NovelToon NovelToon
Hasrat Terlarang Pembantu

Hasrat Terlarang Pembantu

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Supernatural / Cintapertama / CEO
Popularitas:424.4k
Nilai: 5
Nama Author: chibichibi@

Cerita hanyalah khayalan dari penulis semata. Hanya sekedar hiburan jika ada hal baik ambillah, jika buruk buanglah dan abaikan.


Kisah berawal dari Vynnitta gadis berusia muda yang di usir ayahnya. Ia pun melamar sebagai pelayan tuan muda dengan gaji besar. Karena tuannya itu sakit dan butuh di perhatikan.


Seiring waktu tumbuhlah perasaan terlarang di hatinya. Hingga ia tanpa sengaja menemukan cara untuk mengurangi penderitaan dari Franklin yang terkena racun beku dan hampir mati karena ulah istrinya sendiri.

Raisa, yang di selimuti oleh dendam terhadap keluarga Bou. Membuatnya ingin menghabisi keturunan terakhir dari keluarga itu. Dengan menyiksa Franklin perlahan dan mengambil alih hartanya dengan bantuan Alex, selingkuhannya.

Sebuah tanda akar di tengkuk yang Vynnitta dapatkan ketika ia tersesat di hutan. Selalu bereaksi dan membantunya menyembuhkan Franklin, meski akhirnya ia harus mengorbankan kehormatannya sendiri.

Cerita yang menarik untuk kalian ikuti ...cekidot!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salah Sasaran

🌹🌹🌹🌹🌹

Raisa benar-benar kesal, dirinya gagal lagi menemui Franklin untuk menyiksa batin pria malang itu.

"Sial! Pasti, Franklin belum tau kalau aku sudah pulang. Biasanya, jam segini dia sudah masuk kamar. Apa tidak ada satupun pelayan yang memberi tahu kedatanganku. Apa pria itu belum bertemu dengan oma Elli juga?" gumam Raisa pelan. Pikirannya di penuhi oleh berbagai kemungkinan yang ada.

" Apa jangan-jangan dia sudah tau, tapi sengaja tidak ingin menemuiku. Awas saja kau, Franklin! Berani kau tidak menganggapku ada! Akulah yang sebentar lagi akan membuatmu tiada di dunia ini." Raisa tersenyum licik. Wanita itu masih saja mampu memikirkan hal jahat, padahal dirinya tengah tergolek lemah diatas kasur. Tentunya, dengan selang infus yang tertancap di lengannya.

Sementara itu, Vyn yang berpikir Raisa akan sekamar dengan Franklin, kembali tidur di kamar pribadinya. Kamar yang terletak jauh di ruang belakang. Meski ruangan itu cukup luas dan memiliki beberapa fasilitas. Seperti 𝘢𝘪𝘳 𝘤𝘰𝘯𝘥𝘪𝘵𝘪𝘰𝘯𝘦𝘳 ( AC ), dan kamar mandi di dalam. Cukup nyaman bukan? Untuk sekelas asisten rumah tangga sepertinya. Namun, kenyamanan itu tidak membuatnya mudah untuk tidur. Padahal jika di kamar Franklin ia sangat mudah terlelap.

𝘊𝘬. 𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘢𝘳 𝘪𝘯𝘪 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘨𝘢𝘬 𝘦𝘯𝘢𝘬 𝘴𝘪𝘩? 𝘒𝘢𝘴𝘶𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢. 𝘔𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘦𝘯𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘰𝘧𝘢 𝘥𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘢𝘳 𝘴𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘶𝘵𝘶𝘣. 𝘏𝘶𝘩! 𝘚𝘢𝘥𝘢𝘳 𝘸𝘰𝘪! 𝘋𝘪𝘢 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘪𝘴𝘵𝘳𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘶𝘩. 𝘚𝘢𝘬𝘪𝘯𝘨 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢, 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘦 𝘣𝘦𝘳𝘦𝘯𝘤𝘢𝘯𝘢 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘣𝘪𝘴𝘪 𝘴𝘶𝘢𝘮𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪. 𝘋𝘢𝘴𝘢𝘳 𝘱𝘦𝘳𝘦𝘮𝘱𝘶𝘢𝘯 𝘪𝘣𝘭𝘪𝘴! 𝘚𝘢𝘥𝘪𝘴! 𝘒𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘴𝘪𝘩, 𝘮𝘢𝘵𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘵𝘪 𝘴𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘶𝘵𝘶𝘣 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘶𝘬𝘢.

