Cinta Palsu Suamiku

Setiba nya di mansion utama yang menjadi tempat tinggal Akas dan Laura selama tiga tahun ini,

Mereka para dokter dan perawat langsung membawa Laura untuk masuk kedalam ruang perobatan.

Akas sungguh merasa sedih karena harus menyaksikan istri yang dia cintai mengidap penyakit kanker serviks turunan...

Penyakit itu baru saja di ketahui oleh Laura tepat nya lima bulan yang lalu, di saat Laura memeriksa kan diri karena tak juga kunjung hamil..

Niat hati ingin melakukan program hamil dengan dokter kandungan yang Laura percayai, tapi hasil pemeriksaan tersebut malah memberikan kejutan yang menampar wajah nya

Dokter mengatakan jika Laura tidak bisa hamil dan memiliki seorang anak, karena dia telah mengidap penyakit kanker mematikan,

Dan semua kenyataan menyakitkan itu, baru diketahui oleh Akas saat Laura beberapa kali mengalami pingsan dan sakit secara tiba-tiba,

Kini Akas hanya bisa berusaha menyembuhkan penyakit Laura yang ternyata sudah mendarah daging...

Wanita itu akan bertahan hidup dengan menggunakan obat yang sangat mahal yang bisa meredakan sakit di tubuh nya tersebut...

"Bagaimana keadaan istri saya Dokter? apakah dia sudah lebih baik saat ini? "

Tanya Akas dengan wajah khawatir..

Dokter itu, langsung memasang wajah serius, seperti nya tidak ada yang bisa di lakukan selain mengkonsumsi obat obatan yang akan membuat tubuh Laura menjadi baik baik saja..

Karena untuk penyembuhan nya sudah sangat terlambat untuk di lakukan

"Seperti biasa tuan, nona Laura setelah mengkonsumsi obat maka rasa sakit nya akan hilang dan kembali normal, seperti nya nona Laura telah terlambat meminum obat nya sehingga dia mengalami rasa sakit itu kembali tuan muda"

"Benarkah...! tapi apakah tidak ada yang bisa kita lakukan selain hanya mengkonsumsi obat, aku ingin penyakit Laura bisa di angkat dan segera di sembuh kan dokter, dan aku akan membayar berapa pun harga nya asalkan istri ku bisa kembali sehat seperti dulu".

" Maaf.... seperti nya tidak bisa tuan muda, karena penyakit ini adalah penyakit turunan, dan kebetulan nona Laura telah membiarkan penyakit ini berkembang di tubuh nya, sehingga untuk melakukan pengangkatan sudah tidak bisa lagi"

"Sial..... jadi apa guna nya harta yang aku miliki Dokter, jika menyembuhkan istri ku saja aku tidak bisa"

Ucap Akas dengan sangat kesal, pria itu sudah ******* ***** rambut nya karena merasa stress dan bingung melihat kesehatan Laura yang semakin memburuk...

"Tuan, kita hanya bisa berusaha dan berdoa, selagi obat itu bisa menghilang kan rasa sakit di tubuh nona Laura, maka nona Laura akan tetap baik baik saja"

"Baiklah.... jika begitu, pastikan istri ku tidak akan terlambat mengkonsumsi obat nya setiap hari, karena jika sampai dia kambuh lagi, maka kalian yang akan aku salahkan"

"Baik tuan muda"

Jawab Dokter tersebut menunduk hormat, setelah itu, Akas langsung berjalan menuju ke ruang perobatan,

Dia melihat jika istri nya Laura sudah kembali lebih baik, wajah nya sudah tidak sepucat tadi,

Seperti nya Aksa benar-benar sedang di uji oleh Tuhan, di saat dia telah berhasil untuk membalas kan dendam nya, maka di saat itu juga istri nya Laura mengalami penyakit yang sangat mematikan...

"Sayang, cepat lah sembuh, aku tidak bisa melihat mu kesakitan seperti tadi Laura"

Ucap Akas mencium tangan Laura dengan sedih...

Laura yang merasakan ciuman itu pun langsung membuka mata nya, dan menatap suami nya dengan tersenyum manis...

