NovelToon NovelToon
Dark Knight

Dark Knight

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Transmigrasi ke Dalam Novel / Epik Petualangan
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: PenjagaMalam

Nolan seorang sarjana fisioterapi yg memiliki mimpi menjadi seperti ayahnya seorang dokter hebat yg berhasil menyelamatkan banyak nyawa.

Tetapi dalam prosesnya banyak masalah muncul hingga akhirnya Nolan kehilangan kedua orang tuanya dan harus berjuang bertahan hidup bersama adiknya.

Disaat situasi yg putus asa, orang yg tidak pernah terpikirkan olehnya datang dan memberi secercah harapan.

Sebuah jalan baru yg memungkinkan Nolan untuk mengubah kehidupannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenjagaMalam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 Twin Horn

Lunar Basilisk akhirnya terdiam. Tubuh raksasanya tak lagi bergerak, sisik hitamnya memudar kecuali untuk dua tanduk sepanjang 2 meter yg tetap memancarkan aura misterius.

Nolan berdiri tenang di atas tanah yang basah oleh darah. Tangannya gemetar sedikit, bukan karena lelah tapi karena sesuatu yang baru kini menetap dalam dirinya. Ia belum memahaminya sepenuhnya, namun untuk pertama kalinya dia merasakan sensasi bertarung dengan monster sungguhan.

jika bukan karena skill spiritual mindset maka dia pasti sudah lama gemetar ketakutan melihat monster yg hampir mirip seperti naga ini.

Angela bangkit pelan dan berjalan mendekat.

“Terima kasih... Kalau kau tak datang...”

“Kalian akan menang, cuma dengan lebih banyak luka” jawab Nolan datar.

Durden mengangguk dalam diam.

Jasmine mendesah panjang lalu bersandar di batang pohon.

“Kau bukan petarung biasa. Apa kau tinggal di sekitar sini?”

Nolan ragu sejenak, lalu menjawab.

“Aku tinggal di ujung barat Beast Glade. Di pondok tua bersama… orang tua angkatku.”

Ia menunduk sebentar, lalu melanjutkan.

“Tapi beberapa bulan lalu, dia meninggal. Sebelum pergi, dia bilang… orang tuaku yang asli kemungkinan berasal dari Sapin. Tapi aku tak tahu dari mana harus mulai.”

Angela terlihat iba, tapi mencoba tetap netral.

“Kau belum pernah ke kota besar?”

Nolan menggeleng.

“Tak punya uang, tak tahu arah dan terus terang… aku tak pernah berniat keluar dari hutan sampai sekarang.”

Durden bertukar pandang dengan Jasmine dan Angela lalu ia menepuk pundak Nolan.

“Kalau begitu, ikut kami.”

Jasmine mengangguk.

“Kami bukan orang kerajaan, tapi kami punya kenalan. Kami bagian dari tim petualang resmi. Twin Horns.”

Angela tersenyum lembut.

“Dan kami masih punya dua anggota lain yang akan senang mengenalmu.”

Nolan mengangguk ringan. "Sebelum itu biarkan aku merawat luka kalian."

Insting Nolan sebagai fisioterapi tidak mengijinkannya mengabaikan luka yg mereka dapatkan akibat pertempuran jadi atas seijin mereka bertiga, Nolan mulai memberi mereka tindakan fisioterapi.

"Biasanya luka seperti ini cepat sembuh." Ujar Jasmin tetapi masih membiarkan Nolan memperbaiki dislokasi pada bahunya.

Mendengar tanggapan Jasmin, Nolan merasa hal itu masuk akal. Bukan karena Jasmin memiliki kemampuan penyembuhan super tetapi karena tidak ada gumpalan energi spiritual gelap yg menjadi sumber penyebab penyakit tersebut jadi secara aturan dunia maka penyakit tersebut akan secara otomatis di pulihkan.

Tetapi dari sini sebuah pertanyaan sederhana namun mendalam muncul di dalam hati Nolan. 'Lalu kenapa semua pasien di dunianya memiliki energi spiritual gelap yg menjadi penyebab penyakit?'

Setelah melakukan tindakan medis sederhana pada mereka bertiga, Nolan menatap mayat misterius setengah ular dan setengah naga di depannya.

"Aku ingin satu tanduk itu."

Durden dengan cepat merespon. "Kamu berhak memiliki keduanya, kami sudah puas hanya dengan sisiknya saja itu pun jika kamu bisa membawa semuanya."

Nolan berpikir sejenak sebelum menjawab. "Aku punya item penyimpanan, beri aku semuanya dari tanduk, sisik dan yg lainnya. Sebagai gantinya, aku akan membuatkan senjata dan perlengkapan baru untuk kalian semua dari bahan bahan itu."

Mereka bertiga saling menatap lalu mengangguk setuju dengan keputusan Nolan.

Langit malam di Beast Glade tampak lebih jernih dari biasanya. Bintang-bintang bersinar terang, seolah bersyukur karena pertarungan hari itu telah usai tanpa korban jiwa.

Ketiga anggota Twin Horns dan Nolan membangun kemah sederhana tak jauh dari lokasi pertempuran. Di tengah lingkaran batu, api unggun menyala hangat. Jasmine sedang membalik potongan daging di atas panggangan datar, aroma rempah liar memenuhi udara.

