NovelToon NovelToon
Jodoh Ke-2 Penyempurna Hidup

Jodoh Ke-2 Penyempurna Hidup

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mutiah Azzqa

Mia Maulida seorang wanita berusia 36 tahun dengan dua orang anak yang beranjak remaja menjalankan multi peran sebagai orangtua, isteri dan perempuan bekerja, entahlah lelah yang dirasa menjalankan perannya terbersit penyesalan dalam hati kenapa dirinya dulu memutuskan menikah muda yang menjadikan dunianya kini terasa begitu sempit, Astaghfirullahal'adzim..lirihnya memohon ampun kepadaNYA seraya berdoa dalam hati semoga ada kebaikan dan hikmah yang dirasakan di masa depan, kalaupun bukan untuknya mungkin untuk anak anaknya kelak.

Muhammad Harris Pratama seorang pengusaha muda sukses yang menikah dengan perempuan cantik bernama Vivi Andriani tujuh tahun lalu, nyatanya kini merasakan hampa karena belum mendapatkan keturunan. Di saat kehampaan yang dialaminya, tak disangka semesta mempertemukan kembali dengan perempuan cantik berwajah bening nan teduh yang dikaguminya di masa putih abu-abu. Terbersit tanya kenapa dipertemukan saat sudah memilki kehidupan dengan pasangan masing-masing?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutiah Azzqa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Vivi bersiap-siap untuk pergi ke rumah mertuanya untuk makan malam bersama, ia sedang mematut diri di depan cermin untuk mengaplikasikan serangkaian makeup di wajahnya yang cantik. Vivi memilih menggunakan dress panjang dengan lengan tiga perempat terlihat lebih sopan, rambutnya indahya dibiarkan tergerai.

Sebenarnya setiap kali bertemu mertuanya Vivi merasa khawatir dan gugup, padahal sudah tujuh tahun lamanya menjadi menantu tapi entahlah Vivi memang tidak bisa dekat dengan mertuanya sebagaimana kedekatannya dengan orang tua kandung sendiri. Bukan karena mertuanya jahat atau berlaku tidak baik kepadanya, mungkin karena ia merasa rendah diri menjadi menantu yang tidak dapat dibanggakan, ia belum bisa memberikan cucu yang diharapkan mertuanya selama ini.

Sedangkan Aris suaminya adalah anak satu-satunya mereka, keberlanjutan garis keturunan mertuanya ada pada Aris seorang dan ia sebagai isterinya belum bisa memberikan anak yang kemungkinan besar karena kekurangannya. Karena dari hasil pemeriksaan kesuburan di laboratorium, dokter menyatakan suaminya, Aris subur dan semuanya normal tidak ada kendala untuk memiliki anak. Justru kendala itu ada dalam tubuhnya, karena di dalam rahimnya terdapat jaringan miom yang membuatnya sulit untuk hamil.

Aris yang sudah selesai bersiap dari tadi duduk di sofa kamarnya menonton TV sambil menunggu isterinya berdandan, ia melihat ke arah isterinya yang ternyata sudah selesai tapi masih bengong di depan cermin seperti sedang melamun. Aris bangkit menghampiri Vivi, "Sudah selesai kok malah bengong..?"

Aris tersenyum memegang pundak Vivi dan menatap istri cantiknya dari pantulan cermin, "Ayok berangkat.."

Vivi menghembuskan nafasnya seolah ingin membuang prasangka yang ada dalam fikirannya dan mengangguk, kemudian keduanya segera meluncur pergi ke rumah orang tua Aris.

Sesampainya di depan gerbang kediaman orang tuanya, sang penjaga membukakan gerbang dan Aris membunyikan klakson mobilnya menyapa security yang berjaga dan dibalas dengan anggukan disertai tangan yang dilipat di dadanya sambil membungkuk, lalu Aris melajukan mobilnya sampai ke halaman rumah orang tuanya yang begitu luas, dengan taman indah dipenuhi berbagai tanaman hias dan bunga yang cantik tertata rapih dan terawat dengan baik.

Aris keluar dari mobilnya menggandeng mesra tangan isterinya dan langsung masuk ke dalam rumah, menemui kedua orang tuanya yang kebetulan lagi duduk di ruang tamu bersama dengan tamu seorang laki-laki paruh baya yang terlihat kharismatik sambil mengobrol dan tertawa bersama.

"Assalamu'alaikum.." Aris dan Vivi masuk dengan mengucapkan salam bersamaan

"Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh.." kedua orang tuanya dan tamu itu kompak menjawab salamnya dengan lengkap

Ayah dan ibu Aris menyambut hangat anak dan menantunya dengan tersenyum, bersalaman dan Bu Dewi tidak segan mencium keduanya sebagai bentuk rasa sayang,

"pak Ustadz perkenalkan ini anak saya satu-satunya, Aris dan ini menantu saya Vivi " ucap pak Adi memperkenalkan kepada pak Ustadz

"Aris, Vivi perkenalkan ini pak Ustadz Abdullah Karim beliau seorang ustadz yang aktif berdakwah dan berdinas di kementerian agama, beliau juga seorang konselor pernikahan"

Aris mengangguk dan tersenyum kemudian menyalami ustadz Abdullah diikuti oleh Vivi yang memberi salam dengan mengangguk dan menangkupkan kedua tangannya di depan dadanya, Aris sendiri bingung karena Ayahnya tidak memberi tahunya tentang tamu yang juga diundang makan malam bersama, Aris berfikir mungkinkah ada tujuan tertentu yang terselubung dari pertemuan malam ini ?

