Petualangan seorang pemuda tampan melaksanakan tugas dari sang guru gaib
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Tahan
Bima terbangun di pagi hari ia melihat ibunya sedang duduk dan menatap dirinya di ranjang tak jauh darinya
" ibu , sudah bangun, kenapa ibu menatap Bima seperti itu ?" Tanya Bima bingung
"Tidak apa-apa, hanya tadi malam ibu seperti melihat badan kamu berpendar hijau bim" terang sang ibu
"Ibu bisa saja, ibu terlalu cape mungkin, jadi berhalusinasi" elak Bima, ia masih belum bisa menceritakan mimpi alam bawah sadar nya, takut di kira menghayal "Bima buatkan bubur yah buat kita sarapan" Bima beranjak dari tempat tidurnya menuju dapur
Selesai sarapan Bima mengambil buku pemberian kakek surya, halaman pertama memuat pernapasan untuk dasar tenaga dalam , Bima membaca dengan seksama lembar demi lembar.
"Aku harus mencari tempat yang sepi untuk latihan pernapasan ini" gumam nya, ia ingat pada kolam pak agung yang sepi dan terpencil dan ada gubuk kecil di sudut kolam" apa aku kesana aja yah" tapi langsung di tepisnya karena dia teringat tempat itu terkadang ada yang mancing karena kolam itu bebas untuk mancing
"Ah kenapa aku lupa sama kebun di belakang gang" Bima menepuk jidatnya. Kebun itu terkenal angker jarang ada yang lewat apalagi masuk kedalamnya karena hanya ada pohon asem yang rimbun di sana tidak ada yang lain lagi , Bima berpamitan dengan sang ibu dan langsung bergegas ke kebun ,sesampainya di sana Bima mencari tempat yang menurut nya aman dan tersembunyi, tepat di belakang pohon asem Bima melihat sebuah batu ceper yang seakan di peruntukan dirinya berlatih di sana, Bima langsung duduk dan menjalankan pernapasan yang di pelajari nya dari buku itu, pernapasan irama 2-1-2-1 namanya, tarik 6 tahan 3 buang 6 dan tahan 3, tak terasa Bima sepanjang hari hanya berlatih dari pagi sampai sore menjelang, ia merasa aneh karena tak terasa lapar atau haus padahal keringat sudah membasahi bajunya seperti terkena hujan , Bima mengakhiri latihan nya dan bermeditasi seperti yang di ajarkan di buku bila sehabis latihan di haruskan bersemedi menenangkan hati dan pikiran, setelah bermeditasi Bima pulang saat keluar dari kebun Bima melihat kiri kanan takut ada yang memergoki dirinya dan berpikir yang tidak tidak
Sesampainya di rumah Bima langsung mandi ia agak bingung dengan perubahan kulitnya yang agak bersih dan terlihat agak putih, malam hari nya Bima bersantai di teras rumah bedengnya, ia berpikir untuk seminggu ini fokus latihan dulu , untuk sekolah nya ia sudah meminta ijin sakit selama seminggu, ia memanfaatkan perkelahian nya kemarin untuk beristirahat selama 10 hari, di bantu Intan yang memberikan foto keadaan Bima saat di bawa pulang kemarin
Saat ini di rumah sakit Abdul muluk, keluarga Rio dan keluarga Idrus sedang berkumpul di ruang vip tempat dimana Rio di rawat,
Rio saat ini terbaring karena burung pipitnya di tendang oleh Bima, ia sudah mendingan tapi masih sakit kalau terlalu banyak bergerak
"Ini harus di laporkan ke kepolisian, ga bisa di biarin" ayah Rio tiba tiba bersuara agak keras
"Om yakin mau ngelanjutin ini ke jalur hukum?, karena yang memulai kami om" tanya Hendra
" ga usah khawatir, ga ada bukti yang menunjukkan kalian yang memulai perkelahian, om mau Bima dan Asep di penjara setidaknya satu tahun" tegas ayahnya Rio " jangan khawatir cctv tempat itu sudah om suruh hapus kemarin siang setelah kejadian " ucapnya bangga, ia tak tahu bila Intan sudah mengcopy terlebih dahulu cctv itu.