Angela duduk menyilangkan kaki, menggenggam secangkir ramuan herbal. Durden membersihkan senjatanya. Nolan, duduk sedikit menjauh, menatap api dengan ekspresi tenang.

“Jadi” Jasmine membuka percakapan. “kau bilang tinggal di Beast Glade seumur hidup. Tapi… sejujurnya kau kelihatan terlalu muda untuk itu.”

Nolan langsung memberi tatapan aneh pada Jasmin karena jelas Nolan sedikit lebih tinggi darinya.

Angela menimpali, “Aku tebak… enam belas?”

Durden mengerutkan kening. “Nggak mungkin lihat tinggi badannya, paling mentok lima belas.”

Nolan menoleh ke arah mereka perlahan.

"Lalu menurut tinggi badan, berapa umur jasmin?"

Seketika Durden dan Angela terdiam, Jasmin mengendus kesal memberi tatapan tajam pada Nolan, membuat Nolan dengan cepat berkata.

“Umurku... sepuluh tahun.”

Suasana kembali hening sejenak. Bahkan api unggun seperti berhenti berderak. Jasmine melirik Angela, lalu berkata ragu.

“Kau… serius?”

“Aku tak pernah merayakan ulang tahun. Tapi ayah angkatku bilang aku ditemukan saat masih bayi, dan sekarang usiaku kira-kira sepuluh tahun.”

Nolan menatap kosong ke arah nyala api.

“Kupikir... itu angka yang cukup dekat.”

Angela memiringkan kepala, ekspresi lembut.

“Anak sepuluh tahun yang bisa merobek perut Basilisk Kelas Tinggi… Dunia ini memang gila.”

Durden menyeringai. “Kau tahu? Aku punya teman. Anak laki-laki juga, usianya sebelas sekarang.”

“Namanya Arthur. Keluarga Helstea mengasuh dia dan orang tuanya setelah pindah ke Xyrus. Dia juga agak aneh seperti mu."

Jasmine mendongak.

“Arthur Leywin, kau kenal nama itu?”

Nolan mengangguk pelan tetapi dengan cepat menggelengkan kepala.

“Tidak... selain orang tua angkat ku, kalian orang pertama yg ku kenal.”

Angela mencondongkan tubuh.

“Kami sebenarnya akan menuju rumah keluarga Helstea minggu depan. Arthur dan keluarganya tinggal sementara di sana.”

Jasmine menambahkan dengan senyum lembut,

“Kau bisa ikut dengan kami. Mereka orang baik. Mungkin mereka tahu sesuatu tentang orang tuamu atau setidaknya bisa bantu.”

Durden menyetujui dengan anggukan.

“Mungkin kalian bisa akrab, orang orang aneh biasa mudah akrab satu sama lain.”

Nolan menatap api unggun beberapa saat. Lalu ia menjawab pelan,

“Lebih menyenangkan jika itu anak perempuan.”

Angela tersenyum tipis, menatap Nolan seperti melihat adik sendiri.

“Itu alasan yang paling jujur yang pernah kudengar.”

Angin malam berhembus ringan. Api unggun berkerlip pelan.

Untuk pertama kalinya, Nolan tidak duduk sendirian di tengah malam, tidak mendengarkan suara daun gugur seorang diri, tidak menahan rasa lapar atau dingin di sudut gelap hutan.

Di malam itulah, keheningan menjadi sahabat… bukan musuh.

Keesokan harinya, di pos peristirahatan pinggir Beast Glade, dua orang lain telah menunggu:

Helen Shard dan Adam Krensh

“Jadi ini penyembuh misterius yang kalian bilang?”

Adam memicingkan mata. “Gaya bicaranya mirip aku tapi wajahnya... dibawah ku.”

Nolan menatap Adam sebentar, lalu berkata tenang,

“Aku tak pernah bersaing dalam hal gaya bicara atau wajah."

Adam langsung terkekeh. “Wajah mu mengingatkan ku pada seseorang pantas rasanya agak menjengkelkan."

Helen menampar bahu Adam, membuatnya berhenti menganggu Nolan.

“Kalau Durden yang membawa, maka dia bisa dipercaya.”

Diterima Sebagai Anggota Sementara

Hari itu mereka melanjutkan perjalan bersama menuju kediaman keluarga Helstea untuk bertemu dengan keluarga Leywin.

Bagi mereka mungkin momen seperti ini adalah hal yg biasa tapi bagi Nolan ini adalah momen yg sangat berharga dan mendebarkan.

1
Khairul Azman Abdul Kahar
kenapa nama watak didalam novel Indon memakai nama orang Hindu
PenjagaMalam: Nama atau kejadian hanya fiktif, sebuah novel fantasi yg di buat melalui imajinasi untuk hiburan semata dan tidak ada latar belakang agama di balik sebuah nama.

sekedar masukan saja, sebuah nama tidak mencerminkan agama atau baik buruknya seseorang melainkan dari tindakan mereka.

Bahkan sesuatu yg terlihat baik belum tentu baik pada kenyataannya.

Semua tergantung luasnya pengalaman hidup, buku yg kita baca, banyaknya tempat yg kita kunjungi dan tipe orang yg pernah kita ajak berinteraksi yg akan memperluas cara pandang kita dalam menilai sesuatu.

semoga bermanfaat ya kak....
total 1 replies
babyzizie
Pengen bacanya lagi dan lagi!
NotLiam
Kebangetan deh!
_Sebx_
Serius, ceritanya bikin aku baper
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!