My Bodyguard My Obsession

"Aku tidak mau tahu, aku ingin dapatkan data pria itu, jika bisa hari ini, coba sore nanti kau kirim orang ke jalanan itu, mungkin dia akan lewat lagi.. " Ucap Leona.

"Aku sudah mengirim orang untuk ke jalanan itu.. " Sahut Kaia.

"oke bagus... "

Mobil pun berhenti di depan coffee shop itu, Kaia turun dan lekas membuka pintu penumpang. Leona keluar dari mobil dan menyebrang jalan kemudian mereka langsung menuju coffee shop itu. Mereka masuk, kemudian langsung ke bagian pesanan.

Setelah memesan, Kaia dan Leona memilih duduk di dekat meja bartender menunggu pesanan di siapkan. Mereka berdua duduk dan mengobrol. Sampai akhirnya nama kedua nya di panggil. Mereka berdiri berjalan menuju meja bartender.

"Leona... Vanilla Sweet cream cold brew...!" Ucap Bartender itu, dan dia langsung berhadapan dengan Leona. Wajah kedua nya pun tampak terkejut.

"Kau.....???" Ucap mereka bersamaan. Ternyata bartender yang melayani pesanan Leona adalah laki-laki yang tadi pagi menabraknya, tidak lain tidak bukan adalah Ethan.

"Oh jadi kau bekerja disini???" Tanya Leona.

Ethan hanya menatap datar kemudian mencoba tersenyum, karena tentu dia tidak boleh bersikap jutek terhadap konsumen nya. "Miss Leona... Vanilla Sweet cream cold brew... " Ucap Ethan, kembali menyebutkan nama Leona dan minuman yang di pesan oleh perempuan itu. "Terima kasih sudah berkunjung.... Selamat menikmati... "

Leona hanya menatap tajam ke arah Ethan. Ini adalah pucuk di cita, ulam pun tiba. Dia tidak perlu lekah-kelah mencari lelaki itu lagi, karena saat ini dia sudah tahu. Lelaki itu bekerja di coffee shop ini. Leona pun pergi dengan minuman di tangan nya, di belakang nya Kaia mengikuti nya.

"Sial.... Kenapa aku harus bertemu dengan perempuan gila dan tidak waras itu lagi.... " Gerutu Ethan dalam hati. "Hariku seharus nya menyenangkan karena aku sudah memulai sesuatu yang baik dengan Gemma, tetapi aku malah soal karena perempuan sok kaya itu.. " Imbuh nya lagi.

"Kai....!! Kita tidak perlu lelah mencari si tolok itu, Tuhan seperti nya berpihak padaku, aku belum meminta dan aku sudah di beri petunjuk... Kirim orang untuk mengikuti pria bodoh itu, dan suruh mencari informasi tentang nya, semua nya, tempat tinggal hingga silsila keluarga nya, dan orang-orang terdekat nya... Informasi lengkap seperti biasa nya... " Ucap Leona memberi perintah kepada Kaia.

"Oke Na..." Sahut Kaia. Mereka berdua kemudian masuk ke dalam mobil yang sudah menunggu mereka di luar.

"Apa yang ingin kau lakukan Na??? Pada pria itu???" Tanya Kaia.

"Setelah aku mengetahui informasi tentang nya, aku baru akan memikirkan cara untuk membalas sikap angkuh nya... Dan aku ingin dia di pecat dari tempat nya bekerja, agar dia tahu siapa aku sebenarnya... Dia sudah berani menghina ku tadi pagi... Hingga tablet ku rusak dan aku hampir kehilangan kontrak senilai puluhan triliun... "

"Baik Na.... Kau akan dapatkan info nya segera... Ketika target sudah di kunci, maka kita tidak butuh waktu lama untuk menggali semua nya... Tetapi apa kau benar-benar ingin memberi nya pelajaran??? Maksudku. di seperti nya terlihat orang yang baik-baik...."

"Apa peduli ku... Dia sudah membuat ku marah hari ini, dan mood ku juga rusak jadi aku tidak akan mengampuni nya... Leona tidak mudah untuk di kalahkan... Oh iya, aku malas kembali ke kantor, antar aku pulang, dan uruah pekerjaan di kantor... Pria toIoI itu sudah merusak mood ku..."

