Gara gara terjebak hujan semalaman, membuat hidup ku jungkir balik alias berubah total.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jee Jee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12
...
...
Aluna melotot kaget mendengar ucapan Gavin.
harus nya dia yang di bawa pengajian karena tidak jelas sekali, Aluna beneran tak habis pikir dengan Gavin.
Pergi pake gojek saja jadi permasalahan menurut nya. harus nya dia senang uang nya tak perlu habis di jajanin si cewek jelek ini kan?
Apakah bener Gavin paham agama? apa dia beneran paham tentang pernikahan? pertanyaan itu berputar di otak Aluna.
atau mungkin gavin punya alasan lain? gak hanya gavin yang jengkel. Aluna lebih jengkel kepada nya
"sebenarnya apa tujuan kamu? " tanya Aluna jengkel
"tujuan apa? "
"menikahi dengan ku? " tanya Aluna heran
"bukan nya kamu tau sendiri, kita nikah karena apa? karena siapa? " ucap Gavin jengkel
"aku tau itu, tapi kenapa? sampai bikin buku nikah? " ucap Aluna melirik nya dengan wajah yang yang penuh kecurigaan
"Ya karena biar kamu sadar kalau sudah menikah! gak usah bersembunyi dibalik nikah sirih! giliran kamu sudah jadi istri sah kenapa masih ragu? " ucap Gavin menatap Aluna
"aku gak yakin! jujur aku tidak pernah percaya sama kamu! mana ada laki laki mau menikah perempuan jelek seperti ku ini,.. aku dekil kan? ku gak suka merawat diri.. dan gak ada laki laki yang mau sama wanita seperti itu.. jangan kan menikahi, membayangkan saja mereka jijik.. kecuali ada alasan lain" ucap Aluna mengeluarkan uneg uneg nya.
"namun tidak salah! tapi sayang nya aku sudah menikahi kamu! dan lagi aku tidak pernah jijik! " ucap Gavin membuat Aluna geleng geleng
perdebatan itu makin sengit
"iya, karena itu kamu memanfaatkan keadaan kan? kalau tidak punya alasan lain lalu kenapa kamu selalu memaksa? " tanya Aluna jengkel
"memanfaatkan apa? apa yang perlu aku manfaat ka dari kamu? apa kamu beneran gak ngerti soal pernikahan.. jujur saja aku jadi ragu kamu seorang muslim atau bukan" ucap Gavin menyentil harga diri Aluna,
sungguh Aluna benci itu, meski dia tidak taat agama. tapi dia berusaha untuk mendekat kan diri kepada Tuhan
"alasan kamu selalu itu? gak usah meragukan agama orang lain! yang jelas jelas kamu memanfaatkan pernikahan ini agar kamu tidak perlu menikahi perempuan lain.. karena kamu impoten kan? atau kamu suka sesama jenis kan? " ucap Aluna angkuh membalas menghina Gavin
Gavin melongo mendengar perkataan Aluna yang jahat sekali, heh bagaimana laki laki yang gaga perkasa ini di bilang penyuka sesama jenis?
oh impoten? sungguh keterlaluan, jadi selama ini dia merasa kalau Gavin ini impoten dan penyuka sesama jenis.. makanya Aluna jadi ilfeel? Gavin tak habis pikir
Gavin berusaha menguasai keterkejutan nya, smirk muncul di bibir nya
"impoten? kamu mau tau seberapa impoten nya suami mu ini? jadi karena itu kamu menolak ku terus? " ucap Gavin tertawa kecil
Aluna menjadi panik sendiri melihat smirk sang bos seakan memangsa nya saat ini juga
Gavin mendorong aluna. membuat nya terjatuh di atas sofa itu, tampa aba aba menindih Aluna membuat perempuan itu shok
Gavin melumat bibir Aluna dengan paksa. memegang kedua tangan nya agar tak bisa memberontak. lutut nya tepat di tengah selangkangan aluna membuat pergerakan perempuan itu terkunci.
