NovelToon NovelToon
Cinta Gadis Desa

Cinta Gadis Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengasuh
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: moms arka

Nurul Aulia seorang gadis dengan tekad kuat kabur dari desa demi menghindari perjodohan dengan juragan tanah di desanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms arka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Di sebuah rumah mewah dikawasan pemukiman elit, terjadi kehebohan di karenakan seorang anak laki laki berumur 5 tahun sedang berlarian kesana kemari sambil bertelanjang, sedangkan sang suster pengasuh tengah mengejarnya, dia adalah Shaka putra dari seorang pengusaha terkenal Arjun Wijaya. setiap pagi selalu saja pemandangan ini yang terjadi di rumah ini, Shaka selalu mengerjai suster pengasuhnya, tak pernah ada yang betah bekerja menjadi pengasuh Shaka, paling lama satu bulan mereka sudah mengundurkan diri.

"Mas Shaka ayo cepet mandi, tar papi marah lho!" kata Ina pengasuhnya sambil ngos ngos an kecapean.

"hahaha......ayo kejar....ayo kejar....." sambil terus berlari shaka tertawa terbahak bahak.

"ampun mas bibi cape, bibi nyerah deh" kata bi Ina lagi

" bibi ga boleh cape, ayo cepet kejar Shaka lagi"

"Shaka" terdengar suara bariton menggelegar dari lantai atas,

seketika Shaka pun berhenti dari larinya dan menundukan kepalanya.

Ternyata sang papi Arjun Wijaya yang barusan menegurnya, dia sudah kewalahan menghadapi kenakalan anaknya, bukan hanya di rumah Shaka selalu mengerjai para pengasuhnya, di sekolah pun dia sering mengerjai teman temannya. Dan hanya dengan papinya saja dia menurut.

"ayo cepat mandi, ini sudah siang tar terlambat berangkat sekolahnya." kata papinya lagi.

sambil menuju kamarnya Shaka berkata "baik pih"

selesai bersiap Shaka keluar kamar menuju meja makan di ikuti oleh bi ina pengasuhnya, papinya sudah berada di meja makan dan sudah bersiap juga untuk berangkat ke kantor.

"ayo cepet makan, Shaka berangkatnya sama bi Ina yah di antar mang Udin, papi ga bisa antar karena papi harus miting pagi ini" kata Arjun dengan lembut.

Shaka tidak menjawabnya, dia hanya memainkan sarapannya dengan sendok,

"yaudah papi udah selesai sarapannya, Shaka di sekolah jangan nakal yah, papi berangkat dulu" ucap Arjun sambil berdiri lalu dia mencium ujung kepala Shaka.

Shaka hanya diam saja tak merespon apa pun.

Shaka sebenarnya anak yang baik, tapi karena mencari perhatian papinya dia menjadi nakal. Arjun selalu sibuk di kantor pergi pagi pulang larut malam, hampir setiap hari tak ada waktu buat Shaka anaknya, Ambar maminya Shaka Sudah meninggal sejak melahirkan Shaka, dan sejak itulah Arjun selalu saja menyibukkan dirinya di kantor, karena setiap melihat Shaka dia selalu saja teringat mendiang istrinya.

"mas Shaka ayo berangkat sudah siang" kata bi Ina

Shaka berdiri lalu dia keluar menuju mobil, tapi belum sempat bi Ina masuk "brukkk" pintu mobil sudah di tutup dan di kunci oleh Shaka

"bi Ina di rumah saja, biar aku berangkat sendiri" kata Shaka sambil menjulurkan lidahnya.

"tar papinya mas Shaka marah lho" kata bi Ina

"biarin" jawab Shaka

"jalan mang" perintah Shaka kepada mang Udin supirnya.

dengan terpaksa mang Udin menurutinya.

Tak berapa lama mobil mereka pun sampai di sekolah Shaka, dia langsung keluar mobil dan berlari menuju kelasnya. Tak berselang lama pun bi Ina sampai di sekolah Shaka, bi Ina menyusul menggunakan ojol, karena Arjun akan marah bila tahu Shaka ke sekolah tanpa BI Ina, tak hanya sekali dua kali bi Ina di tinggalin sekolah oleh Shaka, maka bi Ina sudah tahu apa yang harus di lakukan.

bi Ina duduk di bangku kecil menunggu Shaka yang lagi belajar di dalam kelas bergabung dengan ibu ibu yang lain, tapi baru saja beberapa menit dari dalam kelas ada anak yang keluar sambil menangis.

