Pernikahan Rahasiaku

Prasetyo pergi ke kamar Ayla untuk memastikan bahwa dia akan ikut pada acara makan malam bersama nanti malam. Dilihatlah ternyata dia sedang tidur dengan nyenyaknya.

"Ayla..Ayla maafkan papa nak papa belum bisa mendidik kamu dengan baik!" Ucap Prasetyo sambil mengecup kening anaknya.

Tak terasa ia pun meneteskan air matanya karena dia masih teringat dengan kelakuan istrinya yang sudah berkhianat dibelakangnya.

Ayla pun bangun dan melihat papanya sudah berada disampingnya dengan mata yang merah seperti habis menangis.

"Papa...kenapa papa ada disini? Papa nangis ya?" tanya Ayla.

"Enggak nak,mata papa tadi kelilipan,papa memastikan putri papa baik-baik aja." Jawab Prasetyo.

"Hmm..Ayla kira papa habis nangis."

"Putri papa ini emang perhatian banget. Papa kelilipan aja disangka nangis. Cepet kamu mandi dan turun ke bawah 1 jam lagi tamu papa akan datang." ujar Prasetyo.

"Oke pa...tapi gak biasanya loh papa ngajakin Ayla makan bersama tamu papa kecuali ada saudara dekat yang akan datang." Ucap Ayla.

"Gak papa dong..sekalian papa ngajak kamu,supaya mereka tahu kalau papa mempunyai putri yang cantik gak cuma ada dalam cerita aja."

" Papa ini bisa aja ngegombal!" Seru Ayla.

" cepet mandi ya..papa tunggu nanti dibawah."

"Iya papaku yang ganteng...!"

Prasetyo pun mencubit hidung Ayla karena tingkah laku anaknya yang membuat gemas.

"Ihh papa! sakit tahu!" Decak Ayla.

Prasetyo pun pergi dari kamar putrinya itu. Dan Ayla langsung bergegas pergi ke kamar mandi, dia merendamkan dirinya di bathup mewah dan merilekskan pikirannya dari aura negatif hari ini.

"Huh...enak banget berendam disini...tinggal gue menunggu waktu yang tepat buat membalas perbuatan si Guru rese itu! Gue gak mau membuang tenaga gue untuk hal yang gak penting, sayang dong perawatan gue sia-sia gara-gara emosi mikirin manusia setengah kera kaya dia!"

Sudah 45 menit dirinya berendam di dalam bathup dan sekarang dia memilih baju yang terbaik karena hari ini akan ada tamu spesial papanya.

Dia memilih gaun berwarna merah muda yang sampai selutut dan juga memakai make up tipis- tipis agar tak terlihat pucat. Rambutnya dia gerai agar terlihat indah.

Visual Ayla

Ayla pun turun ke ruang makan dan disana sudah banyak orang, bukan Ayla namanya kalau gak gerogi dihadapan banyak orang. Meskipun dia sudah berdandan dengan baik tapi tak menutup kemungkinan dia bisa percaya diri 100%.

Semua mata memandang Ayla dan memuji kecantikannya.

"Perkenalkan ini anak gadisku yang selalu aku ceritakan."Tutur prasetyo dengan bangganya.

"Wahh ini mah diluar ekspetasi. Malah lebih cantik aslinya daripada di foto ." puji salah seorang pria yang seumuran Prasetyo.

"Ayo Ayla salim sama om Baskara dan tante Anita." Ucap Prasetyo.

Ayla pun bersalaman dengan mereka. Baru pertama bertemu tetapi sudah akrab dan tak saling canggung.

"Ohh ya jeng..mana anak kamu kok belum datang juga? Tanya Dewi Ayu.

"Maaf ya dia memang gak bisa ninggalin urusannya,padahal sudah kami bilang jangan terlambat untuk datang ." jawab Anita.

Tak lama muncul seorang laki-laki memakai jas berwarna hitam.

"Nah itu dia,baru saja diomongin langsung muncul orangnya!"kata Baskara.

Ayla pun menoleh ke arah pusat perhatian banyak orang. Dia tercengang karena tak percaya yang datang ternyata guru yang dia benci disekolah akhir-akhir ini.

"Pak Rakha..? Kok bisa ada disini?" tanya Ayla.

Rakha pun tersenyum dan duduk di dekat Ayla karena kursi yang kosong hanya berada disamping Ayla.

"Kalian sudah saling kenal?"tanya Baskara.

"Jadi ini anaknya om dan tante?."

"Iya sayang,dia anaknya om sama tante." Ucap Anita sambil tersenyum bangga dengan putra sulungnya.

"kok bisa sih?? ," Ujar Ayla tak percaya dengan kenyataan ini.

"Ayla,,jadi dia ini putra mereka. Dia adalah pembisnis muda yang sudah sukses." Seru Prasetyo.

"Dia ini murid saya om, tante disekolah." ucap Rakha.

"Wahh bagus dong...kalian sudah saling kenal,,jadi kita bisa melanjutkan ke jenjang berikutnya." Ucap Dewi Ayu.

"Maksud mama apa jenjang berikutnya?" tanya Ayla.

