepokan Kedung Jati ini memberitahukan sebuah jalan kepada Wisanggra Kinangkin.

" Pergilah ke gunung Permoni , temui lah Kyai Bodho disana!" jelas Pramesthi Dyani.

" Gunung Permoni! Kyai Bodho! siapa dia mbak Pramesthi?" tanya Wisanggra Kinangkin penasaran.

Seperti nya ia mendapatkan suatu pencerahan dari perkataan gadis itu.

Pramesthi Dyani pun kemudian menceritakan mengenai siapa sesungguhnya orang yang bernama Kyai Bodho itu.

Seorang yg menjadi pekatik dari Kanjeng Gusti Sultan Agung , ia lah yg merawat kuda sembrani milik dari penguasa Mataram itu.

" Banyak orang yg menyebutkan bahwa ia itu bukanlah manusia biasa, orang tersebut memiliki banyak kelebihan,.yg sulit untuk di percaya!" kata Pramesthi Dyani lagi menjelaskan tentang orang yg bernama Kyai Bodho tersebut.

" Apakah ia akan mau menerima ku menjadi muridnya , mbak Pramesthi?" tanya Wisanggra Kinangkin lagi.

" Kalau masalah itu aku tidak tahu, namun jika memang berjodoh tentu dirimu akan dapat bertemu dengan nya dan akan mendapatkan banyak petunjuk darinya, pergilah carilah orang itu, adi Kinangkin" ungkap Pramesthi Dyani.

" Lalu, apakah guru tidak marah jika diriku meninggalkan padepokan Elang Canggah ini,. apakah ia akan memberi izin untuk keluar dari padepokan itu,..!?" kata Wisanggra Kinangkin.

Lagi lagi Pramesthi Dyani tidak mampu menjawabnya, ia memang tidak dapat untuk mengatakan kepada Wisanggra Kinangkin bahwa sebaiknya ia pergi saja tanpa memberitahukan gurunya itu.

" Semuanya itu terserah padamu!" ucap Pramesthi Dyani

" Ahh, !" seru Wisanggra Kinangkin.

Remaja lelaki ini tampak menjadi murung setelah Pramesthi Dyani tidak dapat memberikan nya jalan keluar yang baik untuk nya dalam masalah kali ini.

" Sebaiknya sekarang kamu segera kembali , sebelum murid -murid padepokan ku menemukan mu berada disini , tentu mereka akan segera membuat urusan dengan mu, cepatlah, tinggalkan tempat ini!" seru Pramesthi Dyani.

Entah mengapa , gadis cantik murid padepokan dari Kedung Jati ini teramat menyayangi Wisanggra Kinangkin , bocah dekil yg sering ingusan dan banyak beleknya saat masih berusia bocah, namun berbeda dengan sekarang.

Wisanggra Kinangkin sudah terlihat lebih bersih dan pintar merawat tubuh nya, meski gerakan melap hidungnya masih sering kali ia lakukan tanpa sadar nya

" Baik lah mbak Pramesthi, selamat tinggal!" ucap Wisanggra Kinangkin.

Ia pun bangkit dari duduk nya dan beranjak dari tempat tersebut menuju ke padepokan nya.

Namun belum pun terlalu jauh dari situ tiba tiba saja dua orang pemuda datang menghadang nya.

" Hei, bukankah bocah ingusan ini adalah murid padepokan Elang Canggah , kakang!" seru salah seorang diantara mereka.

" Benar adi, ia memang murid padepokan Elang Canggah, sedang apa ia disini, mari kita hampiri!" sahut yg seorang lagi.

Keduanya pun lantas mendekati Wisanggra Kinangkin.

" He, bocah, bukankah kau adalah murid padepokan Elang Canggah, sedang apa disini?" tanya salah seorang dari mereka dengan nada membentak.

" Eh, anu, diriku sedang menggembala ternak disini" jawab Wisanggra Kinangkin gugup.

" Kau jangan coba-coba mengelabui kami berdua, disini tidak kambing atau hewan ternak yg lain, apakah kamu ingin mencuri disini?" tanya yg seorang lagi.

Karena memang saat itu Wisanggra Kinangkin tidak sedang angon, ia memang ingin bertemu dengan Pramesthi Dyani yg sudah dianggap nya sebagai saudara nya sendiri.

" Sudah kakang, kasih pelajaran agar ia tahu tengah berada dimana, ini adalah wilayah Kedung Jati!" ucap seorang yg bertubuh pendek.

