NovelToon NovelToon
Sistem Reinkarnasi Lucia

Sistem Reinkarnasi Lucia

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Crazy Rich/Konglomerat / Transmigrasi ke Dalam Novel / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Masuk ke dalam novel / Fantasi Wanita / Chicklit
Popularitas:99.2k
Nilai: 5
Nama Author: Indirani

🏆 Juaranya 2 Lomba Tema Chiklit - Wanita Kuat S3

Aku Lucia. Seorang agent peringkat SSS di sebuah organisasi yang mengembangkan Sistem Reinkarnasi dunia modern di masa depan.

Masalah muncul pada dunia kecil yang terus bermunculan akibat manusia terus membuat novel dan komik.

Aku sebagai salah satu agent menjalankan reinkarnasi dan memainkan peran untuk mengubah isi novel atau komik karena permintaan dan ketidakpuasan pemeran pendukung pada bagian akhir cerita.

Aku bersama Momo si pendamping sistem menjelajahi berbagai dunia kecil dan dengan cepat meraih peringkat tinggi di organisasi.

"Nona, ada misi lagi. Wah, hadiahnya besar sekali kalau bisa menyelesaikan dengan peringkat sss."
Aku mendorong Momo ke pinggir hingga dia terjatuh karena kucing gemuk itu menutupi layar.

"Menjelajahi dunia kecil dan membersihkan sampah-sampah ini. Misi yang begitu mudah dengan hadiah yang besar."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indirani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Lucia menatap Retta yang tadi pingsan dan menabrak dinding penjara. "Hah, Kenapa begitu cepat pingsan? Aku belum puas bermain-main denganmu," desah Lucia tak berdaya.

"Matilah kamu perempuan hina!" Teriak seseorang di belakang Lucia. Pria tua itu memegang pisau belati dan menusukkan ke arah Lucia.

Dua penjaga sigap akan melindungi Lucia dan menebas tangan yang memegang pisau sehingga pria tua itu jatuh ke tanah.

Teriakan pilu kesakitan memenuhi ruangan. Tangan suami Retta yang berusaha membunuh Lucia terpotong dan mengeluarkan banyak darah.

Lucia membungkuk, mengambil belati kemudian mengatakan, "ingin membunuhku hanya dengan ini?" Lucia memainkan pisau belati di tangannya. Dia berjalan mendekati pria tua tadi yang mulai ketakutan.

Pria itu memohon ampun kepada Lucia, tapi Lucia malah mengangkat belati dan menusukkannya ke arah tanah di sebelah wajah suami Retta.

Suami Retta yang terlanjur ketakutan dia pun tanpa sadar mengeluarkan cairan kuning yang merembes dari celananya. Padahal Lucia hanya menakut-nakuti dia saja. Lucia sudah cukup puas dengan tangan suami Retta yang sudah tak utuh.

Sedangkan Edith hanya menatap Lucia dengan membulatkan matanya nampak antusias. Momo yang sudah terbiasa dengan tingkah laku Lusia hanya menampilkan wajah yang santai.

Lusia mengalihkan pandangannya pada anak Retta yang seluruh tubuhnya sudah terkelupas. "Ja... Jangan...,"ucapnya terbata-bata. Lucia mendekatinya dan menginjak bagian bawah pria itu yang sudah tak berbentuk.

"Aku merasa dendam Lucia sudah terbalaskan. Ya mereka tidak perlu membayar dengan nyawa. Selama keluarga ini berada di sel ini selamanya, Lucia akan tenang."

Lucia kemudian memerintahkan pada penjaga di penjara untuk memastikan nyawa mereka tetap ada. Lucia tidak akan berbaik hati untuk langsung menghilangkan nyawa mereka.

Lucia pun berpikir, "lebih baik menyerahkan orang-orang ini pada Lion atau Duke dari pada dia yang harus turun tangan."

Saat Lusia berbalik, dia melihat 2 orang pria tampan. Satu menatapnya dengan ketakutan dan satu lagi menatap dengan sedikit antusias. Lusia melihat indikator di atas kepala mereka masing-masing.

Cukup mengejutkan Lusia saat Edith memiliki 20% rasa suka padanya. Ini tidak benarkan? Apa anak ini memang suka melihat penyiksaan?

Sedangkan milik Danny malah -20%. Terlihat bahwa Danny masih tidak menyukainya.

Lusia melewati mereka begitu saja dan kembali ke kamarnya. Sepanjang perjalanan Lusia, Pelayan ketakutan melihat cairan merah yang mengotori hampir semua sisi gaun putih yang dia kenakan. Darah itu berasal dari tebasan pedang prajurit pada suami Retta.

Saat dia kembali, ketiga pelayannya ribut menanyakan keadaan Lusia. Mereka takut Lusia terluka. Mereka merasa lega saat mengetahui bahwa keadaan Nona baik-baik saja.

Hari sudah gelap. Lucia memerintahkan ketiga pelayan itu untuk meninggalkannya sendirian. Lusia duduk di sofa yang menghadap ke jendela. Dia menatap keluar dan termenung cukup lama.

Lusia memanggil sistem dan mengeluarkan sebuah botol kaca yang berisi cahaya. Dia menatap lama botol kaca itu dan meletakkannya di dada. Botol itu kemudian disimpan lagi kedalam sistem.

Lusia pun menutup tirai jendela dan naik ke atas kasur untuk tidur bersama Momo yang sudah lebih dahulu terlelap.

Pagi hari Lusia dibangunkan dan bersiap untuk sarapan bersama Duke dan juga ketiga kakaknya.

Saat Lusia tiba, mereka semua sudah duduk di kursi masing-masing. Duke berada di kursi utama. Edith dan Danny duduk di sisi sebelah kiri semantara Lion duduk di sisi kanan.

