NovelToon NovelToon
Menggapai Langit Tertinggi

Menggapai Langit Tertinggi

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi Timur / Kebangkitan pecundang / Romantis / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: DANTE-KUN

Jiang Shen, seorang remaja berusia tujuh belas tahun, hidup di tengah kemiskinan bersama keluarganya yang kecil. Meski berbakat dalam jalan kultivasi, ia tidak pernah memiliki sumber daya ataupun dukungan untuk berkembang. Kehidupannya penuh tekanan, dihina karena status rendah, dan selalu dipandang remeh oleh para bangsawan muda.

Namun takdir mulai berubah ketika ia secara tak sengaja menemukan sebuah permata hijau misterius di kedalaman hutan. Benda itu ternyata menyimpan rahasia besar, membuka pintu menuju kekuatan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Sejak saat itu, langkah Jiang Shen di jalan kultivasi dimulai—sebuah jalan yang terjal, berdarah, dan dipenuhi bahaya.

Di antara dendam, pertempuran, dan persaingan dengan para genius dari keluarga besar, Jiang Shen bertekad menapaki puncak kekuatan. Dari remaja miskin yang diremehkan, ia akan membuktikan bahwa dirinya mampu mengguncang dunia kultivasi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 : Membayar Hutang Darah

Langkah-langkah Jiang Shen semakin dalam menembus hutan Yulong. Semakin jauh ia masuk, semakin mencekam atmosfer di sekitarnya. Di permukaan, hutan itu tampak tenang dengan cahaya matahari sore yang menembus celah dedaunan, tetapi di dalamnya, penuh dengan aura buas yang menunggu setiap saat untuk menerkam.

Sepanjang jalan, Jiang Shen bertemu dengan beberapa beast spiritual tingkat 2. Seekor serigala berkulit hitam melompat dari semak, taringnya berkilat ganas—namun satu tebasan pedangnya cukup untuk membelah tenggorokannya. Seekor ular berbisa sebesar pohon kelapa mencoba melilitnya, tapi kilatan petir dari kakinya membuat tubuhnya melesat lincah, lalu bilah pedangnya menancap tepat di kepalanya.

Satu demi satu, beast itu jatuh. Darah mereka mengalir di tanah, sementara Jiang Shen dengan tenang mengumpulkan inti jiwa dari tubuh mereka. Baginya, ini bukan hanya latihan, melainkan sumber keuntungan. Inti-intinya bisa dijual, dan ia butuh dana untuk membiayai ibunya.

Namun ketika malam mulai merayap, hutan Yulong memperlihatkan wajah aslinya. Kabut tipis turun, suara raungan dari kedalaman semakin sering terdengar, dan hawa dingin bercampur dengan aura pembunuhan. Jiang Shen tidak mundur—justru ia sengaja melangkah lebih jauh ke area yang lebih dalam.

Dan di sanalah ia melihatnya.

Sosok besar, lebih tinggi dari dua pria dewasa yang ditumpuk, dengan tubuh penuh otot kekar dan bulu gelap yang memantulkan cahaya bulan. Ekor emas panjang melambai di belakangnya seperti cambuk, memancarkan aura menekan yang membuat udara di sekitar bergetar. Sepasang mata merah menyala menatap Jiang Shen dengan penuh kebencian.

Gorila Ekor Emas. Beast spiritual tingkat 3.

Dada Jiang Shen naik turun, bukan karena takut, melainkan karena ingatan lama yang menyeruak. Ingatan tentang hari kelam empat bulan lalu—hari ketika ia pertama kali menginjakkan kaki di hutan ini.

Ia masih bisa merasakan teror itu … raungan gorila ini yang menghancurkan hati, tubuh para pengawal bayaran yang remuk dihantam tinju, dan jeritan orang-orang kamar dagang yang berakhir dengan kematian mengenaskan. Hanya dirinya yang selamat, bukan karena keberanian, tetapi karena keberuntungan.

“Kalau bukan karena kau … mungkin aku tidak akan jadi seperti sekarang.” Bisiknya lirih. Matanya menyipit, dingin, tanpa getar ketakutan. “Sudah saatnya … aku membalaskan rasa sakit itu.”

Aura Jiang Shen melonjak. Pedang pusaka tingkat Bumi miliknya—berwarna ungu gelap dengan ukiran halus di sepanjang bilah—bergetar, memancarkan energi tajam yang menusuk udara. Ia mengalirkan elemen api ke dalam pedang itu, hingga bilahnya terbakar dengan kobaran merah-oranye yang menyala garang.

