NovelToon NovelToon
PUTRI TUJUH

PUTRI TUJUH

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Fitria ardila

Dia terbuang, dia tak dianggap dan dia tidak pernah ada.

Alora namanya. Anak yang terbuang dan diambil oleh agen pembunuh dan di rekrut menjadi anggota sejak umur tujuh tahun.

Gadis kecil yang terbiasa melawan arus dunia hingga tumbuh besar dan ingin kembali melihat tempat asalnya.

Siapakah Alora ini?? dan hal mengejutkan apa yang ia lakukan ??

cuss baca 👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

"Pelajaran selesai." Ucap Guru Ahan sambil menutup buku tebalnya.

Di sisi lain Lora langsung menghembuskan nafas lega saat mendengar hal itu. Pembelajaran tata krama benar benar menguras tenaga, dia harus duduk tegak selama pembelajaran dan tidak boleh bungkuk.

Guru Ahan benar benar guru yang baik!!

Dia memberikan pembelajaran menjadi Putri yang anggun dalam berdiri dan hal itu di contohkan pada setiap Putri. Tentu saja Lota yang paling lama belajar hal itu.

Dan masih banyak pembelajaran lainnya tadi, sudahlah Lora tidak mau mengulang belajar ini lagi.

Setelah Guru Ahan keluar dari ruangan Lora langsung menjatuhkan badannya ke meja dan menggerakkan kakinya ke kiri dan ke kanan.

"Capek banget!!! Aku harus duduk tegak dalam tiga jam, punggungku rasanya mati rasa." Ucap Lora dengan ekspresi berlebihan diwajahnya.

"Kamu harus bertahan Lora." Putri Hawa meletakan permen berbungkus yang sama di depan Lora dan tentu saja di ambil langsung oleh Lora.

"Terima kasih, Putri." Saat permen masuk ke dalam mulutnya, Lora terlihat memiliki energi kembali. ia tersenyum senang pada Putri Hawa, Putri Hawa memperlakukan Lora seperti adiknya sendiri.

"Aku mau beli permen juga, biar makan permen dengan puas tapi ternyata keluar istana tidak semudah yang aku pikirkan." Ucap Lora menumpu dahinya dengan satu tangan.

"Kalau kamu mau keluar kamu harus izin dulu ke Kepala pelayan." Ucap Putri Warsi yang duduk di seberang Lora.

"Kalau izin sama Kepala pelayan mana boleh keluar hari ini, pasti ia mengatakan Minggu besok. Kita kan baru masuk istana kemarin." Ucap Lora dengan lemas.

Putri Hawa merasa gemas dengan Lora dan tangannya tidak tahan untuk tidak mencubit pipi gadis itu.

"Ya sabar aja, tunggu Minggu depan." Tentu saja ucapan sarkas itu milik Putri Kairi.

Lora melihat sekilas pada putri Kairi sebelum kembali melengos.

.

.

"Putri Hawa sini!!."

Teriakan Lora terdengar tapi sosok anaknya tidak ada membuat Putri Hawa melihat ke kiri ke kanan mencari gadis kecil itu.

"Aku di atas." Suara Lora kembali terdengar dan Putri Hawa baru sadar ternyata Lora berada di atas pohon mangga.

"Kenapa kamu bisa di situ Lora?" Sepertinya Putri Hawa mulai seperti kakak kakak yang pusing ketika adik ya bertingkah nakal.

Lora tersenyum hingga menampakkan giginya lalu Lora memperlihatkan empat buah mangga besar besar di gaunnya.

"Putri tangkap ya! Aku tadi mau turun tapi takut mangganya lecet kalau aku jatuh kan ke tanah." Ucap Lora dengan ekspresi senang di wajahnya.

"Aku tidak bisa Lora. Kamu turun saja, kita bisa minta buah mangga sama pelayan." Ucap Putri Hawa dengan wajah panik.

Mendengar teriakkan teriakan dari luar, Putri yang lainnya pun ikut keluar dari kamar dan mereka terkejut melihat Putri Hawa yang berbicara dengan pohon atau lebih tepatnya Lora yang di atas pohon.

"Ada apa ini?" tanya Putri Kairi.

"Putri putri ayo bantu aku, tangkap mangga mangga ini, aku janji nanti bagi bagi sama kalian. Mangga ini manis banget." Teriakan Lora lagi.

"Jatuhkan saja langsung." ucap Putri Syaru.

"Tidak bisa nanti dia jadi pecah dan tidak bisa dimakan."

Akhirnya Putri Warsi berinisiatif mengambil taplak meja di kamarnya dan memerintahkan putri putri memegang tiap sudut.

"Putri putri pintar banget!! Aku lempar ya."

Satu bulan mangga Lora lemparkan dan putri Putri teriak karena terkejut, setelah itu mereka tertawa saat buah mangga selanjutnya masuk ke dalam kain yang mereka buat.

Dan inilah akhir dari perjuangan mereka, makan mangga dengan potongan acak yang dilakukan Lora. Mereka semua melakukan hal yang belum pernah di lakukan oleh Putri putri itu sebelumnya dengan senang hati.

"Maniskan?"

"Iya, rasanya ini lebih manis dari mangga di potongkan pelayan."

.

.

.

bersambung

jangan lupa like and vote

salam hangat dari author

1
Lhina Bright
siapakah org itu, atau kah jgn2 slh satu di antara parah putri2 itu. masih dalam misteri..
Lhina Bright
astaga ternyata bnyak sendiri yang bunuh anaknya...
Lhina Bright
masih penasaran, siapakah kira2 yg membunuh permaisuri
Lhina Bright
kayanya seru
Lhina Bright
aku mampir yah thor...
Fransiska Husun
keren banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!