NovelToon NovelToon
Strongest God System 2

Strongest God System 2

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Petualangan / Tamat / Contest / Reinkarnasi / System / Sistem / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:10.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: PenaKertas

Genre : Xianxia, Action, Adventure, System, OverPower, Romance.

Update 2 Chapter/Hari. Jam tidak tentu.

Lanjutan dari Strongest God System

Tidak terasa sudah dua tahun lebih ia bereinkarnasi ke Dunia Kultivator.

Berbagai masalah terus datang kemanapun ia pergi. Namun dari masalah-masalah itulah ia mendapatkan jawaban dari misteri-misteri yang ada.

"Kemarilah! Bergabung denganku! Kumpulkan semua kepingan yang terpisah!"

"Siapa kau?!"

"Kemarilah! Bergabung denganku! Kumpulkan semua kepingan yang terpisah! Cepat!"

Suara-suara yang memanggilnya terus muncul dalam pikirannya. Semakin kuat dirinya, semakin banyak pula perkataan yang muncul dibenaknya.

Lin Chen pergi ke Alam Dewa untuk membalas dendam dan mencari jawaban dari semua pertanyaan. Apakah petualangannya di Alam Dewa dapat berjalan dengan lancar? Ataukah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaKertas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 007 : Tidak Menyisakan Seorangpun

Notifikasi sistem terus berbunyi di dalam benaknya tanpa adanya sedikitpun jeda. Tapi bukannya risih, Lin Chen malah tersenyum bahagia saat mendengar suara itu, bagaimanapun itu adalah penghasilan baginya, ia bisa membeli apapun dengan membunuh orang-orang yang ada di sini.

Meski ia tidak bergerak dan hanya menatap tajam pemuda di depannya. Tapi ketiga tubuh tiruannya tetap bekerja dengan memukul udara di depan, yang membuat udara bertekanan tinggi itu melesat tajam dan membunuh puluhan ribu dalam barisan panjang.

Dengan kekuatan yang seperti ini, ia memiliki kepercayaan diri untuk membantai habis Sekte Pedang Dewa. Tapi, ia tidak ingin melalukannya sekarang, ia berencana untuk mencari semua informasi yang ada, terutama untuk kekuatan lain yang mendukung Sekte Pedang Dewa.

Jika ia dengan cerobohnya menyerang Sekte Pedang Dewa, dan ternyata mereka masih memiliki kartu as lain, yang mana kekuatannya lebih tinggi dari yang sudah pernah dijelaskan oleh Qui Zhalian, maka nyawanya 'lah yang akan jadi taruhan.

"Ka- Ka- Kau. Ba- Baji****! Ayahku, juga seorang Raja Dewa! Dia dan pada penatua akan membunuhmu!"

Lin Chen menaikkan sebelah alisnya, ia sudah sangat sering mendapatkan ancaman seperti ini. Dan setiap orang yang mengancamnya pasti akan mati, termasuk pendukung di belakangnya.

Ia menghela napas panjang, kemudian melanjutkan penyiksaan terhadap pemuda di depannya yang tertunda. Mengunakan jari telunjuk dan tengah tangan kanannya, ia menekan beberapa titik akupuntur pemuda itu untuk menyumbat semua titik Meridian, agar aliran energi spiritualnya tertahan.

"Aarrgghh!" Pemuda itu berteriak kesakitan. Rasa sakit yang diterima saat tersumbatnya Meridian lebih menyakitkan ketimbang saat Dantian yang hancur. Itu karena energi spiritual yang harusnya mengalir, malah tertahan, bahkan kejadian terburuknya adalah pembuluh darahnya bisa pecah.

"Diam!" Lin Chen mengeluarkan aura membunuhnya, aura membunuh ini tidak hanya difokuskan untuk seorang saja, melainkan untuk semua orang di sini kecuali Yan Xue.

Seketika itu juga mereka yang merasakan aura membunuh itu tidak bisa lagi berpikir, mereka merasa jiwa mereka terkoyak. Pandangan mereka berubah menjadi hitam kosong, keringat dingin membasahi wajah, bahkan baju yang mereka kenakan juga ikut basah. Kini, di benak semua orang, terbayang malaikat pencabut nyawa yang kapan saja bisa membunuh mereka.

Bahkan, pemuda berpakaian biru yang masih tertanam di gunung juga merasakannya. Dengan bibir bergetar, ia mencoba membuka suaranya, "Ba- Ba- Bagaimana mungkin. I- Ini, aura membunuhnya ... lebih kuat dari Yang Mulia Kaisar."

Lin Chen sedikit tersentak, ia menolehkan kepalanya menatap tajam pemuda berpakaian biru. "Kaisar? Berada ditingkatan apa kultivasinya?" tanyanya pelan, namun disetiap kata-katanya dibarengi dengan nafsu membunuh yang kuat.

