Kebahagiaan dan kehidupan damai yang diharapkan raisa, cewek keras kepala, dan galak, tiba tiba sirna, ketika ia dipertemukan dengan seseorang yang menurutnya menyebalkan, dan selalu membuat emosinya naik setiap saat.
Banyaknya lika liku kehidupan yang menumbuhkan benih cinta, terpaksa membuat raisa membuka kembali lembaran dimasa lalunya, dan, mencari siapa sebenarnya seseorang yang menjadi pahlawan kecilnya.
akankah raisa menemukan siapa pahlawan kecilnya?
atau ia harus melupakan dan mencari hati yang lain untuk berubah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellmei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bau ini, rasa ini, gue ngerasa akrab
08
Seorang gadis kecil berlari-lari mengejar seekor kupu-kupu di sebuah taman di dekat danau, gadis kecil mengejar kupu-kupu dengan riang, membuat ia tidak sadar, telah mendekat ke arah danau.
Byurrr
Tubuh gadis itu jatuh ke dalam danau, ia berteriak meminta tolong, karena ia tidak bisa berenang, ia berusaha sekuat tenaganya untuk ketepian, sambil berteriak.
"Tolong, tolong"
tubuh gadis itu mulai melemah, dari arah kejauhan ia melihat ada anak laki-laki, kemudian tubuhnya tenggelam.
Seorang anak laki-laki berumur 9 tahun melompat ke danau, anak laki-laki itu menarik tubuh si gadis, memeluknya erat, ia membawa gadis itu ketepian, ia langsung memberikan nafas buatan, mencoba menyelamatkannya.
gadis itu terbentuk batuk, perlahan-lahan kesadarannya mulai kembali
"Kamu nggak papa kan? " tanya anak laki-laki itu khawatir
"Uhuk uhuk, aku nggak papa" jawab si gadis lemah "Makasih udah nolongin aku" lanjutnya kembali
"Sama-sama, oh ya, nama kamu siapa?"anak laki-laki itu menyodorkan tangan, berniat berkenalan
"Nama aku ra---" belum menyelesaikan perkataannya, ada seseorang yang datang
"tuan muda, anda dipanggil nyonya"
"Di mana paman gu?" anak laki-laki itu bertanya
"Tuan, Mengapa baju anda basah?"
"Tidak apa-apa paman, aku kan kuat, ayo paman, antarkan aku pada ibunda" anak laki-laki itu sudah berdiri, lalu menatap si gadis kembali.
"Aku pergi dulu ya jaga diri baik-baik" anak laki-laki itu mengusap pipi si gadis dengan lembut, lalu tersenyum, anak laki-laki itupun berlari menjauh sambil melambaikan tangan ke arahnya dengan senyum yang masih tidak luntur dari bibir anak laki-laki itu, membuatnya ikut tersenyum dan melambaikan tangan, ia berharap mereka bisa bertemu lagi, agar ia bisa tahu namanya dan bisa menjadi temannya.
💫💫💫
Raisa tersenyum mengingat kenangan itu, sampai sekarang ia belum bertemu dengan pahlawan masa kecilnya, sampai sekarang ini, cewek itu belum bisa berenang, raisa trauma.
raisa bergidik ngeri melihat kolam renang dihadapannya yang lumayan dalam, cewek itu masih berada di sekolah, padahal bel pulang sekolah sudah berbunyi dari tadi, tapi Ia enggan untuk pulang, entah karena alasan apa, Ia masih ingin di sekolah.
"Nggak nyangka lo murahan banget jadi cewek" ada jeda "gak ada rasa malunya sama sekali ya lo jadi cewek"
Raisa berbalik, mendapati bianca yang sedang tersenyum meremehkan ke arahnya, ia mengangkat satu alisnya bingung dengan perkataan cewek ini
"gak usah sok polos deh lo, murahan banget sih jadi cewek, udah selingkuh dari reza, tapi masih mau deketin andika" ucapnya tajam dan kasar
"klo lo gak tau apa-apa, lebih baik lo diem aja deh" kata raisa menusuk, namun hanya dibalas senyuman miring oleh bianca
"jauhin andika, atau lo sendiri tau akibatnya!" ancamnya dengan mata memicing, lalu dengan sengaja, ia mendorong raisa sampai jatuh kedalam kolam
Byurrr
"bi... to.... lo...ngin... gu.... e"
seluruh tubuh bianca bergetar takut, ia tidak menyangka, bahwa raisa tidak bisa berenang, ia juga tidak bisa berenang, bianca memandang sekitar, ia takut ada yang melihatnya, dan untungnya sepi.
