NovelToon NovelToon
Jika Aku Jodohmu, Maka Akan Jadi Milikmu

Jika Aku Jodohmu, Maka Akan Jadi Milikmu

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:293.6k
Nilai: 5
Nama Author: Kalang

gadis pemberani yang menaklukkan banyak pemuda. tidak sengaja bertemu dengan pemuda misterius yang selalu bertemu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kalang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 7

"sejak kamu bertemu denganku, apapun bisa aku lakukan" jawab Aga memakai helmetnya dan menyalakan mesin motor gedenya. Zivannya hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan Aga yang membuatnya terkadang tidak habis pikir.

"besuk kamu masuk jam berapa Zi" toleh Aga sesaat dan kembali fokus kejalan raya.

"aku ingin libur tiga hari kak, kecapekan karena habis pulang dari naik gunung, berangkat ke Malang dan langsung lanjut kerja lagi. ditambah lagi tugas yang bejibun membuatku sedikit kerepotan" jawab Zivannya dari samping kiri menghembuskan nafasnya panjang sambil melihat jalanan yang terlihat hening dan menyegarkan mata. Aga hanya manggut-manggut tersenyum mendengar gerutuan Zivannya.

"terus kamu mau dikost-an aja selama tiga hari itu atau mau ada kegiatan lain lagi" tanya Aga memastikan jadwal Zivannya yang libur.

"bentar lagi masuk liburan semester, aku ingin pulang kerumah. lumayan satu bulan bisa pulang" kata Zivannya membayangkan bisa berkumpul berdua dengan mamanya yang sendirian mengajar di tempatnya tinggal dari kecil.

"kamu nggak memikirkan ku Zi" hela nafas Aga ketika mengetahui bahwa Zivannya ingin pulang kedaerah asalnya. Zivannya tersenyum lebar menanggapi Aga, "memikirkan apa kak, nggak ada yang harus aku lakukan disini jika liburan semester tiba. lebih baik nemenin mama mengajar anak-anak belajar disekolah biar kesempatan mereka lebih besar ditanah orang nantinya" lihat jalanan Zivannya sambil berusaha fokus mendengarkan musik dari head set ditelinganya. Aga melajukan motornya menuju kantornya. "aku ada perlu bentar Zi, ayo turun" pandang Aga.

"ini udah malam lho kak, hampir jam 11 malam. gimana reaksi anak buahmu kalo aku ikut masuk" geleng Zivannya. Aga menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya menatap Zivannya tajam.

"terus kamu lebih memilih untuk duduk disini padahal tau kalo ini sudah malam" tanya Aga datar. Zivannya segera turun dan melepas helmetnya berjalan pelan masuk kedalam kantor tempat Aga bekerja. Aga mengikuti langkah Zivannya yang lebih dulu masuk.

"malam ndan" hormat anak buahnya yang berjaga didepan. Aga menganggukkan kepalanya dan meraih jemari Zivannya untuk mengikutinya kedalam ruangannya. "duduk dikursiku aja, karena Sofanya nanti aku pake buat rapat sebentar dengan yang lain" kata Aga.

"kak, kalo kayak gini berarti aku yang mengganggu kerjamu. nggak enak kan kalo gini" balik badan Zivannya berdiri dekat dengan Aga yang berada dibelakangnya. Aga maju selangkah lebih rapat dengan tubuh Zivannya. "lebih nggak enak mana ketika kamu nggak menghubungiku dua minggu dengan sekarang yang hanya sejam-an nunggu aku briefing dengan yang lain" pandang Aga lekat. Zivannya mundur teratur sampai terantuk dengan meja kerja Aga hingga membuatnya tidak bisa mundur lagi karena Aga maju teratur mendesak pertahanan langkah Zivannya.

"kamu tidak menjawab pertanyaan ku Zi" pandang Aga menatap manik mata Zivannya. Zivannya menutup matanya menghindari tatapan Aga yang membuatnya tidak bisa berkutik dan menjawabnya.

