NovelToon NovelToon
Crazy Women For The Mafia

Crazy Women For The Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Crazy Rich/Konglomerat / Obsesi / Romansa
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Caca 15

“Leeeettts Partyyyyyy…” Teriak Ara dengan semangat.

Di Villa tempat Ara tinggal, kini telah berkumpul banyak orang yang tidak lain adalah teman – teman Ara. Dia mengajak teman – temannya untuk berpesta. Ini bukan yang pertama kali Ara mengajak berpesta teman – temannya di rumah, bahkan bisa dikatakan sudah terlalu sering. Tetapi hari ini adalah puncaknya, karena Ara dengan berani hampir menghabiskan seluruh uang pemberian deddynya untuk membeli barang.
.

Arabella Swan adalah anak pertama dari Antony Swan. Dia mempunyai seorang adik yang bernama Rosalia Swan.
Saat ini Ara duduk di bangku kelas 12 sekolah menengah atas di sebuah sekolah Internasional yang ada di negara Itali.


**
Lima orang lelaki yang memiliki good looking, good money dan good power dengan satu orang sebagai leadernya yang terkenal dengan julukannya ‘Devil Hand atau Ace’.

Mereka berlima adalah Max atau yang sering mereka sebut dengan ‘Devil Hand atau Ace’ sang leader, Alexi asisten Max, Leonid sang hacker, Kevin

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caca 15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 6

“Hallo Blake, you miss me?” ucapku sambil mengelus kepala Blake yang digesekkannya di kakiku.

“Dimana Desmond?” ucapku… “Ggrrrrr…” lalu muncullah Alhpa dari arah jam 2.

“Good boy…” aku ucapkan itu pada Blake karena sudah memanggil Desmond.

Desmond yang baru datang juga langsung mendekat padaku.

Max mempunyai 2 hewan peliharaan yaitu Blake seekor leopard dan Desmond seekor serigala. Hewan itu bukanlah hewan jinak yang bisa disentuh oleh sembarang orang. Hanya Max dan Bob yang bertugas merawat dan memberi makan dua hewan itu yang bisa mendekati hewan tersebut.

***

“Grrrrr..” Blake menggeram sambil menatap ke arah danau. Max pun mengikuti arah pandangan peliharaannya itu.

(Siapa perempuan itu?) Max terheran, karena sebelumnya tidak ada satu orang pun yang memasuki wilayahnya tanpa sepengetahuannya.

“Go boy, dia adalah urusan ku!” seolah mengerti dengan apa yang diucapkan tuannya, Blake dan Desmond pun lantas pergi meninggalkan Max seorang diri.

Dengan perlahan Max berjalan menuju perempuan itu berada. Bisa Max lihat dengan jelas bahwa perempuan itu menangis dengan mata yang terpejam.

(perempuan ini bodoh! Tidak punya kewaspadaan sama sekali!) dengan perlahan Max mendekati perempuan itu.

(Mari kita lihat bagaimana reaksinya!) ucap Max dalam hati saat sudah berada tepat di belakang perempuan itu, yang duduk menghadap ke arah danau.

Ceklek!

Ku arahkan pistol ku tepat di belakang kepalanya.

Tanpa berbicara, dia membalikkan badannya. Ku tunggu apa selanjutnya akan ia lakukan. Tapi perempuan itu hanya diam dan menatap ku tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Terus terang aku sedikit terheran dengan reaksinya yang bisa datar dan biasa saja padahal ia sedang ditodong sebuah pistol.

Dia diam, aku pun juga diam. Kami sama – sama hanya diam dan saling menatap. Setelah beberapa menit kami sama – sama diam, tanpa disangka dengan berani ia menggeser arah pistol ku ke samping wajahnya dan ia pun berlalu pergi meninggalkanku sendirian di tepi danau itu.

“Unik” tanpa sadar aku tersenyum dan menyimpan pistol ku kembali.

Saat Max akan berbalik dan kembali, tanpa sengaja ekor matanya menatap sesuatu yang berkilau di tempat perempuan tadi duduk. Ia menunduk dan memungut benda tersebut. Ternyata itu adalah sebuah kalung dengan liontin berbentuk kunci yang ujungnya mirip seperti mahkota dan di bagian belakang lointin tersebut terdapat tulisan AS.

Ia pun lantas memasukkan kalung itu ke dalam saku celananya.

Biasanya ia tidak akan perduli dengan sesuatu hal yang ia anggap tidak penting. Tapi entah kenapa ia merasa tertarik untuk menyimpan benda itu.

~**~

Keesokan harinya setelah mandi pagi sebelum berangkat ke sekolah Ara sudah membuat keributan dengan membongkar semua barangnya sampai semua barangnya berhambur ke segala arah.

“Apa yang kau lakukan Ra?” Clara yang baru saja masuk ke kamar asrama setelah mandi pagi.

“Kalung ku hilang” ucap Ara tanpa menoleh kepada Clara.

“Dimana terahir kali kau menyimpan kalung mu itu?” tanya Clara lagi sambil berjalan mendekati ke ranjang Ara.

