Mengisahkan tentang Kyara gadis cantik jelita berpenampilan sederhana dan hanya seorang anak dari pemanen buah sawit, Gadis ini seorang pekerja keras namun memiliki kelembutan hati yang tak sembarangan orang miliki.
Karena suatu kejadian tidak terduga membuat Kyara terpaksa menikah dengan Lucas anak dari bos Ayah nya. Konflik mulai bermunculan setelah Kyara resmi menikah dengan Lucas.
Dari Lucas yang tak pernah menganggap Kyara ada sampai kecemburuan yang timbul di hati Sarah kekasih hati Lucas, kerap kali Sarah berbuat jahat kepada Kyara. Hingga suatu ketika Kyara dituduh pernah mencelakai Sarah.
Saat Kyara merencanakan balas dendam nya, tiba-tiba seseorang yang pernah ada di hati Kyara muncul. Mereka bersatu untuk menghancurkan Lucas sehancur-hancurnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asteria Mandelle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENEMUKAN SESUATU
“Mba sudah sampai, apa kamu mau tidur disini semalaman?”
Kyara tersentak dari tidurnya karena suara teriakan kernet itu. “Eh iya, Mang. Maaf mau tanya ini udah dimana, Mang?”
“Ini udah di kota jakarta cepet turun mba, kami mau pulang hari sudah larut malam.”
“I–iya Mang, maaf.”
Saat pijakan terakhir terlihat suasana kota itu sunyi mungkin sekarang sudah pukul 23.00 malam hanya beberapa tempat seperti bar yang masih ramai akan manusia. Untung saja halte tidak jauh dari Apartemen Lucas, sehingga Kyara memilih jalan kaki menuju Apartemen itu.
“Sebentar lagi sampai, aku harus cepet kalo ngga tu cowok tengil bisa berubah jadi monster.” Ia sedikit berlari dengan baju penuh dengan noda-noda tanah.
Setelah di depan kamar unit Lucas. Kyara sibuk mencari cardlock di dalam tasnya, kartu itu hilang. Ia mengetuk pelan daun pintu. Setelah lima menit pintu tak kunjung dibuka akhirnya ia menyerah memilih duduk di depan pintu kamar itu dan menunggu Lucas membukanya.
“Aduh … gimana ini pasti monster itu sudah tidur.” Ia bersandar memejamkan mata namun bukan tidur.
Siluet hitam menutupi tubuh gadis yang sedang bersandar di pintu dengan badan yang sangat kotor. “Darimana aja lo?!”
“ASTAGA!” Kyara mengatur napasnya, Lucas yang tiba-tiba ada di hadapannya. “Mas, bisa nggak sih, jangan ngagetin. Kalo aku jantungan gimana!”
Lucas melihat gadis itu dari atas sampai bawah kini matanya tertuju pada wajah gadis yang biasanya bersih, putih serta mulus kini terlihat banyak sekali bercak-bercak tanah.
“Ya bukan urusan gue, jawab pertanyaan gue tadi!” Menajamkan pandangannya pada Kyara.
“Mas, kita bicara di dalem aja gimana ya? Nanti ada orang yang melihat kita,” bisik Kyara sebab tetangga unit Lucas tidak mengetahui bahwa mereka telah menikah.
“Ok.” Lucas merasa ada yang aneh, kunci Apartemen nya dua, satu dipegang olehnya satu lagi di Kyara.
“Tapi tunggu, kartu yang gue kasih ke lo mana? Kenapa lo nggak langsung masuk aja ke dalam.”
Dengan cengir kuda Kyara menatap Lucas. “Mas, maaf kartunya hilang.”
“DASAR KAU INI!”
Mereka berdua kini telah berada di dalam, melihat penampilan Kyara membuatnya tidak mood. “Mending lo bersihin badan lo dulu, udah bau terasi.”
Kyara mengendus dekat area ketiaknya ternyata benar. ”Enak aja, ngga ya mas. Yaudah deh aku mandi dulu.” Berjalan dengan menghentakkan kaki layaknya anak kecil yang sedang merajuk.
