Aku tak mempunyai daya ketika Papa yang terbaring sakit mempunyai permintaan terakhir. Aku harus menikah dengan sahabat papa atas kemauan terakhir papa. Tidak mungkin aku menolak permintaan orangtuaku satu satunya.
Apakah aku akan bahagia hidup dengan sahabat papa? Jangan lupa baca novel ini,nantikan terus update cerita setiap harinya.
jangan lupa juga baca novel "Cinta dan Sahabat" Selamat membaca reader's semoga kalian suka dengan karya karyaku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nandira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 // Honeymoon yang Berlalu
Waktu menunjukkan pukul 08.20 wib. Vanly baru terbangun dari tidur panjangnya. Ia sangat merasa kelelahan hingga tak terasa bangunnya kesiangan. Dia segera loncat dari tempat tidur untuk segera membersihkan diri. Namun ia terjatuh karena merasakan sakit di bagian sensitifnya.
bruk..
"Aww" jerit Vanly memenuhi seluruh ruangan sehingga membangunkan Gustaf.
Gustaf yang melihatnya segera bangun dan menghampiri Vanly. Gustaf menggendong Vanly kembali ke atas ranjang.
Vanly mengeluarkan air mata di sudut matanya menahan sakit yang ia rasakan.
"Sayang, apakah sangat sakit? Apa perlu ku panggilkan dokter?" katanya Gustaf serius.
Vanly membelalak kan matanya, "Jangan sampek mas Gustaf memanggil dokter kemari. Bisa mati karena malu aku Tuhan" batin vanly
"Sayang, are you okay?" Tanya Gustaf untuk kedua kalinya karena Vanly tak menjawab pertanyaannya.
"Ya mas, aku tidak apa-apa. Tidak perlu memanggil dokter." Jawab Vanly menenangkan.
Setelah kejadian itu Gustaf lebih protective untuk menjaga Vanly. Gustaf siap menggendong istrinya kemanapun ia mau. Bahkan menurut Vanly sikap Gustaf terlalu berlebihan.
----
Beberapa pelayan mengantarkan makanan ke dalam kamar. Gustaf menyuapi istrinya hingga ia kenyang. Vanly merasa mulai bisa menerima Gustaf dalam hidupnya. Sikap Gustaf yang lemah lembut, dewasa, dan penyayang mampu membuat hati Vanly luluh, mungkin itu sebabnya Bams menikahkan nya dengan Gustaf. Bams pasti yakin Gustaf mampu menjaga Vanly dengan sangat baik dan tidak akan menyakitinya.
Dering telpon terdengar, Gustaf mengangkat nya.
Gustaf
Ada apa
Asisten Jun
Tuan, besok ada meeting mendadak dari klien.
Gustaf
Apakah kau tidak tau aku sedang di Labuan Bajo. Batalkan segera, atur ulang jadwal meeting dengan klien
Asisten Jun
Maaf tuan, tapi klien hanya ingin menemui tuan besok. Jadi meeting tidak bisa di tunda
Sial! Kenapa keadaan tidak bisa mengerti jika aku sedang bahagia berbulan madu disini bersama istriku. Apa yang harus ku katakan padanya.
Sedari tadi Vanly mendengar pembicaraan Gustaf dan asistennya. Walaupun sebenarnya dia tidak ingin kembali lebih cepat tapi dia berusaha untuk mengerti karena ini merupakan profesi suaminya.
"Mas tidak papa, kita pulang nanti malam. Kamu harus menemui klien itu. Aku rasa liburannya sudah sangat cukup dan menyenangkan" Ucap Vanly meredakan amarah suaminya
Gustaf menatap mata Vanly dalam-dalam, dilihatnya Vanly sangat tulus mengucapkan perkataan itu.
"Apakah kamu kecewa?" tanya Gustaf serius
"Tidak sama sekali. Ini semua sudah cukup mas. Lain kali jika ada waktu panjang kita bisa kemari lagi" Jawab Vanly meyakinkan suaminya.
Gustaf pun segera memesan tiket kepulangan mereka. Tidak lupa Gustaf menyuruh asisten di Villa itu untuk mengemasi barang-barangnya.
----
Sebelum pergi ke bandara, Gustaf mengajak Vanly untuk berbelanja oleh-oleh. Vanly membeli beberapa souvenir untuk di pajang di rumah. Tidak lupa ia membelikan bi Piah cemilan khas Labuan Bajo untuk diberikan ke keluarga nya.
Sampai di bandara Gustaf dan Vanly masuh menunggu beberapa menit untuk melakukan boarding, Vanly sangat terlihat kelelahan, Gustaf yang melihatnya merasa tidak tega, Gustaf segera menyandarkan kepala Vanly di bahunya.
Terlihat Vanly sudah jauh menerima perlakuan Gustaf. Bahkan sesekali Vanly terlihat manja kepada Gustaf, merengek seperti anak kecil. Gustaf hanya tertawa kecil melihat perlakuan istrinya.
Di dalam pesawat Vanly terlihat tertidur. Gustaf tau istrinya sangat kelelahan karena baru beberapa hari di Labuan Bajo harus segera kembali lagi ke rumah karena ada pertemuan penting yang menantinya esok.
----
Waktu menunjukkan pukul 22.00 wib, Gustaf dan Vanly berjalan menuju mobil yang sudah di siapkan oleh supirnya.
Hingga akhirnya mereka sampai dirumah tanpa membersihkan diri mereka tertidur pulas diatas ranjang, mungkin karena aktifitas yang mereka jalani beberapa hari ini.
halo guys!
jangan bosan2 baca karya author ya,
author menerima saran dan kritik yang membangun dari kalian😃
baca cerita ini, kangen suami.....