NovelToon NovelToon
Netherworld Spirit Realm

Netherworld Spirit Realm

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Epik Petualangan / Akademi Sihir / Persahabatan / Roh Supernatural
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: `AzizahNur`

Di dunia di mana Spirit Master harus membunuh Spirit Beast untuk mendapatkan Spirit Ring, Yin Lian lahir dengan kekuatan yang berbeda: Kontrak Dewa. Ia tidak perlu membunuh, melainkan menjalin ikatan dengan Spirit Beast, memungkinkan mereka berkembang bersamanya. Namun, sistem ini dianggap tabu, dan banyak pihak yang ingin melenyapkannya sebelum ia menjadi ancaman.

Saat bergabung dengan Infernal Fiends Academy, akademi kecil yang selalu diremehkan, Yin Lian bertemu rekan-rekan yang sama keras kepala dan berbakatnya. Bersama mereka, ia menantang batas dunia Spirit Master, menghadapi persaingan sengit, konspirasi dari akademi besar, serta ancaman dari kekuatan yang mengendalikan dunia di balik bayangan.

Di tengah semua itu, sebuah rahasia besar terungkap - Netherworld Spirit Realm, dimensi tersembunyi yang menyimpan kekuatan tak terbayangkan. Kunci menuju puncak bukan hanya soal kekuatan, tetapi juga keberanian untuk menghadapi kegelapan yang mengintai.

⚠️pict : pinterest ⚠️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon `AzizahNur`, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 6

Wu Cheng hanya bisa menatap punggungnya yang semakin menjauh, perasaan frustrasi mulai menguasainya.

Krikk

Pintu bangunan itu berderit pelan.

Yin Lian melangkah keluar dengan gerakan yang tenang, terlalu tenang untuk seseorang yang baru saja diberitahu bahwa ia adalah kegagalan.

Wu Cheng menatapnya dengan cermat. Wajahnya tetap datar, tetapi ada sesuatu di matanya yang tidak bisa ia sembunyikan—kesedihan yang dalam, bercampur dengan keraguan.

Apakah aku benar-benar gagal?

Anak itu menunduk, menatap kedua tangannya sendiri. Tangan yang seharusnya menggenggam kekuatan, tetapi justru dipenuhi dengan sesuatu yang disebut cacat.

Wu Cheng tidak bisa menahan diri untuk tidak mendekat.

“Xiao Lian…” panggilnya dengan lembut.

Anak itu tidak menjawab, hanya menatap tangannya seolah mencari jawaban di sana.

Wu Cheng menghela napas panjang.

“Kau tidak perlu terlalu memikirkan perkataan Liang Zhen,” katanya. “Dunia ini penuh dengan kemungkinan. Mungkin, ada jalan lain yang bisa kita temukan.”

Yin Lian tetap diam.

Wu Cheng menyentuh bahunya perlahan. “Bagaimana kalau kau ikut denganku ke akademi di balai desa?”

Yin Lian akhirnya menoleh, ekspresinya penuh kebingungan.

Wu Cheng tersenyum kecil. “Aku punya kenalan di sana… seseorang yang mungkin bisa membantumu.”

Anak itu tidak segera menjawab. Matanya menatap Wu Cheng dengan ragu, seolah mempertimbangkan setiap kata yang baru saja diucapkan pria tua itu.

Wu Cheng tidak ingin memaksanya.

“Aku akan menunggumu,” katanya dengan nada lembut. “Bicaralah dengan ayahmu terlebih dahulu.”

Yin Lian sedikit mengernyit mendengar kata "ayah".

Pria mabuk itu… apakah ia akan peduli?

Namun, meskipun ada keraguan dalam dirinya, Yin Lian perlahan mengangguk.

Wu Cheng tersenyum, merasa sedikit lega.

Harapan belum sepenuhnya hilang.

Perjalanan pulang terasa lebih sunyi dari biasanya. Hanya suara langkah kaki mereka yang terdengar di jalan tanah yang mulai mengering setelah hujan semalam.

Kakek Wu Cheng beberapa kali melirik ke arah Yin Lian, yang berjalan di sampingnya dengan kepala tertunduk. Gadis itu menggenggam tangannya sendiri erat-erat, seakan ingin memastikan bahwa dirinya masih ada di sini, masih nyata.

“Jangan terlalu dipikirkan, Nak.” Wu Cheng akhirnya membuka suara, mencoba mencairkan suasana. “Kau masih muda. Masih banyak jalan yang bisa kau tempuh.”

Yin Lian tetap diam.

Wu Cheng menghela napas, lalu mencoba lagi. “Mungkin hari ini memang terasa sulit, tapi siapa tahu di masa depan—”

“Kakek,” Yin Lian tiba-tiba memotong, suaranya datar.

Wu Cheng terdiam.

“Apa di dunia ini… yang lemah akan dibuang, dan yang kuat akan disanjung?”

Langkah kakek Wu Cheng otomatis melambat. Ia menoleh ke arah gadis itu, tetapi Yin Lian tetap menatap lurus ke depan.