Gorila itu meraung, suaranya mengguncang hutan, membuat burung-burung beterbangan panik. Tanah di bawah kakinya bergetar ketika ia menghantamkan tinjunya ke dada, lalu dalam sekejap, aura spiritual meledak dari tubuh besarnya.

Seperti yang Jiang Shen tahu, beast spiritual tingkat 3 sudah menguasai seni menyerap dan menggunakan energi alam. Tubuh gorila itu diselimuti cahaya emas samar, otot-ototnya mengeras, setiap gerakannya penuh dengan kekuatan destruktif.

Pertarungan pun pecah.

WUUUSH!

Jiang Shen melesat maju, tubuhnya dipercepat oleh petir di kakinya. Pedangnya meluncur dari samping, sebuah tebasan cepat menyambar pinggang gorila itu. Namun, tangan besar gorila yang dilapisi energi spiritual menahan bilahnya dengan keras. Percikan api dan energi berhamburan, menyalakan gelapnya hutan seperti kilatan perang.

CLANG! CLANG! CLANG!

Denting logam melawan daging yang diperkuat spiritual terdengar keras. Jiang Shen mendorong sekuat tenaga, api di pedangnya berkobar semakin ganas. Kulit gorila itu mulai terbakar, meski ia bertahan dengan kekuatan spiritualnya.

Gorila mengayunkan tinjunya. Tanah bergetar saat serangan itu meluncur, memaksa Jiang Shen berbalik dengan cepat. Ia menjejakkan kaki, petir menyambar di belakangnya, dan tubuhnya melompat ke udara. Dari atas, pedangnya kembali berayun, kali ini disertai teriakan penuh tekad.

“Teknik Pedang Matahari — Tebasan Fajar!”

Api berkobar indah dengan merah keemasan di bilah pedangnya, menghasilkan tebasan yang bahkan membelah udara.

SWISHH!

Serangan itu menghantam bahu gorila, menorehkan luka dalam yang menyemburkan darah panas. Gorila itu meraung marah, ayunan ekornya melesat seperti cambuk emas yang memecahkan udara. Jiang Shen terhantam di lengan, tubuhnya terdorong mundur, darah segar mengalir dari mulutnya.

Namun ia tidak gentar. Matanya tetap fokus, tajam, seolah dunia di sekitarnya lenyap, hanya ada dirinya dan musuh di depannya.

Pertarungan berlanjut sengit. Tebasan pedang Jiang Shen terus menekan, api di pedangnya menghancurkan pertahanan spiritual gorila sedikit demi sedikit. Setiap kali gorila mencoba menghantam, Jiang Shen menghindar dengan bantuan petir, lalu membalas dengan serangan tajam penuh kemarahan.

Hingga akhirnya, saat tubuh gorila itu mulai melemah, Jiang Shen melihat celah. Dengan sisa tenaga, ia berteriak dan mengerahkan semua api dalam tubuhnya ke dalam pedang pusaka. Bilah itu menyala seperti matahari mini di tengah kegelapan hutan.

Ia menebas dari bawah ke atas—tebasan penuh kekuatan penghancur. Pedang itu membelah dada gorila, kobaran api membakar organ dalamnya.

Raungan terakhir mengguncang hutan, sebelum tubuh besar gorila itu jatuh menghantam tanah, menggetarkan bumi dengan debu berhamburan.

Jiang Shen berdiri di depan bangkai itu, napasnya berat, tubuhnya penuh luka. Namun sorot matanya dingin dan puas. Perlahan, ia menunduk, menusukkan pedangnya ke dada gorila itu dan mengeluarkan sebuah inti jiwa berbentuk seperti bola kecil berwarna emas pekat yang berdenyut dengan energi luar biasa.

Ia menggenggam inti itu erat, menatapnya dengan senyum getir.

“Akhirnya … hutang itu lunas, dan aku berhasil mendapatkan apa yang aku butuhkan saat ini.”

