NovelToon NovelToon
AFTER MARRIAGE

AFTER MARRIAGE

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Single Mom / Selingkuh / Pengganti / Cerai
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ana_nanresje

Terkejut. Itulah yang dialami oleh gadis cantik nan jelita saat mengetahui jika dia bukan lagi berada di kamarnya. Bahkan sampai saat ini dia masih ingat, jika semalam dia tidur di kamarnya. Namun apa yang terjadi? Kedua matanya membulat sempurna saat dia terbangun di ruangan lain dengan gaun pengantin yang sudah melekat pada tubuh mungilnya.

Di culik?

Atau

Mimpi?


Yang dia cemaskan adalah dia merasakan sakit saat mencubit pipinya, memberitahukan jika saat ini dia tidak sedang bermimpi. Ini nyata!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana_nanresje, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32_Kanaya atau Naraya

Ramon hanya bisa kembali mengesah saat melihat makanan Aya masih utuh dan tidak tersentuh. Semenjak Ramon membawa Aya ke mansion nya, wanita itu tidak minum setetes pun. Dia hanya duduk menghadap keluar jendela dengan tatapan kosong.

" Papi," Suara gadis kecil itu masuk kedalam gendang telinga Aya, dia ingin menoleh tapi dia urungkan. Interaksi antara Ayah dan anak itu dapat Aya lihat dari pantulan kaca riasnya.

Sungguh pemandangan yang manis, tapi dada Aya terasa sesak saat melihatnya. Gadis mungil itu memeluk kaki Ramon erat membuat Ramon meraihnya dan tersenyum hangat padanya " Sudah papi katakan jangan masuk ke kamar ini, ada apa?"

" Putri kangen sama papi," tangan mungilnya melingkar pada leher Ramon, menjatuhkan kepala pada bahu lebar papinya.

" Papi juga kangen sama kamu. Putri sudah makan?" Gadis kecil itu menggelengkan kepala " Lho, kenapa?"

" Pengen bareng sama papi,"

" Kan bisa sama mommy dulu, papinya lagi sibuk!"

" Enggak mau!" Putri kembali memeluk Ramon erat, isakan mulai keluar dari bibir mungilnya " Papi udah nggak sayang lagi sama mommy sama Putri. Hiks. Papi lebih peduli sama tante itu. Hiks. Putri nggak suka lihat tante itu disini. Hiks. Usir tante itu pi, Putri nggak suka!"

"Sssttt. Kamu bicara apa sih? Tante Aya juga ibu kamu, mami kamu."

" Nggak mau. Pokoknya mommy Putri cuma mommy Zahra. Nggak ada yang lain!" Ramon membawa Putri keluar dari kamar Aya, akan memakan waktu yang lama untuk menjelaskan pada Putri agar anak itu mengerti. Pintu tertutup dari luar membuat Aya segera melempar Vase bunga pada kaca riasnya.

Nafasnya tercekat, tangannya mengepal dengan kuat. Perubahan hormon dalam tubuhnya membuat Aya lebih sensitif. Perkataan Putri mampu mempermainkan perasaannya " kau merebut posisi anakku. Kau hanya kesalahan di masa lalunya Putri, anakku lebih berhak atas dirinya."

" Kau menginginkanku pergi? Justru kau dan mommy mu yang harus pergi dari sini!" Aya melihat pantulan wajahnya yang terbagi menjadi beberapa bagian di kaca riasnya. Matanya memerah dengan nafas yang memburu. Dalam hatinya bertekad, dia akan bertahan di mansion itu dan membuat masa lalu Ramon yang pergi dari sana.

Suara dentuman antara pintu dan dinding terdengar nyaring. Zain dan Mian sang pelaku segera menyerukan nama Kanaya saat melihat kaca rias itu sudah tidak utuh. Zain segera menghampiri, lalu memeluk erat Aya " Ay, syukurlah kamu baik-baik saja. Kakak sangat mengkhawatirkan mu!"

"Hiks. Kak Zain. Bawa Aya pergi dari sini. Hiks. Aya tidak bisa tinggal disini. Hiks. Aya tidak bisa." Aya menangis, menumpahkan cairan bening itu yang sedari tadi dia tahan. Langkah pertama yang harus dia lakukan, mendapatkan dukungan dari Zain dan Mian.

" Kenapa nangis? Apa Ramon menyakitimu?" Bibir Aya bergetar saat Zain menangkup wajahnya, cairan itu kembali lolos dari sudut matanya " Apa Aya seperti barang? Hiks. Di buang lalu diambil kembali sesuka dia? Hiks. Kak Zain, apa Aya serendah itu dimata kalian? Hiks. Aya ingin pergi dari sini. Hiks. Aya tidak bisa hidup berdampingan bersama mereka. Hiks. Hati Aya tidak sekuat yang kalian fikirkan. Hiks!"

