ANAK KEMBAR RATU MAFIA KEJAM

Saat sinar mata hari sudah keluar, Thea terbangun dari tidurnya dan perlahan dia membuka matanya. Di saat dia membuka matanya, Tha dibuat kaget dan langsung berteriak saat ada seseorang di samping tempat tidurnya.

“Aaaaaaaaaa” Teriak Thea

“Siapa kamu ?” Tanya Thea masih berteriak

Gibran terbangun, akibat teriakan Thea, Thea langsung loncat dari tempat tidurnya.

“Ada apa ? Kenapa kamu pagi-pagi berteriak seperti orang gila ?” Tanya Gibran yang masih mnegimpulkan nyawanya

“Kenapa tuan ke sini ? Apa belum puas yang semalam ? tuan amu nambah lagi ?” Tanya Thea sinis

Gibran yang merasa pusing karena baru saja tidur 1 jam tertidur langsung pergi meninggalkan kamar tersebut. Sedangkan Thea yang masih bingung kenapa suaminya tiba-tiba bisa di kamar, setelah Gibran keluar Thea memeriksa pakaiannya dan dia langsung berteriak lagi karena pakaiannya yang dia pakai bukan lagi yang dia pakai semalam.

“Aaaaaaaaa” Teriak Thea

“Siapa yang sudah mengganti bajuku” Lanjut Thea berteriak

“Apakah dia yang sudah mengganti pakaianku ?, astaga berarti dia sudah melihat bekas-bekas luka pada seluruh tubuhku”

“Ah dia pasti memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan”

“Bodo amatlah, lagian bagaimana pun dia kan sudah menjadi suamiku”

“Lukaku tidak terlalu parah, ini juga ada kotak obat. Apa dia juga yang telah mengobati luka kau”

Lalu Thea pergi ke kamar mandi, setengah jam Thea berada di kamar mandi. Thea merebahkan kembali tubuhnya yang masih sakit, saat akan memejamkan matanya Gibran datang dengan sebuah kotak pelastik.

“Ayo makan dulu, ini ada buburaya untuk kamu” Ucap Gibran tapi Thea hanya diam

“kamu tenang saja, aku tidak menaburkan racun di dalamnya” lanjut Gibran karena melihat Thea tidak merespon ucapannya

Thea pun mengangguk dan membuka bungkusan makanan itu lalu memakannya.

“Terima kasih tuan” Ucap Thea Tersenyum

Gibran lalu meninggalkan Thea di kamarnya, Thea yang sangat lapar dengan cepat menghabiskan sarapannya.

*****

Setelah 5 hari, luka di tubuh Thea sudah mengering dan membaik. 5 hari itu juga Gibran ada di apartemennya, Thea yang bosan di dalam kamar terus akhirnya memutuskan untuk memasak di dapur. Dan saat aakn melangkah, Thea mendengar Gibran menuju kamarnya. Dengan Gerakan cepat, Thea masuk ke kamarnya. Dia duduk di balkon rumah.

“Apa yang kamu lakukan ? Apak amu berpikir untuk mengakhiri hidup kamu di apartemen ini ?” Tanya Gibran

“Dasar laki-laki gak punya akhlak” Umpat Thea dalam hati

“Saya tidak sebodoh itu tuan” Jawab Thea

“Syukurlah kalau begitu, oh iya saya hanya mengingatkan kamu tidak pernah melawan saya kalau tidak mau kejadian beberapa hari lalu terulang kembali” Ucap Gibran sedangkan Thea hanya diam mengangguk

Gibran menuju kearah pintu, tapi dia kembali ingat dengan Thea yang mengigau dan luka di sekujur tubuhnya lalu Gibran mendekati Thea.

“Ada yang perlu akukerjakan tuan ?” Tanya Thea

“Kenapa tubuh kamu penuh luka ? Apa kamu korba kekerasan ?” Tanya Gibran

“Aku rasa itu bukan urusan anda tuan, lakukan apa saja yang ingin anda lakukan tuan” Jawab Thea

“Kamu menasehati aku ? HAH ?!” Tanya Gibran marah

“Tidak, mana mungkin saya berani menasehati tuan” Jawab Thea

“Baguslah kalau kamu sadar, kamu tidak lebih dari wanita pelunas hutang. Jadi jangan harap aku akan menyantuh kamu walau status kita suami istri, karena saya sudah memiliki calon istri” Ucap Gibran

“baiklah, lagian aku juga tidak suka dengan tuan. Jadi aku tidak peduli tanggapan anda terhadap saya” Jawab Thea

“Aku tidak menyangka, aku kira kamau itu orangnya pendiam dan tidak banyak omong” Ucap Gibran

“Tergantung orang yang ku hadapi tuan, tergantung juga orang itu memperlakukan aku” Jawab Thea

“Kamu…” Ucapan Gibran terpotong karena suara handphonenya berbunyi

Triiing… Triiing … Triiing …

Gibran [Hallo sayang, apa kamu sudah pulang ?]

