Suara klik tetikus yang hening namun cepat memenuhi ruangan itu. Cahaya biru dari layar monitor menjadi satu-satunya penerangan di kamar sempit berukuran 3x4 meter di pinggiran Shanghai.
Chen Yu, pemuda kurus dengan kantung mata tebal, menatap layar dengan tatapan kosong. Di layar itu tertulis: "GAME OVER. Server akan ditutup selamanya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray Nando, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Langit Terbelah: Valkyrie vs Mekanik Hati
(Adegan 1: Strategi Menangkap Burung)
Bengkel Maju Jaya (di lobi Menara Mutiara) sunyi senyap. Hanya ada suara Chen Yu yang mengetuk-ngetuk meja dengan jari besinya.
"Lin Xiao..." gumam Chen Yu. "Di kehidupan lalu, dia mati karena melindungi warga sipil saat Raid Boss. Di kehidupan ini, dia jadi mesin pembunuh Kekaisaran. Nasib memang punya selera humor yang buruk."
Han Xiao mendekat, membawa tablet strategi. "Boss, radar jarak jauh mendeteksi anomali cuaca. Awan badai bergerak dengan kecepatan Supersonik dari Utara. Estimasi kedatangan: 2 Jam lagi."
"Lebih cepat dari jadwal," kata Chen Yu. "Mereka pakai Warp Gate."
Lady Rose masuk, jubahnya masih berbau oli bekas las. "Chen, pasukanku sudah siap. Tapi kami penyihir api. Melawan musuh terbang di ketinggian 5.000 kaki itu sulit."
Chen Yu berdiri. Matanya kembali tajam. Melankolisnya hilang, digantikan fokus tempur.
"Kita tidak akan menembak mereka di langit, Rose. Itu membuang peluru."
Chen Yu menunjuk model hologram Walking Fortress Jin Mao (Gedung Pencakar Langit Berkaki) di meja.
"Kita akan memaksa mereka turun. Aku sudah memasang Gravity Anchor (Jangkar Gravitasi) di puncak gedung Jin Mao. Saat mereka masuk radius 1 kilometer... kita akan membuat mereka merasakan beratnya dosa."
"Zhao Long!" panggil Chen Yu.
Zhao Long muncul dari balik tumpukan kotak peluru. "Apa lagi?! Uangku sudah habis!"
"Bukan uang. Aku butuh koleksi mainanmu. Aku tahu kau punya Jaring Penangkap Naga (Dragon Capture Net) di gudang Guild-mu. Bawa ke sini. Semua."
"Itu... itu item kolektor!" protes Zhao Long.
"Bawa atau aku suruh Knalpot 'menandai' sisa tank emasmu lagi."
(Adegan 2: Awan Putih Pembawa Maut)
Dua jam kemudian.
Seluruh pasukan Aliansi Shanghai (Iron Slums, Golden Dragon, Crimson Magic, Mercenary) bersiaga di Distrik Pusat. Mereka berlindung di balik barikade baja yang dibuat dari sisa kapal kargo.
Langit utara yang kelabu tiba-tiba berubah menjadi putih menyilaukan.
Bukan awan. Itu sayap.
Ribuan sosok bersayap putih turun dari langit. Mereka mengenakan zirah perak yang berkilau, wajah mereka tertutup helm full-face yang dingin.
[Musuh: Imperial Sky Legion (Legiun Langit Kekaisaran)]
[Unit: Cyber-Valkyrie (Level 30)]
[Jumlah: 5.000 Unit]
Mereka bukan manusia biasa. Mereka adalah Cyborg hasil rekayasa genetik. Sayap di punggung mereka adalah logam bulu (feathered metal) yang tajam.
Di tengah-tengah mereka, melayang sosok yang paling agung. Sayapnya bukan dua, tapi enam. Zirahnya emas pucat. Dia membawa tombak petir yang berdenyut.
[Warlord Terdeteksi: Lin Xiao - The Valkyrie (Level 45)]
Chen Yu melihatnya dari teropong di atap Gedung Jin Mao.
"Lin..." bisik Chen Yu.
Lin Xiao mengangkat tombaknya. Suaranya diperkuat sihir, bergema ke seluruh kota.
"Penduduk Shanghai. Menyerahlah. Atas nama Kaisar, kami membawa 'Ketertiban'. Melawan berarti pemusnahan."