"Mampus" gumamnya dengan tubuh bergetar, bianca buru-buru pergi dari sana, meninggalkan raisa yang sudah akan tenggelam, namun tanpa ia sadari, seseorang sudah melihat semuanya.
tubuh raisa mulai tenggelam, pandangannya pun mulai mengabur
"apa gue bakal mati disini? secepat inikah? apa pahlawan kecil itu akan datang kembali?" batinnya tersenyum miris.
Byurrr
seseorang menarik tubuh mungil raisa kedalam pelukannya, ia lansung menciumnya, memberikan nafas buatan ditengah kolam, lebih tepatnya direngkuhan cowok yang menolongnya
"bau ini, perasaan ini, gue ngerasa akrab" raisa membatin, pandangannya mulai terasa buram, didetik berikutnya, semuanya menjadi gelap.
💫💫💫
cewek itu mengerjapkan mata beberapa kali, sampai kesadarannya benar-benar kembali, ia melihat sekelilingnya berwarna hitam gelap, cewek itu berlari mencari cahaya, ada cahaya di depannya, ia pun mengejar cahaya itu, dan akhirnya ia masuk ke dalamnya, cahaya yang terang benderang, sekarang Ia berada di atas bunga-bunga yang bermekaran, dihiasi kupu-kupu yang sangat cantik, tempat ini seperti... seperti taman, dengan keindahan yang sangat menakjubkan, kemudian, ia melihat seseorang memanggil namanya.
"Raisa"
cewek itu pun menoleh namun wajah orang itu tidak jelas, wajahnya ditutupi oleh cahaya yang menyilaukan mata, tapi ia seperti mengenalinya, dari postur tubuhnya pun,ia merasa mengenalnya, tapi siapa? didetik berikutnya, orang itu menjauh, melambaikan tangan padanya, ia mengejar namun hasilnya nihil
"Jangan pergi"
"Ra, lo kenapa?"
Mata raisa terbuka, melihat sekeliling, dan mendapati reza yang sedang duduk di sampingnya
"Gue di mana?"
"Lo ada di UKS sekolah"
Raisa ingat,jika tadi ia tercebur ke dalam kolam, dan ada seseorang yang menolongnya, ia tidak yakin yang menolongnya siapa, tapi diingatannya, yang jelas itu bukan reza.
"tadi lo yang nolongin gue?" tanya raisa menatap reza dengan tanda tanya besar
"iya, gue yang nolongin lo, lo gapapa kan ra?" ucap reza sambil tersenyum
"o.... oh, iya gue gapapa kok, makasih ya za" reza mengangguk mengiyakan.
Dusta
Reza sudah membohongi raisa, namun apa yang bisa ia lakukan sekarang? jika ini semua sudah kemauan andika?
Reza ingat betul, tadi andika membopong tubuh raisa dengan wajah khawatir, dan mereka basahi kuyup.
"Lo kenapa ka?" tanya reza yang terkejut,melihat andika basah kuyup, dan raisa yang pingsan dalam keadaan basah kuyup.
"Tadi raisa jatuh ke kolam renang, dan dia gak bisa berenang, ya gue tolongin, sekarang gue mau bawa dia ke UKS, lo ikut gue" andika membawa raisa ke UKS dengan terburu-buru, diikuti reza di belakangnya.
andika menidurkan raisa di bangkar UKS, lalu mengelus pipi cewek itu lembut, kemudian mengecup keningnya lama.
