NovelToon NovelToon
ADARA Warna Hidupku

ADARA Warna Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:175
Nilai: 5
Nama Author: Red sage

Kevin Xander AdiJaya adalah cowok yang sangat susah mendapatkan kebahagiaan yang tulus dalam hidupnya. Kevin selalu di setir oleh papah angkatnya sehingga membuatnya menjadi sangat muak dan memutuskan untuk pergi dari rumah.
Namun Kevin masih bertahan sejauh ini karena ada satu wanita di hidupnya, yaitu Adara Syila Alterina. Namun Kevin selalu gengsi menunjukan perasaannya kepada Dara, jadi ia selalu mencari cara agar bisa ribut dengan Dara.
Sampai suatu hari ada sepasang suami istri yang mengaku sebagai orang tua kandung Kevin, siapakah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red sage, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Telpon yang Tak disengaja

Mereka akhirnya sampai di depan gang rumah Bu Indah. Kevin berhenti, lalu turun dari sepeda. Wajahnya masih menyimpan sisa-sisa cemburu.

“Kevin!” panggil Dara dengan suara lembut ketika Kevin hendak pergi begitu saja.

“Apa?” sahut Kevin tanpa menoleh, nadanya ketus.

“Lo nggak mau bilang makasih? kan gue udah nganterin lo,” ucap Dara sambil menaikkan satu alis.

Kevin menoleh dengan wajah cemberut. “Makasih.”

Dara terkekeh kecil. “Iya, sama-sama…paan sih kayak anak kecil aja,” gumamnya pelan.

Kevin melangkah pergi sambil bergumam kesal sendiri. “Dara apaan sih, digodain Rony dikit aja seneng...”

Setelah sampai di rumah Bu Indah, ia langsung berubah. Di teras, Bu Indah sedang menjaga warung kecilnya.

“Assalamualaikum, tante,” sapa Kevin sambil mencium tangan wanita paruh baya itu.

“Waalaikumsalam. Kamu baru pulang, Kev? Langsung mandi, terus makan, ya.”

“Iya, Bu.”

Begitu masuk rumah, Kevin melihat Vellos baru selesai mandi.

“Lah, baru pulang, Kev? Tumben telat,” sapa Vellos.

“Tadi mampir beli es krim sama... ya, gitu deh,” jawab Kevin sambil menguap.

Vellos hanya tertawa. “Buruan makan, terus siap-siap. Hari ini kerja pertama, lho!”

Kevin langsung semangat. Ia mandi dan bersiap sebaik mungkin. Meski belum ada seragam, ia memakai kemeja putih dan celana hitam formal. Setelah siap, ia dan Vellos pamit kepada Bu Indah.

Mereka naik motor milik Vellos, seperti biasa Kevin yang membawa.

Sesampainya di restoran tempat kerja, Kevin langsung disambut oleh seorang perempuan muda.

“Kevin, ya?” tanya perempuan itu, tersenyum lebar.

“Iya. Kak Rani, ya?”

Rani mengangguk pelan. Tapi sejenak matanya terpaku. Kemeja putih yang dipakai Kevin menonjolkan tubuhnya yang tinggi dan atletis. Wajahnya juga bersih dan manis.

“Halo?” Kevin melambaikan tangan. “Kak?”

“Oh! Iya, maaf. Tadi... eh, iya, mari aku ajarin dulu ya.”

Teman Rani, seorang gadis bernama Amel, tersenyum geli melihat reaksi Rani yang terpana.

Sepanjang Kevin belajar, Rani tampak tak bisa melepaskan pandangannya dari Kevin. Ia seperti terpikat sejak pandangan pertama. Sementara Kevin tetap serius memperhatikan semua arahan.

Pak Bambang, manajer restoran, memperhatikan Kevin dari jauh. “Anak ini… cepat tanggap juga,” gumamnya.

Jam kerja dimulai pukul tiga sore dan berakhir pukul sepuluh malam. Meski hari pertama, Kevin menunjukkan performa yang luar biasa.

Malam harinya, mereka pulang ke rumah dalam keadaan sangat lelah.

“Aduh, Los, pegel semua badan gue,” keluh Kevin sambil menjatuhkan diri di sofa kamar Vellos.

“Wajar, Kev. Waiters tuh capeknya bukan main. Fisik, batin, mental, semua digerus,” ujar Vellos yang seorang kasir sambil tertawa kecil.

Setelah mandi, mereka bersiap tidur. Vellos menawarkan tempat di kasurnya, tapi Kevin menolak.

“Nggak enak, ntar lo kesempitan. gue di sofa aja, cukup kok.”

Saat Kevin berbaring, rasa lelah menyeruak ke seluruh tubuh. Tapi otaknya justru mengarah ke seseorang… Dara.

Ia membuka ponsel dan melihat foto profil Dara di WhatsApp. Dara tersenyum ceria di foto itu. Tapi menurut Kevin, yang asli tetap lebih cantik. Lebih hidup.

“Cantik banget, sih…” gumamnya pelan.

Tanpa sengaja, jempol Kevin menyentuh ikon telepon. Ia langsung panik dan mencoba mematikan.

“Duh, jangan nyambung dong, jangan… jangan…”

Tapi telanjur. Suara Dara terdengar dari seberang.

“Halo? Kevin? Lo nelpon gue?”

Kevin langsung terdiam. Jantungnya seperti ingin copot.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!