"aku ingin pulang aja kak, nggak baik aku lama-lama disini" kata Zivannya menggelengkan kepalanya dan bergerak untuk bergeser ke kiri, Aga mengikuti ke kiri. Zivannya bergeser ke kanan, Aga bergeser ke kanan.

"Bagaskara" seru Zivannya menahan airmata yang mau keluar. Aga memandang Zivannya dengan tenang. "mau kamu apa, kenapa memperlakukanku seperti aku seorang tersangka" kata Zivannya menahan dirinya untuk lebih sabar.

"aku mau kamu" jawab Aga menanti reaksi Zivannya. Zivannya terdiam dan terduduk ditepi meja mendengar perkataan Aga yang tidak bertele-tele.

"aku nggak bisa kak" geleng Zivannya lemah dan pelan, mencengkeram tepian meja untuk menahan sakit didadanya.

Aga melihat reaksi Zivannya yang berbeda. "kenapa karena cewek yang dikantin kedokteran yang saat itu bersamaku atau karena cowok lain yang mengejar-ngejarmu" senyum sinis Aga

"kak" pandang Zivannya tidak suka. Aga menatap Zivannya balik.

"kenapa, tidak suka, tidak terima" tanya Aga lebih dekat. tubuh Zivannya menegang sesaat dan mencoba berdiri namun kaki Aga sudah menempel di lututnya sehingga tidak bisa bergerak lagi. Zivannya menghela nafasnya berat dan menundukkan kepalanya.

"kamu pikir aku suka kamu diemin aja kayak orang gila, dua minggu.... dua minggu lebih nggak ada kabar darimu, aku nggak tau kamu berpikir apa selama itu Zi, oh God" sugar rambut Aga kebelakang. Zivannya hanya diam menatap Aga yang sedang meluapkan emosinya.

"aku pria single yang belum ada ikatan, kamu liatkan Zi dijariku nggak ada cincin pengikat apapun, kenapa kamu bisa sepicik itu melarikan diri tanpa mendengar penjelasan dariku. aku yang akan menjelaskannya tanpa kamu minta. jika kamu tau siapa cewek kemarin, kamu tidak akan mendiamkan ku selama ini Zi, dia sepupu aku Rasti yang minta tolong buat ngambil mobilnya karena mau dibawa ke bengkel. sepupu cewek satu-satunya dari pihak ibuku. karena cuman om, saudara ibuku satu-satunya. kamu main pergi aja saat aku mau ngasih penjelasan" kata Aga datar. airmata Zivannya mulai turun tanpa diminta.

"kenapa kamu nggak ngasih kesempatan buatku menjelaskan dulu Zi, setidaknya kalo aku melihatmu dari awal pasti akan aku kenalin ke Rasti dulu. kamu tau apa kesalahanmu Zi, kamu terlalu gampang mengambil keputusan membiarkan masalah nggak terselesaikan" Hela nafas Aga merentangkan tangannya.

"oh God... Zi, jika kamu tau gimana rasanya dua minggu lebih diabaikan sangat sakit Zi, mending suruh nangkep pemakai, di gebukin biar puas. lha ini, nomerku kamu blokir, dichat nggak bisa, dihubungi juga nggak bisa. apa dengan itu kamu juga merasa lega, enggak kan" hembus nafas Aga. Zivannya hanya diam dan sesekali mengusap airmatanya yang turun deras.

"maafkan aku Zi, aku nggak tau lagi harus bagaimana caranya menjelaskannya jika kamu tidak mau melihatku. sesakit itu juga rasa yang aku rasakan" Hela nafas Aga menyadari sikapnya yang telah membuat Zivannya rapuh saat ini. Aga meraih kepala Zivannya merengkuh kedalam pelukannya, mengecup beberapa kali ubun-ubun kepala Zivannya. membiarkannya menumpahkan segala rasa yang mengganjal dihatinya hingga akhirnya Zivannya mulai mereda. "udah mendingan Zi" tanya Aga menangkup kedua pipi Zivannya agar melihatnya. Zivannya mengangguk dan menatap Aga dengan matanya yang sembab.