" Baiklah adi Kicak, orang ini memang harus di beri pelajaran , agar tidak sembarangan masuk ke wilayah Kedung Jati!"

Pemuda yg bertubuh lebih tinggi itu pun segera melayangkan pukulannya kearah wajah dari Wisanggra Kinangkin.

Buru -buru murid dari padepokan Elang Canggah ini mundur seraya berkata,

" Maafkan aku, Kakang berdua, izinkanlah aku pergi dari sini" ucap Wisanggra Kinangkin sambil memohon.

" Jangan beri ampun kakang, segera saj hajar orang itu!" seru pemuda yang bertubuh pendek tersebut.

Dan dengan satu gerakan yang cukup cepat, pemuda yg di panggil kakang ini pun mengirimkan tendangan nya dari sebuah jurus silat yg di pelajari nya di padepokan Kedung Jati.

" Dhiegh !"

" Heeikkh, !"

" Terima ini , hiyyah!"

" Dhukhh!"

" Aakhh!"

Dua kali serangan yg dilancarkan oleh murid padepokan Kedung Jati ini berhasil mendarat dengan telak di tubuh Wisanggra Kinangkin.

Serangan pertama yg dilakukan menggunakan kaki itu mengenai perut remaja berasal dari dusun Winanga ini, dan kemudian disusuli dengan satu jotosan menggunakan tangan kanannya yg mendarat di wajah murid dari Ki Ajar Smurup itu.

Tubuh Wisanggra Kinangkin pun jatuh bergulingan di tanah.

Ia berusaha untuk bangkit sambil memegangi perutnya.

Pandangan nya nanar berkunang-kunang, ia melihat pemuda yang menyerang nya itu mendekati nya lagi.

" Ampun kakang, jangan pukuli Kinangkin!" ucap Wisanggra Kinangkin dengan memelas sambil memegangi perutnya.

" He, ayo lawan, apakah kau bukan seorang lelaki! dan bukan murid padepokan Elang Canggah yg terkenal' sombong itu!" seru pemuda yang bertubuh tinggi itu.

Ia pun menarik kerah baju dari Wisanggra Kinangkin dan berusaha untuk membangkitkan nya.

" Ayo lawan, atau kau mau aku pukuli terus" ucap pemuda itu sambil mengangkat tangan kanannya.

" Maaf kakang, aku tidak bisa berkelahi, jadi biarkanlah aku pergi dari sini!" kata Wisanggra Kinangkin dengan sambil menahan sakit pada perut nya.

" Sudah kakang, hajar terus, atau biar aku saja yang akan memberi ia pelajaran,!" seru pemuda yang bertubuh pendek.

" Mungkin sebaiknya begitu adi Kicak, ganti kau lah yg memberi dia pelajaran!" kata pemuda yang bertubuh tinggi.

Murid padepokan Kedung Jati yg bertubuh pendek itu pun maju dan menggantikan saudara seperguruan nya untuk memberikan pelajaran kepada Wisanggra Kinangkin.

Namun ketika ia akan melayangkan pukulannya, tiba tiba,

" Heh, apa yg telah kalian lakukan berdua, mengapa memukuli orang yg sudah tidak berdaya!"

Dan bersamaan itu pula hadir di tempat itu Pramesthi Dyani , yg juga merupakan murid padepokan Kedung Jati.

" Mbak Pramesthi!" ucap keduanya setelah melihat siapa yang datang.

1
Sarip Hidayat
waah ternyata dia paman guru nya
AbhiAgam Al Kautsar
apa yg akan dinyatakan mbh sulo
Agus Leo
Lanjutttt
Umar Muhdhar
1
AbhiAgam Al Kautsar
pertolongan kita tunggu chapter selanjutnya
Sarip Hidayat
waah
Umar Muhdhar
1
AbhiAgam Al Kautsar
nyimka
Amit
udah dkepung kalau mreka klah pasti ingkar janji ati2 kinangkin
AbhiAgam Al Kautsar
pilihan yg sulit bagimu kinangkin
Amit
iya keluar ajian sangga Kalimasada duaarrrrrrrrrrr duaarrr duaaaarrrrr
Umar Muhdhar
1
Van Jave
knp jg goblog mc nya
Sarip Hidayat
waah
Bodas_2337
apa tidak bertarung dlu dgn segenap kemampuan
AbhiAgam Al Kautsar
kinangkin pahlawan kepagian
Sarip Hidayat
waah bisa jadi
Umar Muhdhar
1
AbhiAgam Al Kautsar
jelaslah
Umar Muhdhar
1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!