NovelToon NovelToon
Dinikahi Cowok Cupu

Dinikahi Cowok Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Asma~~

​Calya, seorang siswi yang terpikat pesona Rion—ketua OSIS tampan yang menyimpan rahasia kelam—mendapati hidupnya hancur saat kedua orang tuanya tiba-tiba menjodohkannya dengan Aksa. Aksa, si "cowok culun" yang tak sengaja ia makian di bus, ternyata adalah calon suaminya yang kini menjelma menjadi sosok menawan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asma~~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Malam itu, Calya membiarkan dirinya ditarik ke dalam dunia yang ia kenal baik: dunia malam. Bar tempat Vira dan Jojo membawanya ramai dengan dentuman musik dan kilatan lampu disko. Ini adalah pelarian favorit mereka, tempat di mana mereka bisa melepaskan semua beban. Calya awalnya menolak, tapi Vira dan Jojo berhasil meyakinkannya. Mereka tahu, Calya butuh hiburan setelah hari yang buruk.

​"Udah, gak usah dipikirin. Cowok kayak gitu mana cocok sama lo," kata Vira sambil menyodorkan segelas cocktail berwarna merah.

​"Bener, Cal. Cowok cupu itu cuma buang-buang waktu lo," timpal Jojo.

​Calya tersenyum, lalu menenggak minumannya. Satu gelas, kemudian dua. Perlahan, kekesalannya menguap, digantikan oleh sensasi hangat yang menyenangkan. Ia mulai menari, mengikuti irama musik, dan melupakan sejenak masalah perjodohan dan cowok bernama Aksa.

​Namun, di tengah kesenangan itu, Vira dan Jojo tiba-tiba menghilang. Calya mencarinya di kerumunan, tapi nihil. Ponselnya mati. Ia merasa panik. Calya mencoba menghubungi mereka, tapi tak ada jawaban. Saat ia berbalik, seorang cowok berambut gondrong dengan jaket kulit hitam sudah berdiri di belakangnya.

​"Sendirian aja, cantik?" tanya cowok itu sambil menyeringai. Napasnya berbau alkohol.

​Calya mencoba menghindar, tapi cowok itu semakin mendekat. "Enggak. Gue sama teman-teman gue," jawab Calya, suaranya bergetar.

​Cowok itu tertawa. "Teman-teman lo udah pulang. Mending sama gue aja. Gue bisa nemenin lo sampai pagi."

​Calya merasa mual. Ia mendorong cowok itu dan berjalan pergi, keluar dari keramaian bar. Ia butuh udara segar. Namun, di luar bar, langkahnya gontai, kepalanya pusing, dan pandangannya mulai kabur. Ia merasa seperti kehilangan arah. Tiba-tiba, ia merasakan tangannya ditarik oleh seseorang.

​"Calya?"

​Suara itu terdengar familier. Calya mendongak dan menatap wajah yang samar. Wajah itu… adalah wajah Aksa. Cowok itu kini tidak lagi menggunakan kacamata dan seragam sekolahnya. Ia menggunakan kaus hitam polos dan celana jins, membuatnya terlihat berbeda.

​"Lo… ngapain di sini?" tanya Calya dengan suara serak.

​Aksa tidak menjawab. Ia hanya menatap Calya dengan tatapan khawatir. Ia lalu membuka jaketnya dan memakaikannya di bahu Calya. "Ayo. Gue anterin pulang."

​Calya tidak menolak. Ia merasa terlalu lelah untuk melawan. Tanpa ia sadari, tangannya sudah digenggam erat oleh Aksa. Ia hanya bisa pasrah, membiarkan cowok yang ia benci itu membawanya pergi dari kegelapan. Ia tahu, ia harusnya marah. Tapi entah kenapa, saat itu, ia merasa sangat lega.

Di depan bar yang bising, hujan turun tiba-tiba, deras tak terkira. Angin kencang membawa rintikan air yang dingin, membuat jaket Aksa yang menutupi bahu Calya basah dalam sekejap. Calya yang setengah sadar, menggigil kedinginan. Aksa menatap sekeliling, mencari tempat berteduh. Tidak ada taksi yang terlihat, dan jalanan sudah mulai tergenang.

​Ia melirik Calya yang sudah pucat dan gemetaran. Mengantarnya pulang adalah hal yang tidak mungkin. Jarak rumah Calya terlalu jauh dan situasinya terlalu bahaya. Pilihan lain tidak ada.

 Aksa tahu, membawa Calya ke apartemennya adalah keputusan yang akan membuat Calya marah besar jika ia sadar. Tapi, ini adalah satu-satunya cara untuk memastikan Calya aman.

​"Kita ke apartemenku. Itu yang paling dekat dari sini," kata Aksa, suaranya tegas.

​Calya tidak merespons, kepalanya hanya bersandar di bahu Aksa. Tanpa menunggu persetujuan, Aksa membimbingnya, setengah menyeret tubuh Calya, menerobos derasnya hujan. Ia berjalan cepat, melindungi Calya semampunya. Hanya butuh beberapa menit, mereka sudah sampai di lobi apartemen.