"hikhikhiiikkkk.....bu....ibu..... Shaka nakal bu....." kata anak tersebut yang ternyata Denis temannya Shaka

lalu ibunya Denis menghampiri anaknya dan bertanya "kamu di apain sama anak nakal itu?" " aku di dorong hingga jatuh Bu....' jawab Denis masih terisak

sambil bertolak pinggang ibunya Denis berucap "kebiasaan anak itu selalu saja tiap hari bikin rusuh, apa ga di ajarin apa sama orang tuanya?"

tak lama Bu guru sofi keluar dari kelas bersama Shaka. " maaf Bu tadi saya lagi memeriksa nilai anak anak, saya kecolongan anak anak pada berantem," kata Bu guru sofi

"ayo Shaka minta maaf sama Denis" lanjutnya lagi.

"alah sekarang minta maaf juga tar di ulangi lagi," kata ibunya Denis sinis.

" Bu guru aku ga mau minta maaf, karena Denis yang duluan bilang aku ga punya mamih" jawab Shaka sambil pergi ke kelas.

Shaka memang seperti itu, bila dia tidak salah , dia tidak akan mau meminta maaf.

Hampir setiap hari Shaka berantem dengan teman temannya, dia tidak mempunyai teman bermain, ga ada yang mau menemani Shaka karena mereka selalu saja di kerjain oleh Shaka.

kepala sekolah pun ga bisa apa apa, karena papinya Shaka, Arjun Wijaya adalah donatur terbesar di sekolah ini.

ibunya Denis menatap bi Ina dengan sinis dan berucap " bilangin ke majikan kamu, ajarin tuh anaknya biar ga ganggu anak orang aja."

bi Ina hanya duduk diam saja, dia ga tahu harus ngomong apa, dan memang benar Shaka nakal, dia aja kewalahan mengasuhnya.

sementara di kantor wijaya grup Ajun sedang sibuk berkutat dengan tumpukan berkas berkas yang menggunung.

"huh kapan selesainya ini, kok kaya ga abis abis sih," kata Ajun sambil menyenderkan punggungnya di kursi kebesarannya.

sedangkan waktu sudah menunjukan waktu istirahat.

"tok...tok....tok...." terdengar suara pintu di ketuk dari luar

"masuk" jawab Arjun

masuklah seorang wanita yang ternyata Santi sekertaris Ajun.

"pak apa mau makan di luar atau mau di pesankan makan siang?" tanya Santi sambil membungkuk hormat

"tolong pesankan saja Santi seperti biasa" jawab Arjun

" baik pak" ucap Santi sambil pergi undur diri

lalu Santi pergi ke ruangan OB untuk menyuruh membelikan makanan di restoran seberang kantor.

di karenakan yang tersisa di ruang OB hanya saja Nurul, jadi Nurul lah yang membelikan makanan untuk bosnya,

"nama kamu siapa?" tanya Santi kepada Nurul

"saya Nurul mba" jawab Nurul

lalu Santi menyodorkan uang beberapa lembar kepada Nurul, dan menyuruhnya membelikan makanan di restoran seberang kantor.

"tolong kamu belikan makan siang buat bos yah, dan kalau sudah selesai kamu langsung antar ke ruangan bos" ucapnya

"bilang saja ke pelayan restorannya, makanan yang biasa di pesan oleh tuan Arjun" tambahnya lagi

" baik mba" jawab Nurul sambil mengangguk tanda mengerti.

setelah itu gegas Nurul pergi membeli makan siang buat bosnya.

"tok....tok....tok...." pintu ruangan Arjun ada yang mengetuk

lalu Arjun berdiri dari duduknya dan membukakan pintu, ternyata yang mengetuk pintu adalah Nurul.

"tuan ini makan siangnya" kata Nurul sambil menyodorkan bungkusan makanan.

tapi Arjun tidak mengambilnya, dia malah menuju sofa dan duduk di sana

"kamu siapkan makanannya" ucap Arjun memerintah

" nyuruh baik baik kan bisa, sombong amat sih mentang mentang bos," Nurul menyiapkan makanan di meja sambil menggerutu di dalam hatinya.

"kamu OG baru yah? Tanya Arjun menyelidik

"iya tuan baru beberapa hari" jawab Nurul sambil menunduk

Arjun hanya manggut manggut saja

" yaudah kamu boleh keluar" lanjut Arjun.

Nurul pun langsung pamit dari ruangan bosnya menuju pantry.

1
Harlintjes Lakapi
mana kelanjutannya ?
Giselle Bustamante
Pusing kepala baca cerita ini, tapi tetap seru. Teruslah menulis, author!
Dzakwan Dzakwan
Jelek, bosen.
C S Rio
Wuih, seru abis!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!