NovelToon NovelToon
Possesive Boyfriend

Possesive Boyfriend

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Badboy
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Rani_putri

Season 1

Nathania Keyla Adhitama, gadis berparas cantik nan manis yang berhasil menarik hati beku sang Most Wanted di sekolah barunya hingga membuatnya tidak bisa lepas dari jeratan pemuda tampan tersebut.

Gevano Ananda Zibrano, Most Wanted di SMA Merdeka. Memiliki wajah rupawan yang membuat para kaum hawa terpikat. Dia dikenal dengan sifat arogan dan kejamnya, membuatnya ditakuti oleh semua Murid. Namun, apa jadinya jika ia menyukai siswi baru yang berani menantangnya?

***

"Jadi pacar gua, atau gua dorong lo dari sini!" Gevano Ananda Zibrano.

"Jangan!! Oke, oke gua mau jadi pacar lo!" Nathania Keyla Adhitama.


Season 2

Gevano semakin over protective terhadap istrinya. Apalagi ketika Thania sedang mengandung buah hati mereka. Pria muda itu tidak membiarkan Thania bebas.

Apa yang dilakukan wanita itu harus atas izin darinya. Tidak ada penolakan atau pun bantahan!

***

"Gevan, pengen seblak."

"Nggak! Nggak ada seblak-seblak segala!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani_putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Tiga Puluh Dua

Di sebuah ruangan yang didominasi warna merah, ada sekitar lima puluh lima pemuda duduk di sana. Mereka adalah anggota Dragster.

"Jadi rencanya gimana nih?" Kenzo pertama kali membuka suara.

"Gimana kalau kita langsung serang markasnya aja?" usul Zen.

"Boleh juga." Angguk beberapa diantara mereka.

Gibran menghembuskan asap rokoknya, lalu mematikan rokok itu dengan tangannya tanpa merasa panas sedikit pun.

"Jangan bertindak gegabah. Mereka bukan Geng sembarang. Kalian pengen mati di tangan Geng Xevior hah?" kata Gibran dengan datar.

Dia selaku Ketua dari Geng Dragster tentu tidak setuju dengan tindakan gegabah itu. Dia hanya tak ingin membahayakan nyawa anggota-nya.

"Lalu apa yang harus kita lakukan, Bos?" tanya mereka.

"Kita lumpuhin beberapa anggota mereka. Setelah itu kita Serang markas utamanya. Gua yakin mereka akan kalah jumlah sama pasukan kita," ujar Gibran tersenyum miring.

"Kalian paham!" sambung Gibran dengan nada tegas.

Anggota Dragster serentak mengangguk tanpa ragu. "KAMI PAHAM, BOS!"

"Bagus."

...***...

Geisya memandang polos sang Kakak yang tengah uring-uringan di kamarnya. Jika kalian bertanya apa penyebab Gevano marah-marah. Tentu saja itu tidak akan jauh-jauh dari nama Thania.

Gadis itu tak memberinya kabar sama sekali. Padahal saat dia mengantarkan gadis itu pulang. Kekasihnya itu berjanji akan menelfon nya . Tapi apa sekarang?! Jangankan menelfon, memberi sebuah pesan saja tidak!

Bagaimana dia bisa menjaga emosinya disaat gadis itu selalu membuat emosinya naik!

"Sialan! Gadis itu emang bikin gua darah tinggi terus!" geram Gevano dengan tangan terkepal.

Geisya dengan santai memakan camilan yang dibawanya tadi. Dia duduk di ranjang besar sang Kakak. Melihat wajah marah Kakak laki-lakinya membuat dia merasa senang sendiri. Entah karena apa pula.

"Nyam... nyam... nyam..."

Gadis kecil itu sengaja mengunyah makanan dengan suara yang dibuat-buat. Tujuannya supaya ikut meramaikan kamar kakaknya. Jika kakaknya saja sejak tadi sibuk mengomel dan berisik sendiri. Mengapa ia tidak?

Gevano menatap gadis itu tajam. "Bisa diem nggak si lo?!" kesal pemuda itu.

Mata Geisya mengerjap, "Bang Vano ngomong sama aku?" tanyanya dengan tampang polos.

Gevano berdecak melihatnya, "emang siapa lagi kalau bukan lo! Dari tadi kan lo makan berisik!" ketus Gevano.

