Kisah seorang menantu yang pernikahannya hancur karena ibu mertuanya yang memaksa putranya untuk menikah lagi dengan alasan sang menantu mandul. Vanniya harus merasakan sakit hati melihat kemesraan sang suami bersama madunya hingga ia membalas rasa sakit ini kepada ibu mertuanya.
Suatu hari ibu mertua Vanni mendapati sang suami membawa wanita lain ke rumahnya dengan status sebagai istri kedua. Wanita itu terduduk lesu, Vanni yang melihatnya segera mendekatinya.
" Bagaimana ma? Manis bukan madu yang aku kirimkan untuk mama?"
Bagaimana usaha Vanni balas dendam kepada ibu mertuanya? Apakah setelah ini Vanniya akan kembali kepada sang suami atau ia memilih meninggalkan suaminya dan menjalani kehidupan barunya?
Ikuti dan dukung kisah mereka berdua.
Baca pelan" dan tidak perlu boomlike karena akan mengurangi performa karya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TRAGEDI PENUSUKAN
Nyonya Ratna tercengang melihat laporan pemeriksaan yang menyatakan kesuburan Andreas tidak sampai dua puluh persen.
" Tidak.. Ini tidak mungkin." Nyonya Ratna menggelengkan kepala. Ia menatap Vanni dengan tajam lalu..
Plak...
Sebuah tamparan keras mendarat sempurna di pipi Vanni membuat semua orang terkejut. Vanni menyentuh pipinya yang terasa panas.
" Sebegitu tidak relanya kamu di ceraikan anak saya sampai sampai kamu membuat drama dan fitnah kejam seperti ini Vanniya!!!!" Bentak nyonya Ratna penuh emosi. Ia menarik tangan Vanni mendekati Luna. " Kamu lihat?" Nyonya Ratna menunjuk perut Luna.
" Di dalam sini, ada calon anak Andreas. Lalu bagaimana kau bisa bilang kalau Andreas mandul dan memberikan laporan palsu ini kepada kami Vanni!!!" Nyonya Ratna masih emosi hingga setiap ucapannya keluar dengan nada tinggi.
Vanni tersenyum sinis, " Memang Luna sedang mengandung saat ini. Tapi apa anda bisa memastikan kalau yang tertanam di sana benar benar bibit Andreas?" Pertanyaan Vanni membuat nyonya Ratna bungkam. " Aku rasa tidak, karena yang tahu soal itu hanya Luna." Imbuh Vanni.
Luna mendadak menjadi gugup, " A.. apa maksudmu Vanni? Apa kau menuduhku selingkuh dan hamil anak orang lain?" Tanya Luna menatap Vanni.
" Tidak nyonya Andreas, karena berhubungan dengan banyak pria tidak bisa di katakan selingkuh tapi murahan atau malah bisa di katakan menjual diri."
Ces...
Ucapan Vanni berhasil menikam jantung Luna. Tapi ini bukan tentang sakit melainkan lebih ke takut ketahuan. Darimana Vanni tahu masalah itu? Apa Vanni pernah memergokinya bersama pria lain? Pikir Luna.
" Ah aku ingat kan kalau anda lupa nyonya Andreas. Saat aku pergi berlibur dan anda ijin menginap di rumah ibu mertua anda, dimana sebenarnya anda waktu itu?" Tanya Vanni menatap Luna yang semakin gugup sambil tersenyum.
" A... A.. Aku.. "
" Apa maksudmu menginap?" Nyonya Ratna menatap Luna dan Vanni bergantian. " Menginap di rumahku? Luna tidak pernah menginap di rumahku."
Deg...
Dada Andreas bergemuruh mendengar ucapan ibunya. Jika Luna tidak pernah menginap di rumah ibunya, itu berarti Luna berbohong padanya. Dan mungkin ucapan Vanni ada benarnya.
Sedangkan dada Luna berdebar dengan kencang. Ia menatap Andreas dan ibu mertuanya sambil berpikir keras untuk mencari alasan yang tepat agar tidak membuat Andreas curiga.
Vanni tersenyum smirk, " Jika nyonya Andreas tidak menginap di rumah ibu mertuanya, Apa mungkin anda menginap di hotel bersama Luna ibu mertua anda?" Tanya Vanni sambil melirik Andreas.
" Tidak, meskipun kami dekat tapi kami belum pernah tidur bersama apalagi menginap di hotel." Sahut nyonya Ratna membuat kebohongan Luna semakin jelas.
" Andreas aku bisa menjelaskannya." Luna menyentuh lengan Andreas namun segera di tepis olehnya. Pikirannya buntu, ia tidak bisa berpikir apa apa saat ini.
