NovelToon NovelToon
I Love You Abang

I Love You Abang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Whidie Arista

Salahkah jika aku menyukaimu Abang?

Kedekatan Dea dengan Abang tirinya menghadirkan sebuah perasaan yang tak seharusnya ada, sebisa mungkin dia mencoba membuangnya namun tanpa dia sadari ternyata Abangnya juga menyimpan perasaan yang sama untuknya.

Ada yang penasaran? yuk simak cerita mereka 😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

“Sit, elu kenapa lagi ada masalah, cerita dong mungkin gue bisa bantu?” tanyaku saat kami tengah bekerja di kafe, aku tidak tahan karena sejak pagi Sita lebih banyak diam dan jarang bicara.

Dia tersenyum kearahku, “Gue gak papa ko Ya, gue cuma lagi lelah aja.” ucapnya sambil mengelap meja.

“Kalau lu cape lu minta cuti aja beberapa hari, istirahatin tuh badan, tubuh juga butuh istirahat bukan cuma butuh duit.” aku mengembalikan kata-kata yang Sita katakan kemarin padaku.

“Dasar plagiat.” kekehnya. Aku ikut tertawa menanggapinya.

Hari berlalu terasa begitu sepi tanpa bisa bertegur sapa apa lagi bersenda gurau dengan Ran, ada sedikit kekosongan dalam hatiku, aku menghela nafas sambil menunggu angkutan umum yang lewat, namun setelah setengah jam lamanya aku menunggu, angkot tak kunjung datang juga.

“Angkotnya lama banget sih,” keluhku dengan jengah, “kemarin gue gak perlu mikir mau pulang naek apa, jam berapa, karena ada Bang Ran yang selalu anter jemput gue, tapi sekarang,” aku menghela nafas panjang, merasa jengah, lelah dan kesal dengan keadaan, tapi pada siapa? Pada angkot yang gak datang-datang, pada Ran atau pada diriku sendiri yang membuat Ran menjauh?

Aku berjongkok karena kakiku pegal, aku menatap malas jalanan yang dipenuhi kendaraan yang berlalu lalang, namun tak ada satupun orang yang aku kenal.

Untuk saat ini betapa aku berharap Ran datang, aku kembali menghembuskan napas kasar. Jam menunjukkan hampir pukul 22:00, tapi bahkan tak ada satupun angkutan umum yang datang, aku terlalu takut kalau pake ojek online kalau malam-malam begini apa lagi kalau tukang ojeknya cowok.

Satu unit sepeda motor tiba-tiba berhenti tepat di hadapanku, itu Ran, dia tak bicara atau membuka kaca helmnya sedikit pun.

Aku bangkit berdiri, “A–abang baru pulang?” tanyaku gugup, aku senang dia datang tapi sikapnya begitu dingin padaku bahkan dia tak menjawab sapaanku sedikit pun.

“Buruan naik, atau lu mau nginep disini semaleman!” kesalnya, nada suaranya terdengar ketus dan agak kasar.

Aku naik ke motor Ran tanpa kata, sikap dinginnya padaku seakan mampu membekukan sekitar, aku tidak suka keadaan ini, aku tidak suka Ran mengacuhkanku, hatiku sakit.

“Lu jangan salah faham, tadi kebetulan gue baru mau pulang dan Papah bilang lu belum pulang, jadi dia nyuruh gue sekalian jemput lu.” ucapnya dingin.

Aku menundukkan kepalaku, aku tiba-tiba merasa menyesal dengan semua kejadian kemarin apa lagi kata-kata yang sempat keluar dari mulutku itu pasti menyakiti hati Ran.

“Bang, maafin Dea, Dea tahu Dea salah, jangan marah lagi ya.” lrihku sambil menarik-narik saku jaket Ran pelan.

“Emang lu salah apa sama gue?”

“Dea udah salah, karena bilang kita cuma saudara tiri, maafin Dea, Bang.” tanpa terasa air mataku luruh begitu saja tanpa bisa di bendung.

“Lu gak salah ko, kita emang sodara tiri kan. Tapi yang bikin gue kesel itu bukan itu Ya,” lirihnya terdengar samar oleh angin dan deru kendaraan yang kami tunggangi.

“Abang marah karena Dea pacaran sama Davi?” tebakku.

“Ng–nggak ko, itu kan urusan pribadi lu, lagian lu udah dewasa wajar juga punya pacar.” dalihnya, namun diiringi nada gugup yang membuat aku semakin yakin dengan tebakanku.

Aku mengangkat kepalaku menatap punggung Ran, “jadi Abang udah gak marah lagi sama Dea?”

“Gue emang gak marah ko.” dustanya.

“Boong, Abang udah pasti marah.”

“Nggak!”

“Marah, Abang marah.”

“Nggak Ya.”

“Jadi Abang maafin Dea gak nih?”

“Iya Abang maafin.”

“Tuhkan berarti Abang ngaku Abang marah.”

“Iya Abang ngaku Abang emang marah, tapi sekarang Abang udah maafin kamu ko, kamu juga jangan ngehindarin Abang ya, kita akan pulang pergi bareng lagi.” ucapannya membuat hatiku benar-benar lega, seakan batu besar baru saja di angkat dari sana.

Aku tersenyum senang, “Iya Bang!”

“Janji ya!?”

“Janji!”

Pada akhirnya aku sendiri yang kembali mendekat pada Ran, aku tidak tahan dengan kemarahannya, aku tidak tahan dia menjauh dariku, duniaku tanpa Ran seperti ruangan kosong tak berpenghuni, sepi penuh kehampaan.

Kami memutuskan untuk menepi sebentar di tempat penjual jagung bakar.

“Jadi sejak kapan lu pacaran ama tuh bocah?”