"Ra- Ra- Raja Dewa. Dewa Petir tahap Menengah." Pemuda itu menjawabnya tanpa pikir panjang. Namun beberapa detik kemudian, ia tersentak saat menyadari ada yang aneh. Kekuatan pemimpin kekaisaran harusnya diketahui semua orang, tapi anehnya Lin Chen tidak mengetahuinya. "Ka- Kau bukan berasal dari Alam—"

Bang!

Tubuh tiruan Lin Chen memukulkan tinjunya mengarah pada pemuda berpakaian biru. Udara bertekanan tinggi melesat tajam menghantam pemuda itu, membuat ledakan keras yang memekakkan telinga dan dibarengi dengan gunung besar yang meledak hancur menjadi potongan batu kecil.

Perlahan, asap tebal menghalangi pandangan semua orang menghilang. Memperlihatkan pemuda berpakaian biru dengan darah membasahi tubuhnya, beberapa tulang rusuknya patah, penampilan megahnya berubah menjadi seperti gelandangan.

Meski kekuatan keduanya berbeda sembilan bintang, apalagi tubuh tiruan hanya bisa mengeluarkan 30% kekuatan dari Ranah Dewa Perak. Namun kekuatannya sudah cukup untuk melukai Ranah Dewa Emas tahap Awal.

Lin Chen mengirimkan kesadarannya pada tubuh tiruannya, ia menatap tajam pemuda yang tertanam di lubang besar dalam radius 10 mil besarnya. "Diam! Jangan terlalu banyak bicara."

Lin Chen melakukan penyiksaan terhadap dua orang yang berbeda di tempat yang berbeda juga. Tentu saja sebelum melakukan penyiksaan, ia akan menyumbat aliran energi spiritual targetnya dengan menekan beberapa titik akupuntur. Kemudian ia menyayat kulit orang itu menggunakan belati kecil yang telah dilumuri dengan racun.

Sebenarnya ia tidak terlalu suka menyiksa orang seperti itu. Ia akan dengan senang hati langsung membunuhnya, tapi berbeda lagu jika orang itu terus saja memprovokasinya, apalagi hal itu menyangkut orangtua, orang terdekat, dan tentunya Yan Xue. Ia akan memberi pelajaran pada orang itu agar mengerti apa yang namanya keputusasaan, dan lebih memilih untuk mati ketimbang harus tetap hidup dalam rasa sakit.

Saat ia melakukan penyiksaan, dua tubuh tiruan lainnya tetap bekerja membunuh ratusan ribu orang yang tersisa ditemani oleh Yan Xue.

[Ding~ Menembus Ranah Dewa Perak bintang 3]

Lin Chen mengedarkan pandangannya melihat keadaan sekitarnya. Terlihat banyak sekali lubang besar di permukaan tanah, gunung-gunung besar yang hancur, entah itu kehilangan puncaknya, maupun rata dengan tanah.

Di langit juga sudah tidak terlalu banyak pembudidaya, sekarang hanya tersisa beberapa ribu saja dari mereka, dan itupun tidak bisa bergerak bahkan untuk sehelai rambut. Dan ini semua hanya dilakukan dengan kekuatan fisiknya, apa yang terjadi jika Lin Chen menggunakan Teknik Manipulasi Qi, Zirah Emas yang pernah dikeluarkannya saat berada di Alam Rendah. Yang mana kekuatannya sanggup untuk membelah benua.

Lin Chen menatap tajam Tuan Muda dari Sekte Pedang Dewa yang telah kehilangan empat anggota tubuhnya. "Kau tahu, aku sudah mulai bosan. Kau sudah tidak dapat lagi meregenerasi anggota tubuhmu, beberapa pembuluh darahmu juga sudah pecah. Aku harap, Sekte Pedang Dewa tidak mengecewakan ku," ucapnya pelan namun sangat menekan.

Tidak terkecuali untuk perwakilan dari salah satu kekaisaran, Lin Chen juga sudah memotong habis keempat anggota tubuhnya sampai tak dapat lagi beregenerasi, dan membuatnya bosan. Lin Chen mengalirkan energi spiritual di tangan kanannya, tercipta pedang berwarna emas transparan yang terbuat dari energi spiritual.

Dengan tatapan dinginnya, Lin Chen menginjak dada kedua pemuda itu di tanah, dan kemudian mengayunkan pedang spiritualnya menebas leher kedua orang itu.

Masih dengan tatapan dingin, Lin Chen menengadahkan kepalanya melihat ribuan orang yang masih tertahan di langit. Ia mengangkat tangan kanannya yang terbuka, kemudian mengepalkannya seperti sedang menangkap sesuatu.

Zrash! Zrash! Zrash!

Terdengar suara renyah yang berada di langit, tubuh dari ribuan orang yang tersisa itu hancur menjadi kabut darah. Hanya dalam kurun waktu kurang dari dua jam, jutaan orang yang mengepungnya sudah habis tak tersisa.