"Aku kira Bang Vano ngomong sama diri sendiri. Soalnya dari tadi yang aku denger Abang paling berisik. Ngomel-ngomel sendiri kayak orang stres."

Geisya berucap dengan santainya. Bahkan dia sempat-sempatnya tersenyum lugu ke arah sang Kakak yang darahnya sudah mendidih seperti lava.

"Keluar lo!!" bentak Gevano menunjuk ke arah pintu.

"Jangan marah-marah terus, Bang. Entar cepet tua, terus nggak ada yang mau loh sama Abang. Emang mau jadi perjaka tua?" tanya Geisya dengan tampang meledek.

"KELUAR!!"

"HUAAA BUNDAA!! AYAHH!!! SETANNYA BANG VANO UDAH BALIK!! AYO KITA BAWA KE MEKKAH BIAR SETANNYA DIKURUNG!! SEKALIAN SAMA ORANGNYA!!!"

"GEISYAA!!"

"CANTIK JELITA KEMBARANNYA SELENA GEMES!!"

"GOMEZ! BUKAN GEMES!"

"BIAR BEDA DARI YANG LAEN!!"

Setelah berkata begitu Geisya keluar dari kamar Gevano dengan tawa menggelegar. Sedangkan Gevano sendiri mencoba menahan emosinya. Menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembuskannya dengan pelan.

"Kenapa gua bisa punya adek otak miring kayak dia si!!"

...***...

Keesokan paginya Gevano turun dengan wajah datar. Aura dingin menguar di tubuhnya. Kiara dan Rey saling berpandangan. Ada apa dengan putra sulung mereka itu?

"Vano, kamu kenapa?" tanya sang Bunda dengan lembut begitu Gevano duduk di samping Geisya berhadapan dengan Rey, ayahnya.

"Nggak papa, Bun," jawab Gevano singkat.

Tak ingin bertanya lebih lanjut, Kiara segera menghidangkan makanan untuk suami dan kedua anaknya.

Beberapa saat kemudian Gevano berdiri. "Vano berangkat dulu. Assalamualaikum."

"Loh, Vano itu sarapan kamu belum habis, Nak!" teriak Kiara langsung bangkit begitu melihat Gevano melenggang pergi.

Dia berteriak tapi Gevano sudah berangkat dengan mobil sportnya. Rey pun menyuruh Kiara untuk duduk.

"Udah lah, biarin aja. Percuma kamu teriak, Gevan udah berangkat."

Kiara menoleh ke arah Rey dengan raut wajah cemas.

"Tapi Rey, Gevano cuma makan sedikit."

"Nanti dia pasti makan di kantin, Sayang. Kamu jangan cemas," ucap Rey menenangkan.

"Gimana nggak cemas, Gevano pagi-pagi auranya udah suram aja. Sarapan juga nggak dihabisin. Ya aku sebagai ibunya nggak mungkin nggak cemas, Rey!"

"Iya aku ngerti. Mungkin suasana hatinya sedang buruk."

Kiara terdiam, lalu matanya menatap ke arah sang anak gadisnya. "Kamu semalem ribut sama Abang kamu kan?"

Geisya mendongak menatap sang Bunda. Kemudian mengangguk. "Kamu tau kenapa Abang kamu marah? Nggak mungkin kan cuma gara-gara kalian debat?"

Otak Geisya mencoba mengingat sesuatu yang mungkin penyebab aura sang Kakak pagi ini buruk. Setelah mengingatnya kepalanya ia angguk-anggukan.

"Geisya inget, Bun."

"Apa?"

"Apanya yang apa?" tanya Geisya polos.

Rey mendengus. Anak gadisnya ini memang otaknya kadang lemot kadang pintar. Entah keturunan siapa. Padahal IQ-nya sangat lah tinggi. Dan itu diwariskan ke dalam otak Gevano. Tapi kenapa tidak menurun kepada anak gadisnya? Apa ini termasuk gen dari istrinya ya?

Hmm, bisa jadi sih. Soalnya Kiara dulu juga kadang-kadang lemot sewaktu berpacaran dengan dirinya. Ups. Jangan bilang-bilang Kiara ya? Nanti istrinya marah! Terus suruh dia tidur di luar kamar lagi.