1
Ani Sumarni
Lanjut 👍👍
YANI AHMAD
tersengat listrik ?? 😄😄😄🤣🤣🤣
Fitri Ayu
ternyata pertandingan acak, tiba2 langsung no urut 75
Fitri Ayu
bahasanya jadi bhs gen z ya
Ani Sumarni
Terus bantai para penjaga Istana Kerajaan Fhoniks Rajanya Ming Tianlong dan kedua Putranya ayo cepat Jiang Shen Hancurkan semuanya
Ani Sumarni
Jiang Shen benar benar nekad segala sesuatu yang menjadi tujuan pingin
Segera cepat selesai memang bagus
Tidak ingin melibatkan orang banyak
Yang akan menjadi korban
Tapi itu juga demi kepentingan umum
Masyarakat/Warga Kota/Rakyat Kerajaan Fhoniks biar hidup Tentram
Damai sejahtera dalam kehidupannya
Tidak tertindas/Tertekan oleh aturan
Kekuasaan Sang Penguasa
Kasian Ling Xuenyin lagi pula Jiang Shen kan punya banyak Sekutu Kuat
Klan Aliran putih pasti mereka juga akan membantunya
Ani Sumarni
Mei Mei masih beruntung tak langsung di bunuh oleh Jiang Shen
Tetapi Jiang Shen meminta Mei Mei
Sebagai Kompensasinya sebagai tanda penyesalan telah melakukan
Kesalahan/Penghianatan Sekarang Mei Mei harus mencari informasi tentang gerak gerik Apa yang dilakukan keluarga Raja Ming Tianlong dan para bawahannya Mei Mei harus melaporkanya Ke Jiang Shen (Papiliun Mata Terbit)
Ani Sumarni
Hampir semua orang/pelayan /Tuan
Tuan Rumah, Kantor, sebelum melayani Pembeli, Nasabah melihat dulu,penampilan kalau berdasi bawa Koper manggut2 sambil bicara ada yang bisa saya bantu/mau beli apa???
Tapi kalau lihat penampilan lusuh yang di tengteng di tangan kantong plastik kayaknya enggan berdiri/bertanya dunia dunia 🤭🤭sebegitu kah gak tau siapa yang datang itu 😄
Ani Sumarni
Lanjut
Tetap semangat💪💪 Author
Salam sehat sukses selalu Aamiin
Ani Sumarni
Karna keputusasaan Raja Tianlong
Mengadakan perekrutan/mengadakan Sayembara dengan iming2 yang menggiurkan siapa saja yang ikut bergabung perang Melawan/membunuh Jiang Shen akan di kasih kedudukan dan Koin Emas/Hadiah yang melimpah
Ani Sumarni
Sekarang Giliran Jiang Shen untuk menumpas Pohon Utamanya cabangnya sudah dipangkas tinggal
Biang kerok Pemimpin Utamanya Raja Tianlong Lengser dari Tahtanya
Ani Sumarni
Bagus sudah saatnya Klan Ming/Raja
Tianlong Lengser dari kekuasaanya
Digantikan dengan Era Baru
Pemimpin yang benar benar memajukan mensrjahterakan Rakyatnya dan dari masa penindasan
Orang2 yang berkuasa yang mementingkan kepentingan pribadi Jiang Shen Cocok menjadi Raja Fhoniks untuk massa depan lagi pula
Masih Keturunan dari Raja Fhoniks terdahulu 👍👍⭐⭐⭐⭐⭐
Ani Sumarni
Hehehe Ling Xuenyin Egonya Tinggi
Shok jual,mahal pura2 acuh padahal
Xuenyin selalu berharap dengan Jiang Shen
Ani Sumarni
Lanjut
Ani Sumarni
Sudah Jiang Shen Teutua satu habisi
Saja dan Ambil semua Cincin ruang
Cincin penyimpanan Harta Pusaka
Dan barang lain termasuk Herbal dan Koin Emasnya hehehe sikat semua untuk memperbaiki bangunan/Papiliun Mata Terbit yang rusak
Ani Sumarni
Balik badan Jiang Shen
Bunuh Tujuh Tetua Klan Ming itu
Jangan diberi kesempatan untuk hidup ke dua kalinya
Xiao Suhend
Kok gak pernah keliatan lagi anak Kesayangan patrick hong
Ani Sumarni
Lanjut
Ani Sumarni
Semangat Jiang Shen dan Lin Xuenyin 💪💪kalian pasti bisa berhasil mengatasinya
Bingwen dan 103Orang,Mendo,akan dengan penuh keyakinan percaya pada kalian berdua
Xiao Suhend
udah kayakk Qinmu aja keturunan kaisar pertama
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!