Di seluruh alam semesta ini banyak sekali mahkluk hidup, termasuk manusia. Tapi ini bukan tentang kisah manusia melainkan kisah sang NPC Dewa yang berkelana ke berbagai Dimensi dan bertemu banyak makhluk hidup, YA anda tidak salah baca! Disini memang akan menceritakan NPC Dewa.
Kisahnya berawal dari dimensi (dunia) para dewa mulai hancur gegara kekuatan misterius yang membuat retakan besar dan banyak di dimensi para dewa.
Bagaimana para dewa bisa mengembalikan dimensi mereka menjadi utuh kembali?
Segera baca novel ini untuk mendapatkan lanjutannya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AHMU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DUNIA PENUH DENGAN TIPU DAYA
Pagi hari telah tiba dengan iringan suara ayam berkokok yang terdengar dirumah para petani. Para petani bangun dipagi hari untuk mengurus tanaman padi mereka di persawahan. Para warga juga bangun dipagi hari untuk melakukan aktivitas mereka masing-masing.
Di suatu tempat di dalam akademi.
"Uaaaaahhhh! Selamat pagi Arinka! :)" Ucap Arelia yang bangun lebih dulu lalu menyapa Arinka yang bangun setelah Arelia bangun.
"Pagi Arelia:)" Mereka pun bangun dari tempat tidur lalu berjalan menuju pemandian air panas di Akademi mereka.
"Hei Arinka! Apa kau melihat Flavio kemarin malam?" Tanya Arelia yang saat ini berendam di air panas (ONSEN).
"Tidak, memangnya kenapa?" Jawab Arinka yang berada di samping Arelia.
"Tidak apa! Hanya khawatir sedikit."
"Heeee!! Apa kau menyukainya?" Tanya Arinka sambil menggoda Arelia yang saat ini tersipu malu akibat pertanyaan Arinka.
"Iiiih imutnya Kalau sedang malu!!" Saking imutnya Arelia, Arinka yang menahan dirinya untuk tidak memeluk Arelia dari tadi itu pun langsung memeluk Arelia yang masih tersipu malu. Arinka merasa kalau oppai milik Arelia lebih besar darinya itu langsung meremas remas oppai Arelia dengan sentuhan yang berurutan, dari menggenggam dengan keras lalu dengan lembut dan setelah itu mencubit cubit puting Arelia yang sudah tegang.
Arelia menahan suaranya untuk tidak mendesah tapi cubitan dari arinka sangat nikmat, dia sedikit tidak bisa menahannya, "ahh!!" Terdengar suara Arelia yang lembut membuat Arinka semakin bersemangat dan mereka pun melakukannya dengan waktu yang lama.
*****
Di kamar PVP
Alevia bangun dengan wajah pucat saking brutalnya Flavio saat di ranjang. Rambut Alevia yang berwarna ungu itu terlihat berantakan dengan wajah yang cantik, hidung mancung, bibir yang seksi, dan mata yang berwarna ungu, tubuh yang ramping, dada yang lumayan besar dan pantat yang padat.
Alevia melihat seorang laki-laki berambut pirang disampingnya itu masih tertidur lelap dengan wajah yang sedikit tersenyum, "Sayang ayo bangun!." Beberapa menit kemudian Alevia merasa aneh dengan Flavio yang dari tadi tidak bangun-bangun, dia berkali-kali memanggil Flavio yang belum bangun juga.
Lalu tak lama setelah itu terdengar suara tepuk tangan dari sudut ruangan yang agak gelap, Alevia yang mendengarnya pun menoleh ke arah suara tepukan tangan itu dan dia melihat ada seorang laki-laki yang berambut sama dengan Flavio.
Betapa terkejutnya dia melihat itu.
"Sepertinya kau sangat menikmatinya." Ucap laki-laki tersebut dengan wajah yang tersenyum sinis kepada Alevia.
"Ke... Kenapa kau??" Kata Alevia yang terkejut melihat seorang laki-laki tersebut yang ternyata adalah Flavio.
Flavio:"Kenapa aku ada disini!? Yaa karena kau sendiri yang mengajakku ke kamar ini!"
Alevia:"Ta...tapikan kau ta....tadi malamkan sedang bercinta denganku."
Flavio:"HAH! Kapan?".vio menjawabnya dengan nada datar.
Alevia:"Apa maksudmu kapan? Jelas-jelas kau bercinta denganku semalam. Apa kau ingin bilang kalau aku hanya berhalusinasi. Lalu mengapa kau yang ada disitu malah ada di sampingku?"
Flavio:"sihir tingkat 10 ,KLONING."
Alevia:"Apa? tingkat 10, KLONING,sihir yang bisa membuat diri sendiri menjadi dua itu?" ucapnya dengan penuh terkejut.
Flavio:"TEPAT!"
Sistem:"Dasar payah!"
Flavio:"Hah! Kau bilang aku payah."
Sistem:"iya! Memangnya kenapa?mau berkelahi ayo sini maju-maju!"
Flavio:"Hei-hei-hei kenapa kau jadi pemarah begitu kemarin-kemarin kau tidak seperti itu?"
Sistem:"Salahmu sendiri yang membuat ku tidak bisa tenang dan ingin balas dendam terus kepadamu."
Flavio:"Haaaaaa! memangnya apa salah ku sampai-sampai kau ingin balas dendam kepada ku. Sepertinya aku tidak pernah melakukan apapun kepadamu."
Sistem:"ADA!!!"
Flavio:"Kapan,dimana,mengapa,siapa, bagaimana,...........!!!!!!"
Sistem:"akh!!! Sudahlah! Lebih baik kau pikirkan masalah yang ada di depanmu saat ini."
