NovelToon NovelToon
Hamil Di Luar Nikah

Hamil Di Luar Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nafsienaff

4 Tes pek dengan harga berbeda, jenis berbeda, dan kualitas berbeda pula berjajar rapi diatas meja dengan tanda yang menunjukkan hasil yang sama.

Joana shock sampai tidak bisa berkata apa apa. Dirinya positif hamil sementara Joana sendiri baru saja putus dari pacarnya.

Sebagai remaja yang bahkan belum tamat sekolah, Joana tidak tau harus bagaimana. Di tambah lagi dengan status nya sebagai publik figur. Apa kata publik nanti jika tau bahwa Joana hamil di luar nikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafsienaff, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 5

Malam ini Joana merenung di balkon kamarnya. Joana sedang mencari solusi untuk masalahnya yang tidak bisa begitu saja Joana abaikan. Tidak ada satupun dari orang terdekatnya yang tau tentang kehamilan nya.

Takut, tentu saja Joana takut bahkan sangat. Papahnya pasti akan sangat marah dan kecewa padanya jika tau dirinya hamil. Tapi Joana juga tidak mungkin menutupinya. Joana tetap harus memberitahu papahnya tentang kehamilan nya. Apapun reaksinya nanti Joana akan menghadapinya dengan tenang.

Ting

Satu pesan masuk ke dalam ponsel Joana. Pesan itu dari sang papah yang mengatakan akan pulang dan sampai besok sore.

Joana berdecak pelan. Padahal biasanya Joana akan merasa sangat bahagia jika tau papahnya sedang dalam perjalanan pulang. Tapi sekarang Joana malah bingung.

“Papah... Maafin Ana pah...” Mendadak Joana merasakan sesak di dadanya. tangisnya pecah membayangkan papahnya yang akan sangat kecewa padanya.

Tidak hanya memikirkan tentang kekecewaan papahnya, Joana juga memikirkan bagaimana mamahnya yang kecewa padanya. Mamahnya juga pasti malu pada Tuhan karena pergaulan Joana yang begitu bebas.

“Tuhan.. Tolong jangan hukum mamah.. Mamah adalah mamah terbaik buat aku.. Aku yang salah Tuhan.. Hukum saja aku...” Tubuh Joana bergetar. Bahkan Joana meluruh ke lantai, menangis sendiri di kesunyian malam tanpa ada satupun orang yang menenangkannya.

Joana tidak menyangka akibatnya akan separah itu. Dirinya hamil namun Dante sama sekali tidak perduli. Dante bahkan sudah menjalin hubungan dengan Lea, sahabat Joana sendiri.

Joana sempat berpikir untuk kembali mendatangi Dante dan mengatakan tentang kehamilan nya. Namun setelah di pikir kembali Joana merasa itu tidak perlu. Lagi pula tau atau tidak pasti Dante tetap tidak akan perduli.

Puas menumpahkan seluruh emosi dan kesedihan lewat tangisan, Joana pun kembali bangkit berdiri. Dia mengusap kasar air mata yang membasahi pipinya.

“Enggak, aku nggak boleh lemah. Aku nggak butuh Dante. Aku harus kuat. Aku harus bisa menghadapi semua ini.” Tekad Joana kemudian.

Ibarat kata nasi sudah menjadi bubur. Semuanya sudah terlanjur dan tidak bisa lagi di kembalikan seperti sedia kala.

*****

Di tepi lapangan basket.

Siangnya Joana kembali mendapat pesan dari sang papah yang mengatakan akan tiba tidak lama lagi. Joana yang sedang berada di sekolah hanya bisa tersenyum saja. Tidak lupa Joana juga mengatakan tentang kerinduan pada sang papah dan merasa sudah tidak sabar ingin bertemu.

“Kamu disini...”

Suara Daniel membuat Joana menoleh. Joana menghela napas merasa jengah dengan Daniel yang selalu saja sok kenal padanya.

“Dari tadi loh aku cariin kamu.” Lanjutnya.

Tanpa permisi Daniel duduk disamping Joana. Cowok itu bahkan duduk menempel pada Joana yang langsung memberi jarak karena merasa risih duduk dengan orang yang menurutnya asing.

“Aku heran sama kamu. Kamu udah kaya, semuanya kamu punya. Keluarga yang lengkap dan semua yang orang lain inginkan ada di kamu. Tapi sekarang kamu sok kenal sok deket begini ke aku. Kamu mau masih terkenal ya sampai mau manfaatin aku?”

Daniel terdiam sesaat sebelum akhirnya tertawa mendengar apa yang Joana katakan.

“Kenapa malah ketawa?” Joana tersinggung karena Daniel seakan menertawakan nya.

