Aurora Felicia atau biasa dipanggil dengan Cia. Gadis manis dan polos berusia 16 tahun yang hidupnya tiba-tiba berubah setelah bertemu dengan keluarga kandungnya.
Cia yang biasanya hidup susah tiba-tiba menjadi anak dan cucu kesayangan keluarga kaya raya. Bahkan Cia juga memiliki tiga orang kakak yang sangat posesif padanya.
Bagaimana Cia menghadapi keluarga yang ternyata sangat posesif padanya?.
Dan bagaimana bisa Cia terpisah dari keluarga kandungnya?.
ikuti terus kelanjutan ceritanya ya 🤗 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bungabunga2929, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Sore hari, Cia dan kedua orang tuanya sudah pulang dari kebun. Saat sampai di rumah, mereka terkejut melihat ada sebuah mobil yang terparkir di depan rumah.
"Loh mobil siapa itu bu?" tanya Joko.
"Gak tahu pak, ibu kan dari tadi sama bapak" jawab Rini.
"Oh iya juga ya. Yaudah, ayo kita lihat siapa yang bertamu ke rumah kita" ucap Joko.
Cia sendiri merasa tidak asing dengan mobil yang terparkir di depan rumahnya.
"Itu kaya mobil dokter Gara. Tapi mau apa dokter Gara datang ke sini. Dan dari mana dia tahu alamat rumahku".
"Perasaan waktu di sekolah aku gak kasih tahu dokter Gara deh. Apa cuma perasaan aku aja ya" batin Cia merasa bingung.
"Loh Cia, kamu kenapa diam aja. Ayo kita kesana" ajak Rini.
"Ehh iya ayo Bu" ucap Cia.
Melihat kedatangan Cia, Gara langsung berlari memeluknya.
"Princess, akhirnya kakak menemukan kamu" ucap Gara.
"Ehh ada apa ini. Kenapa tiba-tiba dokter peluk aku kaya gini?" tanya Cia merasa bingung sekaligus kaget.
"Cia, kamu kenal sama pria ini?" tanya Joko.
"Kenal pak, dia dokter yang hari ini datang buat kasih penyuluhan di sekolah" jawab Cia.
"Terus kenapa sekarang tiba-tiba dia meluk kamu kaya gini?" tanya Joko lagi.
"Aku juga gak tahu pak" jawab Cia sambil menggelengkan kepalanya.
"Ini kakak Cia. Maaf karena baru menemukan kamu sekarang" ucap Gara.
"Kakak?".
"Maksudnya gimana ya?".
"Bisa tolong jelaskan sebenarnya ada apa ini?" tanya Cia.
"Maaf tuan, sepertinya anda salah orang. Tolong lepaskan putri saya" ucap Joko.
"Enggak, aku gak salah orang. Dia adikku yang sudah lama hilang" ucap Gara.
"Deg".
Rini dan Joko langsung terkejut mendengar ucapan pemuda di depannya. Keduanya langsung saling tatap dengan wajah paniknya.
"Pak bagaimana ini" bisik Rini.
"Tenang Bu" bisik Joko.
"Ekhemm, sebaiknya masalah ini kita bicarakan di dalam. Ayo silahkan masuk" ucap Joko yang langsung menarik Cia agar berada di dekatnya.
Cia sendiri merasa bingung dengan apa yang baru saja dirinya dengar. Cia sangat terkejut mendengar ucapan dokter Gara yang tiba-tiba mengatakan bahwa dirinya adalah adiknya yang hilang.
"Cia, kamu pasti terkejut dan bingung kan. Kita masuk dulu ya, nanti bapak jelaskan di dalam" ucap Joko.
"Iya pak" ucap Cia menurut.
Sampai di dalam, Joko mempersilahkan pemuda tadi untuk duduk.
"Silahkan duduk pak dokter" ucap Joko.
"Ehh iya pak terima kasih. Oh iya panggil saya Gara aja" ucapnya.
"Baiklah Gara, sekarang bisa jelaskan kenapa kamu mengklaim putri saya sebagai adik kamu yang hilang?" tanya Joko.
Gara langsung mengeluarkan sebuah map yang dia dapat dari anak buahnya.
"Ini pak silahkan di baca" ucap Gara.
Joko dan Rini langsung mengambil map tersebut dan membacanya. Keduanya langsung panik saat membaca dokumen tersebut.
"Enggak, anda pasti bohong. Semua yang ada di dokumen tersebut adalah kebohongan" ucap Rini yang langsung melempar kertas yang baru saja di bacanya.
"Aku sudah menduga kalian akan bereaksi seperti ini. Jadi untuk membuktikan bahwa semua informasi ini benar saya akan melakukan tes DNA dengan Cia" ucap Gara.
"Enggak. Aku gak akan membiarkan putriku melakukan tes tersebut. Dia adalah putriku. Aku yang sudah membesarkannya selama ini".
"Tidak ada yang boleh mengambilnya dariku" ucap Rini yang langsung memeluk Cia dengan erat.