Suaranya datar. Tanpa emosi. Seperti robot.
"Dia dikendalikan," analisis Chen Yu melihat indikator merah di leher Lin Xiao. "Chip Pengendali Pikiran Tipe-IV. Teknologi Kekaisaran memang menjijikkan."
Chen Yu menyalakan mikrofon Walking Fortress.
"Hei, Nona Burung! Maaf, kami tidak terima sales door-to-door! Silakan terbang pulang!"
Lin Xiao menoleh ke arah sumber suara. Matanya di balik helm menyala merah.
"Target Terkonfirmasi: Chen Yu. Perintah: Eliminasi."
Lin Xiao mengayunkan tombaknya ke bawah.
"SERANG!"
(Adegan 3: Hujan Bulu Besi)
Ribuan Cyber-Valkyrie menukik turun seperti hujan meteor putih.
Sayap mereka menembakkan bulu-bulu logam tajam.
SWISH! SWISH! SWISH!
Bulu-bulu itu menghujam tanah, menembus beton, meledakkan mobil.
"Perisai!" teriak Iron Fist.
Pasukan Iron Fist mengangkat perisai baja mereka. TING! TING! TING! Suara logam beradu memekakkan telinga.
"Balas!" teriak Lady Rose.
Para penyihir menembakkan bola api ke udara. Han Xiao dan para sniper menembak dari balik jendela gedung.
Tapi musuh terlalu cepat. Mereka bermanuver di udara dengan gesit, menghindari serangan.
"Mereka terlalu lincah!" teriak Han. "Aku tidak bisa membidik!"
Chen Yu yang berada di ruang kendali Gedung Jin Mao menyeringai.
"Tentu saja lincah. Mereka tidak punya beban. Mari kita beri mereka sedikit... beban hidup."
Chen Yu menekan tombol besar berwarna merah.
[ACTIVATING: GRAVITY WEB]
(Adegan 4: Jatuhnya Para Malaikat)
Di puncak Gedung Jin Mao (yang kini berjalan dengan 8 kaki laba-laba), sebuah antena raksasa berbentuk garpu tala menyala ungu.
WOOOOOM...
Gelombang gravitasi ditembakkan ke langit dalam radius 2 kilometer.
Mendadak, hukum fisika berubah. Gravitasi di area itu meningkat 10x lipat.
Ribuan Cyber-Valkyrie yang sedang menukik gagah tiba-tiba merasa tubuh mereka seberat beton. Sayap mereka patah menahan beban. Mesin jet mereka menjerit.
"Peringatan! Gaya G Kritis! Sistem Penerbangan Gagal!"
Seperti lalat yang disemprot obat nyamuk, ribuan pasukan elit itu jatuh serentak dari langit.
BRAK! GEDEBUK! KRAK!
Mereka menghantam aspal, atap gedung, dan jalanan dengan keras. Keunggulan udara mereka hilang seketika.
"Sekarang!" teriak Chen Yu. "Zhao Long! Luncurkan jaringnya!"
Dari balik gedung-gedung, meriam-meriam milik Zhao Long menembakkan Jaring Penangkap Naga. Jaring-jaring itu terbuat dari serta mana yang tidak bisa dipotong.
Jaring-jaring itu memerangkap pasukan Valkyrie yang jatuh, mengikat mereka di tanah seperti ikan hasil tangkapan.
"Lepaskan aku! Dasar cara bertarung kotor!" teriak salah satu letnan Valkyrie yang terjerat jaring.
"Di sini kami menyebutnya 'Efisiensi'," jawab Zhao Long sambil menendang helm letnan itu.
(Adegan 5: Duel di Atas Awan)
Namun, ada satu orang yang tidak jatuh.
Lin Xiao.
Level 45 membuatnya cukup kuat untuk menahan gravitasi 10x. Meskipun terbangnya melambat, dia tidak jatuh. Dia justru terbang lurus menuju Gedung Jin Mao, menuju Chen Yu.
Tombak petirnya bersinar menyilaukan.
"Chen Yu... Kau harus mati!"
Dia menabrak kaca ruang kendali Gedung Jin Mao.
PRANG!
Chen Yu terlempar mundur oleh ledakan masuknya Lin Xiao. Pecahan kaca berhamburan.
Lin Xiao berdiri di tengah ruang kendali, sayapnya terentang lebar, ujung tombaknya diarahkan ke leher Chen Yu.