“Dasar bocil, bisa-bisanya gue nikah sama modelan kayak gitu,” batin Lucas.
“Mending gue mandi juga deh udah gerah banget,” ujar Lucas pelan setelah seharian berada di ruangan gym membuat nya gerah.
Bel pintu berbunyi seorang gadis menyembul dari balik pintu, ia menerima satu kantong besar yang berisi makanan. Sembari menunggu, Kyara menyiapkan makanan tersebut yang dia letakkan di atas meja ruang televisi.
“Mas, makanannya udah sampe nih,” teriak Kyara memanggil Lucas.
“Iya, tunggu bentar.” Pria itu menyembul dari balik pintu dengan kaos oblong serta celana boxer menghampiri Kyara.
Lucas duduk di samping gadis itu, dia menagih penjelasan yang belum Kyara ceritakan padanya. “Sekarang ceritakan semuanya!” lalu memasukan sepotong paha ayam ke dalam mulutnya.
“Hmm.” Kyara memberikan anggukan.
“Jadi gini mas. Kemarin saat kamu kerja aku mau masak, pas dicek ternyata saus cabe nya gaada jadi aku beli deh di minimarket dekat sini. Saat aku mau pulang, tiba-tiba dua orang pria berbadan besar menghampiriku di depan pintu minimarket itu. Mereka menarikku ke arah mobil hitam yang terparkir di pinggir jalan, aku sudah berontak sekuat tenagaku namun tenaga mereka jauh lebih besar dariku. Lalu, sebelum benar-benar pingsan aku melihat ada wanita yang berada di dalam mobil itu.”
“Wanita?” Lucas mengangkat satu alisnya.
“Iya, Mas. Saat bangun aku sudah ada di dalam kamar kotor kayak nggak berpenghuni, aku nggak itu dimana tapi aku rasa itu ditengah hutan sebab jauh dari pemukiman warga dan di sekitar rumah itu terdapat pohon-pohon besar.” Kyara dengan serius melanjutkan ceritanya.
Mustahil jika gadis di sampingnya memiliki musuh sebab dari awal bertemu dengannya ia tak suka mencari masalah, tapi kenapa ia bisa di culik? Atau jangan— bilang wanita itu yang menculik Kyara.
“Setelah itu? Lo tau siapa wanita itu?” Lucas masih penasaran dengan wanita yang menculik istrinya.
Kyara menggeleng dengan mulut penuh melanjutkan ucapannya. “Uku tiduk tuhu mus.”
Lucas mendelikkan matanya dengan menghela napas sambil menggeleng-gelengkan kepala. “Kalau berbicara telan dulu tu makanan!”
Kyara menyambar gelas yang berada di hadapannya meneguk sampai habis. “Hehe, maaf mas.” Menggaruk tengkuk yang tidak gatal.
“Aku tidak tahu siapa wanita itu, namun dia terus saja menyebutkan bahwa dia adalah pacar kamu, Mas.”
“Pacar? Gue?” Tunjuk Lucas pada dirinya sendiri dan diberi anggukan kepala oleh Kyara.
“Gue nggak punya pacar!” jawabnya ketus.
“Oh atau jangan-jangan itu Sarah.” Lucas menautkan kedua alisnya, mengingat ia baru saja putus dengan Sarah.
Lucas mulai menyambungkan teka-teki pelaku penculikan istrinya, satu—persatu semua ciri-ciri tertuju pada Sarah.
“Lo masih inget ciri-ciri wanita itu?” tanya Lucas penasaran.
Gadis itu memberikan anggukan dan menjelaskan secara rinci. “Orangnya cantik, putih, rambut panjang berwarna honey golden brown, dan ada tahi lalat di sekitar bibir.”
“Benar dugaan gue.” Lucas bergumam pelan.
“Kenapa mas?”
“Engga! Kok lo bisa pulang sekarang?” Lucas melanjutkan pertanyaannya.