" Apa kau juga akan menjelaskan jika waktu itu kau sedang bersama pria lain, nyonya Andreas."
Semua orang melongo mendengar ucapan Vanni. Bisik bisik para tamu undangan mulai terdengar membakar telinga.
" Cukup Vanni!!!!" Bentak Luna.
" Jangan kau kira aku diam karena aku tidak berani membantah semua tuduhanmu. Aku tahu kau iri padaku karena aku mengandung anak Andreas. Kamu iri padaku karena Andreas dan mama Ratna lebih sayang kepadaku daripada kepadamu wanita mandul. Itu sebabnya kamu menyiapkan bukti bukti palsu untuk merusak pernikahanku. Kau juga memfitnahku dengan kejam seperti itu. Aku tidak akan diam saja Vanni. Aku akan membuktikan kalau semua tuduhanmu itu palsu. Aku tidak berselingkuh, dan aku juga tidak pernah berhubungan dengan pria manapun selain Andreas." Ucap Luna menatap Vanni dengan tajam.
" Kalau begitu biarkan aku membuktikan kalau aku bukan wanita mandul seperti tuduhanmu nyonya Andreas." Vanni mengadahkan tangannya kepada Rolan lalu Rolan memberikan sebuah amplop lagi. " Anda semua tahu surat apa ini?" Vanni mengangkat tangannya dan menunjukkan selembar kertas itu kepada semua orang. " Ini hasil pemeriksaan yang menyatakan kalau saat ini saya sedang hamil. Usia kehamilan saya memasuki lima minggu, ada bukti hasil USG dan saya juga mendapatkan buku kesehatan ibu dan anak untuk pemeriksaan selanjutnya."
Semua orang tercengang dan semakin bingung dengan bukti yang Vanni tunjukkan.
" Nyonya Vanni, anda bilang kalau tuan Andreas mandul tapi mengapa anda bisa hamil? Kami semakin tidak mengerti dengan semua ini." Ujar salah satu tamu undangan.
" Sama seperti Luna, saya juga hamil dengan orang lain."
Jeduarrrrr....
Bagai di sambar petir di siang bolong, tubuh Andreas kaku tidak bisa di gerakkan karena terlalu terkejut.
" Sama seperti yang Andreas lakukan kepada saya. Dia menikah lagi karena saya mandul. Dan karena saya terus terusan di hina sebagai wanita mandul oleh ibu mertua saya. Maka saya melakukannya dengan pria lain untuk membuktikan semua tuduhannya benar. Namun saya salah, karena nyatanya saya bisa hamil." Imbuh Vanni.
" Rupanya kau jalang murahan Vanni." Tuduh Luna.
" Tuduhan itu lebih tepat untukmu karena aku tidak sepertimu Luna yang rela menjajakan tubuhnya kepada banyak pria. Aku melakukannya dengan satu orang dan itu pun mantan tunanganku."
Andreas semakin terkejut dengan ucapan Vanni.
" Apa? Mantan tunangan?" Tanya Andreas tidak percaya.
" Ya, kenapa?" Tanya Vanni.
" Kamu bohong Vanni! Kamu tidak pernah memberitahuku tentang mantan tunanganmu itu, lalu kenapa sekarang kau berkilah hamil dengan mantan tunanganmu itu? Aku tidak menyangka kau tega mengkhianati aku Vanni. Kenapa kau lakukan ini hiks... " Hancur sudah perasaan Andreas saat ini, istri yang sangat ia cintai telah mengandung benih pria lain.
" Mengkhianati? Lalu bagaimana denganmu Andreas? Kau menikahi Luna di depan mataku sendiri tanpa peduli akan perasaanku. Bagaimana sakitnya aku waktu itu melihat pernikahanku, melihat kemesraan kalian berdua. Apa kau pernah berpikir tentang itu Andreas?" Andreas nampak bungkam tidak bisa menjawab apa apa.
" Sekarang kau bisa merasakan betapa sakitnya aku waktu itu kan, aku puas pada akhirnya kau merasakan sakit yang sama denganku. Tapi ini belum seberapa, masih akan ada rasa sakit yang lain yang harus kalian tanggung." Ucap Vanni.
" Maafkan aku sayang! Kembalilah padaku, aku akan menceraikan Luna." Ucap Andreas memegang lengan Vanni.
Mendengar itu Luna tidak terima, " Bagaimana kau bisa menceraikan aku di saat aku hamil anakmu Andreas. Kau jangan tertipu rayuan Vanni dengan kebohongan ini. Dia bohong! Dia menjebakku. Kamu tidak mandul Andreas, anak ini anak kamu. Aku berani bersumpah!" Ucap Luna menyakinkan Andreas.