Lin Chen menekan kakinya di tanah, kemudian terbang ke langit menyusul Yan Xue yang melayang di antara bumi dan langit.

"Xue'er. Ayo kita pergi." Lin Chen mengusap lembut pipi kiri Yan Xue.

Yan Xue memejamkan matanya, ia menyandarkan kepalanya di telapak tangan Lin Chen sembari memegangi punggung tangan kanan Lin Chen. Kemudian menganggukkan kepalanya. "Baik, Gege."

Lin Chen tersenyum, ia kembali melihat keadaan sekitarnya. Dalam radius lebih dari 100 mil, banyak kobaran api yang membumbung tinggi, lubang-lubang besar berbagai ukuran juga terlihat, tapi tidak ada satupun mayat maupun potongan tubuh yang tergeletak di tanah. Itu karena ia sudah menyerap semua mayat ke dalam lubang hitam untuk meningkatkan kekuatannya.

Lin Chen menggenggam tangan kiri Yan Xue, keduanya saling menatap untuk beberapa saat. Kemudian menganggukkan kepala secara bersamaan dan menekan udara sekitar untuk terbang meninggalkan tempat kejadian. Namun baru terbang beberapa puluh meter, Lin Chen menghentikan gerakannya dan berbalik menatap kejauhan ke arah utara.

"Oh! Ada satu semut yang berhasil kabur." Lin Chen mengeluarkan senjata dari dalam ruang penyimpanan yang tidak pernah digunakannya. Tombak Hitam.

"Xue'er. Tolong sedikit menjauh."

Yan Xue menganggukkan kepalanya sebagai balasan dan mundur beberapa puluh langkah ke belakang.

Lin Chen mengalirkan energi spiritual pada kedua bola matanya, dengan ini ia bisa menatap kejauhan di sana. Terlihat seorang pemuda berpakaian cokelat dengan keringat dingin mencoba untuk kembali ke kota. "Sepertinya orang itu sudah lari bahkan sebelum aku menahan ruang sekitar ..."

"Tapi itu tidak ada artinya." Lin Chen menarik tangan kanannya yang memegang tombak ke belakang punggungnya, kemudian mengayunkannya dengan kekuatan penuh ke arah utara.

Tombak hitam pekat itu melesat tajam dengan kecepatan melebihi cahaya. Awan-awan putih yang tersusun di langit terbelah saat tombak itu lewat, bahkan di belakang tombaknya juga terlihat nyala api yang sangat besar.

Bukan hanya itu saja, angin juga berembus kencang saat tombak itu lewat. Pepohonan yang berada di daratan juga tercabut dari tanah karena tidak kuat menahan kencangnya angin.

Tidak sampai satu menit, tombak itu sudah sampai pada target dan meledakkan target tanpa menyisakan mayatnya. Jangankan mayat, bahkan kabut darahpun tidak terlihat.

Setelah memastikan targetnya telah mati terbunuh, Lin Chen menolehkan kepalanya menatap Yan Xue, dan membawanya pergi menjauh dari tempat kejadian.

Tapi ada satu hal yang tidak diketahui Lin Chen. Tombak yang dilemparkannya masih terus melesat bahkan sampai ke Kota Tianhang, dan menghancurkan seluruh bangunan yang berada di bawahnya dalam garis lurus, hingga sampai ke ujung pulau.

...

***

*Bersambung...

1
MistakhulHuda
kayak "biju dama" di anime Naruto😅
Mikyang
ooo ku kira kekuatan asli kedua ortu lin chen ternyata hanya pecahan jiwa
Albet Jalius
siiip....... lanjut.....
Athaya
Yaree yareee..
Novel Hunter
Luar biasa
MistakhulHuda
Wee...itu Bai hu kok ada tanduknya weh
MistakhulHuda
kalo gitu ini harusnya "ular berekor singa" bukan "singa berekor ular"
Ryan Tejasukmana
Luar biasa
Athaya
tidak semudah itu fergusooo..
Athaya
bisa2 nya mabuk udara /Grin/
Novel Hunter
apa Thor hamil ya..??😁😁😁
Athaya
hajarrr blehh
Chairul Huda
Luar biasa
MistakhulHuda
sindiran keras buat para reader yang selalu minta crazy up🔥😂
MistakhulHuda
itu bibi mu sendiri yang sedang menyamar bang Lin chen,namanya itu long Xia Yun atau long Xia Yi kalo nggak salah,dia juga sekaligus guru dari Dewi bulan,dan Dewi bulan juga merupakan guru dari ayah angkatnya yan Xue pas masih jadi Dewi cahaya
MistakhulHuda
🤦🤦🤦
Eka Sari Agustina
👍👍👍👍👍
Abdi Saha
Lumayan
Fahruraji
Buruk
Chairul Huda
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!