"Lin, sadarlah!" teriak Chen Yu, darah mengalir dari pelipisnya. "Kau tidak ingin melakukan ini!"
Lin Xiao gemetar. Tangan yang memegang tombak itu bergetar. Chip di lehernya berkedip cepat, menyuntikkan rasa sakit untuk memaksanya patuh.
"Perintah Mutlak... Bunuh..." rintihnya, air mata mengalir di balik helmnya.
Dia menusuk.
CLANG!
Tombak itu ditahan. Bukan oleh Chen Yu.
Tapi oleh Knalpot yang melompat melindungi tuannya. Sisik Techno-Drake Knalpot yang baru berevolusi mampu menahan tombak petir itu, meski meninggalkan goresan dalam.
ROAAR! (Jangan sentuh Bos-ku!)
Chen Yu memanfaatkan momen itu. Dia tidak mengambil senjata. Dia mengambil Titan's Wrench mode Precision (Obeng Halus).
"Knalpot! Tahan dia 5 detik!"
Knalpot bergulat dengan Lin Xiao, cakar naga melawan sayap cyborg. Ruangan itu hancur berantakan.
Chen Yu melompat ke punggung Lin Xiao.
"Maaf, ini akan sedikit sakit. Seperti cabut gigi."
Chen Yu menempelkan kunci inggrisnya ke leher belakang Lin Xiao, tepat di tempat Chip Pengendali tertanam.
[Skill: Forced Dismantle (Pembongkaran Paksa)]
"AAAAAAHHH!" Lin Xiao menjerit kesakitan saat Chen Yu mencongkel chip yang tertanam di tulang belakangnya.
"Sistem! Analisis kode enkripsinya!"
[Enkripsi: Imperial Grade. Waktu Bypass: 10 menit.]
"Terlalu lama! Kita pakai cara kasar!"
Chen Yu mengalirkan Mana-nya sendiri secara paksa ke dalam chip itu, membanjiri sirkuitnya hingga overload.
ZAP! POP!
Chip itu meledak kecil, mengeluarkan asap hitam.
Lin Xiao kaku seketika. Matanya yang merah perlahan meredup menjadi warna aslinya: Cokelat hangat.
Dia jatuh lemas. Chen Yu menangkapnya sebelum dia membentur lantai.
(Adegan 6: Reuni Singkat)
Suara pertempuran di luar masih membahana, tapi di ruang kendali itu hening.
Lin Xiao membuka matanya perlahan. Dia melihat wajah Chen Yu yang penuh luka dan debu.
"Chen...?" suaranya lemah, tapi itu suara aslinya. "Kau... terlihat tua. Dan jelek."
Chen Yu tertawa, air mata lega menggenang di sudut matanya. "Dan kau terlihat seperti ayam kalkun besi."
Lin Xiao mencoba tersenyum, tapi kemudian wajahnya berubah panik. Dia mencengkeram kerah baju Chen Yu.
"Chen! Dengar! Ini jebakan! Aku hanya umpan!"
"Apa maksudmu?"
"Kaisar tidak hanya mengirimku. Dia mengirim 'The Behemoth'. Monster pengepung yang berjalan di bawah tanah. Dia... dia sudah ada di bawah kota ini!"
DUM!
Gedung Jin Mao yang raksasa itu tiba-tiba terangkat ke udara. Bukan karena kakinya melangkah.
Tapi karena tanah di bawahnya meledak.
Dari dalam perut bumi, sebuah bor raksasa selebar lapangan bola muncul, menghancurkan fondasi alun-alun pusat.
Monster mekanik berbentuk cacing tanah raksasa (Sandworm Mecha) keluar.
[Warlord Ke-2 Terdeteksi: General Tu - The Earth Eater]
[Unit: Gigantic Drill-Worm (Level 50)]
Gedung Jin Mao (markas Chen Yu) miring dan mulai runtuh.
"Berpegangan!" teriak Chen Yu. Dia memeluk Lin Xiao dan menarik Knalpot.
Mereka jatuh bersama reruntuhan gedung pencakar langit itu, menuju mulut cacing raksasa yang menganga di bawah.
[QUEST ARC 3: PHASE 2 - UNDERGROUND TERROR]
[Status Markas: Kritis.]
hnya saja aku mnemukan sdikit kejanggalan...