"Jadi begini Ayla,kami bersepakat untuk menjodohkan kamu dengan anak om Rakha." Ucap Baskara.

"Apa?? Menjodohkan?!" Ayla syok mendengar kata itu.

"Maafkan papa Ayla,kami tidak memberitahu kamu soal perjodohan ini."Kata Prasetyo.

"Tapi pah,, aku masih sekolah mana mungkin aku menikah dengan seorang guru lagi!" protes Ayla.

" Ayla,dengerin papa,kamu bisa melanjutkan sekolah tanpa harus berhenti karena pernikahan ini. Perjodohan kalian sudah kami atur sejak lama ." Ujar Prasetyo.

Hati Ayla sakit,kenapa dia dibohongi oleh orangtuanya sendiri. Dia memang ingin menikah,tapi dengan orang yang dia cintai. Bukannya orang yang dia benci selama ini.

"Permisi, aku mau kebelakang dulu." ucap Ayla kepada semua orang.

Orangtuanya khawatir dengan Ayla takut dia berbuat macam-macam.

"Permisi om,tante..saya ingin menyusul Ayla." ucap Rakha.

"Iya silahkan!"kata Prasetyo.

Ayla pun pergi ke belakang menuju sebuah taman. Dia duduk dikursi sambil menatap langit-langit. Air matanya tak bisa terbendung lagi,rasanya jika dia ada disebuah tempat yang jauh ia akan meluapkan kekesalannya dengan berteriak sekencang-kencangnya.

"Tuhan,kenapa engkau jahat sekali sama aku! Kenapa aku harus dijodohkan dengan orang yang aku benci." keluhnya sambil menangis mengeluarkan isi hatinya.

Rakha pun menghampirinya dan berdiri disamping Ayla.

"Kamu jangan menangis, sayang loh bedak kamu luntur." Ucap Rakha yang bermaksud ingin menghibur Ayla.

"Kenapa bapak mau dijodohkan sama saya? Saya sudah punya pacar dan gak akan mau menikah sama bapak." Ucap Ayla.

"Saya tahu kamu sudah punya pacar,tetapi ini keinginan orangtua kita,saya tidak bisa menolaknya." jawab Rakha.

"Bapak kan bisa bilang apa kek buat menolak perjodohan ini. Ohh atau jangan-jangan bapak sudah tahu soal ini sejak lama dan mengajar disekolah untuk ngedeketin saya?!".

"Gila ya bapak...ingat pak saya ini masih anak sekolahan. Saya gak mau menikah dengan bapak. Pantasnya bapak itu jadi om saya deh bukan malah jadi ..."

"Jadi apa? Calon suami?" Ucap Rakha.

Mendengar kata tersebut Ayla jadi ilfil dan membayangkannya saja dia sudah bergidik ngeri.

"Kamu pasti syok mendengar perjodohan ini.saya tahu kamu ingin bebas dan menikmati masa muda dengan teman-temanmu. Tetapi coba kamu pikirkan hati kedua orangtua kamu,apakah kamu tega membuat hati mereka sedih karena kamu memilih kemauan kamu sendiri. Mereka gak pernah meminta apapun dari kamu,cuma ingin anaknya bahagia." Ujar Rakha.

"Tapi saya gak mau menikah sama bapak apa kata orang-orang nanti? Disangkanya saya hamil duluan karena menikah masih berstatus siswa SMA."

"Tenang saja,saya jamin mereka gak akan mengetahui soal ini." kata Rakha.

Ayla berfikir kalau dia menolak perjodohan ini dia akan membuat malu nama keluarganya,tetapi dia juga gak mau menikah dengan orang yang dia gak cinta. Lalu terbersit lah diotaknya,bagaimana membuat Orang yang akan dijodohkan dengannya mundur sendiri.

"Oke,saya akan terima perjodohan ini tapi bapak harus memenuhi persyaratan dari saya ,bagaimna?".

"Apa syaratnya? Kalau memang baik saya akan setuju dengan syarat yang kamu buat."

"Pertama,bapak gak boleh melarang saya untuk bertemu dengan pacar saya. kedua, bapak gak boleh menyentuh saya tanpa seizin dari saya.ketiga setelah menikah saya bebas mau bertemu dengan teman saya tanpa izin dari bapak.ke empat,saya gak mau satu kamar sama bapak. Kelima,saya gak mau teman-teman dan guru-guru disekolah tahu soal pernikahan ini."

"Bagaimana? Apakah bapak sanggup dengan semua syarat dari saya? Kalau tidak mending bapak batalkan perjodohan ini." Ucap Ayla dengan bahagia karena Rakha pasti gak akan sanggup memenuhi semua syarat darinya.

"Baik,saya menyanggupi semua syarat dari kamu." jawab Rakha walaupun tak sedikitpun syarat itu menguntungkan baginya.

"Baiklah kalau begitu saya setuju dengan perjodohan ini."kata Ayla.

Mereka pun kembali keruang makan,dan sebelum itu, Ayla mencuci mukanya dan memakai bedak lagi agar tidak ketahuan sembab oleh semua orang.