"Bu, sebenarnya ada apa ini?".
"Apa yang bapak sama ibu baca sampai ibu seperti ini?" tanya Cia.
"Gak papa Cia. Sebaiknya kamu masuk ke kamar dulu ya. Biar bapak dan ibu bicara dengan dokter Gara" ucap Rini.
"Tidak, biarkan Cia disini. Biarkan dia tahu kebenarannya" ucap Gara.
"Enggak, kamu ke kamar aja Cia" perintah Rini.
"Enggak, biarkan Cia tetap disini" ucap Gara.
"Bu, sudahlah. Mungkin ini waktunya kita membuka kebenaran yang selama ini kita tutup dengan rapat" ucap Joko.
"Enggak pak, ibu gak mau" ucap Rini.
"Kebenaran?".
"Apa maksudnya pak?".
"Bisa jelaskan. Jangan buat Cia bingung seperti ini pak" ucapnya.
"Enggak, jangan katakan apapun pak. Sudahlah Cia sebaiknya kamu masuk kedalam kamar ya" ucap Rini.
"Bu, biarkan Cia tahu kebenarannya. Kita juga tidak bisa menutupi semuanya selamanya. Cia berhak tahu semua ini" ucap Joko.
Rini langsung menangis sambil terus memeluk Cia. Dirinya belum siap kalau sampai harus kehilangan putri kesayangannya.
"Cia, sebenarnya selama ini ada sebuah rahasia yang bapak dan ibu simpan dari kamu. Setelah bapak mengatakannya, bapak berharap kamu tidak membenci kita berdua ya" ucap Joko.
"Ada apa pak?" tanya Cia.
"Sebenarnya kamu bukan anak kandung bapak dan ibu. Dulu kita berdua menemukan kamu. Saat itu kamu sedang menangis seorang diri di pinggir jalan".
"Sejak saat itu, kita berdua memutuskan untuk merawat kamu dan menganggap kamu sebagai putri kandung bapak dan ibu" cerita Joko.
"Deg".
"A-apa?".
"Jadi aku bukan anak bapak dan ibu?" kaget Cia.
"Iya Cia, maafkan bapak karena selama ini gak pernah jujur tentang hal ini. Dulu saat menemukan kamu bapak dan ibu menunggu keluarga kamu datang untuk mencari".
"Tapi karena dulu tidak ada yang datang mencari kami menganggap kamu sudah tidak memiliki keluarga kandung".
"Karena itu kita berdua memutuskan untuk merahasiakan semua ini dari kamu. Sampai hari ini tiba-tiba ada seseorang yang datang dan mengaku sebagai keluarga kamu" ucap Joko.
Cia begitu terkejut mendengar kebenaran tentang dirinya. Dirinya tidak tahu harus berbuat apa sekarang.
"Oh iya, ada sesuatu yang ingin bapak berikan sama kamu. Tunggu sebentar" ucap Joko bergegas masuk kedalam kamarnya.
Tidak lama Joko keluar membawa sebuah kotak.
"Ini milik kamu Cia" ucap Joko.
"Apa ini pak?" tanya Cia.
"Buka aja, nanti kamu juga akan tahu" ucap Joko.
Dengan perlahan, Cia membuka kotak tersebut. Saat di buka, ternyata isi kotak tersebut adalah sebuah kalung.
"Kalung?" bingung Cia.
"Iya, itu kalung yang kamu pakai saat bapak dan ibu menemukan kamu dulu. Karena takut kalung itu hilang, jadi kita berdua menyimpannya" ucap Joko.
Gara yang melihat kalung milik Cia merasa semakin yakin kalau gadis di depannya adalah adik kandungnya yang sudah lama hilang.
"Ini adalah kalung milik keluarga Smith. Opa dan Oma yang memberikannya sebagai hadiah kelahiran kamu".
"Jadi benarkan, kamu itu adikku yang hilang. Akhirnya, kakak benar-benar menemukan kamu princess" ucap Gara.
"Kalau memang benar aku adik kakak. Kenapa aku bisa hilang. Apa dulu kalian tidak menginginkanku?" tanya Cia yang sudah sejak tadi ingin bertanya mengenai hal ini.
"Enggak princess. Bukan seperti itu. Kita semua sangat menyayangi kamu.
Kamu adalah cucu yang sudah dinantikan sejak dulu oleh semua orang. Karena kamu adalah cucu kesayangan dan cucu perempuan satu-satunya keluarga Smith".
"Dulu kamu itu di culik oleh musuh keluarga Smith. Mereka tahu kamu adalah kesayangan keluarga kita. Karena itu mereka menculik kamu untuk membuat semua keluarga merasa hancur".
"Princess, maafin kakak ya. Ini semua salah kakak karena baru bisa menemukan kamu sekarang. Selama ini kita semua selalu mencari keberadaan kamu".
"Bahkan mommy sampai jatuh sakit karena kehilangan kamu. Jadi kakak mohon, mau ya ikut kakak pulang" ucap Gara.