" Baiklah, kalau kau tidak ingin kembali..." Ucap Kaia. "Robert.. Antar Leona pulang... " Titah Kaia pada supir yang juga merangkap sebagai bodyguard Leona.

"Tidak... Tidak.. Antar Kaia ke kantor lebih dulu, baru mengantar ku pulang, dan jemput dia nanti sore.. " Sela Leona.

. "Siap Nona... " Jawab Robert.

****

Setelah mengantar Kaia ke kantor. Robert mengarahkan mobil ke arah apartemen Leona yang tidak terlalu jauh. Karena Leona tidak ingin ada mengawalnya, maka di belakang mobil nga juga tidak ada mobil bkdyguard lain.

Leona memandang ke arah bodyguard nya yang ada di depan, sedangkan dia duduk di belakang. Leona tersenyum. "Robert... Auto pilot... " Ucap Leona.

Mengerti dengan ucapan Leona. Robert pun. langsung menyalakan mode auto pilot mobil yang saat ini dia kendarai.

"Mood ku sedang tidak baik, jadi aku butuh sedikit bermain..." Leona melepaskan sepatu nya. Dan tiba-tiba saja dia melangkah ke kursi penumpang depan.

Leona duduk di sebelah Robert. Dia mengikat rambut nya dan melepaskan blazer nya. Robert menoleh dan tersenyum. Inilah yang dia sukai dari bos nya. Sisi lain Leona yang tidak di ketahui oleh orang lain. Dimana Leona sering meminta untuk di puaskan. Leona adalah perempuan yang bebas, dan dia bisa meminta di puaskan dimana saja, tetapi tidak lupa tetap melihat situasi dan kondisi.

"Bagaimana hubungan mu dengan kekasih mu??? Ku dengar dia meminta mu untuk kau segera melamar nya???" Tanya Leona pada Robert, tetapi jemari Leona bergerak ke arah peniis milik Robert. Leona mengusap-usap di bagian menonjol itu.

"Ya.... Tetapi aku belum memberi kan jawaban... " Jawab Robert.

Jemari Leona mulai membuka resleting ceIana Robert, menelusup untuk memegang sesuatu yang panjang ddan besar milik lelaki itu. Leona mengeluarkan nya dan perlahan mengusap nya pelan. "Kau mencintai nya, jadi kenapa tidak melakukan apa yang dia inginkan... Dan kita masih bisa bermain dan bersenang-senang, karena aku masih membutuhkan mu.. " Leona mengatur posisi nya dan membungkuk tepat di depan milik Robert.

Jemari Leona masih bermain naik dan turun, kemudian perlahan dia membuka mulutnya dan menguIum milik Robert. Suara erangan Robert menjadi kesukaan Leona saat ini. Begitu liar nya dia selama ini, dan Leona sangat menikmati nya. Dia tidak ingin kehilangan Robert dalam waktu dekat karena Robert bisa menyenangkan nya.

Leona tahu Robert sudah memiliki kekasih, tetapi dia hanya ingin bersenang-senang saja dengan Robert, tidak pernah berniat menghancurkan hubungan lelaki itu dengan kekasih nya. Leona hanya ingin memuaskan hasrat nya saja, tidak untuk memiliki hubungan dengan bodyguard nya. Daripada dia harus terikat dalam hubungan percintaan yang membosankan dan juga menyebalkan, lebih baik dia menyenangkan dirinya sendiri dengan mencari orang-orang yang menurut nya menarik. Salah satu nya adalah Robert. Robert seumuran dengan nya, tampang nya menarik, wajah nya juga sangat tampan, tubuh nya begitu menggoda karena atletis dan wajah tampan yang tidak membosankan. Itu menjadi kesukaan Leona.

Awal nya Robert takut dan menolak saat Rana mencoba untuk meminta lelaki itu melakukan hubungan badan dengan nya, tetapi bukan Leona jika tidak bisa mendapatkan apa yang dia mau. Kekuasaan dan ancaman Leona mampu membuat Robert goyah dan akhir nya menuruti nya dan sekarang Robert juga mulai menikmati hubungan konyol yang menyenangkan ini.