Aluna yang kaget mencoba melepaskan diri, tapi usaha nya sia sia. gavin malah menggigit bibir nya membuat bibir itu terbuka sempurna, dengan leluasa Gavin bermain lidah di sana. Aluna ingin berteriak tapi tidak bisa.
menyadari aluna kehabisan nafas, Gavin melepas ciuman nya.
"heh, istri kamu mau begini kan? kamu menolak ku karena kamu pikir aku impoten? tenang saja, kamu akan melihat pria impoten yang tidak normal itu hari ini" bisik Gavin, tepat di telinga AlunaAluna yang memberikan waktu Aluna mengambil nafas
"engga.. tolong lepasin aku" ucap Aluna mata nya berkaca kaca
"kenapa, aku bukan pria bajingan! ini semua hak ku kan?. aku bebas melakukan apa saja terhadap tubuh ini" ucap gavin memburu,
Gavin terpancing dengan tuduhan murahan itu, seakan lupa mereka ada di mana. rasa jengkel dan kesal itu berubah menjadi hasrat yang membara. sesuatu sudah mengeras di bawa sana,
lagi lagi Gavin mencium Aluna, Gavin sadari ini gila, sejujurnya Gavin menjadi candu terhadap bibir mungil Aluna, tangan nya perlahan melepaskan cekalan nya pada Aluna. bibir mereka terus menyatu, tangan nya sudah nakal meraba sesuatu disana.
perlahan tangan nya menelusup kedalam rok meraba paha mulus itu, sungguh Gavin tidak tahan.
Tok.. tok.. tokk
"oh shit! " umpat Gavin kesal.
Gavin melepas kan Aluna dari kunjungan nya. wajah Aluna memerah menahan malu, rasanya ingin menangis tapi bohong jika dia tidak menikmati permainan Gavin.
"sembunyi lah di bawah meja" ucap Gavin membenarkan pakaian ya.
Aluna tampa berkata apa apa lari ke bawah meja, membenarkan baju nya yang berantakan. untung saja Gavin tidak melihat kebawah, kalau tidak sudah pasti Gavin melihat dada nya yang putih itu tersingkap
wajah Gavin memerah, sungguh kesal dengan orang yang mengganggu kegiatan nya.
Gavin membuka pintu, wajah nya tampak dingin membuat Menejer keuangan itu merinding. Begitu juga dengan Ares yang berdiri di samping pak Menejer
" ada apa! "
"ini data yang bapak minta"
"taru disitu nanti saya periksa"
"kalau tidak ada lagi cepat lah keluar dari ruangan saya" ucap Gavin melirik menejer itu
menejer itu membungkuk
"Permisi pak" laku pergi meninggalkan Gavin dan Ares disana
"Tumben nih kunci pintu?" tanya Ares gak tau sopan santun
"suka suka gua"
"ck.. lu kenapa sih! akhir akhir ini mood lu jelek? " tanya Ares
"ayo deh men! makin dewasa makin kalem bukan makin kejam aja lu! gak liat menejer keuangan sampai ketakutan gitu" ucap Ares ngakak
"terus lu mau apa ke sini? " tanya Gavin melirik Ares
"kanjeng ratu mengamuk, sebulan lebih lu gak nginjakin kaki di rumah! " ucap Ares
"ngapain sih! harus nya dia tau kenapa gua gak mau pulang" ucap Gavin jengkel
"kangen lah! ngapain lagi? oh iya, nanti malam lu harus pulang.. ada acara makan malam di rumah lu! " Ares memberitahu, wejengan dari kanjeng ratu
"hm" ucap Gavin kemudian fokus kemeja kerja nya.
"ngapain lu masih disini? mending lu kerja sono! mau makan gaji buta lu? " ucap Gavin mengusir Ares
"hadeh, bentaran doang bos" ucap Ares bangkit dan keluar
Aluna deg degan dari tadi, perasaan nya menjadi tak karuan. takut ketahuan, posisi nya yang gak banget membuat nya menelan luda sendiri. bisa bisa nya mata melirik sesuatu yang jelas di depan nya.
"keluar, gak ada siapa siapa" ucap Gavin
Aluna keluar dari persembunyian nya. tampa berkata apa apa meninggalkan Gavin yang duduk di singgah sana nya itu.