"Kamu inget apa, Sayang?" tanya Kiara mencoba sabar.

"Oh itu! Semalem sebelum Geisya sama Bang Vano berantem. Abang marah-marah, Bun. Setau Geisya Bang Vano marah karena pacarnya nggak ngasih kabar ke dia," jelasnya.

Kiara sedang memproses perkataan Geisya. Setelahnya dia mendengus. Hanya karena itu Gevano marah hingga suasana hatinya memburuk?!

Ini mengingatkannya tentang kisahnya bersama Rey. Sifat Gevano sungguh persis seperti Rey! Saat dirinya tidak memberi kabar, Rey pasti marah. Lalu mendatangi rumahnya. Dan menanyakan alasan kenapa tidak menghubungi dirinya.

Hah, kasihan sekali gadis yang menjadi kekasih putranya itu. Pasti sangat tertekan sekarang. Kiara hanya berharap gadis itu kuat menghadapi sifat Gevano yang terlalu berlebihan dan posesif sama seperti ayahnya.

...***...

Gibran berjalan mendekati seorang gadis berambut sebahu yang sedang memandang ke arah danau. Dia duduk di samping gadis itu.

Gadis berambut sebahu itu menoleh lalu tersenyum manis. Gibran membalas senyum gadis itu. Dia merentangkan tangannya memberi kode untuk memeluknya yang disambut dengan senang hati oleh gadis itu.

"Gua kangen sama lo, Eldan!" pekik gadis itu yang tak lain adalah saudari kembar Gibran. Gisela Cindy Damareno.

"Gua juga kangen sama lo, Cindy," balas Gibran mengecup pucuk kepala kembarannya.

Mereka melepas pelukan itu.

"Gimana kabar lo?" tanya Gibran kepada kembarannya itu.

Gisela tersenyum manis. Senyum yang jarang ia tunjukan dihadapan orang asing dan lebih sering memasang wajah dingin nan acuh.

"Kabar gua baik. Kalau lo?"

"Ya seperti yang lo liat sekarang."

Gisela mengangguk paham. Tidak ada percakapan lagi diantara kedua saudara kembar itu. Sampai akhirnya Gibran kembali berucap.

"Kabar Mama gimana?"

"Mama baik."

"Lo nggak mau ketemu, Mama? Dia kangen loh sama lo, Eldan." Gisela menatap Gibran penuh harap. Dia berharap Gibran mau bertemu Ibu mereka. Karena Wanita itu begitu rindu pada Gibran.

Tapi pemuda itu sulit untuk ditemui. Ibu mereka jadi berpikir bahwa Gibran membencinya. Padahal tidak. Dia hanya sedang sibuk mengurus suatu masalah.

"Kapan-kapan aja."

"Gimana kalau sekarang aja?" tanya Gisela.

"Gua nggak bisa. Gua masih ada urusan. Maaf."

Gisela menghela nafas, dia mengangguk mencoba memahami saudara kembarnya. Dia tersenyum manis ke arah Gibran. "Nggak papa. Gua ngerti, Mama pasti ikut ngerti juga kok."

"Dan gua doain semoga urusan lo bisa cepet selesai! Gua tau kok gimana sibuknya seorang CEO Muda kayak lo," goda Gisela.

Oh, Gibran memang seorang CEO diusianya yang baru memasuki tujuh belas tahun. Dia mengembangkan perusahaan itu sendiri tanpa campur tangan orang lain, termasuk kedua orang tuanya.

Saat itu usianya masih berumur lima belas tahun. Dia sebenarnya tidak terlalu yakin bisa mengembangkan perusahaan itu sendirian. Tapi dengan dukungan dari Gisela. Gibran jadi semangat dan berhasil mengembangkan perusahaan itu di Italia. Perusahaan pertama yang ia bangun.

Gibran berdecak, dia paling tidak suka digoda seperti ini oleh orang lain. Apalagi oleh saudara kembarnya.

"Udah gua bilang, jangan panggil gua kayak gitu! Gua nggak suka, Cindy!"

Melihat raut kesal di wajah Gibran, Gisela malah terkekeh. "Ya udah gua minta maaf deh. Nggak akan gua ulangi lagi!"

Gibran membalas dengan deheman. "Jangan marah, Eldan... Entar gantengnya luntur loh..." rayu Gisela.

