NovelToon NovelToon
Ternyata Suamiku Seorang CEO

Ternyata Suamiku Seorang CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO
Popularitas:826.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹

Alina seorang pegawai staf di perusahaan ternama jatuh cinta sama Gilang seorang office boy yang tampan.
Alina tidak mengetahuinya kalau Gilang adalah seorang CEO di perusahaan tempat nya bekerja.
Gilang menyamar sebagai office boy di perusahaan ayah nya hanya untuk mencari sosok perempuan yang menerima dia apa adanya.
Dia pindahan dari luar negeri jadi belum ada yang tahu tentang dia sebenar nya.
Dia muak sama wanita yang matre karena dia sering di manfaatin sama para wanita yang hanya melihat kekayaan nya saja.
Hingga akhir nya Gilang bertemu dengan Alina yang menerima dia apa ada nya.
Hingga suatu hari Alina mengetahui kebenaran nya, dan pergi menjauh dari sisi gilang karena merasa minder dengan keadaan diri nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berharap

"Gimana bu? Mau ngga naik motor butut saya? Kembali Gilang pun bertanya kepada Alina.

"Ya sudah ayo, kalau kamu ngga keberatan, dan satu lagi kalau lagi diluar kantor panggil nama saja, lagian umur saya juga di bawah kamu" jawab Alina sambil tersenyum.

"Panggil apa ya? saya ngga mau manggil ibu dengan nama ah" kata Gilang.

"Terus mau panggil nya apa? Kalau di luar kantor begini saya merasa risih di panggil ibu" kata Alina.

"Saya mau nya panggil ibu dengan panggilan sayang" jawab Gilang dengan senyum menggoda nya.

"Ya ampun senyuman nya, ah kenapa jantung ku selalu berdebar begini sih, kalau lagi sama dia" gumam bathin Alina.

"Ya sudah kalau ibu ngga mau di panggil sayang" kata Gilang sambil mendorong motor Alina ke mes nya.

Alina pun diam, dia bingung harus menjawab apa dan bagaimana.

Gilang pun kembali menghampiri Alina dan motor jadul nya, setelah menyimpan motor Alina di dalam mes nya.

"Ya sudah ayo bu, jadi ngga saya antar? Tanya Gilang.

Alina pun naik ke atas motor jadul nya Gilang, tangan nya pun memegang erat ujung baju kerja Gilang.

Gilang yang mau melaju pun kembali melepaskan genggaman tangan dari motor nya, Gilang pun meraih kedua tangan Alina lalu dia erat kan di pinggang nya sambil tersenyum.

"Pegangan yang benar itu seperti ini bu" kata Gilang sambil meraih kedua tangan Alina lalu menyimpan nya di atas perut dia.

Alina yang berada di belakang pun hanya diam dan pasrah, apalagi kini jantung nya semakin berdebar kencang.

"Untung dia ngga melihat wajahku, kalau dia melihat tambah malu aku, wajah ku terasa panas pasti wajahku sudah merah ini" gumam bathin Alina.

Gilang pun melajukan motor jadul nya dengan kecepatan sedang, dengan arahan jalan dari Alina.

Di sepanjang jalan mereka hanya diam, mau ngobrol pun merasa ngga nyaman dengan suara motor Gilang yang sedikit berisik.

Tidak berapa lama mereka pun sudah sampai ke tempat yang mereka tuju.

"Nah itu rumah saya" teriak Alina sambil menunjuk sebuah rumah sederhana.

Gilang pun menepikan motor nya di depan sebuah rumah yang sederhana.

"Ini rumah ibu? Tanya Gilang sambil menunjuk rumah Alina.

"Iya, mari mampir dulu" ajak Alina sambil membuka helm nya.

"Kapan- kapan saja bu, lagian ini takut kemalaman terus kan motor ibu di mes kasihan sendirian" Gilang pun bercanda.

"Sudah berapa kali saya bilang kalau lagi diluar kantor jangan panggil ibu" kata Alina.

"Ya kan saya juga sudah bilang kalau saya mau nya panggil ibu dengan panggilan sayang" jawab Gilang.

"Jangan begitu nanti pacar kamu marah dan cemburu sama saya" ucap Alina.

"Tenang saja saya jomblo kok, siapa yang mau sama saya yang hanya seorang OB" kata Gilang.

"Saya mau kok, eh" Alina spontan menjawab, dengan rasa malu Alina pun menunduk dengan wajah yang sudah berubah warna menjadi merah.

"Apa barusan ibu bilang apa? Gilang pun bertanya ingin memastikan omongan Alina.

"Ngga, ngga apa-apa, ya sudah saya masuk dulu ya" kata Alina lalu pergi meninggalkan Gilang yang sedang tersenyum melihat langkah nya dari belakang.

"Pah, mah, aku sudah menemukan calon menantu buat kalian, benar yang di katakan anak-anak di kantor, kalau Alina tidak memandang uang dan jabatan.

Gilang pun pergi meninggalkan rumah Alina dengan hati yang teramat senang dan bahagia.

Alina yang langsung masuk pun sedang ngintip dari jendela sambil bibir nya tersenyum.

"Ah, kenapa dengan aku ini, kenapa pula harus pakai keceplosan segala" gumam Alina sambil terus melihat ke arah Gilang yang mulai pergi meninggalkan rumah nya.

"Hayo, kakak lagi ngintip siapa? Teriak Nura.