“Bang ngomongnya jangan elu gue dong, Dea berasa Abang masih marah sama Dea,” keluhku dengan nada manja tanpa aku sadari.

‘Idih, suara gue ko jadi manja gini,’ ehem, aku berdehem untuk menjaga image.

“Iya iya, Abang udah gak marah ko, sejak kapan kamu pacaran sama si Davi?” Ran kembali mengulang pertanyaannya dengan nada suara yang lebih lembut.

“Waktu Dea ngomong itu kami baru aja jadian.” jelasku, aku mendengar Ran menghela nafas.

“Katanya kamu mau fokus belajar dan gak mau pacaran dulu, kenapa kamu ingkar dengan omongan kamu sendiri?” mata Ran menatapku dengan serius.

“Aku cuma penasaran rasanya pacaran itu gimana, jadi pas Davi nembak aku, ya udah aku terima aja.” ucapku ringan, aku tak menemukan alasan logis apa pun yang bisa memuaskan rasa ingin tahu Ran.

“Cuma itu alesan kamu pacaran?” aku mengangguk mengiyakan.

“Terus perasaan kamu ke dia gimana? Kamu suka gak sama dia?”

Aku berpikir sejenak sebelum menjawab, “Dea gak tahu Bang yang penting kita jalani aja dulu, lagian Davi orangnya baik ko, selama satu Minggu ini kami pacaran dia gak pernah gangguin Dea sedikit pun paling kami ngobrol lewat Chat di WA aja.”

“Ya udah kalau gitu, tapi kalau sampai dia berani nyakitin kamu Abang gak bakal tinggal diam.” ucap Ran penuh keseriusan.

Aku tersenyum sambil mengunyah biji jagung yang berhasil aku gigit dari tongkolnya, aku senang akhirnya masalahku dengan Ran selesai juga, aku memang ingin melupakan rasa cinta yang aku miliki untuk Ran, namun aku juga tak mau hubungan kami jadi seperti orang asing kembali, aku ingin Ran tetap menjadi Kakak dan orang yang bisa aku andalkan.

Kami sampai di rumah sekitar pukul 23:00. Ibu dan Pak Bagas belum tidur, tampaknya mereka tengah menungguku dan Bang Ran pulang.

“Dea! Kenapa kamu baru pulang? Kamu bikin Ibu khawatir?” kedatanganku di sambut kemarahan dan kecemasan Ibu.

“Kalian lagi berantem ya, Papah liat satu Minggu ini kalian pulang pergi masing-masing?” selidiki Pak Bagas.

“Nggak ko Pah, Ran cuma lagi sibuk aja di kampus jadi gak sempet nganter jemput Dea.” dalih Ran memberi alasan.

“Bener Ya?” Pak Bagas melempar pertanyaan padaku, dia merasa kurang yakin dengan jawaban yang Ran berikan.

“Iya Pah, kami masing-masing di sibukkan oleh tugas-tugas sekolah kami, jadi ya Dea sama Bang Ran pulang pergi masing-masing.” aku ikut berbohong.

“Sukur deh kalau gitu, Papah sempet khawatir liat hubungan kalian jadi renggang gitu, tapi sekarang Papah lega liat kalian udah akur lagi, ya gak Mah?” Pak Bagas melempar pertanyaan pada Ibuku.

Ibu hanya mengangguk sambil tersenyum, entah apa yang ada dalam pikiran Ibu saat ini, apa dia ikut senang karena hubunganku dan Ran ternyata baik-baik saja, atau justru dia ingin aku menjauh dari Ran sesuai keinginannya selama ini?

1
Susi Akbarini
sita ngerasa gak enak...


maknya menjauh...

❤❤❤❤😀😀😀😀
Susi Akbarini
lqnjutttt...

❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
maunya Ran ciuman secara gak langsyng..
rapi teenyata Dea masih malu2...
😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
lanjutttt...
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
pinter kga bersandiwara..
awal bertemu di rumah Ran ..
dia kan musuhin Dea..
apa.karena gak yeeima papanya nikah lagi...
😀😀❤❤😘😍😍😙
Susi Akbarini
kok bisa dari SMA...apa pernah satu sekolah..
tapi Dea gak tau...
pantesan Ean betah jomblo..
laahhh...
wmang nungguin Dea...
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
jafi oenasaran..
apa masalah flo dimas dan Ran..

❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
coba dea jujur ama Ean klo dah putus dari davi..
pasti Ran jujur jga klao suka ma Dea..

😀😀😀❤❤❤😍😙😗
partini
dari SMA ?
ko bisa flashback Thor
Whidie Arista 🦋: Ada nanti, tapi masih beberapa bab lagi keknya, ada di pov nya Ran🤭
total 1 replies
partini
ohhh akit 💔
Susi Akbarini
lanjuttt..
❤❤❤❤
Susi Akbarini
akakah Ran tertarik ama Flo..
😀😀❤❤❤
Susi Akbarini
waahhh..
akankah dea cemburu kalo tau flora sekampus ama Ran?
❤❤❤❤
Susi Akbarini
bolehhhh .

bolrh banget malahhh..
halal kok..
😀😀😀❤❤❤❤
Arumsari
bagus
Whidie Arista 🦋: Terimakasih Kakak ❤️
total 1 replies
Susi Akbarini
iya jujur saja...
biar gak terlambat...
😀😀😀❤❤❤
Susi Akbarini
masalah Ean..
bingung mau ngaku syka ama Dea...
😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
lanjutttttt...


❤❤❤❤❤❤❤😍😙😙😙
Susi Akbarini
cie3..
yg ketahuan jadian....

❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
semangat..

mkasi udah up banayakkkk...


❤❤❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!