NovelToon NovelToon
Menantu Sableng Mertua Gendeng

Menantu Sableng Mertua Gendeng

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintamanis / Konflik etika / Keluarga / Cinta Murni / Pelakor jahat / Tamat
Popularitas:640.3k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Ketakwaan dan kebaikan akhlak Zidan membuat Sabrina jatuh cinta kepadanya. Terlebih lagi dia berhutang nyawa kepada pemuda desa itu. Demi menikah dengan Zidan, Sabrina rela menukar dengan dicoret dari daftar nama keluarganya yang kaya raya.

Sifat dan tingkah laku Sabrina yang polos, jujur, dan aneh bin ajaib perlahan membuat Zidan jatuh hati kepadanya. Konsekuensi menikah dengan Sabrina, Zidan dipecat dari kantor perusahaan Jaya Grup milik keluarga Sabrina. Zidan pun pulang ke kampung membawa Sabrina.

Bu Maryam yang benci wanita kota memandang rendah Sabrina, terlebih sang menantu tidak bisa melakukan pekerjaan apa pun. Belum lagi Sabrina sering salah mengartikan ucapannya, membuat wanita paruh baya itu sering emosi.

Tanpa Sabrina dan Zidan sadari ada rahasia dibalik pernikahan mereka. Rahasia apakah itu? Cus, kepoin ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

"Sabrinaaaaaaa!" teriak Zidan panik.

Pak Yadi dan Niken yang sedang tidur sampai bangun karena terkejut. Keduanya langsung terduduk.

"Aduuuuuh." Niken mengerang kesakitan.

"Ada apa, Zidan?" tanya Pak Yadi di waktu yang bersamaan.

"Pak, Sabrina sedang dikepung sama geng motor yang membawa senjata tajam," jawab Zidan.

"Apa!" teriak Pak Yadi dan Niken terkejut.

"Kalau gitu cepat kamu susul dia! Jika terjadi sesuatu sama Sabrina, mamamu bisa ngamuk nanti sama kita," perintah Pak Yadi.

"I-ya, sana pergi!" lanjut Niken. "Kalau sampai mamamu ngamuk sangat menakutkan. Bahkan lebih menakutkan dari setan," lanjutnya gumam tidak terdengar oleh Zidan.

"Kalau perlu sesuatu atau ada apa-apa, tekan bel merah ini. Nanti akan ada perawat yang datang," kata Zidan tanpa dia tahu kalau belum itu tidak berfungsi.

Tanpa membuang-buang waktu lagi Zidan segera pergi untuk menyelamatkan sang istri. Dia memacu kuda besinya dengan kecepatan tinggi.

Begitu sampai di lokasi terjadinya perkara, Zidan melihat Sabrina sedang dielu-elukan sama banyak orang. Wanita itu tersenyum lebar penuh kemenangan.

"Neng!" Zidan berlari, lalu memeluk Sabrina. Perasaan ketakutan yang dia rasakan sejak di rumah sakit, kini digantikan perasaan lega.

"Apa kamu terluka?" tanya Zidan sambil memeriksa tubuh Sabrina.

"Mereka tidak berhasil melukai aku. Karena aku bisa menjaga diriku sendiri," jawab Sabrina tersenyum lebar dan penuh rasa bangga.

"Bukan dia yang terluka, tapi mereka!" ucap Bang Ojol sambil menunjuk ke arah orang-orang yang dikumpulkan menjadi satu tempat.

Zidan melihat ke arah kerubungan orang. Mata dia terbelalak ketika melihat muka para anggota geng motor di sudah babak belur seperti muka alien yang habis mengalami kecelakaan UFO.

"Astaghfirullah. Neng, mereka habis kamu apain sampai seperti itu bentuknya?" Zidan shock melihat para preman muda yang dalam keadaan tidak berdaya.

"Aku kasih sedikit pelajaran, Kang. Biar kapok!" bisik Sabrina.

Dua mobil polisi datang untuk membawa para anggota geng motor ke kantor polisi. Rupanya manajer minimarket yang melaporkan dan meminta pihak keamanan segera datang.

Sabrina dan Zidan, dua karyawan minimarket, juga Bang Ojol, diminta ke ikut ke kantor polisi untuk dimintai keterangan atas kejadian yang baru saja terjadi. Mau tidak mau mereka pergi.

Niat ingin segera pulang ke rumah karena kasihan kepada Bu Maryam, Sabrina malah harus ke kantor polisi. Mereka di sana sampai jam satu dini hari. Zidan tidak kembali ke rumah sakit, tetapi pulang ke rumah.

***

Gara-gara kejadian di minimarket tempo hari, kini Sabrina dikenal sebagai pahlawan oleh warga di Kampung Sukabagja. Karena setiap hari Sabtu dan Minggu malam sering terjadi balapan liar atau penjarahan serta begal. Kini keadaan kota sudah aman karena mereka di penjara.

