"Kenapa sih kalian gak ngijinin Keisha buat pacaran? Padahal kan Kei udah besar bangg"ucap Keisha pada keempat abangnya dengan nada kesalnya, Keempat abangnya langsung menoleh ketika Keisha melontarkan pertanyaan tersebut.
"Yang pertama kamu itu belum cukup umur buat pacar-pacaran"ucap Adrian abang ke-tiga nya.
"Tap-" Keisha yang ingin menjawab ucapan Adrian pun terpotong oleh abangnya -Marcell-.
"Yang kedua kamu belum bisa jaga diri sendiri intinya kamu masih ceroboh belum mandiri"ucap Marcell abang pertama nya.
"Yang ketiga, B A H A Y A, apalagi anak seumuran kamu pacaran tanpa pengawasan orang tua"ucap Michael abang ke-dua nya.
"Dan yang terakhir, kamu itu masih sekolah mending kamu belajar yang banyak trus pikirin gimana masa depan kamu nanti, raih dulu sebanyak2nya prestasi baru boleh mikir pacaran, gak ada guna pacaran tapi gak tau pengetahuan dan gak tau apa apa"ucap Regal abang ke-empat nya. Keisha yang mendengar penuturan keempat abangnya pun mengumpat kesal lalu menghentakkan kakinya dan melangkahkan kakinya menuju kamarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Velisa Teophania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6.
Adrian beberapa kali menghela nafasnya ketika melihat berapa banyak belanjaan yang dibawa oleh adiknya itu dan dengan eskrim yang berada di tangan sebelahnya, Adrian berjalan gontai di belakang Keisha yang lebih dulu jalan darinya, Keisha menoleh ke arah Adrian ketika ia melihat sesuatu dengan wajah exitednya.
"Abang itu lucu banget ayo kit-" ucapan Keisha terpotong oleh Adrian yang sudah mulai kesal.
"Stop Kei pliss udah berapa banyak barang yang kamu beli, lagian kan niat abang ngajakin kamu kesini buat temenin abang nyari kado untuk Tiara tapi kok malah kamu yang belanja banyak si, lama-kelamaan abang tekor nih" Keisha memasang wajah cemberutnya ketika mendengar ucapan Adrian.
"Sekali-kali gitu bang Rian beliin apa yang Kei mau cuman abang aja nih yang gak pernah beliin Keisha apapun yang Kei inginin, ya lagian kan Kei juga mau bang, jadi hari ini nyari kado kak Tiara sambil Kei belanja" ucap Keisha yang mengubah wajahnya menjadi nyengir tanpa dosa, Adrian hanya bisa menghela nafasnya lagi ketika melihat wajah Keisha yang seperti itu.
"Yaudah-yaudah abang ikhlas Kei beliin kamu ini semua tapi cukup ya sekarang kita fokus cari kado untuk Tiara soalnya udah mau sore nanti gue dimarahin lagi sama trio kwek-kwek" Keisha hanya menganggukkan kepalanya dan melanjutkan jalannya, sedangkan Adrian mengikutinya dari belakang.
Setelah lama berkeliling mall tersebut, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk pulang karena kado Tiara sudah mereka dapat dan langit sudah mulai gelap. Padahal Keisha merengek meminta untuk makan terlebih dahulu tetapi Adrian menolak, ia tak ingin terlalu lama disini, bisa-bisa ia dimarah oleh ketiga saudaranya dan bundanya lagi karena telat membawa Keisha pulang, alhasil Keisha hanya menurut perkataan Adrian dan memilih untuk makan dirumah saja.
Keisha menghempaskan bokongnya tepat disofa empuknya sambil memejamkan matanya sejenak dengan helaan nafasnya membuat ketiga abangnya menatapnya bingung ketika melihat belanjaan Keisha yang ia bawa dengan jumlah yang tidak sedikit, setelah itu tatapan mereka tertuju pada Adrian yamg baru saja memasuki rumah dengan wajah lesunya.
"Sssstt..sstt.." ucap Michael yang memberi kode kepada Adrian agar ia menoleh, namun Adrian tak kunjung menoleh ia tetap melangkahkan kakinya menuju dapur membuat kedua abangnya dan satu adiknya mencegat langkahnya, yang membuat Adrian sedikit tersentak akan pergerakan mereka yang sangat tiba-tiba.
"Ckk.. Kalian ngapain sih nganggetin gue aja" ucap Adrian yang agak keras membuat reflek Michael membekap mulutnya.