" Jangan bawa bawa sumpah di sini Luna karena hanya akan mengotori agamamu. Akan aku tunjukkan siapa pria yang pernah tidur denganmu agar kau bisa memilih siapa pria yang menjadi ayah dari anakmu, yang jelas bukan Andreas karena Andreas memang mandul." Ucap Vanni.
Vanni meminta Rolan untuk menunjukkan bukti bukti yang sudah ia kumpulkan. Layar proyektor menyala dengan terang, foto foto kemesraan Luna bersama para pria hidung belang mulai berputar satu per satu. Foto saat Luna di rangkul masuk ke hotel. Foto saat Luna berada di bar yang duduk di pangkuan pria tua berkepala pelontos dan masih banyak foto foto mesra yang lainnya dan dengan pria yang berbeda. Tak ketinggalan beberapa video mesum Luna bersama beberapa pria pun Vanni tampilkan. Ya, ia berhasil bekerja sama dengan pihak hotel untuk memasang CCTV di dalam kamar yang di gunakan Luna untuk melayani beberapa pria itu, alhasil video itu bisa Vanni dapatkan.
Melihat itu nyonya Ratna nampak marah, ia mendekati Luna lalu menampar kedua pipi Luna dengan keras.
" Mama!" Teriak Luna.
" Jangan pernah memanggilku mama dengan mulut kotormu itu! Aku tidak sudi memiliki menantu rendahan sepertimu. Kalian harus bercerai, aku tidak mau putraku menampung wanita murahan sepertimu." Ucap nyonya Ratna.
" Tidak ma, ampuni aku!" Luna bersimpuh di depan nyonya Ratna. " Aku minta maaf! Aku melakukan ini karena aku tidak mau di ceraikan oleh Andreas karena tidak kunjung hamil. Aku tidak mau bernasib sama seperti Vanni yang kalian buang begitu saja. Maafkan aku ma! Tolong jangan meminta Andreas untuk menceraikan aku." Pinta Luna.
" Pergilah dari sini sebelum aku semakin marah! Aku tidak sudi melihat wajahmu lagi. Security!!!!!" Teriak nyonya Ratna.
Security yang berjaga di depan pun segera berlari menghampiri nyonya Ratna.
" Ada yang bisa saya bantu nyonya?"
" Seret wanita ini keluar dari rumah anak saya. Dan jangan biarkan dia masuk ke rumah ini lagi." Titah nyonya Ratna.
" Baik nyonya."
Security tersebut menarik tangan Luna.
" Lepaskan aku!!!!" Teriak Luna.
Andreas mendekati Vanni lalu menggenggam tangannya.
" Aku mohon maafkan aku sayang! Kembalilah seperti dulu, aku akan menerima anak itu sebagai anak kandungku."
Vanni tersenyum sinis mendengar ucapan Andreas. Ia melepas tangan Andreas yang menggenggam tangannya.
" Sayangnya ayah kandung anak ini tidak akan mengijinkan orang lain menjadi ayah dari anaknya. Demi anak ini, aku akan menikah dengannya." Ucap Vanni.
" Tidak Vanni, tolong jangan lakukan itu! Kita belum resmi bercerai, dimana surat itu?" Andreas mencari cari dokumen perceraian yang tadi ia tandatangani bersama Vanni.
" Surat itu sudah Rolan kirimkan ke pengadilan agama. Jadi tunggu saja sidang perceraian kita." Ucap Vanni membuat Andreas terkejut.
" Aku menceraikanmu karena terpaksa Vanni. Tolong jangan hukum aku seperti ini! Aku tidak bisa hidup tanpamu." Andreas bersimpuh di depan kaki Vanni.
Nyonya Ratna mendekati mereka. " Mama juga minta maaf padamu Vanni, mama tidak menyangka jika Luna wanita seperti itu." Ucap nyonya Ratna.
" Semuanya sudah terlambat, aku sama sekali tidak mau memaafkan kalian dan tidak mau terlibat dengan keluarga kalian lagi. Aku pergi." Vanni melenggang meninggalkan mereka. Andreas dan nyonya Ratna hanya menatap kepergian Vanni dengan tatapan kosong. Apa yang terjadi barusan benar benar membuat mereka syok.
Sampai di depan pintu, rupanya Tama sudah menunggunya. Ia berdiri di samping mobil sambil melambaikan tangan.
Tiba tiba seorang perempuan berlari mendekati Vanni sambil membawa pisau, tiba tiba
" Mampuslah kau Vanni." Wanita itu berteriak sambil mengayunkan sebuah pisau ke arah Vanni dan...
" Vanni!!!!"
Jleb!!!!!!
" Aaaaa... "
TBC...
Gantung dulu ya..