Bukannya memejamkan mata, Vyn justru menggerutu didalam hatinya.

Franklin yang belum tau jika Raisa sudah di dalam mansion. Kembali tidur di kamar sebelah. Ia bingung, kenapa Vyn si pelayan pribadinya itu belum juga ada di dalam kamar. 

"Kemana gadis itu?" Franklin berusaha memejamkan matanya. Berganti posisi dengan berguling kekanan dan kiri. Tetap saja matanya itu tak juga mau terpejam, bahkan rasa kantuk yang sejak tadi menggelayuti nya sontak pergi.

"Pelayan pemalas! Kemana dia! Ini sudah hampir tengah malam!" Pria berusia 26 tahun itu menjadi gelisah dan kesal sendiri. Biasanya ia akan mengerjai Vyn, lalu berakhir dengan bertengkar pada gadis muda itu. Tapi, malam ini, kamarnya menjadi sepi dan terasa kosong. Franklin turun dari kasur lalu menghampiri sofa, dimana biasa Vyn tidur dengan begitu pulas disana.

"Gadis nakal itu, terlihat nyenyak ketika tidur di sini. Apakah tempat ini begitu nyaman." Franklin mengulurkan tangannya untuk mengusap bantalan sofa yang lembut itu. Hingga, tiba-tiba ingatan kembali pada kejadian pagi tadi.

"Huh!" Franklin segera beranjak dari sofa itu. Ia menyeka peluh yang mengembun di pelipisnya.

"Damn it! Kenapa bayangan itu mampir lagi! Sial! Apa karena aroma tubuhnya yang masih tertinggal di sofa ini, hingga membuatku mengingatnya." Franklin terus mengumpat dirinya sendiri, ia heran kenapa penciumannya terus menangkap aroma tubuh Vynnitta. Bahkan, kini salah satu bagian tubuhnya memanas dan mengeras.

"WTF!" Franklin sontak meraba bagian depan celananya, bagian dimana sesuatu terlihat menonjol dari bawahan piyama tidurnya itu.

"Apa ini? Bagaimana bisa? Bukankah aku?" Franklin heran, bagaimana bisa juniornya terbangun saat ini.

"Aku, aku hanya mengingat salah satu bagian dari tubuh gadis itu saja. Bagaimana bisa menjadi seperti ini." Franklin gegana, pria tampan dengan tinggi 187 cm itu menggaruk kepalanya kasar. Ia merasa tak nyaman dengan keadaannya ini.

Ia pun kembali naik ke atas kasur dan membungkus dirinya dengan selimut. Bukannya makin baik, justru bayangan Vyn semakin menari di pelupuk matanya.

"Gadis nakal sialan!" Franklin berteriak di dalam selimut. Pria itu menggeram merasakan siksaan dari pusat tubuhnya.

Hingga dini hari, setelah lelah berguling ke setiap tepian kasur. Akhirnya, Franklin terlelap dalam keadaan telungkup di atas guling nya.

🐾Posisi apa itu, Frank? 😱🤣 Apa kau anggap guling itu sebagai Vynnitta.😆

Kasian kau! Tuh di sebelah ada Raisa yang lagi teler🤣.

Vyn bangun lagi dengan pegal di seluruh raganya. Padahal kasurnya juga empuk. Karena oma Elli, selalu memperhatikan kesejahteraan para pelayan di rumah ini.  Hanya, Vyn yang memiliki kamar sendiri. Karena pelayan yang lainnya satu kamar berempat. Pantas saja, beberapa dari mereka iri padanya.

Raisa yang sudah merasa baikan, ketika dokter datang untuk mencabut selang infusnya. Ia telah memiliki rencana pembalasan untuk Vyn.

🐾Emang Vyn salah apaan?🙄

Raisa yang sudah menjelajah ke dapur, bertemu Vyn yang sudah rapi dengan seragamnya. Memang ada hari dimana ia juga mengenakan seragam seperti yang lainnya. Yaitu, ketika istri dari cucu mahkota ada di kediaman keluarga Marquise Boudouin.