"Lo masih sama kayak dulu sa, dulu lo juga gak bisa berenang, dan gue udah nolongin lo dua kali, tapi, apa bener lo gadis yang waktu itu?" batin andika bertanya, ia pun tersenyum
"za, gue keluar dulu ada urusan, ntar kalau raisa udah sadar dan nanyain siapa yang nolongin dia, bilang aja itu lo ya"
"gak bisa gitu dong ka" bantah reza menolak
"please za" andika memohon
"gue gak mau" tolak reza lagi
"Please-please, demi gue za, please" andika memohon dengan wajah memelas
Reza mengeluarkan nafas panjang,terpaksa
"Oke" jawabnya ragu-ragu
ia tidak bisa apa-apa selain mengiyakan kemauan saudara kembarnya ini, dan menunggu sampai raisa siuman, seperti apa yang andika katakan.
"gue mau pulang rez" ucapan raisa membuat lamunannya buyar
"gue anterin lo ya?" tawar reza cepat
"gak usah, gue bisa sendiri kok" tolak raisa halus
"eh tunggu"
"bukannya baju gue basah ya? ini kok kering, jangan-jangan----" batinnya, raisa menatap reza
"eh enggak, bukan gue, petugas UMR yang ganti baju lo, dia ada diruang sebelah" jawab reza yang seakan mengerti dengan fikiran raisa,
raisa turun, melangkah keruangan yang reza bilang, dan ya, ia melihat seorang cewek disana, raisa pun mendekati cewek itu untuk berterimakasih
"hai" sapa raisa tersenyum, membuat cewek itu membalas senyumannya
"kakak udah baikan?" tanya cewek itu, yang langsung dijawab anggukan kepala oleh raisa
"makasih karena udah rawat gue ya"
"sama-sama kak" jawab cewek itu sopan
"BTW nama lo siapa?"
"viola kak, anak 11 ips 3" ada jeda "hmm, kak raisa anak kelas 12 ipa 2 kan?
"kok tau?" tanya raisa dengan alis yang terangkat
"siapa sih yang gak kenal kakak, kakak itu beruntung banget tauk" ucap cewek itu heboh
"why?"
"yaaa, kakak itu beruntung banget, kakak bisa deket sama 4 idola high school, the best banget tauk" cewek itu berujar dengan menggebu-gebu, mengacungkan jempolnya pada raisa, raisa dibuat tertawa melihat tingkah adik kelasnya ini
"yaudah, gue pulang duluan ya vi"
"iya kak"
raisa pun melangkahkan kakinya keluar dari UKS, diikuti reza dibelakangnya, ia masih tidak percaya, bahwa yang menolongnya adalah reza, tapi yang menemaninya saat di UKS itu reza, jadi mau tidak mau, raisa pun memantapkan hatinya, meyakinkan, bahwa yang menolongnya adalah reza.
💫💫💫
"awww, lepasin ka, sakit"
Cowok itu tidak merespon ucapan bianca, ia terus menariknya sampai parkiran, baju cowok itu masih basah, namun ia enggan untuk menggantinya, andikapun menghempaskan tangan bianca dengan kasar
"Berapa kali gue harus peringatin lo biar gak cari masalah sama hidup orang?" bentak andika emosi
"Salah gue apa sih ka?" tanya bianca, karena ia tidak tau, letak kesalahannya dimana
"Sekali lagi lo nyentuh raisa gue, ingat apa yang bakal terjadi sama hidup lo, kalau punya otak tuh mikir, sebesar apapun usaha lo nyingkirin raisa, gue gak bakal ngelirik lo sama sekali, malahan kelakuan lo itu bikin gue muak" ucap andika menggebu-gebu, Marah.
Setelahnya, cowok itupun menjauh dari parkiran, tanpa menghiraukan bianca yang sudah meneteskan air mata karena kata-kata kasarnya, tubuh bianca merosot, cewek itu terduduk di aspal, andre yang melihatnya langsung menghampiri bianca, dengan sigap ia menarik tubuh bianca ke dalam pelukannya.
"dia benci gue dre, dia kasar sama gue"
"Masih ada gue bi, berhenti nangis, lebih baik lo lupain andika, masih banyak cowok yang mau sama lo, dan yang lebih baik dari andika" andre mengeratkan pelukannya, merasakan apa yang bianca rasakan, ia merelakan bajunya basah karena air mata bianca, cewek itu pun membalas pelukan andre erat, menenangkan diri dalam dekapan cowok itu.
💫💫💫