Rania [Iya aku sudah pulang, aku kangen banget sama kamu sayang. Kita ketemu yuk sekalian akum au belanja juga]

Gibran [Sekarang aku jemput kamu ke apartemen kmu ya]

Rania [Oke, aku tunggu sayang]

Setelah mematikan telponnya, Gibran bergegas pergi ke aparteman Rania dan meninggalkan Thea. Thea berdiri menuju dapur, lalu dia makan untuk dia makan.

*****

Di kediaman keluarga Martin, Martin, Astrid dan Rinka sangat senang karena perusahaan sudah stabil kembali.

“Sekarang kita bisa shooping lagi bu” Ucap Rinka

“Iya ibusudah tidak sabar untuk membeli tas yang lagi viral, yang ada di iklan handphone” Jawab Astrid

“Tidak ada belanja-belabja lagi dari sekarng” Ucap Wisnu tiba-tiba datang

“Kok gitu ayah ?” Tanya Astrid

“Iya ayah ini, kita kok tidak boleh belanja-belanja lagi. Malu sama teman-teman aku nanti” Timpal Rinka

“Tidak ya tidak, apa kalain mau kita bangkrut lagi dan kamu mau papi jodohkan seperti Thea ?” Ucap Wisnu

“Ya gak maulah ayah, kejam amat ayah sama anak sendiri” Jawab Rinka

“Makanya mulai sekarng berhemat, kartu kredit kalian mulai sekarang ayah sita dan ayah akan memberikan uang jajan kalian masing-masing 5 juta sebulan” Ucap Wisnu

“APA ?!” Tanya Keduamya

“Ibu gak mau yah” Jawab Astrid

“Aku juga gak mau yah” Timpal Rinka

“Ya sudah kalau kalian tidak mau, sekarang kalian cari uang sendiri saja” Ucap Wisnu lalu pergi meninggalkan anak dan istrinya

“Ayah…” Panggil Keduanya lemas

“Bagaimana ini bu ? Aku gak mau kerja” Tanya Rinka manja

“Ibu juga gak mau kerja kali, ya sudah nanti ibu bujuk ayah deh. Sekarang ibu mau ke kamar dulu” Jawab Astrid

*****

Di mall, Gibran dan Rania sedang berjalan-jalan setelah makan siang kantor.

“Sayang akum au belanja tas yang lagi booming sekarang, boleh yah ?” Ucap Rania manja

“Tentu saja boleh sayang, ayo” Jawab Gibran

Mereka pun mulai memasuki toko koleksi tas brandid, Rania sangat senang dan mulai mengeruk ATM Gibran. Tapi saat memilih, tiba-tiba ada seseorang yang mengambil tas yang Rania sukai.

“Hei wanita tua, itu milik aku” Ucap Rania tapi ibu-ibu tersebut menghiraukannya

Rania berlari dan mendorong wanita itu dan langsung mengambil tas tersebut, ibu-ibu tersebut langsung membuka masker membuat Rania terkejut.

“Tan-te Nabila” Ucap Rania

“Iya, kenapa kamu kaget melihat aku ?” Tanya Nabila

“Kamu pasti sedang menghabiskan uang anak aku lag ikan ?” lanjut Nabila

“Tidak tante, aku sednag melihat-lihat saja” Jawab Rania

“Oh ya, tapi saya tidak percaya sama ular betina kaya kamu” Ucap Nabila

Tiba-tiba dari arah belakang, Gibran datang.

“Sudah selesai belanjanya sayang ? akum au ke kantor lagi ini” Tanya Gibran yang belum mengetahui keberadaan mamanya

“Aku gak jadi beli sayang, sayang uangnya” Jawab Rania yang memberikan kode kepada Gibran kalau ada ibunya tapi Gibran tidak mengerti akan kode itu

“Kamu ga usah mikirin uangnya sayang, biar aku yang membayar semuanya” Ucap Gibran yang langsung mendapat tendangan dari sang ibu

Gibran yang mendapat tendangan, lalu melihat pada orang itu.