"Kamu ini bikin jantung kakak lepas dari tempat nya aja" jawab Alina yang kaget.

"Paling juga kakak diantar cowok pulang nya, makanya kakak ngintip" jawab Nuri dari belakang mereka.

"Diantar gimana sih kamu ini, kakak kan bawa motor sendiri" kata Nura.

"Oh iya yah? Tapi bisa saja kan jalan barengan pakai motor juga" jawab Nuri.

Alina pun diam-diam meninggalkan si kembar yang lagi berdebat, mendebatkan yang ngga jelas.

Alina berlari dan masuk ke dalam kamar nya, "Ah kenapa senyuman nya selalu terbayang-bayang" gumam Alina sambil merebah kan tubuh nya.

"Dia tadi dengar tidak ya? Mudah-mudah han saja dia ngga dengar, kenapa juga ni mulut suka lepas kontrol, ah sudah lah lebih baik aku mandi saja, dari pada memikirkan yang belum pasti" Gumam Alina lalu pergi menuju kamar mandi yang berada di ruang belakang.

Rumah Alina memang sederhana, bukan seperti rumah orang kaya yang setiap kamar pasti ada kamar mandi nya.

"Kamu sudah pulang nak? Tanya bu Diah ibunya Alina.

"Sudah bu, ya sudah Alina mau langsung istirahat saja ya bu" jawab Alina.

"Kamu ngga makan dulu? Kalau kamu mau makan mau ibu angetin dulu makanan nya" ucap bu Diah.

"Ngga usah bu, Alina masih kenyang, Alina mau langsung istirahat saja" jawab Alina.

Alina pun pergi ke kamar nya dan langsung merebah kan tubuh nya.

"Ah segar nya kalau udah mandi, Gilang udah sampai apa belum ya? Gumam Alina sambil mengambil ponsel dalam tas nya.

"Ah, masa aku telepon duluan, udah lah tadi bilang mau duluan masa sekarang juga aku harus menghubungi dia duluan" gumam Alina sambil menyimpan kembali ponsel nya.

"Kamu itu tampan, walaupun cuma seorang OB aku ngga masalah, ah kenapa aku jadi ingat Gilang terus, apa begini ya rasa nya jatuh cinta" Alina terus membayangkan Gilang.

Alina memang belum pernah pacaran, dari dulu dia fokus sekolah sama membantu kedua orang tua nya, bukan ngga ada yang mau sama Alina.

Yang mau sama Alina banyak bahkan sampai berebut, siapa yang ngga naksir sama perempuan yang berparas cantik, baik, sopan, juga mandiri dan pekerja keras.

Tapi ya begitu, Setampan apapun cowok itu Alina tetap saja menolak nya, Alina tetap ingin fokus sama belajar dan membantu kedua orang tua nya.

Alina pun terus berharap kalau Gilang menghubungi nya, Alina sadar kalau Gilang memang ngga punya no nya, tapi dia punya no Gilang, karena pas Gilang melamar kerjaan, di surat lamaran nya tertera no ponsel Gilang dan Alina menyimpan nya.

"Andaikan ada keajaiban Gilang menghubungiku, andaikan dia menghubungiku malam ini berarti dia adalah jodoh ku, aku pasti akan menerima dia sebagai kekasih nya, bahkan kalau dia ngajak menikah aku pun mau banget" Alina terus berharap dan berkhayal sambil menatap langit-langit kamar dengan sebuah guling yang dia peluk di atas tubuh nya.

1
Norlina Agustina Wadu
tp sbaik Aline dl penjelasan Gilang...
Yeti Karniati
Luar biasa
Fe
saran ya kak jangan di kasih kata teriak.. di ganti kata dengan bahagianya atau gimana
Fe
memang betul kak.. yg hamil di luar nikah seharusnya nikahnya emg sehabis melahirkan sih
Fe
lah bu diah emaknya si alin loh typo kak
Nadira Alexa
Biasa
Mei Mei
Luar biasa
Nani Widia
banyak typo
Dyah Oktina
Luar biasa
Dyah Oktina
mana bisa orang sdh meninggal masih d minta doa...yg ada orang yg masih hidup mendoa kan yg ssh meninggal... ✌️🙂🙂
Dyah Oktina
jadi pacar wae kok pakai cincin.. 🤭
Dyah Oktina
bukan telapak tangan kali thor... d mana2 cium tangan itu punggung tangan 🤭
Arsen Arsenio
munafik
Gio Vanny
aku malas sama Ronald, masa Ronald jga jdi ayah nya shii kembar, gk ashik yg pasti shii Gilang gk akn terima.
Sulaiman Efendy
SAMA2 MNTAN PENDOSA, SMOGA JODOH...
Sulaiman Efendy
NAHHH NAHHH, KYAKNYA GILANG KENAK SYNDROME COUVADE, ATAU KHAMILAN SIMPATIK. FIX CALON ADEKNYA TWIN A LGI OTW NIHHH
Sulaiman Efendy
JGN2 CALON ADEK DUO "A" LAGI OTW NIH..
Sulaiman Efendy
DAN SEKARANG RENA MMETIK HASIL PRBUATANNYA SENDIRI..
Sulaiman Efendy
TRKABUL TUH SUMPAHNYA RONALD, RENA NNTI PSTI MNYESAL..
Sulaiman Efendy
ANAK JENIUS DILAWAN..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!