NovelToon NovelToon
Jadi Ibu Susu Bayi Mafia

Jadi Ibu Susu Bayi Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: ingflora

Nabila Fatma Abdillah yang baru saja kehilangan bayinya, mendapat kekerasan fisik dari suaminya, Aryo. Pasalnya, bayi mereka meninggal di rumah sakit dan Aryo tidak punya uang untuk menembusnya. Untung saja Muhamad Hextor Ibarez datang menolong.

Hextor bersedia menolong dengan syarat, Nabila mau jadi ibu ASI bagi anak semata wayangnya, Enzo, yang masih bayi karena kehilangan ibunya akibat kecelakaan. Baby Enzo hanya ingin ASI eksklusif.

Namun ternyata, Hextor bukanlah orang biasa. Selain miliarder, ia juga seorang mafia yang sengaja menyembunyikan identitasnya. Istrinya pun meninggal bukan karena kecelakaan biasa.

Berawal dari saling menyembuhkan luka akibat kehilangan orang tercinta, mereka kian dekat satu sama lain. Akankah cinta terlarang tumbuh di antara Nabila yang penyayang dengan Hextor, mafia mesum sekaligus pria tampan penuh pesona ini? Lalu, siapakah dalang di balik pembunuhan istri Hextor, yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ingflora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14. Janji

Di saat bersamaan, Aryo tengah berpacu di atas tubuh seorang wanita. Bunyi dering telepon telah membuyarkan kesenangannya. "Brenggsek! Siapa sih, ini!?" Ia melihat nama istrinya di ponsel. Seketika ia meletakkan telunjuknya di depan mulut sehingga sang wanita terpaksa diam. "Apa!?" sahutnya kesal menjawab telepon Nabila.

Nabila sejenak bingung mau bicara apa. "Apa pengajiannya sudah mulai?" la mengigit kukunya dengan gelisah.

"Mungkin sebentar lagi. Ada apa?" Aryo berusaha mengendalikan rasa kesalnya agar Nabila tak curiga.

"Mas ... aku rindu ...." Akhirnya hanya kata-kata itu yang bisa ia ucapkan. Rasanya ia ingin pulang saja.

"Hei, betah-betahin kamu kerja di sana ya! Jangan pikirkan yang di sini! Aku baik-baik saja kok!"

"Tapi, Mas. Aku ingin pulang ...." Nabila akhirnya mengatakan perasaannya.

"Kamu tidak ingin berjuang? Uangnya 'kan lumayan untuk bikin nisan Haris nanti. Lagipula, kalau kamu pulang, aku tidak punya uang untuk membeli makanan untukmu."

"Tidak apa-apa, Mas. Yang pe—"

"Jangan boddoh! Kamu punya pekerjaan yang hasilnya lumayan! Untuk apa pulang!?"

"Tapi, Mas ...."

Telepon terputus. Suami Nabila telah memutuskan sambungan teleponnya. Nabila masih bimbang, tapi ia tak bisa tinggal di tempat itu lebih lama lagi. Ia memeluk bantal dengan kecewa hingga akhirnya tertidur.

***

Hextor terbangun. Ia bingung kenapa ia berada di lantai. Lebih membingungkan lagi karena ia tidak berada di lantai kamarnya. Lalu, lantai kamar siapa ini?

Perlahan ia bangkit. Hextor merasakan sedikit pusing di kepala hingga sempat memejamkan mata. Pelan-pelan ia ingat bahwa tadi ia sempat minum-minum di kamarnya. Diperhatikannya lagi kamar itu. Ia baru menyadari ketika Nabila masuk.

Wanita itu tampak ragu-ragu ingin memastikan Hextor sudah sadar. "Bapak salah kamar, Pak," ucapnya dengan suara sedikit bergetar. "Kalau begini, Saya tidak tahan lagi. Saya ingin berhenti!"

Hextor terperangah. "Apa? Kenapa kamu mau berhenti? Maaf, kalau aku masuk ke kamarmu. Aku mabuk. Ini bukan masalah besar 'kan?"

"Apa? Bukan masalah besar!?" Nabila melebarkan matanya. "Bapak hampir saja memperkossaku, Pak! Apa itu bukan masalah besar!?" Ia hampir menangis.

Hextor syok! Ia melihat kedua belah tangannya. Apa benar ia hampir melakukan hal asusila seperti itu? Benarkah?

