THE PRISONER OF MAFIA

Arra menatap berkas yang disodorkan kepadanya dengan kening yang berkerut. Padahal dia baru saja bangun tidur. “Ini apa?” Arra bertanya sambil membuka berkas tersebut, kepalanya mendadak terasa berat saat membaca tulisan yang tertera di berkas tersebut. Dia tidak paham karena di berkas tersebut isinya menggunakan bahas Meksiko.

“Carlos! Jelaskan kepadaku!” Arra melemparkan berkas yang ada di tangannya kepada Carlos yang menatapnya sambil bersedekap di dada.

“Itu bukan berkas yang penting. Kau ingin kembali ke Italia ‘kan? Jika iya, tanda tangani berkas itu!” tegas Carlos sambil melemparkan pena kepada Arra.

“Awas saja jika kau berbohong! Aku akan menggigit telingamu sampai putus!” umpat Arra sambil mengambil pena dan segera membubuhkan tanda tangannya di sana, tanpa rasa curiga sama sekali.

Ah, Arra, kau ini polos sekali. Wk wk wk wk.

“Malam ini kita akan kembali ke Italia,” ucap Carlos, dan di sambut riang oleh Arra.

“Kau tidak bohong ‘kan?!” Arra memicingkan kedua matanya, menatap Carlos dengan tajam.

“Tidak! Tapi--”

“Tapi apa?!” Arra sudah sewot terlebih dahulu, dia benar-benar jengkel dengan iblis tampan yang berdiri di hadapannya ini.

“Mandikan aku!” tegas Carlos lalu segera masuk ke dalam kamar mandi.

“What?!!! Are You Kidding Me?!” teriak Arra kepada Carlos yang sudah masuk ke dalam kamar mandi.

“Sayang!” seru Carlos dengan suara yang mengerikan dari dalam kamar mandi.

“Astaga! Apakah kau sudah menjelma menjadi bayi besar!” umpat Arra sembari turun dari atas tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi.

Sampai di dalam kamar mandi, Arra menjerit keras saat melihat pemandangan yang membuat kedua matanya ternoda.

“Arrgghh! Carlos apakah kau tidak punya rasa malu bertelanj*ang di depan gadis yang masih perawan sepertiku!” umpat Arra sambil menutup kedua matanya, akan tetap dia mengintip sedikit dari cela jari tangannya.

“Oh My God! Segede botol sirup!” batin Arra menelan ludahnya dengan kasar. Otak kotornya menjadi traveling ria.

Carlos menahan senyumnya, saat mendengar kalimat terakhir yang di ucapkan Arra. Gadis itu menerangkan jika dirinya masih perawan.

Hemmmm, sepertinya Carlos akan mendapatkan jackpot yang sangat besar.

“Kau harus terbiasa!” tegas Carlos pada Arra yang berjalan ke arahnya sambil menutup mata.

“Sayang!!” Carlos merengkuh pinggang Arra ketika istrinya itu sudah berada di hadapannya.

“Hei! Lepaskan aku!” Arra memberontak ketika kedua tangan Carlos melingkar erat di perutnya.

Carlos tidak mendengarkan ucapan Arra. Pria tampan yang tubuhnya di penuhi dengan tatto itu menggendong istrinya masuk ke dalam bathup, kemudian dia menyalakan air hangat, mengisi bathup itu.

Tubuh keduanya menjadi basah. Arra menjerit kesal sambil memukuli dada bidang Carlos.

“Kau ini sangat menyebalkan!” kesal Arra lalu menarik telinga pria tersebut dengan kuat.

“Sayang!!!” Carlos sudah habis kesabarannya menghadapi istrinya yang super bar-bar itu.

“Apa? Kenapa kau membentakku seperti itu?!” Arra memandang Carlos dengan tatapan berkaca-kaca.

Carlos berdecak kesal sambil memalingkan wajahnya, tidak tega melihat Arra yang terlihat sedih seperti itu.

“Aku tidak suka dengan wanita yang cengeng sepertimu!” desis Carlos dengan penuh penekanan. Dia berkata kasar untuk menutupi rasa cintanya kepada Arra.

“Kalau tidak suka maka lepaskan aku!” balas Arra, menatap tajam iblis tampan itu tanpa rasa takut sedikit pun.

“Aku akan melepaskanmu! Tapi, setelah kau memberikan keturunan kepadaku!” Carlos mencengkeram kedua tangan Arra dengan kuat.

“Cih! Cari saja wanita lain yang mau mengandung benih menjijikkanmu itu! Bahkan milikmu saja kecil seperti jari kelingkingku! Dasar impoten!” umpat Arra lalu beranjak dari bathup akan tetap tangannya di tarik oleh Carlos hingga dia terhuyung, terjatuh di atas pangkuan Carlos.

“Apa kau bilang?! Impoten? Kau ingin mencobanya?!” desis Carlos menatap wajah cantik Arra yang berubah menjadi pias.

“Ah, gawat!! Aku pasti sudah gila, karena telah berani mengibarkan bendera perang kepada iblis itu! Mulut oh mulut!” Arra merutuki dirinya sendiri, karena mulutnya los dol jika sedang kesal.

***

Besti, jangan lupa like, komentar dan vote-nya ya.❤❤