“Oke sorry sorry.. Jadi begini Joana, kalau semisal ada gosip aku dan kamu dekat bukan nya itu malah menguntungkan kamu?” Daniel menatap Joana dengan senyuman manisnya. Cowok tampan itu sedikitpun tidak marah dengan apa yang Joana katakan.

“Apa maksud kamu?” Tanya Joana menatap Daniel kesal.

“Aku yakin kamu nggak bodoh. Kamu tau maksud aku apa. Ah ya.. Aku cari kamu karena mau kasih ini. Aku sudah pastiin itu yang paling bagus. Kamu minum rutin ya.. Aku ke kelas dulu. Ada tugas yang belum selesai aku kerjakan soalnya.” Masih dengan senyuman manis Daniel berkata.

Daniel kemudian bangkit dari duduknya dan berlalu menjauh dari Joana.

Joana menatap paperbag berukuran sedang yang di berikan Daniel padanya. Dia kemudian segera mengecek isinya yang ternyata adalah susu dan vitamin untuk ibu hamil.

“Apaan sih ini maksudnya? Nggak jelas banget tuh cowok.”

Joana merasa kesal dengan perhatian yang di berikan Daniel. Bagaimana tidak, cowok itu memberikan susu dan vitamin ibu hamil padanya saat di sekolah. Padahal bisa saja Daniel mengirim langsung ke rumah lewat jasa kurir atau ojek online.

“Dasar aneh.” Umpat Joana.

Jika saja Joana tidak sedang berada di sekolah, Joana pasti sudah membuang nya. Namun mengingat dirinya berada di lingkungan sekolah Joana tentu tidak bisa bebas membuang barang yang bisa menimbulkan kecurigaan pada teman teman satu sekolah nya.

Joana bangkit dari duduknya kemudian membawa serta paperbag pemberian Daniel dan membawanya ke kelas. Joana sangat berharap tidak lagi mendapatkan gangguan dari Lea yang terus saja meminta maaf dan memohon agar Joana mendengarkan nya.

Saat jam pulang sekolah mendadak Joana merasa tidak enak badan. Joana merasa pusing dan mual. Tidak bisa membawa mobil sendiri, Joana pun terpaksa memesan taksi.

Begitu sampai di rumah ternyata papahnya sudah sampai. Joana yang semula lemas lunglai seketika langsung semangat kembali mengabaikan rasa tidak pada badannya dan berlari memeluk sang papah.

“Joana kangen banget sama papah..” Joana memejamkan matanya dalam dekapan hangat papahnya, Thomas.

“Ya sayang. Papah juga kangen banget sama kamu. Makannya papah pulang ke Indonesia sekarang.” Balas Thomas.

Joana tersenyum. Pelukan papahnya adalah pelukan ternyaman yang selalu dia rindukan. Pelukan penuh kasih sayang juga perlindungan untuk nya.

“Nak, badan kamu panas. Kamu demam?” Thomas yang menyadari suhu badan Joana langsung melepaskan dekapannya. Dia memeriksa Joana dengan menempelkan punggung tangannya di kening Joana.

“Oh Tuhan.. Kamu sakit sayang. Ayo papah anter kamu ke kamar. Nanti papah panggilkan dokter untuk memeriksa kamu.”

Joana menurut saja. Dia pasrah saat papahnya menggendongnya dan membawanya menuju kamar. Joana selalu percaya bahwa dirinya akan selalu aman jika bersama cinta pertama nya. Saking merasa tenangnya bahkan Joana mengiyakan saja saat Thomas mengatakan akan memanggil dokter. Joana tidak berpikir tentang kehamilan nya yang bisa saja di ketahui oleh sang papah nantinya.

Pelan pelan Thomas membaringkan Joana diatas tempat tidur. Thomas melepaskan sepatu Joana kemudian menyelimuti tubuh mungil putri satu satunya itu.

“Istirahatlah. Sebentar lagi papah akan kembali dengan makanan kesukaan kamu.” Senyum Thomas berkata dengan begitu lembut dan penuh kasih sayang.

Joana hanya tersenyum dan mengangguk. Dan begitu Thomas sudah keluar dari kamarnya barulah Joana sadar. Joana memiliki masalah besar yang mau tidak mau harus di bicarakan dengan sang papah. Mungkin papahnya memang akan sangat marah dan kecewa. Tapi Joana yakin papahnya tidak akan meninggalkan nya.

“Maafin aku pah...” Lirih Joana sedih. Joana tidak bisa membayangkan bagaimana kecewanya sang papah atas apa yang sudah dia lakukan.

1
💗 AR Althafunisa 💗
kenapa ada kata yakin 😅
💗 AR Althafunisa 💗
Kenapa ada kata yakin seakan meragu, sedangkan melakukan itu hanya dengan mantannya
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!