"aku mencintaimu Zivannya Fritscha, sangat mencintaimu sejak saat kita pertama bertemu. ketika kamu tidak sadar memeluk pinggangku saat terluka tanpa sadar kamu sudah memiliki hatiku" tatap Aga.

"don't kak" geleng Zivannya menutup matanya mendengar pengakuan Aga.

"kenapa, apa kamu nggak rela kalo lelaki lain tidak mengejar-ngejarmu lagi jika kamu denganku atau kamu memang suka dengan perhatian mereka" tanya Aga sarkas.

Zivannya menutup mukanya dengan kedua tangannya sesaat. "aku tidak haus dengan perhatian laki-laki itu termasuk kamu Bagaskara" kata Zivannya sarkas menjawab sarkasme aga sebelumnya.

"aku mau pulang, jika kamu tidak mau mengantarku pulang aku bisa pulang sendiri. aku tidak selemah yang kamu pikir jika tidak ada laki-laki, aku masih bisa berdiri tegak dengan kedua kakiku" pandang Zivannya menantang Aga dengan airmata yang kembali turun. Aga menghembuskan nafasnya dan meraih Hoodie hitamnya, memakaikan kebadan Zivannya menutup kepalanya dengan jumper Hoodie menyamarkan wajah Zivannya yang sembab. menggenggam tangan Zivannya erat melintasi ruangan demi ruangan keluar dari kantor polisi tanpa memperdulikan panggilan anak buahnya.

"by phone aja Ton. segera hubungi aku" berhenti Aga tiba-tiba tanpa melepaskan genggaman tangannya dan tanpa melihat anak buahnya.

"baik ndan" jawab Anton anak buahnya tanpa menghalangi langkah Aga yang terlihat dalam mood marah.

Aga memakaikan helmet Zivannya kemudian helmetnya dan segera keluar dari halaman kantor.

"hallo, semua orang sudah berkumpul" kata Aga sedikit menahan amarahnya.

"sudah Ndan, kami akan melaporkan runutan acara" sapa Anton dengan cepat melaporkan semua yang diminta Aga.

"baiklah, kalian intai dia terlebih dahulu. beri kepastian kapan kita akan eksekusi" kata Aga.

"ada lagi yang ingin kalian laporkan" tanya Aga berhenti di lampu merah.

"tidak Ndan, selamat menikmati malam" tutup Anton segera takut jika Aga akan meledak jika ditanggapi, Aga menghembuskan nafasnya panjang paham jika anak buahnya tidak mau berurusan dengannya jika dia sudah marah.

tiba dihalaman rumah Aga, motor diparkir di garasi.

"ini rumahku, kita selesaikan masalah ini. jika belum selesai jangan harap pulang" pandang Aga melepas helmet Zivannya dan helmetnya melangkah menjauh menuju pintu tanpa menoleh kearah Zivannya.

"minum jeruk dingin untuk mendinginkan kepalamu" taruh gelas Aga dimeja dapur. Zivannya duduk dikursi bar dan meneguk jeruk dingin yang diambil aga dari dalam box pendingin.

"kamu ganti baju dulu dengan t-shirt dan celana joger ku" serah Aga dari dalam kamarnya yang telah berganti dengan pakaian santai.

"pakailah kamar mandi di ruanganku, aku tunggu disini" pandang Aga santai menyalakan TV. Zivannya melangkah masuk kedalam, mencari kamar tidur Aga sambil melihat -lihat suasana rumah Aga yang kecil namun nyaman. Zivannya membuka pintu kamar melongokkan kepalanya untuk melihat apakah itu kamar yang dimaksud.

ruangannya hanya terdapat kamar tidur berukuran besar, pintu geser untuk menempatkan pakaian dan sebuah pintu lagi untuk kamar mandi. Zivannya segera membukanya dan terlihat kamar mandi yang lebih besar dari kamar mandi kostnya. shower dengan penutup, closet dibagian sisi lain. wastafel dengan letak peralatan wajah yang teratur. Zivannya melihat dengan seksama kebiasaan Aga yang rapi dan bersih, Zivannya segera membersihkan dirinya agar tidak lengket dan bergegas memakai baju yang dipinjamkan oleh Aga.