Lusia kemudian duduk tepat di samping Lion. Lion melirik sebentar dan pandangannya kembali lurus ke depan.

Pelayan membawakan banyak hidangan diantaranya ada ayam panggang, nasi putih, roti, sup, susu bahkan jus jeruk.

Ada juga beberapa makanan laut, sup sayuran serta buah-buahan.

Lusia makan dengan anggun dan tidak bicara sedikitpun dari awal hingga Duke membuka percakapan. "Lusia, bukankah kamu belum menerima pendidikan tatakrama? Tapi aku lihat tata cara makanmu bagus. Siapa yang mengajarimu?"

"Duke, aku belum menerima pendidikan tatakrama dan tidak ada yang mengajariku. Ada beberapa orang yang memang terlahir sempurna. Mungkin karena aku adalah keturunan Lamboerge jadi aku cepat belajar."

"Saat aku melihat Duke dan Tuan Muda makan, aku mengikuti cara kalian." Jawaban Lusia membuat Duke menganggukkan kepala dengan puas. Memang pantas menjadi keturunan Lamboerge.

Duke menatap tajam Lusia dan bertanya, "Bagaimana dengan yang kamu lakukan di penjara?" Lusia tersenyum dan meletakkan pisau dan garpu di tangannya.

"Duke, Aku adalah Lamboerge. Darah yang mengalir di tubuh anda juga mengalir padaku. Tapi meskipun haus darah dan kekejaman itu mengalir dalam darahku, aku tidak akan tega untuk membunuh mereka. Daripada kematian bukankah lebih baik membiarkan mereka hidup dalam penjara selamanya?"

"Saya bisa membedakan kebaikan dan dendam, Duke tidak perlu khawatir."

Lucia menerima tatapan tajam dari orang orang yang berada di meja makan. Dia terang-terangan berkata bahwa kekejamannya dan haus darah itu adalah turunan dari Duke Lamboerge.

Itu memang kenyataan tapi apa harus di bicarakan begitu terus terang? Lagi pula orang-orang Lamboerge tidak begitu kejam. Masih banyak keluarga lain yang lebih kejam dan tidak bisa membedakan kebaikan dan kejahatan.

Uhuk!

Lucia tersedak saat dia melihat indikator tiap orang di meja makan. Edith yang sebelumnya 20% menjadi 30%. Duke Lamboerge yang sebelumnya hanya 50% kini jadi 60%.

Indikator Danny tidak bertambah sama sekali. Sedangkan Lion yang paling buruk di antara mereka semua yaitu -40%. Kebencian apa ini?

"Ayah, bukankah sebaiknya Lucia diberi guru tatakrama. Kurang dari sebulan acara ulang tahun Edith akan diadakan."

"Ayah pasti akan mengenalkan Lusia sebagai anggota keluarga, kan? Agar tidak mempermalukan Keluarga Lamboerge, saya akan menyarankan guru sofia sebagai guru tatakrama," ungkap Lion yang langsung disetujui oleh Duke Lamboerge.

Edith dan Danny saling bertatapan heran. Siapa yang tidak mengenal guru Sofia? Dia adalah guru tatakrama terbaik di Kerajaan Salvavor. Hanya saja kepribadiannya begitu buruk. Dia orang yang perfeksionis, cepat marah, dan sering mengamuk jika muridnya melakukan sedikit kesalahan.

"Ya, walaupun kepribadiannya agak buruk tapi dia tetaplah guru tatakrama terbaik di Kerajaan." Tuan Duke membersihkan bibirnya dengan serbet tanda makan sudah selesai.

Lucia hanya mengangguk menerima sembari melirik ke arah Lion yang sedang tersenyum licik sekilas. Kalau tidak ada indikator ini, Lucia pun tidak akan tahu seberapa besar kebencian Lion padanya.

Sarapan selesai dan mereka kembali kerutinitas masing-masing. Sedangkan Lusia dia memanfaatkan waktunya untuk berkeliling kediaman. Sesekali Momo terlihat melompat kegirangan saat melihat kupu-kupu.

Mereka saat itu berada di taman yang biasa dikagumi Lusia dari balik jendela. Berbagai macam bunga ada disini. Lusia sedikit menunduk dan mencium aroma bunga. Siapa pun yang melihat sekarang pasti akan kagum dengan senyumannya.

1
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
ingat Lucia pria itu Oyen🤣🤣🤣
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
kaya mendadak🤣🤣
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
wah² apa kh itu jodohnya Su Lu Xia🤭🤭🤭
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
Selir pencuri🤭🤭
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
selir yg licik
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
cerita baru pula
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
Sedihnya😭😭😭
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
hebat
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
bgus klau d hukum penggal terus😌
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
kakaknya Lois paling begok.. knp ngak diam saja😌
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
kejahatan Ayah Lucia lagi teruk, selama 14thn d abaikn smpai Lucia asli meninggoi, Ayahnya memang ngak layak d maafkn..
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
sedihnya wajar sekali klau Lucia marah, mereka tau semua kejadian apa lagi saat hampir d perkosa, dan mereka buat tidak tau saja 😣😣😣
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
aduiii kenapa bisa Thor kesian anat Emilia, kenapa ngak yg lain aja😣😣😣
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
lucu pula nama kluarga Lee🤭🤭🤭sdh lucu licik lagi.
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
hebat
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
mesti c Sok cantik kegatalan tu😤
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
ceh percaya diri sungguh
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
🤣🤣🤣🤣Momo pengkhianat🤣🤣🤣🤣
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
Lois jgn terlalu benci adik mu🤭
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
sepatutnya bgi Misi bagi Duke menderita ck ck 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!