Sabrina kembali ke rutinitas keseharian, setiap pagi akan menyiram tanaman di halaman depan sampai belakang. Sambil menyiram dia kadang suka bernyanyi.

"Jatuh bangun aku mengejarmu, hibah! Namun, dirimu tak mau berhenti, syalala-lala. Ku bawakan segelas cinta, namun kau meminta lautan, terlalu sungguh terlalu!" Sabrina bernyanyi dengan versinya sendiri. Tentu saja suaranya cempreng, bikin orang sakit gigi langsung cenat-cenut.

"Woi, salah! Kalau nyanyi yang bener!" teriak Ceu Romlah yang lagi nyapu di halaman rumahnya.

Sabrina masa bodo, yang penting dia senang. Dia terus saja nyanyi lagu dangdut karena setiap hari tetangga itu suka nyetel MP4 dengan suara keras sampai kedengaran ke rumah Bu Maryam.

Prang!

Bunyi keras terdengar dari dalam rumah Ceu Romlah. Sabrina dan Ceu Romlah otomatis menoleh.

"Aku tidak punya uang, Bang!" teriak Dewi sampai terdengar keluar.

Ceu Romlah berlari ke dalam rumah. Dia sempat melempar sapu lidi yang tadi dipegangnya.

Duak!

"Ada apa, tuh?" Sabrina semakin penasaran apa yang terjadi di rumah tetangganya.

"Ampun, Bang!" teriak Dewi lagi.

"Apa yang kamu lakukan, Dudi? Berani-beraninya kamu pukul anakku!" Kali ini Ceu Romlah yang berteriak.

Sabrina terbelalak karena terjadi KDRT pada Dewi. Karena takut terjadi sesuatu yang buruk kepada tetangganya, dia pun berlari pergi ke sana untuk melihat apa yang terjadi.

"Sabrinaaaaaaa! Mau ke mana kamu?" teriak Bu Maryam yang kebetulan ke luar rumah.

"Dewi kayaknya di KDRT, Mah!" balas Sabrina yang kini sudah berada di halaman rumah Ceu Romlah.

"Apa!" Bu Maryam terkejut. Lalu, dia pun ikut menyusul. Dia takut sang menantu berbuat sesuatu di luar dugaan.

"Loh, Ceu Maryam ada apa? Kenapa lari-lari begitu?" tanya Wa Eneng yang baru pulang dari pasar.

"Katanya ada KDRT di rumah Ceu Romlah," jawab Bu Maryam.

"Apa!" Wa Eneng sambil membawa barang belanjaan ikut masuk ke rumah Ceu Romlah.

Sabrina melihat Dewi duduk di lantai, segera dibantu berdiri. Ada pecahan kaca dari piring, juga nasi berserakan. Sementara Dudi, berdiri berhadapan dengan Ceu Romlah.

"Kemanakan uang yang aku berikan? Masa baru tiga minggu uang empat juta sudah habis. Pasti kamu sudah boros!" teriak Dudi.

"Heh, Dudi! Kamu pikir sekarang uang empat juta cukup sebulan untuk makan, bayar listrik, susu sana makanan anakmu. Belum lagi bayar sampah, kas RT, dan arisan RT," ucap Ceu Romlah nyolot sambil nunjuk muka sang menantu. "Asal kamu tahu harga bahan pokok semuanya naik. Makanya kita sudah itung-itung beli yang perlu-perlu aja. Bukan boros."

Ceu Romlah terlihat marah kepada Dudi. Sabrina tidak bisa mengalahkan siapa pun. Dudi bekerja sebagai mandor pabrik dengan gaji 4,5 juta. Empat jutanya diberikan kepada Dewi, sisa untuk keperluan dia.

Baik Dewi atau Ceu Romlah tidak punya penghasilan. Mereka sangat mengandalkan uang pemberian Dudi. Di tengah-tengah perekonomian yang serba mahal dan sulit mendapatkan uang, tentu saja uang empat juta sekarang tidak bisa memenuhi keluarga itu.

"Sudah-sudah, kalian jangan bertengkar. Memangnya tidak bisa dibicarakan baik-baik," ucap Sabrina memcoba menengahi.

"Aku capek-capek kerja selama ini dan uangnya diberikan sama istri. Berharap dia bisa pintar mengatur-atur uang. Masa selama dua tahun lebih tidak ada seperak pun di tabungan," ujar Dudi dengan nada galak.

"Kamu pikir kita sudah korupsi uangmu itu! Sebaiknya mulai bulan depan kamu sendiri yang atur uang empat juta itu," tukas Ceu Romlah dengan ketus.

Bu Maryam menggelengkan kepala. Sejak dulu, dia sudah menasehati Ceu Romlah dan Dewi agar mau usaha untuk mendapatkan uang tambahan. Agar jajan tidak menggunakan uang pemberian Dudi. Karena sejak dulu ibu dan anak kompak suka jajan, mau itu jajan mie ayam, bakso, seblak, es doger, cingcau, atau es krim.