“Mama” Ucap Gibran kaget

“Kenapa kaget lihat mama ada di sini ? Sekarang serahkan semua kartu-kartu kamu sama mama, jangan sampai mama yang turun tangan” Ujar Nabila marah

“Tapi ma, in ikan milik aku” Jawab Gibran

“Tapi kamu berkerja di persahaan suami aku, cepat serahkan atau …” Ucap Nabila terpotong karena Gibran langsung menyerahkan semua kartunya pada ibunya

“Awas aja kamu belanjai wanita j4lang ini, bunda akan keluarkan kamu dari kartu keluarga Alverik” Ancam Nabila

Lalu mendekat kearah Rania mmebuat Rania mundur, Nabila berbisik ke telinga Rania.

“Dan kamu j4lang, jangan pernah memanfaatkan anak saya lagi. Kenapa kamu Tidak mejulal saya tubuh kamu yang mnejijikan itu kepada laki-laki hidung belang seperti biasa ?” Lanjut Nabila lalu pergi meninggalkan Rania dan Gibran di sana

Rania yang kesal langsung membanting barang yang dia pegang dan pergi meninggalkan Gibran, Gibran mengejar Rania dan ingin membawanya masuk ke dalam mobil tapi Rania menolak dan lebih memilih naik taksi.

“Ah…, ini semua gara-gara mama” Ucap Gibran frustasi

“Apa yang di bilang sama mama ?, sampai-sampai Rania sangat marah ?” Lanjut Gibran lalu melajukan mobilnya ke arah perusahaannya.

Sesampai di perusahaan Alverik, Gibran langsung mmebanting apa saja yang ada di meja hingga hampir saja sebuah pot bunga mengenaik kepala Bagas.

“Astaga Gibran, kenapa ruangan kamu sudah seperti kapal pecah ?” Tanya Bagas

“Mama bikin aku kesal tahu, mama benar-benar keterlaluan” Jawab Gibran

“Memangnya mama melakukan apa ?” Tanya Bagas yang sudah biasa memanggil mama pada Nabila

“Mama memeggoki aku sama Rania berbelanja di mall” Jawab Gibran lalu menceritakan semuanya kepada Bagas.

Bagas yang mendengarnya bukannya prihatin dengan nasib sahabatbya, tapi malah tertawa ngakak.

“Dasar sahib gak punya akhlak” Ucap Gibran kesal

“Itu namanya kamu kena azab sudah menzolimi sang istri” Ujar Bagas

“Gak usah jadi seorang tokoh agama kamu di sini” Jawab Gibran

“Kamu itu harusnya sadar, bahwa tuhan sudah memberikan teguran kepada kamu. Kalau Rania memang tidak pantas untuk kamu, tapi nona Thea lah yang tuhan kirimkan ke kamu. apa kurangnya dia, di aitu cantik dan juga …” Kata Ucap Bagas terpotong

“Ngeselin” Potong Gibran

“Ya sudahlah, urusi saja derita lo sekarang. Dan sekarang cepat siap-siap, karena sebentar lagi kita ada klien penting dari Rusia” Ucap Bagas

“Memangnya tidak bisa di wakilkan smaa kamu gitu ?” Tanya Gibran

“Sayangnya gak bisa” Jawab Bagas membuat Gibran mneghela napas panjang

“Ya sudah aku mandi dulu” Ucap Gibran lalu meninggalkan Bagas

Saat Gibran sedang di kamar mandi, Bagas langsung menelpon Nabila.

“Hallo mama, misi kita berhasil” Ucap Bagas

“Iya, mama juga ingin Gibran sadar nak. Mama tidak ingin punya menantu gak baik seperti wanita itu, beri kabar mama lagi klau Gibran pergi sama ular itu lagi” Jawab Nabila

“Baik mama” Ucap Bagas

Benar, Bagas yang memberitahukan kalau Gibran dan Rania sedang berada di mall. Karena tanpa sepengetahuan Gibran, atas permintaan orang tuanya Gibran, Bagas memasang alat pelacak di mobil Gibran.

*****

Di apartemen Nabila, dia mengamuk di kamarnya karena tidak berhasil membeli tas yang dia inginkan.

“Wania tua itu benar-benar keterlaluan, tunggu saja akan aku singkirkan dia untuk selamanya dari dunia ini” sarkas Rania

“Baiklah kalau dengan cara halus aku tidak bisa mendapatkan Gibran, maka akan aku gunakan yang lebih dari itu” Ucap Rania lagi

# Apa yang akan di rencanakan oleh Rania untuk mendapatkan Gibran ? #

# Bagaimana kalau dia tahu kalau Gibran sudah menikah dengan wanita lain ? #