" kapan om lapor ke polisi nya " tanya hendra kemudian,
" setelah Rio sembuh, biar dia bisa jadi saksi, dan hasil visum sudah keluar tadi pagi. Hendra bersemangat mendengar nya apalagi idrus, mereka ingin melihat Bima mendekam di penjara
Tak terasa lebih dari seminggu Bima latihan di kebun pohon asem, ia merasa energinya penuh badannya terasa kuat tapi ringan, ia tak menyadari kalau pernapasan pertama nya dia di bantu oleh kakek surya , jadi walaupun baru seminggu latihan Bima memiliki tenaga dalam seperti 3 tahun latihan .kini tubuhnya makin berisi dan pukulan nya saat ini bisa memecahkan 5 batako sekaligus, tapi Bima tak punya jurus yang pas dengan tenaga dalam nya, ada di buku tentang jurus tapi ia belum di perbolehkan, karena untuk mempelajari jurus itu syarat nya Bima harus bisa memecahkan bata 12 susun terlebih dahulu
Bima termenung memegang surat panggilan dari polsek kedaton , yang mengharuskan ia datang besok jam 9 pagi
"Seperti nya aku harus meminta video cctv yang di Intan sebelum besok kesana" gumam Bima, Bima bingung mau minta tolong pada siapa untuk mendampingi nya esok ke polsek, ibunya ga mungkin bisa walau sudah agak membaik tapi kalau buat berjalan agak jauh akan kumat lagi , uda buyung lusa baru datang. Bukti video sudah di kirim Intan tapi ia tidak memberitahukan tentang panggilan dari pihak kepolisian, "datang aja sendiri , mudah mudahan bisa ku handel dengan video ini." gumam Bima dalam hati
Jam 8:30 Bima sudah sampai di polsek kedaton, yang berada di jalan Soekarno-Hatta, ia melihat keluarga Rio dan keluarga Idrus sudah ada dalam , ia juga melihat Asep di dampingi paman nya ada di sana
" selamat siang pak , saya Bima memenuhi panggilan dari pihak kepolisian " sapa Bima sopan , polisi yang sedang piket hanya melirik sekilas dan menyuruh Bima duduk
" karena sudah berkumpul semua , maka saya akan meninjau laporan dari bapak Aldi sekalu orang tua dari Rio korban pemukulan Bima dan asep , karena itu Asep dan Bima akan di hukum di penjara anak anak selama 12 bulan," ucap nya kemudian
Bima berdiri " maaf pak saya menyela, ini bukan pemukulan tapi saya dan Asep membela diri, kalau bapak mau bukti ini saya ada video rekaman cctv pas kejadian" Bima menyerahkan hp nya yang sedang memutar kejadian di lapangan sepakbola kemaren
Polisi itu memutar sebentar dan menghapus video itu "bukti ini palsu " ucapnya kemudian dan menyerahkan hp Bima kembali
" tapi pak" protes Bima
" diam , atau saya akan memperpanjang masa hukuman kamu" potong Polisi itu cepat
Bima mengepal kan tangannya emosi tapi ia tak bisa apa, ia hanya pasrah dan berharap keadilan akan berjalan nantinya
Bima dan Asep di giring ke sel dalam polsek , mungkin besok atau lusa baru di kirim ke lapas anak anak di tegineneng yang agak jauh dari polsek kedaton.
Bima menelepon Intan dan menjelaskan semua yang terjadi termasuk penghapusan video nya, Intan emosi dan berjanji akan membantu Bima dengan koneksi orangtua nya. Bima berterima kasih dan meminta tolong agar Intan mau menengok ibunya yang sendirian di rumahnya , tak lama hp nya di sita oleh pihak kepolisian.
Selama di sel tahanan Bima terus melatih pernapasan dan semedinya, asep juga di ajarkan pernapasan dan tata cara semedinya
lanjutkan bang dhani, semoga menjadi yang terbaik.. 👍
salam santun 🙏