Begitu juga dengan Vivi yang merasa kaget ketika diperkenalkan dengan seorang ustadz yang apa tadi kata Ayah mertuanya disebutkan juga seorang konselor pernikahan? Vivi menghirup nafasnya dalam dan menghembuskannya pelan mengusir rasa gugup dan khawatirnya, karena Aris suaminya tidak memberi tahu apapun ketika mengatakan undangan makan malam mertuanya, apakah suaminya sengaja? Entahlah yang jelas Vivi merasakan akan ada hal penting yang akan dibahas pada malam ini.

Setelah berbasa-basi sebentar, Ayah Aris mengajak sang ustadz dan anak menantunya untuk memulai makan malam. Begitu banyak hidangan special yang tersaji di meja makan, tentu ini sudah dipersiapkan dengan baik oleh kedua orang tua Aris. Mereka makan malam bersama sambil berbincang ringan, membahas tentang isu-isu yang sedang berkembang di masyarakat, Ayah Aris juga menceritakan tentang pekerjaan Aris.

Setelah mereka selesai makan, Ayah Aris memulai dengan pembicaraan intinya,

"Ris, Vi ayah ini seorang yang awam tentang agama jadi Ayah mengundang secara khusus pak ustadz Abdullah ini ke rumah untuk mengkonsultasikan tentang pernikahan kalian berdua.

Maaf Vi.. sebelumnya ayah sudah pernah berbicara dengan suamimu tentang saran Ayah untuk Aris menikah lagi, dan mungkin Aris sudah membahasnya dengan kamu. Ayah fikir kalian berdua akan mempertimbangkannya, dan untuk bahan pertimbangan kalian harus faham tentang konsep pernikahan poligami dalam Islam makanya Ayah mendatangkan ahli yang bisa menjelaskannya" ucap Ayah Aris kepada anak menantunya,

"Ayah sudah sedikit bercerita tentang masalah pernikahan kalian kepada pak ustadz, silahkan pak Ustadz mohon dijelaskan kepada kami tentang syariat poligami yang benar bagaimana dalam Islam agar bisa hidup rukun dan berjalan sesuai dengan Syariat " ucap pak Adi mempersilahkan waktu kepada pak Ustadz

Dan pak Ustadz Abdullah mulai menjelaskan tentang hukum asal poligami, dalilnya dalam Al-Qur'an, syarat untuk suami yang ingin berpoligami, cara berlaku adil, sikap mental dan psikis yang harus dipersiapkan oleh isteri pertama dan kedua tentang konsep berbagi suami, implementasi poligami dalam sejarah Islam. Semua dijelaskan oleh pak Ustadz dengan detail disertai dengan contoh kasus poligami dalam masyarakat yang berhasil dan tidak, kendala dan masalah yang biasa terjadi dalam pernikahan poligami.

Sesekali Vivi dan Aris bertanya, Bu Dewi dan pak Adi juga ikut bertanya. Mereka terlibat dengan obrolan yang serius, mendalam, panjang dan lebar sehingga tak terasa sudah hampir dua jam waktu berjalan untuk mereka berdiskusi. Vivi dan Aris mendengarkan dan menyimak dengan sungguh-sungguh semua penjelasan yang disampaikan oleh pak ustadz, keduanya kadang mengangguk, menggeleng, bahkan Vivi beberapa kali meneteskan air matanya sebagai respon dari pembahasan yang begitu mendalam itu membuat Aris menggenggam erat tangan Vivi seolah ingin memberi kekuatan untuk melewatinya bersama, memberikan ketenangan dan seolah berkata semua akan baik-baik saja.

Dan akhirnya diskusi panjang itu berakhir, pak Ustadz Abdullah izin untuk pamit pulang. Pak Adi dan Bu Dewi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pak ustadz yang sudah berkenan datang memenuhi undangan mereka untuk makan malam dan sekaligus menyampaikan penjelasan dan pencerahan untuk masalah pernikahan anak menantu mereka. Pak ustadz Abdullah pulang diantarkan oleh pak Amin supir keluarga pak Adi.

Aris, Vivi dan kedua orang tuanya berkumpul di dalam ruang keluarga sejenak setelah mengantarkan pak ustadz yang pamit pulang sampai ke depan teras rumah. Bu Dewi meminta anak menantunya untuk menginap, tapi sepertinya Aris yang mengerti kondisi kegelisahan hati Vivi yang tidak nyaman memilih untuk pulang ke rumahnya sendiri dan berjanji untuk lain kali akan menginap.

Vivi menyampaikan permintaan maaf kepada kedua mertuanya untuk meminta waktu untuk mempertimbangkannya dan ingin membicarakan juga dengan keluarganya, pak Adi dan Bu Dewi hanya mengangguk setuju seraya mengiyakannya.

1
Yaky De la rosa
Saya merasa ikut diajak ke kisah ini, thor.
Stephanie Vanessa Cortez Lopez
Gak bisa berhenti baca
Mom Azzqa: Terimakasih /Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!