"Sstt.. Jangan berisik tuh liat noh Keisha baru aja mejemin matanya" ucap Michael yang membuat pandangan Adrian tertuju pada Laika yang tertidur disofa dengan tas belanjaan yang memenuhi tangannya setelah itu ia kembali menatap ketika lelaki yang berada di hadapannya ini dengan wajah datar.
"Terus kenapa?"
"Kei dapet uang darimana sampai bisa beli segitu banyak barang" Adrian menghela nafas ketika mendengar perkataan Marcell.
"Nyesel gue ngajak Keisha buat nemenin" ucapan Adrian membuat ketiganya menatapnya bingung.
"Niatnya sih ngajak dia cuman buat nemenin gue milih kado untuk Tiara eh malah dia yang kebanyakan belanja untung aja uang gue kagak abis kalau abis matilah gue yang gak jadi beliin Tiara kue dan kado" ucap Adrian yang setelah itu menghela nafasnya. Setelah mendengar perkataan Adrian ketiganya langsung tertawa meledak membuat Adrian menautkan kedua alisnya.
"Napa sih malah ketawa emang ada yang lucu apa"
"Ya lucu lah, gue bangga punya adek kayak Keisha gitu, ada aja pikiran buat morotin duit lo" ucap Regal yang masih tertawa membuat Adrian menatapnya datar.
"Makanya lo jangan pelit-pelit sama adek sendiri nah gitu kan jadinya" lanjut Michael yang juga masih tertawa, Adrian berdecak sebal.
"Terserah lo pada deh, gue capek mau istirahat dan jangan ganggu gue karena nanti malem gue mau ke rumah Tiara" ucap Adrian yang langsung melenggang pergi, membuat mereka bertiga masih cekikikan akan hal tadi.
Sedangkan Keisha sudah larut didalam mimpinya saat ini membuat ketiga abangnya yang melihatnya pun menggelengkan kepalanya.
••••••
"Kei bang Rian kemana?" tanya Bunda yang baru saja pulang membuat Keisha yang sedang asik menonton televisi yang berada diruang tamunya itu menoleh.
"Ke rumah kak Tiara Bun" Karina hanya menganggukkan kepalanya mengerti, kemudian melanjutkan langkahnya menuju kamarnya.
Tiba-tiba Michael duduk di sebelah Keisha.
"Enak ya yang habis belanja gak bagi-bagi"ucap Michael membuat Keisha menoleh sembari menyengir.
"Aku beli untuk cewek lah emang abang mau pake barang cewek?"ucapan Keisha sontak membuat Michael menggelengkan kepalanya.
"Ya tapi kan seenggaknya beliin abang apa gitu, abang juga mau kali"ucap Michael membuat Keisha terkekeh pelan.
"Gak modal banget sih ngandelin duit bang Rian padahal kan bang Mike gakpunya cewek, terus uangnya dipake apa aja emang?"ucapan Keisha membuat Michael mendelik.
"Astaga Kei, abang bukannya gak punya uang maksud abang cuman mau minta dibeliin aja gitu ih kamu mah gak ngerti-ngerti"ucap Michael membuat Keisha terkekeh.
"Sorry bang ini Kei agak lola karena baru bangun" Michael menatapnya malas.
"Kamu kan emang dasarnya aja lola bukan cuman waktu baru bangun aja nggak baru bangun pun kamu juga lola"ucapan Michael membuat Keisha mendelik.
"Ihhh bang Mike jahat banget sih, Kei emang lola kalo baru bangun"ucap Keisha yang sedikit kesal membuat Michael terkekeh.
"Udah deh jangan ganggu Kei nonton, lagi bagus nih filmnya"ucap Keisha yang kembali menatap ke arah depan membuat Michael mengikuti arah pandangan Keisha.
"Yang bilang udah besar mana nih? Tontonannya kok masih kartun kayak bocah"ucapan Michael membuat Keisha berdecak sebal.
"Sewot banget sih! Udah sana-sana jangan ganggu"ucap Keisha yang mendorong-dorong Michael agar menjauh namun tak berhasil karena menurutnya dorongan Keisha tak ada apanya.
Michael terkekeh.
"Mandi dulu sana Kei, udah malem gak baik tau mandi malem-malem nanti rematik emang Kei mau? Ih kalau abang sih engga ya"ucapan Michael membuat Keisha menghela nafas.
"Gak usah sok ngasi tau gitu deh padahal bang Mike juga belum mandi kan? Halah basi, udah sana"ucapan Keisha membuat Michael sedikit terkekeh ia menarik paksa wajah Keisha dan ditaruhnya di bawah ketiaknya.