"Aku tak perlu membawa pakaianku, karena itu bukan milikku. Aku berhenti dan pulang sekarang!" Baru saja Nabila membalik tubuhnya, tangan Hextor sudah mencapai pintu. Wanita itu kaget dan berbalik.

Pria itu sudah berada di depannya, membuat Nabila terperangah. "Tunggu dulu, Nabila."

"Apa lagi!? Saya sudah punya suami, Pak! Dosa kalau sampai melakukan itu." Sebenarnya jantung Nabila tengah berdetak hebat. Berdekatan seperti ini membuat ia tak bisa menggerakkan tubuhnya. Mereka terlalu dekat, bahkan Nabila bisa menciuum wangi parfum pria yang maskulin dari tubuh pria itu. Namun, napasnya yang berbau alkohol membuat ia muak. Itu mengingatkannya pada sang ayah bila mabuk.

"Bukan itu. Tolong dengarkan aku."

"Aku tidak mau! Aku mau pulang!" Sebelum Nabila sempat berbalik, tangan Hextor dengan cepat menariknya hingga tubuh Nabila kembali ke posisi semula. Wanita itu kaget karena tubuhnya ditempelkan ke dinding. "Pak ...." jeritnya membulatkan mata dengan mulut terbuka.

Hextor melepas pegangan. "Eh, maaf, bukan maksudku bermain kasar. Tolong, dengarkan aku."

Nabila sedikit kaget, pria itu minta maaf dan bicara dengan sopan. Padahal Hextor adalah majikannya. Haruskah ia mendengarkan ucapannya? "Ya udah, apa?" ucap wanita itu ngambek dengan mulut mengerucut dan menghadap ke samping. Pelan-pelan ia mulai memaafkan Hextor.

"Aku minta maaf, a-aku sama sekali tidak ingat apa yang aku lakukan."

"Tentu saja! Bapak 'kan mabok!" Nabila melirik Hextor dengan sudut matanya.

"Karena itu ...."

"Aku tidak bisa bekerja dengan pemabuk. Maaf saja. Biar aku ganti nanti uang yang sudah terpakai. Jadi ...."

"Tolong, Nabila ... aku tak bisa melepaskanmu. Aku butuh kamu untuk Enzo. Kalo gak ada kamu, Enzo sama siapa? Untuk pertama kalinya Enzo mau dipegang orang lain. Selain kamu dan istriku, tidak ada yang bisa memegang Enzo. Dia pasti nangis." Hextor memohon.

"Tapi 'kan ada Bapak ...." Nabila mulai menatap pria itu. Ia senang mengetahui tidak banyak orang yang bisa memegang Enzo termasuk dirinya.

"Mana mungkin? Aku harus bolak-balik ke luar negeri dan tak mungkin mengurus Enzo, apalagi menyussuinya. Dia hanya ingin punyamu!" Pria itu menunjuk dadda Nabila.

Tentu saja wajah Nabila memerah dan menyilang tangannya di depan dadda.

"Maaf, aku tak bermaksud mesum, tapi ...."

"Tapi aku tak mau bekerja dengan pria mesum dan pemabuk. Titik!" Nabila mulai marah.

"Aku bukan pemabuk, Nabila. Kepalaku sedang pusing memikirkan apa yang terjadi. Terlalu sedih untuk ditelan sendiri. Aku hanya butuh pelarian sesaat, karena itu aku minum." Terang Hextor.

"Aku gak butuh alasan Bapak. Pokoknya aku merasa terancam!" Nabila benar-benar kesal. Kenapa pria selalu mencari alasan agar bisa lari dari kesalahan yang diperbuatnya?

"Jadi aku harus apa agar kamu bisa tinggal, Nabila?" Hextor pun mulai stres mengingat siapa lagi yang akan menggantikan wanita ini. Haruskah ia mengunci wanita ini agar tidak bisa pergi ke mana-mana? Saat ia mengingat lagi kasih sayang Nabila pada Enzo, ia merasa tak sanggup mengasari wanita ini.

"Pokoknya aku tidak mau Bapak minum-minum lagi!"

"Aku bukan pemabuk, Nabila. Sudah lama aku tidak melakukan itu," elak Hextor.

"Apa Bapak tidak tahu di dalam agama islam, mabuk itu dosa?" Nabila mengangkat jari telunjuknya dengan dahi berkerut. Ia menatap Hextor tajam.

Pria itu terkejut. Memang bila ada ibunya, Hextor tak berani minum. Kalau ketahuan pun akan dimarahi, sehingga seketika pria itu terdiam. Tak ada kata yang terucap mendengar ucapan wanita ini.