“Jika aku ingin menjadi kuat… aku harus sekuat apa?” lanjutnya, kali ini suaranya lebih lirih, nyaris seperti bisikan.

Wu Cheng tak langsung menjawab. Pertanyaan itu… terasa lebih berat dari yang seharusnya keluar dari mulut seorang gadis kecil.

Ia akhirnya menghela napas dan tersenyum kecil. “Xiao Lian… kekuatan itu bukan sesuatu yang bisa diukur dengan angka atau ukuran.”

Gadis itu akhirnya menoleh, matanya menatap Wu Cheng dengan sorot ingin tahu.

“Kuat atau lemah… sebenarnya bukan sesuatu yang mutlak. Itu hanya cara manusia melihat satu sama lain.” Wu Cheng berhenti sejenak, lalu melanjutkan dengan nada lebih lembut, “Yang sombong dengan kekuatannya akan selalu memandang yang lain lebih rendah. Tapi itu bukan berarti dunia ini benar-benar seperti itu.”

Yin Lian terdiam.

Ia mengingat sesuatu.

Di tempat kelahirannya… yang cacat atau yang tidak berguna akan dikorbankan. Dan yang kuat akan dihormati, dijadikan pemimpin, atau bahkan dipuja.

Tangannya terkepal.

Apakah semua itu hanya kesombongan… atau memang kenyataan?

Wu Cheng menyadari ekspresi gadis itu berubah. Ia bisa melihat bahwa Yin Lian sedang berjuang dengan pikirannya sendiri.

Ia pun tersenyum kecil dan kembali berkata, “Xiao Lian, tidak semua hal di dunia ini bisa kau kendalikan.”

Gadis itu mengangkat wajahnya, masih dengan tatapan serius.

“Dan kau… masih terlalu muda untuk memikirkan semua ini.” Wu Cheng menepuk bahunya dengan lembut. “Yang perlu kau lakukan sekarang hanyalah mencari jalanmu sendiri, bukan terburu-buru mencoba mengubah dunia.”

Yin Lian tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap Wu Cheng dalam diam, sebelum akhirnya menghela napas dan kembali berjalan.

Perjalanan mereka kembali diliputi keheningan, namun kali ini tidak terasa seberat sebelumnya.

Beberapa saat kemudian, mereka akhirnya sampai di depan sebuah rumah kecil yang sederhana. Di beranda rumah itu, seorang pria duduk di kursi kayu dengan mata terpejam.

Yin Lian memperlambat langkahnya.

Apakah dia tertidur?

Tapi sebelum ia sempat berpikir lebih jauh, pria itu tiba-tiba membuka matanya dan menatapnya dengan dingin.

“Kau terlambat,” katanya, suaranya dalam dan berat.

Yin Lian tetap berdiri di tempat, menunggu apakah pria itu akan mengatakan sesuatu lagi. Namun, yang ia dapatkan hanyalah keheningan.

Seolah kehadirannya tidak terlalu berarti.

Wu Cheng melirik keduanya, lalu menghela napas pelan.

“Dia terlambat karena hari ini ada pengujian pembangkitan spirit di sekolah.”

Pria itu tidak menjawab.

Wu Cheng melanjutkan, suaranya lebih tegas, “Meski Martial Soulnya tidak sempurna, kau harus tahu bahwa Yin Lian memiliki Innate Full Spirit Power.”

Mendengar itu, pria itu perlahan bangkit dari kursinya. Langkah kakinya tenang saat ia berjalan mendekati Yin Lian yang berdiri di samping Wu Cheng.

Namun, reaksi yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang.

Tidak ada keterkejutan. Tidak ada kebanggaan.

Ia hanya menatap Yin Lian sebentar, lalu bertanya dengan nada datar, “Jadi… lulus atau tidak?”

Wu Cheng terkejut mendengar pertanyaan itu. Ia menatap pria itu dengan tajam, merasa kesal atas sikap acuh tak acuhnya.

Yin Lian masih anak-anak. Ia baru saja gagal dalam ujian. Apakah satu kalimat dukungan begitu sulit untuk keluar dari mulutnya?

Wu Cheng menghela napas dan berkata dengan nada tajam, “Kau ini… Kenapa bersikap seperti itu? Dia anakmu, kau seharusnya lebih peduli.”

Pria itu tetap diam.

Wu Cheng melanjutkan, “Dia baru saja mengalami kegagalan karena Martial Soulnya tidak sempurna, dan kau bahkan tidak sedikitpun mencoba menghiburnya? Apa kau tidak tahu bagaimana perasaannya?”

Hening.

Yin Lian menunduk, tak berani menatap ayahnya.

Setelah beberapa saat, pria itu akhirnya berbicara.

“Martial Soul yang gagal tidak ada gunanya.”

Wu Cheng mengepalkan tangannya.

“Setidaknya, berikan dia kesempatan!” serunya. “Jangan langsung menghakiminya.”

Namun, pria itu tidak menjawab lagi. Ia hanya kembali duduk, seolah percakapan tadi tidak pernah terjadi.

Wu Cheng melirik Yin Lian, yang tetap diam di tempatnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!