𝘈𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘯𝘤𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘯𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘳𝘢𝘨𝘢𝘮 𝘪𝘯𝘪, 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘪𝘯𝘢 𝘱𝘳𝘰𝘧𝘦𝘴𝘪 𝘪𝘯𝘪. 𝘛𝘢𝘱𝘪, 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘯𝘤𝘪 𝘱𝘢𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘙𝘢𝘪𝘴𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘬𝘶. 𝘑𝘪𝘬𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘶𝘯𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘳𝘢𝘨𝘢𝘮.  𝘐𝘢  𝘴𝘦𝘮𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘥𝘪 𝘢𝘵𝘢𝘴 𝘢𝘸𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘫𝘢.

🐾'Kan dia emang majikanmu, Vyn😌

"Hei, pelayan!" Beberapa pelayan di dapur menengok serentak. Padahal Raisa berniat memanggil Vyn saja.

"Aku memanggil, Vyn!" hardiknya dengan membulatkan matanya yang besar. Hingga, terlihat semakin besar saja.

"Vynnitta!" Raisa berteriak kembali. Hingga sang empunya nama, menghentikan pekerjaannya. Kemudian menghampirinya dengan malas. Ia hanya  mengikuti apa nasihat dari seniornya saja.

"Kenapa sih suka sekali teriak-teriak!" Vyn menggosok telinganya yang berdenging.

"Suka-suka aku dong! Kau itu cuma pelayan, jadi jangan protes!" kilah Raisa.

"Tapi ini kan mansion, bukannya hutan. Kenapa, harus ada 𝙩𝙖𝙧𝙯𝙖𝙣𝙬𝙖𝙩𝙞." Vyn, berkata asal demi menyindir Raisa. Para pelayan di belakangnya sibuk menyembunyikan kekehan mereka. Sementara yang di sindir, tengah mengerutkan dahinya.

"Siapa itu, yang kau maksud?aku tidak merasa mengenalnya?" selidik Raisa.

"Cari aja di gugel!" Vyn dengan santai menanggapi Raisa, ia pun memasukkan kedua tangan di saku celemeknya.

"Kurang ajar!" Raisa melempar botol kecil berisi garam tabur. Namun, Vyn dengan sigap menangkisnya. Hingga, botol itu terlempar jauh ke atas lantai dan menebarkan isinya.

"Berhenti main-mainnya. Pekerjaanku masih banyak. Mau nyuruh apa manggil-manggil?" ketus Vyn, ia tak bisa sopan dengan Raisa. Karena bukan hanya tabiatnya, tapi ia juga tau niat dan rencana kejahatan wanita rubah ini.

Pelayan lainnya, mengganggap Vyn paling berani dan selalu mencari masalah dengan Raisa. Hanya karena dia, pelayan kesayangan oma Elli.

"Aku ingin kau membuat sup untuk oma Elli, 30 menit mulai dari sekarang!" Mendapat perintah seperti itu, Vyn langsung bergerak cepat. Apalagi, Raisa  hanya memberi waktu singkat padanya. Jika sudah mengenai oma Elli, Vyn tidak akan membantah lagi.

"Kau, jangan lupa. Ulangi seperti kemarin dan pastikan jika oma Elli menerimanya," bisik Raisa, pada pelayan suruhannya.

"Beres, Nya! Kali ini, dia pasti kena." Lalu Meggy segera berlalu.

"Oma, ini Vyn bawakan sup hangat. Tadi,  Raisa bilang Oma lagi mau sarapan yang lembut-lembut." Vyn, meletakkan sup itu di atas meja ruang baca. Oma Elli masih suka membaca, meski usianya tak muda lagi. Karena itu, wanita itu masih memiliki daya ingat yang kuat.

"Terima kasih, Vyn. Aku akan memakannya nanti."

"Oh, apakah Franklin sudah berangkat? Bisakah kau memanggilnya ke sini?" pinta Elli yang kemudian dijawab dengan senyum serta anggukan kepala oleh Vynnitta.

Oma Elli, menyuruh menelepon ke kamar Raisa, untuk menemuinya ke ruang baca. Sementara itu, Vynnitta, yang tadi pagi melihat Franklin di ruang gym, naik ke atas dengan lift.

"Kenapa kau kesini, mau mengintip aku olahraga!" hardik Franklin.