​Di dalam lift, Aksa menekan tombol ke lantai paling atas. Ia menatap pantulan dirinya di cermin, berbasah kuyup, dengan Calya yang terpejam di sampingnya. Pikirannya melayang pada percakapan dengan ibunya beberapa minggu lalu, tentang perjodohan. Saat itu ibunya menunjukkan foto Calya, gadis yang tampak seperti ratu es di foto. Aksa hanya mengangguk, tidak terlalu peduli. Ia punya kehidupan sendiri.

 Tapi ia tidak menyangka, takdir akan mempertemukannya dengan cara yang luar biasa, berulang kali, dalam satu hari.

​Pintu lift terbuka. Aksa membawa Calya masuk ke dalam apartemennya yang minimalis. Ia mendudukkan Calya di sofa, lalu mengambil handuk bersih.

​"Ganti bajumu. Kamu bisa demam," kata Aksa, meletakkan handuk di pangkuan Calya.

​Calya membuka matanya, menatap sekeliling dengan bingung. Ia menyadari ia berada di apartemen seseorang, bukan rumahnya. Ia menatap Aksa, lalu menatap jaket Aksa yang ia kenakan.

​"Ini… di mana?" tanyanya, suaranya serak.

​"Di apartemenku," jawab Aksa. "Di luar hujan deras, jadi tidak mungkin aku mengantarmu pulang."

​Calya terdiam. Ia memandangi Aksa yang kini terlihat berbeda, jauh dari kesan "cupu" yang ia kenal. Ia merasa ada sesuatu yang janggal, tapi kepalanya terlalu pusing untuk memikirkan. Calya hanya mengangguk, lalu mengambil handuk dari pangkuannya, mengelap kepalanya yang basah. Di balik pikirannya yang kacau, ia merasa ada sesuatu yang menarik dari pria di depannya. Ia belum tahu, bahwa malam ini akan menjadi awal dari segalanya.

Dengan setengah sadar, Calya mengganti bajunya dengan jaket yang diberikan Aksa. Ia duduk di sofa, kepalanya masih terasa berputar. Saat kesadarannya perlahan kembali, ia menyadari tempatnya berada. Ini bukan kamarnya, bukan rumahnya. Ia menatap Aksa yang sedang berdiri di ambang pintu kamar, menatapnya dengan pandangan khawatir.

​Sekelebat ingatan tentang kejadian di sekolah dan di bus tadi pagi melintas di benaknya. Cowok cupu yang menabraknya, cowok aneh yang ia duduki, dan kini, cowok yang sama membawanya ke apartemen. Kemarahan Calya meledak. Ia merasa jijik dengan dirinya sendiri yang berada satu ruangan dengan Aksa.

​"Ngapain lo bawa gue ke sini?!" teriak Calya, suaranya serak. Ia berdiri, mendekati Aksa dengan langkah gontai. "Kenapa enggak lo biarin gue di jalan aja?! Kenapa harus bawa gue ke sini?!"

​Aksa mundur selangkah, terkejut dengan amarah Calya yang tiba-tiba. "Di luar hujan. Kamu bisa sakit," jawabnya. "Aku cuma mau bantu."

​"Bantu?! Lo pikir lo siapa?! Gue enggak butuh bantuan lo!" Calya menunjuk pintu. "Sekarang, pergi!"

​"Tapi ini apartemenku," jawab Aksa.

​"Gue enggak peduli! Gue enggak sudi berada satu ruangan sama lo! Sekarang, keluar!" bentak Calya. "Gue enggak mau liat muka lo! Pergi!"

​Aksa menghela napas. "Calya, dengerin aku dulu. Aku cuma mau kamu aman," ucapnya dengan nada sabar. "Aku enggak punya niat macam-macam. Aku tahu kamu marah, tapi tolong ngertiin situasinya."

​"Enggak ada yang perlu gue ngertiin!" balas Calya. "Gue benci sama lo! Gue benci cara lo tabrak gue, bikin gue malu, bikin baju gue kotor, dan sekarang lo bawa gue ke sini! Lo cuma bikin hidup gue sial!"

​Aksa terdiam. Ekspresi wajahnya berubah. Ada sedikit rasa sakit di matanya, namun ia berusaha menutupinya. "Terserah kamu mau bilang apa. Tapi aku enggak akan pergi," katanya, suaranya kini dingin dan tegas. "Aku enggak akan ninggalin kamu sendirian di sini dalam keadaan kayak gini."

Dengan sisa tenaga, Calya menunjuk pintu. "Aku bilang pergi!" teriaknya lagi. Ia sudah tidak peduli. Perasaan muak pada dirinya sendiri, pada Aksa, pada perjodohan ini, semuanya bercampur jadi satu.

​Aksa menatapnya dengan tatapan lelah. "Aku gak akan pergi, Calya. Kamu gak sadar," jawabnya. "Kita gak bisa main-main di jalanan malam-malam kayak gini. Aku gak bisa biarin kamu sendirian."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!