Zivannya menggulung rambutnya model bun sebelum mandi. kini badannya menjadi rileks dan menyegarkan, aroma sabun mandi Aga yang maskulin membuatnya merasa segar.

Zivannya melangkah mendekati Aga yang sedang menonton televisi menunggunya selesai berganti. Aga menoleh menatap Zivannya yang menghempaskan tubuhnya disebelah aga pelan. "seger Zi" senyum Aga. Zivannya menganggukkan kepalanya sambil menatap televisi yang masih menyala.

"kamu baru pertama kali dirumah cowok ya Zi" senyum Aga menghadap kearah Zivannya. Zivannya hanya mengangguk.

"berarti aku yang pertama mengenalmu dengan baik Zi" senyum Aga, Zivannya menoleh menatap Aga heran.

"pertama, maksudnya" kerut alis Zivannya tidak mengerti.

"kamu masih menjaga dirimu untuk bertindak dalam batasan norma berarti aku nggak salah pilih istri" senyum Aga. Zivannya menghela nafasnya berat.

hai hai hai... para readers, love you all sekebon pisang, biar bisa dibuat pisang goreng yang banyak hehehehehe..

selamat menikmati cerita pertama kalang di sini. jadi mohon maaf jika ada banyak kesalahan dalam merangkai kata dan kalimat.

ciehhh... udah kayak mau tampil dikondangan aja nih hahahaha...

dukung yaaa... karya keduaku

love...love...love all sekebon pisang biar bisa bikin pisang goreng banyak..

thanks a lot pisang sekebon...😘

1
Qaisaa Nazarudin
Kok Aga nya meninggal sih thor? Aku Pengen nya happy ending,bukan sad Ending kek gini..😭😭😭

Sorry aku bacanya sampai di bab ini aja..Cerita mu bagus kok,Tapi aku gak bisa lanjutin bacanya lagi..Tetap semangat buat Outhornya ya..👍👍🙏🙏🙏🙏
Qaisaa Nazarudin
Ya Allah..Tu kan ..Semoga Aga selamat,Kasian Vanya..😭😭
Qaisaa Nazarudin
OMG Pasti terjadi sesuatu sama Aga..🥹🥹
Qaisaa Nazarudin
Aku suka sikap keTEGESAN nya Matahari..👍👍
Qaisaa Nazarudin
Kamu harus bersikap TEGAS Aga,Sebelum rumah tangga kamu hancur karna orang ke tiga..
Qaisaa Nazarudin
Keluarga yg penuh kehangatan dan bahagia banget..👍👍👍
Qaisaa Nazarudin
KEBAHAGIAAN ORTU ADALAH SAAT MELIHAT ANAK2 PADA NGUMPUL SEMUA SAMBIL CERITA DAN MENGENANG MASA LALU...
Qaisaa Nazarudin
Wooww pakpol ternyata..
mampir thor..🙋🙋
yuli sepna
Luar biasa
Lala Kusumah
aku selalu suka ceritamu Kak... semangat berkarya, ditunggu karya mu selanjutnya....
Gloria Iyoras
keren thor 👍
Gloria Iyoras
mantap thor 👍👍👍
kavena ayunda
janda nya cantik banyak yg antri
kavena ayunda
baru kenal cium kening😂🙄 haduh
Qaisaa Nazarudin
Waah gercep juga si Aga 😂😂😜
Qaisaa Nazarudin
Whaat apa maksudnya dia suruh Vannya mencium tangannya dan dia mencium kening Vannya?? Udah kayak suami istri aja..Kok bisa gitu 🤫🤫😇😇
evellyn rengil
good
yg murahan itu Lu wahai jalang
ehh jalang ada jg Lu kli
D'wi Rosmala Maku Sumah
kalo arga mati,aku malas baca terus thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!