"Iya Cindy yang cantik... Eldan nggak marah kok," balas Gibran tersenyum.

Gisela tertawa kecil. Jika dihadapan orang lain maka mereka akan dipanggil Gibran dan Gisela. Jika sedang berdua mereka akan memanggil dengan nama tengah mereka. Karena tidak boleh ada yang memanggil nama itu selain mereka sendiri.

Kedua saudara itu menghabiskan waktu singkat mereka dengan banyak bercerita dan tertawa bersama. Jarang-jarang keduanya bisa tertawa di depan orang lain. Hanya dengan saudara kembarnya lah mereka bisa mengerti satu sama lain dan tertawa bahagia dengan lepas.

Bersambung...

1
Nila Putri Ayu
Biasa
Nila Putri Ayu
Kecewa
Nikiimora Nikiimora
Jd Ke Inget Masa Sekulah Dlu. Prnh Jg Punya Pacar Yg Toxic-nya Parah Jg... 😁
Untung Udh Jd Kenangan Jd Skrng Bisa Ketawain Masa Lalu. Klw Gw Dlu Pernah Bego Jg... 🤭🙏🏻
Dwi Zwei
Luar biasa
Lee Fay
Ini authornya yg gebleg, bisa2nya nganggap wajar dan keren sifat Gevano yg terlihat jelas psikopathnya. Bahaya pemikiranmu thor, terlalu ekstrim!
Lee Fay
Hadeh, baru nyadar lu? Ah elah Tan, lu bukan hanya bodoh, tapi TOLOL OON DAN GA PUNYA OTAK. Gw yakin, sejahat apapun Gevan, lu bakal cinta jga ma dia, maafin dia dan balikan lgi. Namanya jga cewek TOLOL!
Desy Puspita: Ngata"in karakter yang diciptakan setiap penulis, emang situ mampu? Kurasa nggak ya, dari ketikannya cuma mampu bacooot doang lo.
total 1 replies
Novia Ayu Apriani
bikin kejutannya di selingkuhi😆✌️
siti yanti
hama ulet keket muncul
Qaisaa Nazarudin
Waah udah Tamat aja, Tq ya thor, karya mu bagus,Kamu berhasil jungkir balik hati dan perasaan ku saat membaca karya mu ini, Semoga outhor sehat selalu, Sukses selalu, dan bisa terus berkarya,Semangat ya thor 💪🏻💪🏻💪🏻⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️🌺🌺🌺🌺🌺🌺☕️☕️☕️☕️☕️☕️🥰🥰🥰🥰
Qaisaa Nazarudin
Aku hanya mampu ketawa 🤣🤣🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Waah udah gede aja Gavin,Belum punya adek ya..
Qaisaa Nazarudin
Gak jauh2 dr nama bapaknya..
Qaisaa Nazarudin
Heran aku dgn Thania yg gak pernah berubah dr dulu, Udah tau dr saat pacaran malah sekarang udah nikah dan mau punya anak lagi, Masa iya masih hak paham dgn sikap Vano sih, Kan dr awal selalu di wanti2 jgn deketan sama cowok lain, dia aja marah kalo Vano deketin cewek lain ck🤦🏻‍♀️
Qaisaa Nazarudin
Aku pasti si Outhor nya ini pasti orang nya Gesrek deh, bikin aku nyengar nyengir kayak orang gak waras ngakak sendirian baca nih novel 🤭🤭😂😂😜
Qaisaa Nazarudin
Loe itu KURANG HARGA DIRI, Malah GAK ADA HARGA DIRI menjadi PELAKOR..Dasar Jalang..
Qaisaa Nazarudin
Oni lah yg Vano rasakan dulu saat mereka pacaran,, Tapi waktu itu Thania malah membencinya..
Qaisaa Nazarudin
Gevano Junior bakal Launchin..👏🏻👏🏻👍🏻👍🏻
Qaisaa Nazarudin
Dasar Jalang..😡😡
Qaisaa Nazarudin
Noh bener kan Cindy,Dasar cowok,Waktu pdkt kayak org hilang akal,Saat udah jadian malah di selingkuhin..
Qaisaa Nazarudin
Mampos loe,Makanya insaf jd playboy,Dasar buaya tembaga..😜
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!