“Aku selalu memakainya. Tadi saat aku mandi, aku baru sadar jika kalung ku tidak ada.” Jelas Ara.

“Seperti apa bentuk kalung mu? Biar kita bantu mencari!” sahut Cloe yang tanpa sengaja mendengar percakapan antara Clara dan Ara.

“Kalung itu mempunyai liontin berbentuk kunci dengan kepalanya seperti mahkota dan ada tulisan AS di belakangnya.” Jawab Ara.

“Baiklah nanti kita bantu untuk mencari kalung mu! 5 menit lagi pelajaran pertama akan di mulai, sebaiknya kita ke kelas dulu.. nanti kita cari lagi bersama” Evelyn memberikan saran.

“Benar apa yang dikatakan Evelyn Ra… Ayo kita ke kelas dulu!” ajak Clara.

Akhirnya mereka berlima berangkat menuju kelas mereka. Di dalam kelas Ara sama sekali tidak bisa berkonsentrasi. Ia terus mengingat tempat mana saja yang belum ia cari.

(Apa jangan – jangan jatuh di hutan tadi malam?) tiba – tiba ia teringat ke sana.

Kemudian Ara pun berencana, nanti saat istirahat akan menyelinap ke hutan.

Kriiiiing

Kriiiiing

Bel tanda istirahat pertama telah dibunyikan.

“Ra kau akan kemana?” tanya Cloe saat melihat Ara berjalan ke arah yang berbeda dengan mereka.

“Aku akan ke kamar mandi, kalian duluan aja!” Ara berbohong kepada mereka.

Diam – diam Ara berjalan menuju taman belakang asrama. Ia memperhatikan sekeliling sebelum ia memasuki hutan. Setelah merasa aman, ia pun melangkahkan kakinya menuju ke arah hutan. Namun saat sudah mendekati hutan, seseorang memanggilnya.

“Hey, apa yang kau lakukan di sana?” Ara terkaget dan secara reflek lantas berakting seolah – oleh sedang mencari sesuatu di sekitar tempat itu.

“Hey, apa yang kau lakukan di sana?” orang tersebut mengulangi pertanyaannya.

“Ah, maaf… saya sedang mencari kalung saya…” jawab Ara dengan memasang raut wajah seperti orang kebingungan. Ternyata orang yang menanyainya adalah penjaga sekolah yang sedang melakukan patrol.

“Bagaimana bisa kau kehilangan di tempat ini? Kau ingin kabur?” penjaga itu tidak percaya dengan apa yang Ara ucapkan karena sudah sering kali mendengar alasan tersebut dari siswa – siswa sebelumnya yang ingin kabur.

“Saya tidak bohong… dan kenapa saya mencari di sini karena kemarin saya bersama Clara di suruh Madam Jasmine untuk berkeliling, kalau tidak percaya silahkan bertanya dengan beliau!” Ucap Ara dengan penuh keyakinan.

“Ya sudah, awas saja kalau berbohong!” ancam penjaga tersebut sebelum meninggalkan Ara.

“Kalau sir tidak keberatan malah mau saya mintai tolong buat ikut mencari kalung saya yang hilang itu!” Ara benar -  benar totalitas melakukan aktingnya.

“Hah! Kau kira aku tidak punya kerjaan! Cari sendiri… kalau sudah ketemu segera kembali ke kelas!” penjaga itu kemudian benar – benar pergi meninggalkan Ara sendirian di taman belakang.

Setelah penjaga itu pergi, Ara tidak langsung menuju hutan. Ia menunggu sedikit lehih lama, karena yang ia takutkan adalah jika ternyata penjaga itu tidak benar – benar pergi maka habis sudah kesempatannya untuk menemukan kalungnya itu.

Dan ternyata benar apa yang di duga Ara. Tanpa sengaja ia melihat ada bayangan seseorang bersembunyi di dekat tanaman bunga. Ara pun masih pura – pura menunduk sambil mengamati penjaga yang bersembunyi.

(Akhirnya pergi juga) ia lega setelah tidak mendapati bayangan panjaga di dekat bunga. Ara pun lantas langsung berlari dan masuk ke dalam hutan.

Meskipun kemarin ia masuk ke dalam hutan dalam kondisi malam hari, tetapi saat ini ia sama sekali tidak lupa dengan jalur yang ia lewati kemarin. Tak lupa tas kecil yang ia sembunyikan juga ia bawa untuk berjaga – jaga.

Di jalur yang ia lalui, ia sama sekali tidak menemukan kalungnya. Sampai tibalah ia di tepi danau tempatnya duduk santai kemarin malam. Di sana pun ia tidak menemukannya.

Ia sungguh frustasi karena tidak menemukan kalung tersebut.

Bagi Ara, kalung itu adalah segalanya. Karena kalung itu adalah kenangan terahir yang mommynya tinggalkan untuknya.

1
Eka Uderayana
cerita nya bagus 👍
semangat author dalam berkarya 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!