Az Zahra wanita muda BERJUANG demi keluarganya, lika-liku kehidupan dijalani tanpa berkeluh kesah. Focus dirinya hanya pekerjaan Dan keluarganya, kisah percintaannya tidak selalu berjalan dengan indah. Tetapi dia tidak memikirkan itu semua, prinsipnya siapa yang memperjuangkannya maka dia akan BERJUANG untuknya.
Zahra hanya membuka hati bukan untuk memberikan cintanya, tetapi untuk memberikan kesempatan untuk lelaki yang mengatakan Cinta padanya. Cinta bukan sekadar retorika Dan kamuflase semata, tetapi pembuktian dengan versi dirinya.
Tak ada yang tau dengan siapa cinta itu akan berlabuh ditempat terakhir, bahkan pertemuan Zahra dengan seorang lelaki bernama Hassan Abraham menjadi titik balik dirinya. Hassan mampu meyakinkan Zahra bahwa Cinta sejati memang benar ada. Ikuti kisah selanjut dinovel ku yang kedua yuk 💞🌹💓💐🌸
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butiran Debu03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BHDJ-BAB-30-CINTA ANUGERAH ILLAHI!
Dibelahan bumi Allah yang lain, in Jakarta Arya sibuk dengan usaha-usaha milik kakaknya. Arya begitu serius menjalankan perusahaan, walau sibuk dia tetap menghubungi kakak-kakaknya atau mereka yang menghubungi Arya.
Arya beruntung dididik oleh orangtua yang menyatukan anak-anaknya, kalau ada yang berselisih Zahra yang menyelesaikannya. Zahra sosok pengalah dia hanya ingin semua saudaranya akur, dia rela bekerja banting tulang asal nggak ada ribut-ribut. Apalagi kalau yang diributkan masalah warisan, Zahra malas dengarnya langsung dia tinggal pergi.
Hidup didunia hanya sementara manfaatkan sebaik-baiknya, aplikasikan skill yang kita miliki dan diasah terus sampai berhasil. Arya selalu ingat Zahra berkata nggak ada orang bodoh didunia ini, yang ada hanya orang malas.
Orang malas itu nggak mau berproses, nggak punya sabar. Dari malas itulah bermunculan perbuatan-perbuatan buruk, kemaksiatan dan pada akhirnya mengarah pada perbuatan kriminal yang berakhir pada kesengsaraan hidup.
Karena orang malas otaknya stuck berhenti berpikir kearah yang benar, segala sesuatu maunya instant padahal kalau dipikir kita masak mie 🍜 saja nggak instant. Lagi-lagi mindset kita yang harus dirubah, Arya terhentak mendengar pintu ruangannya diketuk.
"Yaa Masuk!" Ujar Arya, Terkejut melihat kedatangan seseorang, wajah Nayla mirip dengan kedua saudarinya
"Boleh masuk?" Tanyanya
"Silakan, tapi sekretaris saya tetap diruangan ini yaa agar tak terjadi fitnah. Karena ini perusahaan kakak saya, maaf🙏" Jelas Arya, Nayla tersenyum setuju
"Maaf pak, saya mau walk interview"Ucap Nayla sopan
"Baik kita langsung aja" Arya sengaja Nayla Walk interview dengan Arya, prosedurnya harus HRD
>[Arya Modus😄nich🤭]<
Setelah Walk Interview berhasil, Nayla diterima bekerja diperusahaan milik kakaknya. Nayla diperbolehkan memakai pakaian seperti kedua saudarinya.
"Alhamdulillah, terima kasih banyak pak, atas kesempatan yang diberikan untuk saya. Insya Allah saya akan bekerja sebaik-baiknya, permisi pak, 🙏Assalamu'alaikum" Ujar Nayla
"Sama-sama, Aamiin. Yaa silakan🙏Wa'alaikumussalam" Jawab Arya
>[hati Arya dag dig dug der😄🤭]<
Max membawa ibunya keluar dari rumah sakit, karena Dokter mengatakan sejak awal bahwa Ibu Friska tidak gangguan mental. Tetapi kakak Max memaksa masukkan ibu Friska kerumah sakit jiwa. Zahra minta pada Dokter dirumah sakit jiwa untuk menjaga sebaik-baiknya ibu Friska, sampai dia menemukan anak tersayangnya.
Adelia mengajak semuanya menginap di Mansion kakaknya atas perintah Hassan tentunya, sampai urusan paspor ibu Friska selesai. Max akan membawa maminya tinggal bersama dia, wajah ceria ibu Friska kembali lagi. Senyum selalu menghiasi bibirnya.
Max takjub melihat mansion Hassan dijakarta, walau bersuamikan dan mertua yang kaya raya Zahra tidak berubah sama sekali. Rasa kagum pada Zahra tidak pernah padam, Max berjanji akan membalaskan dendam atas kematian kedua orangtua Zahra dan Ayahnya Hassan. Kebodohan Max pernah menjadikan Hassan musuhnya, hanya karena cemburu.
"Kenapa Wi? Ada yang mengganggu pikiranmu nak?" Tanya Friska pada Max
"Ga Mam, hanya mikir pekerjaan aja" Jawab Max berbohong
"Ya udah besok lagi mikirnya, sekarang kamu tidur, mami juga mau tidur" Ujar Friska, Max mengangguk tersenyum.
