Menjelang hari pernikahan Belinda astari harus menerima kenyataan pahit. Calon suaminya Sulthan ardanu yudha menghilang, seperti sudah menduga ini akan terjadi Belinda bisa tegar tapi tidak dengan orang-orang yang dia sayangi. Umi Maryam calon ibu mertua yang sangat menyayangi nya dan ayahnya harus di larikan ke rumah sakit karena shock dengan berita menghilangnya Danu. Saat dia berusaha tegar menghadapi kenyataan tiba-tiba Sulthan Anggara yudha melamar siap menggantikan posisi Danu. Belinda ragu, apakah dia harus menerima atau menolak lamaran adik dari calon suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Darellia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sambutan dari mantan
Bab 7
Setelah perjalanan panjang, akhirnya mereka sampai di Ibukota, kota yang lama Belinda tinggalkan.kini, demi pengabdiannya pada sang suami mau tak mau dia harus mau.
Sampai di stasiun, Angga langsung menuju parkiran tempat taksi mangkal. Mereka kembali ke Jakarta menggunakan transportasi kereta api, sebenarnya abah Usman memaksa mereka di antar sopir saja tapi Belinda menolak.
Sampai didepan rumah minimalis dua lantai mereka turun Angga yang sedang membuka kunci pagar dikejutkan oleh mobil yang tiba-tiba berhenti di depan rumah mereka.
"ANGGA, BILANG APA YANG MEREKA BILANG KALAU KAMU MENIKAH ITU BOHONG!" teriak seorang gadis sambil berkacak pinggang.
Tanpa menjawab pertanyaan tersebut Angga memberikan kunci rumah kepada Belinda "masuk dulu, nanti aku nyusul biar koper aku yang bawa!"
"Drama apalagi ini gusti, bakalan jadi momok dalam pernikahan gue nih, kayaknya mantan belum move on," Monolog Belinda dalam hati sambil ekor matanya melirik ke arah gadis tersebut.
"Bukankah kita sudah selesai Dira? Kamu sendiri kan yang bilang kita selesai dan tiga minggu kamu memblokir nomerku jadi sekarang aku minta kamu pergi, aku mau istirahat!"
Bukannya pergi gadis bernama Indira itu justru menerobos masuk ke dalam segera menghampiri Belinda yang masih berada di teras, Belinda sedang memilah yang mana kunci rumah tersebut. melihat Indira menerobos masuk Angga segera mengejar gadis tersebut.
Indira seperti kesetanan menarik rambut Belinda, mendapat serangan mendadak Belinda yang posisi tidak siap langsung jatuh terjengkang kebelakang. Angga yang klah cepat dengan pergerakan Indira tidak sempat menolong istrinya. Angga segera membantu Belinda untuk berdiri dan memeluknya.
Melihat itu Indira semakin kesetanan, dia hendak menyerang Belinda lagi tapi Angga melindungi tubuh istrinya dengan pelukannya dan mendorong indira untuk menjauh.
Angga membukakan pintu rumah dan meminta Belinda untuk masuk "kamu masuk dulu ya, biar aku usir dia,"
Belinda mengangguk memasang wajah memelas, ketika angga membelakangi nya untuk berbicara dengan Indira, Belinda mencondongkan kepalanya sambil menjulurkan lidahnya ke arah Indira. Melihat di ejek seperti itu semakin membuatnya terbakar.
"Dasar jal*ng kampung, pelakor… " Belum sempat menyelesaikan umpatannya terdengar suara tamparan begitu keras.
Indira memegang pipinya yang panas, airmata mulai membanjiri pipi merahnya.
"Maaf, tapi yang kamu hina adalah istriku," Ujar Angga sambil menggandeng tangan Indira menuntunnya ke dalam mobil "sekarang pulanglah, kami mau istirahat,"
Setelah mengantar Indira masuk mobil, Angga kembali masuk ke dalam rumahnya tak lupa mengunci pagar dan pintu agar Indira tidak nekat masuk dan mengacau lagi.
Medapat serangan mendadak tadi sebenarnya Belinda ingin membalas dengan tendangan mautnya tapi gagal karena Belinda langsung meleleh mendapat perlindungan dari suaminya, akhirnya dia pun membalas dengan cara konyol seperti tadi.
"Ampun sakit banget lagi bekas jambakan nya, dasar mantan gagal move on ga cuma akhlaknya yang minus mulutnya juga amis bener coba tadi Lee Min Ho ga peluk-peluk sudah abis dia," Gerutu Belinda sambil mengelus kepalanya terasa panas.
Angga masuk menyeret dua koper, setelah mengunci pintu angga mengajak istrinya masuk. Berhenti di depan tangga dia menunjukkan beberapa ruangan yang ada di sana.
"Sebelum nya aku kan sendiri, kasur yang aku tempati mungkin ga terlalu besar…" Belum selesai Angga bicara, Belinda langsung menyambar salah satu koper.
"Bilang aja aku di suruh tidur di kamar tamu, ga usah alasan kasur sempit segala, ya udah aku tidur di kamar tamu aja," Omel Belinda sambil berjalan ke arah kamar tamu dan menutup pintunya dengan keras.
Tak lama saat Angga masih berdiri di depan tangga Belinda kelauar lagi sambil membawa koper.