Flavio:"Hemm! Masalah!" Melihat Alevia yang terdiam mematung di kasur.
Flavio:"Hei, apa kau masih sadar?" Menepuk pundak Alevia dengan pelan dan Alevia tersadar dari lamunannya, Lalu melihat ke arah Flavio yang tepat berada di depannya.
Alevia:"Eh! Apa yang..?" melihat kiri dan kanan.
Flavio:"Apa dia jadi gila gara-gara kloning ku agak ganas ya!"
Sistem:"Agak ganas apanya. Jelas-jelas dia hampir pingsan gara-gara kloninganmu itu tau!"
Flavio:"Mungkin kau ada benarnya."
Alevia:"anu...! Apa kau punya pacar?"
Flavio:"Eh! Hah! Kenapa! Apanya!....... EEEEEEEHHHHHHHHH! Oi oi oi sistem apa kau mengerti maksudnya!"
Sistem:"Maksudnya kau bodoh karena gak paham maksudnya gob**k".
Flavio:"iya makanya aku bertanya karena aku tak begitu paham maksudnya."
Sistem:"Maksudnya adalah dia ingin jadi pacarmu bodoo."
Flavio:"Jadi begitu, oke sekarang aku paham."
Flavio:"Tidak ada, kenapa?" Jawabnya dengan santai.
Alevia:"Kau tau kan kalau kloning mu itu bercinta denganku dan aku kewalahan menghadapinya dan sekarang benih kloning mu yang tidak lain dan tidak bukan adalah benih mu. Ada pada dalam vagina ku. Jadi mungkin nanti kedepannya aku akan menjadi seorang ibu. Karena aku akan menjadi seorang ibu berarti jika ada ibu ada juga ayah. Karena ini adalah benihmu berarti kau akan jadi ayah dari anak ini dan karena ini terlalu mendadak jadi kita akan mulai dengan berpacaran dulu untuk meyakinkan orang tua kita lalu kita pun akan menikah."
Flavio:"Panjang juga kata-katanya."
Sistem:"Salahmu sendiri yang memainkan perasaan wanita."
Flavio:"Kau tenang saja, benih kloning ku itu tidak akan membuatmu menjadi seorang ibu."
Mendengar hal itu Alevia memasang wajah sedihnya.
"Ta....tapikan kau juga harus bertanggung jawab karena sudah merebut keperawananku."
Ucap Alevia yang meneteskan air mata. Flavio yang mendengarnya langsung menggaruk kepalanya karena bingung apa yang harus ia lakukan selanjutnya.
"Bagaimana caranya bertanggung jawab?"
Alevia tersenyum lebar dan langsung berbicara, "Nikahi aku."
"Apa kau bercanda?" Vio sangat terkejut mendengarnya namun vio hanya bisa tersenyum.
Flavio tersenyum untuk membuat Alevia menyerah tapi itu tidak mengurungkan niatnya untuk menikah dengan Flavio.
"Apa kau tidak ingin menikahi seorang gadis yang sudah ternoda oleh sebuah tubuh kloning HMM???" Tanya Alevia yang masih menangis.
"Bukannya tidak ingin tapikan..."
"Apaaaaaa kenapa berhenti hmmm?" Alevia mendekati vio dari posisi duduk menjadi berdiri itu mendekatkan wajah nya ke vio.
"Eeeee anu apa ya" Jawab Flavio yang tersenyum kaku.
"Apanya? Coba jawab apanya?" Tanya Alevia yang semakin mendekatkan wajahnya ke vio.
"Eee aduh gimana ya ya...tapikan... !" Flavio teringat Arelia dan Arinka.
"Aaaaaa! Aku baru ingat kalau aku sudah ada calon dua orang." Mendengar hal itu Alevia mengerutkan keningnya.
"Apa kau pernah berhubungan seks dengan pasanganmu?"
[GLEK!]
Suara tegukan air liur Flavio, dan yang saat ini berkeringat dingin.
Flavio:"Apa terkadang manusia selalu seperti ini?"
Sistem:"PENYESALAN SELALU DATANG TERAKHIR."
Flavio:":("
Flavio:"Be...belum." Vio menjawabnya dengan gugup.
Alevia:"Berarti karena aku sudah berhubungan seks denganmu berarti aku seharusnya lebih dari calon istri kan?"
Flavio:"ii...ii....iya mungkin!"
Alevia:"Jadi seharusnya aku sudah menjadi istrimu lebih dulu dari calonmu itu."
karena Alevia yang tetap keras dengan keyakinannya vio pun memutuskan untuk menyerah.
Flavio:"Oke-oke aku menyerah kau menang." mengangkat kedua tangannya seperti orang menyerah.
Alevia:"HI-HI terima kasih sayang." Alevia pun memeluk erat-erat tubuh Flavio selama beberapa menit.
*******
Di tempat Arelia dan Arinka berada sekarang.
"Hah bosan sekali! Kenapa disini sepi ya padahal kemarin kita liat di tempat pendaftaran sangat banyak orang yang ingin mendaftar ya." Ucap Arelia yang saat ini duduk bersama Arinka.
"Mungkin mereka kelelahan mungkin sehabis berjalan jauh!" Jawab Arinka yang sedari tadi makan permen karet.
"Mungkin kau ada benarnya hahhh." Mereka pun terdiam disana selama beberapa menit. Disaat mereka terdiam mereka mendengar pengumuman.
((PERHATIAN KEPADA SEMUA MURID UNTUK BERKUMPUL DI LAPANGAN UTAMA ))
Beberapa menit kemudian semua murid berkumpul di lapangan utama yang luas.