~~~~~✈️✈️✈️~~~~~
Semua dokumen ibu Friska sudah selesai, hari ini mereka akan kembali ke Singapore. Zahra minta mereka pulang kerumahnya dulu, dia mau bertemu dengan maminya Max. Zahra mau memastikan kalau beliau baik-baik dan sehat jiwa raga, Max setuju Walau belum beri tau maminya biar jadi kejutan pikir Max. Sekalian biar bisa ketemu cucu nya dan suami Zahra.
Mereka ber 5 sudah siap, semua travel bag dimasukkan kedalam bagasi mobil. Mang Suef mengantar mereka kebandara Soekarno-Hatta International Airport, Mobil keluar dari mansion Hassan.
"Arya gimana khabarnya yaa Dee?" Tanya Max
"Emang kamu ga punya nomernya mas?" jawab Adelia
"Belum punya Dee, bagi yaa" Ucap Max, Adelia langsung kirim nomer Arya kenomer Whatsapp Max
Max save nomer Arya, kalau sudah di Singapore Max akan hubungi Arya. Memberikan kejutan pada sepupunya, dia rindu dengan Arya. Max mendengar yang terjadi pada Arya selama dipenjara, Max menghapus airmata yang keluar dari sudut matanya. Tak terasa mobil sudah sampai dibandara, mereka semua turun dari mobil dan membawa travel bag nya masing-masing kecuali Mami Friska.
Waktu tersisa sedikit mereka langsung boarding pass, Max ingin segera sampai di Singapore. Entah kenapa dia merasakan sangat rindu dengan anaknya Zahra dan Hassan, dia belum sempat melihatnya karena Zahra ngajak perang terus. Max tidak mau mengubur rasa dihatinya pada zahra, dibiarkan tetap tumbuh.
Agar dia punya hati untuk terus merasakan bahwa cinta sejati benar adanya, sampai Allah mempertemukan pada seseorang untuk dia berikan cintanya pada orang yang tepat. Entah siapa jodohnya kelak, semua itu masih menjadi rahasia Sang Maha Kuasa.
Setelah menempuh perjalanan udara selama 2 jam, mereka sampai di Singapore. Anak buah Hassan menjemput mereka dengan 2 mobil, mereka melanjutkan perjalanan menuju mansion Hassan. Mami Friska sangat ceria melihat pemandangan kota yang bersih dan bagus, setelah terpenjara dirumah sakit jiwa bertahun-tahun lamanya.
Keluar dari penjaranya rumah sakit jiwa langsung diajak pergi sangat jauh dan akan tinggal bersama anak terkasihnya, hanya Max yang benar-benar sayang pada Friska. Sedangkan ketiga anak friska hanya memiskinkan dan menyiksa bathin nya, sakit hati friska jika mengingat perlakuan buruk mereka terhadap dia dan Max.
Mobil mulai masuk ke area mansion Hassan dan Zahra, Friska membola mata nya melihat kemegahan mansion Hassan. Wajar mansion Hassan megah dan mewah karena Richard seorang konglomerat dan mafia yang disegani.
Sedangkan Max berjuang dari.0, apapun kondisinya yang terpenting bagi Max. Hassan dan Zahra tidak pernah sombong, bahkan mereka berdua panjang tangan artinya membantu siapa saja tanpa pamrih, terbukti Zahra tidak mengatakan apapun tentang biaya rumah sakit ibunya selama bertahun-tahun.
Mereka semua keluar dari mobil, Max menuntun mami nya bersama Adelia.
"Assalamu'alaikum" Ucap Mereka
"Wa'alaikumussalam" Jawab Hassan
Friska melihat Hassan tidak mengedipkan mata, Hassan mengambil tangan Friska dan mencium tangannya. Friska pengang wajah Hassan dengan kedua tangan nya, Max khawatir melihat mami nya "Kamu tampan sekali nak, wajah orang baik" Hassan tersenyum
"Mami duduk dulu yaa, pasti capek" Max menuntun ibunya, tiba-tiba zahra keluar
"Wak!" Zahra langsung peluk Friska, Friska melepas pelukkan Zahra. Ditatap nya mata Zahra dan semua yang zahra pakai
"Anakku tambah cantik!" Mereka berpelukkan menangis bersama, tiba-tiba Max berkata
"Aku mau lihat Alfarizi boleh?" Hassan dan Zahra saling pandang
"Boleh asalkan kamu mandi dulu, nanti kita makan bersama ada Alfarizi juga kok" Ujar Zahra tersenyum dimata nya. Max mengangguk semangat
Zahra dan Hassan mengantar friska kedalam kamar nya, Friska tertegun takjub melihat kamar yang menjadi tempatnya tidur malam ini.
"Terimakasih banyak sayang, panggil mami jangan Uwak. Karena kamu putri mami, kamu dan Adelia selama ini yang urus mami selama Max pergi. Bahkan putri kandung mami sendiri dzalim pada mami, cinta kamu sangat besar pada mami nak😭!" Friska memeluk Zahra dan Adelia, dicium nya kening kedua putri nya. Putri yang tidak lahir dari rahim nya, tetapi begitu banyak memberikan cinta untuk diri nya.
Ketiga lelaki tampan itu terharu melihat ibu dan anak dipertemukan kembali, dalam kondisi yang lebih baik dari sebelum nya.
Bersambung