"Mas... jangan bersedih seperti itu, kau sangat tidak pantas melakukan nya mas"

"Lalu aku harus apa Laura! bahkan hartu ku pun tidak bisa menyembuhkan penyakit mu itu"

"Mas... asal kan ada obat, maka aku akan tetap sehat dan baik baik saja, sekarang lebih baik kau segera pulang ke mansion Nandini, aku yakin dia pasti sangat kecewa dengan kamu, karena kamu tidak pernah mengajak nya untuk meluangkan waktu berdua"

"Cih... jangan membicarakan wanita itu Laura, aku sangat membenci dirinya, "

"Tapi...!!

" Cukup Laura, tujuan ku, tidak akan pernah berubah, aku menikahi nya hanya untuk membalas dendam, dan setelah ini aku akan langsung menerjunkan orang orang ku untuk membuat perusahaan milik Bagas Sanjaya bangkrut hingga tak bisa di selamat kan lagi, dan selanjutnya mereka berdua akan menjadi gila dan memilih untuk mengakhiri hidup dari dunia ini"

"Mas.... tapi... apakah kau sudah memikirkan nya sekali lagi mas! maaf bukan nya aku tidak mau mendukung mu, tapi... aku takut jika kau telah salah memilih jalan "

"Apa maksud perkataan mu itu Laura! kau... kenapa kau menjadi seperti ini, bukan kah dari awal kau sudah mendukung ku? tapi kenapa kau malah membuat ku menjadi ragu Laura? "

Tanya Akas bangkit dari atas ranjang..

Dia mulai berdiri sambil meraup wajah nya dengan kasar...

"Kau tidak mengetahui seperti apa keji nya mereka kepada ayah ku Laura, mereka berdua Bagas dan Anjani, tega membunuh ayah ku di depan mata ku, aku... menyaksikan sendiri Laura, saat Bagas menembak Kepala Ayah ku dan menyuruh anak buah nya untuk membuang jasad nya agar tidak diketahui oleh siapa pun, dan setelah itu Anjani mulai membuat ibu ku menjadi gila... hingga ibu ku harus bunuh diri dengan tangan nya sendiri, aku menjadi saksi dengan kejadian keji itu Laura, walaupun saat itu umur ku masih menginjak 10 tahun, tapi aku sudah mengerti dengan apa yang terjadi, mereka tega membunuh dan menghabisi kedua orang tua ku Laura,. mereka lah orang nya"

Teriak Akas dengan sangat marah, membuat Laura langsung bangkit dan memeluk pria malang tersebut...

Laura mengetahui apa yang terjadi kepada keluarga Akas, sehingga dia rela menjadi istri sirih agar suami nya bisa membalas kan dendam nya kepada keluarga Sanjaya...

"Mas... sekarang tenang kan lah dirimu, maaf jika aku sudah membuat mu menjadi marah dan teringat kembali dengan kejadian menyakitkan itu, maaf mas... "

Kata Laura meneteskan air mata... begitu juga dengan Akas, di balik sikap kejam nya selama ini, ternyata pria itu memiliki sisi lemah dan trauma yang sangat menyakitkan...

Sedangkan di tempat lain, saat ini Nandini mulai berdiri dengan uring-uringan, sudah hampir petang tapi tidak ada tanda tanda suami nya akan kembali pulang...

Bahkan mansion yang di tempati Nandini saat ini sudah persis seperti kuburan yang terasa sangat sunyi..

Tidak ada orang di dalam nya, selain para maid yang mulai kembali ke kamar mereka masing masing...

Sedangkan keluarga Akas, tidak tampak satu pun, seperti saat acara pernikahan mereka yang terlihat sangat ramai...

Nandini mulai mengambil handphone milik nya untuk menghubungi nomor Akas agar pria itu bisa secepatnya pulang ke mansion...

"Ya Tuhan... sebenarnya kehidupan apa yang mas Akas miliki, kenapa mansion ini terlihat sangat sunyi senyap, bukan kah mas Akas memiliki banyak keluarga, tapi.. dimana mereka semua, dan sekarang nomor handphone mas Akas mulai tidak aktif, apa yang harus aku lakukan sekarang"

Gumam Nandini berbicara sendiri, dia terus mondar mandir kesana kemari dengan hati yang merasa tidak tenang....