NovelToon NovelToon
Ibu Pengganti Sang Pewaris

Ibu Pengganti Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Ibu Pengganti / Dark Romance
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Melon Milk

Cerita ini untuk pembaca dewasa. Baca dengan bijak❗


Cherry Gabriella mengambil satu keputusan nekat yang mengubah seluruh hidupnya, menjadi ibu pengganti bagi pewaris berhati dingin, Trevor Spencer.

Namun, ketika bayi mungilnya lahir, Cherry tak sanggup menyerahkan darah dagingnya, meski harus diburu oleh pria yang bisa membeli segalanya… bahkan nyawanya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melon Milk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14

“Ini dia, sayur sopnya sudah matang,” ucap Cherry riang sambil meletakkan mangkuk di meja makan, tempat Arnold dan Trevor sudah menunggu.

“Hore! Akhirnya jadi juga!” seru Arnold senang.

“Kamu lama menunggu, Nak?” tanya Cherry sambil tersenyum.

“Enggak kok,” jawab Arnold polos.

“Ayo, Mama suapin,” ujar Cherry sambil menyendok sayur Sop dan menyuapkan ke mulut Arnold.

“Ma, kenapa cuma aku yang disuapin? Papa juga dong,” protes Arnold, membuat Cherry terkejut.

“Ah, nggak usah, sayang. Papamu bisa makan sendiri,” elak Cherry buru-buru.

“Tapi aku mau lihat Mama suapin Papa,” desak Arnold.

Cherry melirik Trevor, dan lelaki itu balas menatapnya. Trevor meletakkan sendok garpu, seolah memberi isyarat kalau ia tidak keberatan. Cherry pun, dengan hati-hati, menyuapkan sesendok sayur untuk Trevor.

“Sudah cukup?” tanya Cherry, mencoba mengalihkan perhatian Arnold.

“Belum. Sekarang giliran Papa suapin Mama,” jawab Arnold santai.

Trevor menuruti, menyuapkan makanan ke mulut Cherry. Wajah Cherry panas menahan gugup. Ia buru-buru meneguk air, malah sampai terbatuk.

“Kamu butuh air lagi?” tanya Trevor tenang.

Cherry menggeleng cepat.

Arnold terkikik kecil. “Lihat, kita kelihatan kayak keluarga bahagia.”

Cherry tersenyum samar. “Benarkah?”

“Iya. Tinggal Mama dan Papa ciuman aja,” jawab Arnold polos.

Cherry terbelalak. “Sejak kapan kamu suka hal-hal romantis begitu, hah?”

“Rahasia,” Arnold menjawab singkat.

Trevor menatap jam tangannya. “Aku sudah terlambat. Harus pergi sekarang.”

Ia bangkit, lalu mencium pipi Arnold. Saat hendak melangkah pergi, Arnold kembali menahannya.

“Papa nggak pamit sama Mama? Papa harus cium Mama juga.”

“Sayang, itu nggak perlu,” potong Cherry cepat.

“Perlu. Karena Mama dan Papa saling cinta,” Arnold bersikeras.

Cherry nyaris mati gaya ketika Trevor benar-benar mencondongkan diri dan mengecup pipinya.

“Aku pergi dulu,” ucap Trevor datar.

“Hati-hati, Pa!” seru Arnold.

“Pasti,” jawab Trevor sebelum melangkah keluar.

**

Malam itu Cherry dan Arnold berada di kamar Arnold. Mereka menonton film favorit Arnold di tablet, sambil ngemil kentang goreng. Arnold begitu bersemangat menjelaskan jalan cerita season pertama pada Cherry, karena Cherry belum pernah menontonnya.

“Ma, kalau aku sudah lima tahun. aku masuk sekolah ya?” tanya Arnold tiba-tiba.

Cherry terdiam sejenak. “Mama nggak tahu pasti. Tapi menurut Mama, lebih baik kamu belajar di rumah saja dulu. Di luar bahaya.”

“Jadi aku nggak akan punya teman sekolah?” wajah Arnold meredup.

“Tentu saja nanti kamu bisa. Kalau kamu sudah cukup besar dan bisa melindungi dirimu dari orang jahat, Papa pasti izinkan kamu sekolah,” jelas Cherry lembut.

“Beneran? Semoga aku cepat besar.”

Cherry tersenyum, lalu mengelus rambutnya. “Mama justru nggak mau kamu cepat besar. Soalnya kalau kamu sudah dewasa, mungkin kamu nggak mau dipeluk atau dicium Mama lagi.”

“Ya bisa lah Mama Papa lakukan itu berdua,” celetuk Arnold polos.

Cherry menatap anak itu curiga. Dari mana Arnold belajar bicara seperti itu? Ia tidak seperti anak seusianya.

“Kami nggak sedekat itu…” Cherry bergumam pelan.

“Apa, Ma?” Arnold mengernyit.

“Ah, nggak” Cherry buru-buru mengalihkan.

Tak lama kemudian Arnold tertidur. Cherry merapikan selimutnya, lalu beranjak menuju kamar Trevor. Ia ingin menunggu Trevor pulang, tapi kantuk keburu menyerangnya.

**

Keesokan pagi, Cherry terbangun. Ranjang kosong di sebelahnya. Trevor tidak ada. Padahal biasanya ia selalu bangun lebih dulu dari Trevor. Jangan-jangan semalam Trevor memang tidak pulang.