Selama kerja, Zidan juga setiap bulan mengirim uang untuk kebutuhan Bu Maryam. Namun, jarang digunakan karena beras dan sayuran nanam sendiri. Telur dan ikan juga hasil ternak sendiri. Dia takut suatu waktu putranya butuh uang banyak.

"Bang, kamu butuh uang untuk apa?" tanya Sabrina kepada Dudi.

"Bukan urusan kamu!" jawab Dudi ketus.

"Jangan-jangan Bang Dudi butuh uang untuk selingkuhannya, ya?" celetuk Wa Eneng.

"Apa?" Semua orang terkejut dan menoleh kepada wanita tua yang berdiri di samping Bu Maryam.

***

1
fitriani
suka bgt sama cerita novel ini... ceritanya ringan gak banyak drama2 yg bikin sakit kepala tapi rasa kekeluargaannya kental bgt banyak pelajaran yg bisa diambil... intinya ceritanya keren bgt👍👍👍👍👍terima kasih kak othor dan sukses selalu kak
🌸Santi Suki🌸: aamiin 🤲
sama-sama, Kak. Terima kasih sudah baca karya aku
total 1 replies
fitriani
mampussss kau jenia lhtlah sebentar lagi pasti karir lo di RS itu akan tamat
fitriani
itu mulut julid itu rasanya pgn aku raup trz aku remes..... gak selamanya anak gak suka nasi itu masa depannya suram y kesannya kyk anaknya paling ok aja....
fitriani
lupa pengaman🤣🤣🤣🤣🤣🤣
fitriani
wkwkkwwkwkwk bukan sabrina namanya kl gak ada aja ide randomnya🤣🤣🤣🤣
fitriani
sabrinaaaaaaa🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
fitriani
hadeh pak yadi kamu tuh berharap apa sih pak??? berharap kl bu maryam masih menangisi cintanya k kamu??? berharap bu maryam mau minta rujuk??? berharap kl bu maryam ngemis2 perhatian kamu??? hadeh pak jgn banyak berharap aneh2 deh krn semua itu gak akan pernah terjadi krn bu maryam skr udah hidup bahagia jauh meninggalkan masa lalu yg menyakitkan.... apalagi sebentar lagi akan nikah sama om erick yg adalah duda kaya raya
fitriani
wkwkkwkwkwk somplaknya sabrina udah nurun k bu maryam🤣🤣🤣🤣saking gugupnya pake kerudungnya kebalik😄😄😄😄😄
fitriani
astaga sabrina bnr2 y jodohin mama mertuanya d pesta pernikahan dy dan lgsg d depan org nya gak pake basa basi🤭🤭🤭🤭
fitriani
amit amit sama si yadi dan niken ini gak ada urat malu nya sama sekali... ada aja cara dy manfaatin zidan... zidan juga oon mau aja....
fitriani
yaaahhhhhh pasangan peak datang oasti rungkad nih kl ada mereka berdua
Jeje kwok 12🌹
ya Allah jaqa lah perutku dari ketawa karna ulah sabrina🤣
🌸Santi Suki🌸: 😅😅😅😅😅
total 1 replies
Jeje kwok 12🌹
ih kenapa baru nemu setelah sekian purnama merah atau blood moon🤣 sumpah lucu habis sampe bengek aku ketawa
Jeje kwok 12🌹: kk nama aku Santi tapi jgn ada suki nya dong ya ampun tereliminasi nantinya🤣✌️
total 2 replies
fitriani
astaga sabrinaaaaaaaaa🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
fitriani
wkwkkwwkwkkw sa ae sabrina jwb nya.... lu doanx sabrina yg berani ngatain mertua kurang se ons🤣🤣🤣🤣🤣🤣
fitriani
hadeh si yadi gak ada otaknya x y... kyk gak punya dosa dy ujug ujug mau tinggal drmh itu lagi
fitriani
wkwkkwkwkwkk kadang kelakuan sabrina ini kyk bo ah umur 5 tahun tapi kl datang warasnya balas omongan tetangga yg julid pas bgt... ngena bgt🤭🤭🤭🤭
fitriani
sabrinaaaaaaaa🤣🤣🤣🤣🤣🤣bisa gak gak bikin aku ngakak🤭🤭🤭🤭🤭🤭
fitriani
buset si sabrina otaknya ternyata jalan juga🤣🤣🤣🤣🤣🤣jadi bisa bawa perhiasan sama uang tunai banyak dy.... romannya udah siap bgt bwt di usir🤣🤣🤣🤣🤣
fitriani
baca ini pagi2 lgsg ngakak jadi lupa sama utang dan cicilan panci🤣🤣🤣🤣🤣
🌸Santi Suki🌸: 😂😂😂😂😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!