" Jangan ge-er, Tuan. Saya hanya menyampaikan pesan dari oma Elli. Ia menunggumu di ruang baca." Sebelum mendapat jawaban dari Franklin, Vyn sudah berlalu dengan cepat. Tanpa, sadar ia malah menuruni tangga, bukan menggunakan lift. Sambil, memegangi dadanya yang berdegup kencang. Karena sempat melihat roti kombinasi kotak delapan milik tuannya.

"Huh, selamat." Vyn, menyeka peluhnya ketika telah sampai di dapur. Ia pun menenggak air es hingga tandas segelas.

" Oma, kau memanggilku?" Sapa Raisa ketika, ia sudah berada di ruang baca.

"Hai, cucu Oma yang cantik. Kemarilah!" pinta oma Elli pada Raisa. Membuat hidung bangir Raisa kembang kempis mendapat sanjungan seperti itu.

"Aku ingin memakan sup ini bersamamu." Tentu saja, tawaran Elli ini membuat kedua mata Raisa membola.

Elli terus meminta Raisa memakan sup itu di hadapannya. Bahkan, oma berniat menyuapi Raisa.

"O–oma, aku sudah kenyang." Raisa , berkelit dengan sedikit mendorong sendoknya. Berbarengan dengan Franklin yang baru saja masuk, membuat Raisa salfok dan ia pun membuka mulutnya secara tidak sadar.

Hap!

"Sekali lagi ya, sup ini bagus untuk persiapan agar kau cepat hamil. Karena di dalamnya mengandung banyak sekali nutrisi." Elli pun kembali memasukkan suapan sup itu ke mulut Raisa.

𝘚𝘪𝘢𝘭! 𝘚𝘦𝘭𝘶𝘳𝘶𝘩 𝘵𝘶𝘣𝘶𝘩𝘬𝘶 𝘨𝘢𝘵𝘢𝘭!

Tak lama, Raisa terlihat menggaruk-garuk tubuhnya. Elli yang panik lantas berdiri dan tak sengaja menyenggol mangkuk sup hingga tumpah.

Bersambung>>>

1
Dyah Oktina
haduh ...kasihan kau xilo.. cinta bertepuk sebelah tangan.. mana penantianmu sangat lumayan lama..
Dyah Oktina
🤭😁😁..iya ale... uncle ganteng lagi demam.. cinta
Dyah Oktina
🤭😁😁 segitiga
Dyah Oktina
masa d angkat jd pasien sih... mana ada yg seneng jd orang sakit.. jd asisten mah iya.. seneng & bangga
Dyah Oktina
kok citra juga ada d desa?apa typo???
Dyah Oktina
senjata makan tuan...🤭 bukannya kapok malah makin dendam dasar..
eni kusmaeni
raisa jg hamil
eni kusmaeni
apkh raisa bkrj sama dg dr yg menangani oma?
Fauziah Rahma Ipo
Luar biasa
Ros Konggoasa
lanjut
Ran Aulia
terimakasih kak, ceritanya bagus 👍👍👍👍❤️❤️❤️❤️
Zuliarni Lubis
good
Mak Aul: makasih kak
total 1 replies
wulan komalasari
bagus banget
Mak Aul: terimakasih
total 1 replies
Mimik Pribadi
Maria jodohnya siapa thor,mngnkah berjodoh dngn dkter Brandy??? 🤔🤔
Mimik Pribadi
Wktnya berlalu begitu cpt,,,,tau2 udh 4thn
Mimik Pribadi
Lhoo kan emanya Xilo baik,ko tiba2 berubah ketus gitu y 🤔🤔🤔
Mimik Pribadi
Sekantor bakal bau aroma minyak telon,nnt ky berasa kerja diklinik ibu melahirkan aja,,,,😅😅😅
Mak Aul: wkwkwkwk ita
total 1 replies
Mimik Pribadi
Laki2 lemah,,,,,
Mimik Pribadi
Nnt Xilondra,,,laki2 pertama didesa tersebut yng mulai tertarik pada Vyn
Mimik Pribadi
Laki payah tak berguna,,,,kamu punya uang,kamu jga punya koneksi,tapi tidak mampu bermain cantik menghadapi 1 orng Raisa saja.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!