Mian terdiam tengah berfikir dan memastikan sesuatu. Aya atau Raya? Dia tidak bisa membedakan siapa yang ada dihadapannya sekarang, tapi jika ini Aya ada sesuatu yang berbeda padanya " Kanaya," Mian memanggil, Aya menoleh dengan cepat itu tandanya saat ini benar benar Aya yang ada di hadapannya. Tapi kenapa Aya bisa mengontrol emosinya? Berbeda dengan sebelumnya Aya lebih cenderung mudah putus asa dan akan melukai dirinya sendiri jika sudah berada di titik terendah.

" Kak Mian," Kini Aya memeluk dan merajuk pada Mian " Apa Vallen baik-baik saja?" Bisiknya untuk memastikan. Mian mengangguk pelan, membuat Aya sedikit lebih lega " Tolong sampaikan pada kak Azka, berikan aku waktu untuk menyelesaikannya. Demi calon anakku, aku akan melakukan apapun untuknya!" Mian semakin dibuat bingung. Lagi dan lagi, ini bukanlah sifat Aya. Lalu apa yang sebenarnya terjadi?

Di tempat yang berbeda, pria dengan rambut pirang itu mengepal kuat tangannya. Dia baru saja mendapatkan informasi dari tangan kanannya jika Ramon membawa Aya paksa, bukan itu saja bahkan Vallen temannya juga ikut menjadi korban kekerasan dari Ramon. Pernyataan itu membuat Rai semakin marah, dia tidak bisa membiarkan Aya hidup bersama pria yang ringan tangan.

" Apapun akan aku lakukan agar dirimu kembali padaku Ay, bahkan jika nyawaku sebagai taruhannya akan ku beri asal kamu bisa hidup dengan tenang." Rai menoleh kearah foto yang terpajang di meja kerjanya. Senyum tipis dengan mata teduh, manis dan cantik itu adalah foto Aya. Rai mengambilnya, mengusapnya lembut lalu menatapnya " berikan aku waktu sebentar lagi, aku akan segera menyelesaikannya."

" Kau yakin?" Mian mengangguk, ekspresi wajahnya terlihat lebih serius dari sebelumnya " Aku yakin jika yang aku temui tadi Aya. Tapi----" Mian menjeda ucapannya " Dia terlihat seperti Raya. Sifatnya ya sifat Aya terlihat seperti Raya!"

Mendengar penuturan Mian Azka terlihat serius menanggapinya. Jika itu benar apa yang sebenarnya sudah terjadi pada Adiknya? Apakah Raya menghilang? " Kita harus memastikannya. Aku akan bertanya pada Dokter Yudha terkait perubahan sikap Aya. Jika memang sesuatu sudah terjadi padanya, maka kita harus melakukan sesuatu padanya. Bagiku, Aya adalah nomor satu."

" Lalu bagaimana dengan rencana awal kita?" Tanya Darren. Lian ikut menanti jawaban Azka, kedua pria itu menatap kearahnya " Masih banyak cara untuk menjatuhkan mereka. Dan aku pastikan dendamku, dendam kalian tetap terbalaskan!"

" Tapi Aya baik-baik saja kan?"

Mian mengangguk " Dia baik baik saja, saat ini ada Zain yang mengawasinya. Akan sulit bagi kita untuk membawa Aya pergi dari sana karena Ramon terus mengawasinya. Jika ingin, maka harus Aya sendiri yang keluar dari mansion itu agar Ramon tidak curiga."

" Rai?"

" Sepertinya kali ini diapun tidak akan tinggal diam. Aku selalu mengawasinya jika selama ini dia mengikuti gerak gerik kita."

" Apa dia tahu jika aku masih hidup?"

" Tidak sejauh itu. Dia baru tahu akhir-akhir ini, itupun karena Raya yang memberitahunya agar tidak perlu mencemaskannya!" Azka mengangguk mengerti. Dia lupa jika Raya memang menyimpan rasa yang sama seperti Aya. Pria itu benar-benar berhasil mencuri perhatian adiknya.

" Dimana Vallen?"

" Dia berada di mansion ku," Jawab Darren dengan helaan nafas " aku bersumpah akan membalaskan rasa sakit yang Vallen rasakan hari ini dengan tanganku sendiri. Bagaimana bisa pria terhormat sepertinya berani mengayunkan tangan pada wanita?"

" Kau lupa? Darah pembunuh tetap mengalir dalam tubuhnya. Jangankan mengayunkan tangannya, merenggut nyawa yang bukan haknya pun dia lakukan!" Balas Azka mengingat kehidupan dunia gelap Ramon " Sudah sejauh ini, apapun yang terjadi rencana kita harus tetap berjalan. Balas dendam kita akan segera terbalaskan!"

" Tapi Azka," Mian menyeka " Ada sesuatu yang mengganjal dalam hatiku," Tuturnya " Bagaimana nasib anak Aya nanti? Apa -----,"

" Aku tahu maksud dari perkataanmu, tapi balas dendam ini sudah mendarah daging dalam tubuhku. Tujuanku menikahkan Aya dengan Ramon tentu saja untuk melancarkan balas dendamku dan juga Aya atas kematian orang tua kami!"

" Aku tahu, tapi----"

" Semuanya akan baik-baik saja. Selama tidak ada keraguan dalam hati kita!" Ucap Azka mengakhiri obrolan itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!