"Nih nih bauin coba abang tuh udah mandi"ucap Michael sambil tertawa sedangkan Keisha ia meronta-ronta ingin dilepaskan karena ketiaknya sangat lah bau.
"BANG MIKE LEPAS IHH BAU BANGET SIH SUMPAH MANDI DULU SANA JOROK BANGETTT"pekik Keisha yang menahan diri untuk tidak muntah, membuat Michael yang melihat ekspresi Keisha pun tertawa dan menjauhkan wajah Keisha dari ketiaknya, sedangkan Keisha sudah mengeluarkan air mata akibat ia ingin muntah, sedangkan Michael yang tak bisa berhenti untuk tertawa.
"Sialan banget bang Mike"ucap Keisha yang langsung beranjak dan berlari ke arah kamar mandi, sedangkan Michael menggeser posisinya dan mengganti acara tontonnya,sementara itu Karina menghampiri Michael.
"Loh Keisha mana Mike?" bukannya menjawab Michael malah tertawa gak jelas membuat Karina mengerutkan keningnya.
"Kok malah ketawa sih"
"Lagi ke kamar mandi" Karina mengerutkan keningnya.
"Terus kamu ketawa gara-gara apa?" Michael masih terkekeh.
"Gara-gara kepala Keisha Mike taruh di ketiak bun"ucapan Michael membuat Karina menggelengkan kepalanya.
"Kamu ini ada-ada aja" ucap Karina yang mengalihkan pandangannya menatap ke arah ponselnya.
Sedangkan Keisha memilih untuk ke kamarnya karena ia benar-benar kesal dengan apa yang sudah Michael lakukan padanya.
"Emang abang sialan'"rutuk Keisha dan langsung menutup pintu kamarnya dikala ia sudah memasuki kamarnya. Ia merebahkan tubuhnya, ia memilih untuk memainkan ponselnya sesekali berdecak ketika mengingat apa yang Michael lakukan padanya.
Namun lamunannya terbuyar ketika ada sesuatu yang mengenai jendela balkonnya sampai mengeluarkan suara, Keisha mau tak mau beranjak untuk memeriksanya yang pasti dengan perasaan yang sedikit takut.
Saat Keisha baru saja ingin menoleh ke arah bawah lemparan batu itu langsung mengenai kacanya membuat ia langsung menunduk karena takut terkena batu itu, Keisha berdecak dan langsung menoleh ke arah bawah, ia mengeram kesal ketika melihat siapa pelakunya yaitu abangnya sendiri, Adrian. Untuk apa dia melempar-lempar batu seperti itu bikin Keisha takut saja.
"Apasih bang lempar-lempar batu, kalau semisal kacanya pecah gimana? Gak mikir banget sih abang bikin kesel aja"ucap Keisha dengan suara yang agak keras membuat Adrian menaruh telunjuknya tepat di depan bibirnya yang memberi kode agar Keisha tidak berisik, Keisha pun kembali berdecak lalu ia berkomat-kamit mengatakan 'kenapa', sementara Adrian yang berada di luar mengetikkan sesuatu di ponselnya membuat Keisha mengerutkan keningnya, dan ketika selesai Adrian mengangkat ponselnya seperti kode agar Keisha melihat ponselnya, Keisha menatapnya malas sejenak lalu ia kembali masuk untuk mengambil ponselnya.
BangRian
Nanti abang bisa jadi pulangnya agak malem ya terus pager depan jangan dikunci, jangan lupa bilang ke bunda juga
Keisha kembali menuju balkon kamarnya dan menatap datar ke arah Adrian, kenapa Adrian harus sampai melempar batu ke kaca kamarnya kenapa tidak langsung line Keisha, Keisha tak mengerti dengan jalan pikiran abangnya.
"BUNDAAA BANG RIAN PUL-" pekik Keisha yang terpotong akibat bang Rian memberi kodenya agar tidak berteriak kemudian mengetikkan sesuatu di ponselnya.
BangRian
Ga gitu juga kali Kei-. Bilangnnya nanti aja yaudah kalau gitu abang pergi dulu byee sayang Keisha deh:*
Keisha menatap Adrian sembari bergidik ngeri ketika ia selesai membaca pesannya sementara Adrian mengedipkan satu matanya dan melajukan mobilnya menuju rumah pacarnya itu. Keisha menghela nafas menatap kepergian Adrian ia memilih untuk merebahkan tubuhnya dikasur empuknya daripada ia harus memikirkan abangnya yang sama sekali gila menurut Keisha.
.
.
.
.
.
.
.
bersambung...
jangan lupa vote dan komennyaaa:))..
kembar
wah konflik nih