"Kenapa? Jadinnya mau tidur bareng?" Tanya Angga sambil memainkan kedua alisnya.
"Ga usah geer, koper kita ketuker," Jawab Belinda ketus dan menukar koper mereka kembali masuk ke kamar tamu dan membanting pintunya lagi.
Angga hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan istrinya.
***
Indira tidak menyangka kalau Angga yang begitu sangat bucin padanya bisa memperlakukan nya seperti tadi hanya demi membela perempuan yang baru beberapa hari menjadi istrinya.
Dia menjalankan kendaraannya pelan dan berhenti di halaman minimarket. Menenangkan dirinya menumpahkan semua kesedihannya dalam tangis.
"Bukan ini yang aku mau Angga, kenapa ga bujuk aku, kenapa malah meninggalkan aku," Raungnya di dalam mobil.
Flashback on.
Selama pacaran dengan Angga, Indira dilarang pergi ke club malam oleh kekasih nya. Namun, Indira yang keras kepala nekat berbohong pada Angga dia akan menghadiri pernikahan temannya di Bali.
Sampai di Bali bukannya ke pernikahan Indira malah party di sebuah beach club dengan teman-temannya Angga yang curiga pun menyusul Indira dan melihat kekasihnya sedang berdansa mesra dengan Max, yang Indira akui sebagai teman kuliah.
Angga yang marah langsung menyeret Indira keluar, di dalam mobil mereka bertengkar hebat. Indira mulai playing victim seoah angga lah yang bersalah dan meminta putus, bahkan Indira langsung memblokir no telpon angga saat itu juga.
Indira berfikir Angga akan mencarinya, merayunya dan memohon untuk kembali seperti yang sudah-sudah.
Flashback off.
"Ga bisa, Angga harus balik sama gue, jal*ng kampung itu yang harus pergi," Rutuk Indira sambil memukuli setir mobilnya.
Indira segera menghubungi Alika sahabatnya, untuk bertemu di club malam dan mencurahkan amarahnya.
***
Setengah tujuh pagi Angga turun sudah berpakaian rapi sambil membawa ransel dan beberapa tabung gambar. Meletakkan barang-barangnya di sofa ruang tengah dan menuju dapur untuk mengambil minum. Saat sampai di meja makan dia terheran karena sudah terhidang nasi goreng seafood lengkap dengan telur ceplok setengah matang, jus wortel tomat kesukaannya.
"Perasaan aku ga pernah nyetok bahan makanan kenapa pagi-pagi bisa ada sarapan lengkap begini," Gumamnya.
Berjalan ke arah kulkas dan membukanya Angga melongo melihat isinya sudah penuh dengan sayuran, buah-buahan, bumbu, ikan, daging, frozen food dan banyak camilan.
"Siapa yang belanja?"
"Udah makan aja sarapannya keburu dingin ga enak!" Seru Belinda yang berjalan masuk ke ruang makan dari halaman samping.
Belinda duduk di kursi makan mulai mengambilkan nasi goreng untuk suaminya.
"Kamu yang belanja?" Tanya Angga.
"Jaman udah canggih, tinggal pesen udah datang sendiri," Jawab Belinda ketus.
"Maaf ya, kan selama ini tinggal sendiri sering makan di luar juga," Ujar Angga.
Sebenarnya semalam Belinda tidak bisa tidur, kelaparan dan ke dapur mencari sesuatu yang bisa di makan. Setelah membuka kulkas isinya hanya ada minuman dan tidak menemukan bahan makananan atau apapun yang bisa mengganjal rasa laparnya. Akhirnya, dia menghubungi mang Gugun memintanya untuk berbelanja kebutuhan dapur.
Selesai makan, Angga mengeluarkan amplop coklat dan menyerahkan pada Belinda "ini uang belanja bulan ini, kalau kurang bilang aja nanti aku tambah,"
"Terimakasih, tapi ya harusnya ga usah di minta kalau ada lebih ya langsung kasih aja," Seloroh Belinda tanpa menoleh ke arah Angga.
"Ya udah nanti aku tambahin, berangkat dulu ya kalau mau pergi naik taksi online saja dulu, mobil aku bawa nanti ada kunjungan lapangan,"
Belinda hanya menjawab dengan anggukan kepala.
"Suaminya mau berangkat kerja itu jangan cemberut aja, di do'ain supaya lancar selamat sampai tujuan dan… "
"Dan jauh-jauh dari godaan mantan," Sahut Belinda ketus.
Angga hanya tersenyum melihat istrinya cemburu. Setelah mengantar suaminya berangkat kerja dan memgunci pintu Belinda hendak membereskan meja makan tapi notifikasi pesan beruntun dari gawainya membuatnya penasaran.
"Siapa sih pagi-pagi sudah spam chat aja," Gerutunya.
Saat melihat nama Denis yang muncul dan mengirimkan sebuah foto membuatnya terkejut.
dari tadi nerocos mulu
jadi penasaran niih gantengnya kek apa sih Angga ini kok di samain sama Lee min ho🤔🤔
awas sampai kau berulah
mampir juga di karya ku yaa ..
mohon di baca dengan benar tolong jangan di skip....jangan boom like yaa 🙏
saling dukung yukk, jangan lupa yaa mampir juga di karya ku /Smile/