"Bapak tahu, kan? Kenapa dilakukan?"

"Eh ... aku hanya ...."

"Berhenti! Aku minta Bapak berhenti minum atau aku tidak akan mengurus Enzo lagi!" Nabila masih mengangkat telunjuknya memperingatkan dengan mata yang masih menatap tajam.

Ancaman yang menakutkan tapi solusi yang terbaik saat ini. Berarti Nabila takkan pergi bila Hextor tak minum minuman keras.

"Ok, aku janji." Pria itu langsung menerima dengan mengangkat kedua tangan.

Telunjuk Nabila masih belum turun. "Kalau ketahuan, tidak ada peringatan karena aku akan pergi!" ancamnya.

"Hei, aku bisa 'kan minum di luar?" Hextor meminta kelonggaran dan berusaha tersenyum.

"Tidak bisa!" "Ayah saja, minum di luar tapi selalu pulang mabuk dan memporak-porandakan rumah. Pemabuk memang tidak bisa dipercaya!"

Seketika senyum Hextor menghilang. "Ya, sudah."

Nabila mengangkat kedua telapak tangannya. "Kalau begitu, Bapak bisa keluar karena ini kamar Saya." Ia kembali ke mode sopannya dengan menyebut dirinya "Saya".

"Oh, iya ...." Hextor jadi salah tingkah. Ia bergerak mundur. "Maaf."

Nabila membuka pintu tapi terdengar suara Enzo menangis dari interkom. Terpaksa keduanya keluar. Kemudian terdengar azan Magrib. Hextor melangkah ke kamar sedang Nabila ke kamar Enzo. Sempat mereka saling pandang dan terkejut lalu salah tingkah hingga masuk ke dalam kamar masing-masing.

Hextor menghela napas ketika menutup pintu. Baru kali ini ia melihat Nabila yang sebenarnya. Ia pikir Nabila wanita yang lemah, apalagi bersuamikan pria yang begitu kasar padanya, tapi ternyata ia salah. Wanita ini ternyata berani menyuarakan keberatannya, apalagi saat bicara soal prinsip. "Tapi ... kenapa dia mau menikah dengan pria yang tidak menghormatinya ya, sayang sekali ...."

Bersambung ....

1
Tri Handayani
thorrr'kapan kelakuan buruk suami nabila terbongkar'biar nabila cpt cerai dr suaminya yg durjana
Baby_Miracles: sabar-sabar
total 1 replies
Ani Basiati
semoga nabila tau thor kl suamianya selingkuh
Nar Sih
emang segaja bos mu ngk kasih no hp suami mu nabila ,biar kmu ngk telpon suami mu
Ani Basiati: lanjut thor
total 1 replies
Tri Handayani
Next thorrr'semangat up
Nar Sih
lanjutt kakk ,👍🥰
Susi Akbarini
nabila menghantui hextor..
😀😀😀❤❤❤😘😍😙
Susi Akbarini
😀😀😀❤❤😘😍😗
Tri Handayani
hektor'g usah d kirimin no tlfnya suami nabila,mnding tunjukin kelakuan busuk suami nabila biar dia g mengharapkan lagi suaminya.
Susi Akbarini
lanjutttttt....

😍😙😗😗❤❤❤
Susi Akbarini
waduhhhh..

ngeriiiu...
😘😍😍😙😗❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
Lani2..
satang Enzo tapi salah strategi..
😀😀❤❤😘😍😙
Susi Akbarini
apa lani lupa klao di rumah itu ada cctv..


😀😀😀❤❤😘😍😙😙
Susi Akbarini
lanjutttt..

❤❤❤😘😙😗😗
Tri Handayani
makanya jadi orang jangan jahat'kena batunya kan...
Susi Akbarini
lanjutttt...
❤❤❤😘😍😙😙
Susi Akbarini
waaahhh..
jangn2 lani naruh serbuk gatal do pakaian Enzo..
untung Hextor tau lani melakukan sesuatu di lwmari anknya ..
jadi gak bisa nuduh nabila..
😀😀❤❤❤😍😙😗
Tri Handayani
Next thorrr'semangat up
Susi Akbarini
lanjuttt..
❤❤😍😙😗
Susi Akbarini
bisa jadi dahlia yg udah bikin helena celaka..
karena dia ingin hextir jadi miliknya...
😀😀😘😍😙😗❤❤❤😡
Mbah dun3
Dahlia tersangka ya thorrt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!