“Ma, Papa mana?” tanya Arnold ketika melihat kursi ayahnya kosong di meja makan.

“Papa nggak pulang semalam. Mungkin masih di kantor,” jawab Cherry lembut.

“Aku mimpi buruk. Mimpi Papa kenapa-kenapa. Papa baik-baik aja kan, Ma?” tanya Arnold cemas.

“Tentu saja. Ingat kata Papa? Dia janji akan hati-hati,” Cherry menenangkan.

Arnold mengangguk, meski wajahnya masih murung. “Semoga Papa cepet pulang.”

**

Siang itu Cherry turun ke dapur untuk mengambil buah. Ia tertegun melihat halaman rumah dipenuhi pengawal yang berjaga ketat. Lebih banyak dari biasanya.

Dengan cemas, ia segera menelepon Trevor. Syukurlah teleponnya langsung diangkat.

“Kenapa banyak sekali pengawal di luar? Ada apa?” tanya Cherry cepat.

“Itu untuk keamananmu dan Arnold. Aku tidak di sana,” jawab Trevor datar.

“Kamu di mana?”

“Di kantor. Aku nggak bisa pulang hari ini. Bilang ke Arnold jangan menunggu.”

Cherry menutup telepon dengan hati gelisah. Ada firasat buruk yang tak bisa ia abaikan.

**

Dua hari kemudian, Trevor tetap belum pulang. Ia hanya sesekali menelpon, tapi itu tidak cukup bagi Arnold yang semakin khawatir.

Hingga malam keempat, Cherry terbangun karena merasakan beban di sisi ranjang. Ia membuka mata, dan terperanjat.

“Trevor…”

“Sudah lewat tengah malam. Kenapa kamu belum tidur?” suara Trevor terdengar serak.

Cherry yang terlalu lega langsung memeluknya. Trevor mengerang pelan.

“Kenapa? Kamu sakit?” Cherry panik memeriksa tubuhnya.

“Tidak apa-apa,” jawab Trevor.

Cherry terdiam saat melihat noda darah di kemejanya. “Trevor… perutmu! Ini luka tembak?!”

“Sudah kubilang, tidak apa-apa.”

“Jangan bohong! Kamu menghilang empat hari karena ini? Siapa yang melakukan ini padamu?!” desaknya.

“Musuhku,” jawab Trevor singkat.

Cherry hampir menangis karena kesal. “Kenapa kamu nggak bilang? Kamu bikin kami khawatir setengah mati!”

Trevor menghela napas. “Aku sudah di sini sekarang. Kamu nggak perlu cemas lagi.”

“Lukamu sudah dibersihkan benar?”

“Sudah.”

“Kalau begitu tidurlah. Kamu harus istirahat.”

Trevor merebahkan diri. Cherry ikut berbaring setelah memastikan ia nyaman. Belum sempat menutup mata, Trevor menariknya ke dalam pelukan.

Cherry terdiam, lalu akhirnya membalas pelukan itu.

**

Pagi harinya Cherry bangun lebih dulu. Ia menyiapkan sarapan nasi goreng kampung dengan telur dadar.

“Hore! Papa sarapan bareng lagi!” seru Arnold bahagia saat melihat Trevor duduk di meja makan.

“Kamu kangen Papa, ya?” tanya Trevor sambil mengacak rambut anaknya.

“Tentu saja. Aku sama Mama kangen Papa.”

Cherry tersenyum tipis sambil menyuapi Arnold. Kali ini, ia juga menyuapkan pada Trevor, yang gantian menyuapkan makanan padanya.

‘Semoga selalu begini. Kita lengkap, kita bahagia,’ batin Cherry.

Ia memandang Trevor, dan ingatan tentang ucapan Edwin kembali menghantam pikirannya. Ia tidak bisa lagi berpura-pura tidak tahu.

Kalau ia ingin tetap di sisi Arnold, satu-satunya jalan adalah membuat Trevor jatuh cinta padanya. Dan untuk itu, Cherry pun harus rela membuka hatinya.

Melihat senyum kecil Trevor saat menatapnya, Cherry yakin perasaannya sudah mulai goyah sejak lama.

1
Lauren Florin Lesusien
thur buat ini si cerry badas dikit trs peka dan ditak naik bin oon umur udh 24 trs udh punya anak udh tinggal bareng ama bapak dari anaknya trs tinggal diindonesia masak ga ngerti terlalu naif thur dari awal baca sampai ini episode hubungan nya dngan bapak anaknya ga ada kemajuan 🤬🤬
Mia Camelia
lanjut thor🥰
Anonymous
/Shame//Joyful//Shame//Joyful/
Anonymous
/Joyful//Shame//Toasted/
Anonymous
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
Anonymous
🩷🩷🩷
Anonymous
oke
Anjani
/Casual//Casual/
halizerena
/Drool//Drool//Drool/
indhpermatas
/Facepalm//Facepalm/
Ayu Lestari
/Smirk//Smirk//Smirk/
azaliannya
/Smile//Smile//Smile//Smile/
DindaStory
oke sih
RaniBaca
ok
Miu Miu 🍄🐰
lanjut kak ♥️
Anonymous
lanjut 😍
Lina ayuu
oke
Silvi
👍👍👍👍
Sania Anugrah
oke
dayana
yey berhasil kabur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!