Dia tahu bahwa tidak mudah lepas dari wanita ular itu, sebab perempuan yang pernah dekat dengan Lucas pernah menjadi sasaran amukan Sarah. Lucas heran gadis kecil itu bisa lolos dari iblis perempuan itu.
Alis Kyara menukik dengan bibir mengerucut. “Oh jadi mas gak suka aku pulang? Ya udah sekarang aku pergi aja lagi.” Sungutnya kesal melipat kedua tangannya didepan dada.
“Dasar bodoh!” Lucas menoyor pelan kepala gadis itu. “Maksud gue, lo ditolong siapa bisa pulang?”
Kyara terkikik sendiri. “Ooh, aku berhasil kabur dari wanita jahat itu saat wanita itu membuka pintu dan berbicara sendiri membelakangi aku, aku mengambil kesempatan. Aku mengendap-ngendap kabur terus aku kunci deh dia di dalem kamar itu. hihi!”
“Pinter juga lo. Habis itu? Lo nggak dikejar sama anak buahnya? Nggak mungkin dia sendirian nyulik lo.”
“Ya dikejar lah mas, tapi aku langsung ngumpet di dalam gubuk.”
“Gubuk?” Tanya Lucas heran.
“Iya sebuah gubuk tua, ternyata gubuk itu dihuni oleh seorang pria tampan. Habis itu aku di antar nya keluar dari hutan deh.” Kyara tersenyum mengingat wajah pria tampan yang menolongnya tadi.
“Kenapa lo senyum–senyum sendiri gitu? Sakit ya lo?” Mending berobat deh.” Lucas bergidik ngeri.
“Enak aja … enggak lah mas orang sehat begini,” sungut Kyara memutar bola matanya.
“Lo ditolong dia? Gak mungkin dong pria itu menolong tanpa imbalan. Pasti dia meminta bayaran,” cibir Lucas dengan menyunggingkan senyuman.
“Pasti tubuh lo udah di cicipinya!” Tuduh Lucas. “Jadi wanita nggak ada harga dirinya.” Kembali Lucas menuduh gadis itu, bagaimana tidak dia juga seorang pria normal jika ia menolong wanita setidaknya ia mencoba tubuh wanita tersebut.
Mulut Kyara menganga lebar mendengar ucapan Lucas. “Astaga! Mas, kalo ngomong yang bener dong, aku masih suci. Lagipula pria itu baik, dia selalu memastikan aku dengan selamat. Nggak seperti kamu yang terlihat acuh saat aku nggak ada di samping kamu!” dengan napas memburu Kyara beranjak masuk ke dalam kamar tanpa memperdulikan Lucas.
*
*
*
“Woi! Buka pintu nya!!!”
“Kacung sialan! Buka pintu ini!” Sarah mengetuk kuat pintu yang di kunci oleh Kyara.
Sembari menunggu pintu terbuka Sarah berkeliling ruangan dengan napas memburu, saat berada di dekat ranjang ada suatu benda yang menarik perhatiannya.
“Apa itu?” Ia berjongkok dan memungut sebuah kartu. ‘Casa Domaine’ tulisan yang tertera di bagian depan kartu itu. “Casa Domaine bukankah ini kunci Apartemen Lucas. Gue punya rencana bagus. Haha!” Sarah mengetuk-ngetuk kartu itu di telapak tangannya dengan senyum licik.
Pintu dibuka dari luar dengan cepat ia menyimpan kartu itu di dalam tas miliknya.
“Kemana wanita itu?” menatap berang pada keempat anak buahnya.
“Maaf bos, kami nggak berhasil nangkep tu perempuan!” Baron membuka suara sementara yang lain menunduk takut.
“BODOH?!”
“Kita pulang sekarang!” Sarah berjalan lebih dulu keluar dari rumah itu.
***
Bersambung.
Jangan lupa like, comment, vote dan juga beri bintang 5 kalo kalian suka cerita ini ♥️
Salam hangat dari Amanda ♥️