NovelToon NovelToon
Vivian: Perempuan Di Ujung Harapan

Vivian: Perempuan Di Ujung Harapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Trauma masa lalu / Chicklit
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nysa Yvonne

Akibat salah bergaul dan tidak pernah mendengarkan nasehat orang tua. Vivian, baru saja duduk kelas 3 SMP mendapati dirinya tengah hamil. Vivian bertekad akan menjaga bayi tersebut tanpa ada niat sedikit untuk membuangnya. Vivian sangat menyayanginya, janin tersebut adalah darah dagingnya dan Aksel, mantan pacarnya. Disisi lain, hal yang paling Vivian hindari adalah Aksel. Vivian cukup menderita, Vivian tidak ingin Aksel masih dalam bayangnya.

Mereka masih sangat belia dan Aksel adalah anak laki-laki yang bisa menghilang seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Sedangkan Vivian seorang perempuan, yang menghadapi berbagai stigma masyarakat. Vivian memiliki tekad bahwa selagi otot yang kuat, tulang yang keras dan otak yang cerdas untuk mencukupi kebutuhan anaknya, dan yang terbaik untuk anaknya.

Lalu bagaimana Vivian melalui semua ini? Bagaimana dengan kedua orang tuanya?

Yuk ikuti kisah perjalanan, perjuangan serta tekad Vivian dalam Novel ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nysa Yvonne, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6-Seakan Dunia runtuh

"Ya tuhaan, aku harus bagaimana ini hiks..." tangis Vivian pecah melihat hasil dari alat tersebut. Menunjukkan garis dua, itu hal yang tak pernah Vivian inginkan selama ia masih sekolah, kini inilah yang terjadi.

"Ak-- Aku tidak mungkin menyembunyikan hal ini, bagaimana cara aku mengatakannya pada Papa dan Mama. Mereka pasti kecewa sama Aku. Hiks..." ucapnya lirih diiringi tangis pilu.

Vivian tak ingin larut dalam kesedihannya ia yakin ini cara tuhan membuatnya harus tetap kuat. "Oke... Baiklah aku akan akui semuanya kepada Papa dan Mama. Mau itu Papa dan Mama mau ngusir aku sekalipun Aku akan terima, Aku ikhlas..." ucapnya penuh tekad sembari menghembuskan nafas, berpikir bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Keesokan Harinya

Ting... Ting... Denting antara piring dan sendok terdengar dari dapur mereka, tampak keluarga harmonis itu menikmati sarapannya dengan hikmat. Namun ditengah-tengah hikmatnya itu, Vivian seperti tidak nyaman dan segera berlari ke wastafel dekat dapur tersebut. Ia mengeluarkan isi perut yang tak enak tersebut.

"Pa... Kenapa anak kita pa?" ucap Mariana bertanya pada sang suami, yang bertanya kondisi Vivian dengan prihatin. Karena mereka tidak dapat melihat kondisi Vivian sekarang, mereka tetap melanjutkan makannya. Namun sang Ibu khawatir, akhirnya menghampiri Vivian ke dapur. Namun tak dapat diduga-duga....

"Pa... Papa kesini pa... Vivi... Vivian anak kita Pa... Hiks...." Bu Mariana teriak histeris sambil memeluk tubuh Vivian yang tergeletak dilantai. Vivian tak kuat lagi menahan bobot badannya, akhirnya pingsan.

Dengan tergesa-gesa Pal Christian pun mengusul keduanya alhasil Pak Christian pun tidak kalah kaget dengan penampakan disana. "Ya Tuhan... Nak... bangun Nak... Ini Papa..." Pak Christian menepuk-nepuk pipi Vivian, dan melakukan upaya supaya Vivian cepat sadar. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.

"Ya udah kita kerumah Ma" ucap Pak Christian dan dianggukkan oleh Bu Mariana. Akhirnya mereka semua berangkat menuju ke rumah sakit terdekat.

Dalam Perjalanan

Mobil berjalan dikendarai oleh Pak Christian sendiri. Bu Mariana masih menangis histeris dan melakukan upaya supaya putrinya itu siuman. "Ya tuhan Nak... bangun... Jangan bikin Papa dan Mama khawatir nak... Kalo kamu sakit kenapa nggak bilang-bilang ke Mama dan Papa nak... Huhuhu..." raungan Bu Mariana terdengar sangat pilu. Begitulah keduanya sangat menyayangi Vivian.

Sesampai di rumah sakit "Dok.. Suster... Tolong putri saya, dia tidak sadarkan diri!" ujar Pak Christian dengan berteriak. Penangan dilakukan cepat melalui UGD. Vivian langsung ditangani dengan sigap.

"Bapak dan Ibu tunggu diluar kami akan segera memeriksa keadaan anak Bapak dan Ibu..." ucap salah satu suster yang menanganinya dan dituruti keduanya. Mereka menunggu kabar dari hasil pemeriksaan Vivian didalam.

"Pa... Semoga Vivian baik-baik aja ya Pa..."ucap Mariana berlinang air mata. "Iya Ma... Anak kita baik-baik aja..."jawab Christian menguatkan sang istri. Tak berselang lama Dokter pun keluar dan Vivian sudah ditangani dan dibawa ke rawat inap.

"Orang tua dari saudari Vivian?"panggil sang dokter. "Saya dok..."jawab Christian cepat. "Baik, Bapak silahkan ikut ke ruangan saya..."ucap dokter tersebut dan berjalan keruangannya. "Ma kamu temani Vivian ya... Papa ikut dokter sebentar" ucap Christian sembari mengikuti langkah dokter tersebut. Mariana juga mengikuti Vivian yang dibawa ke ruang rawat inap.

Ruang Dokter

"Baik pak, perkenalkan saya Dokter Farhan."ucap dokter Farhan sembari berjabat tangan dengan Pak Christian. "Silahkan duduk pak"ucap dokter Farhan kembali untuk mempersilahkan pak Christian.

"Sebenarnya ada apa dengan Putri saya Dok?" tidak sabaran Pak Christian memulai percakapan. Dokter Farhan hanya menghela nafas panjang. "Kondisi Putri Bapak sebenarnya sangat rentan. Apa bapak tau bahwa Putri Bapak hamil?" ujar Dokter Farhan yang tak pernah diduga oleh Pak Christian.

Deeeggh.... Dada Pak Christian terasa seperti dihantam batu yang besar.

"Ap- apa maksud Dokter?"ucap Christian lirih sembari memegangi dadanya. "Maaf pak, apa bapak baik-baik saja?"dokter Farhan yang sedari tadi diam memperhatikan Pak Christian dengan raut wajah yang menyembunyikan sakitnya. "Ti- tidak Dok, Saya baik-baik saja... Lanjutkan penjelasan anda terkait Putri saya" ucap Christian kembali dengan menghela nafas panjang.

"Baik pak kalau begitu, sebenarnya putri bapak sedang hamil muda. Di usianya sekarang sangat rentan sekali dan bahkan bisa mengancam nyawanya. Usianya tidak cukup matang untuk kehamilan yang ia rasakan saat ini. Beruntung bapak dengan cepat membawa putri bapak ke Rumah Sakit. Jika tidak... entah apa lagi yang terjadi pak. Putri bapak sedang mengalami guncangan emosional dan stres akut, mungkin karena kehamilan ini pak, saya paham situasi putri bapak saat ini. Putri bapak sangat lemah saat ini, jadi saya minta bapak sebagai orang tua harus bisa menjaga kestabilan emosi anak bapak. Agar hal yang tidak diinginkan bisa kita hindari..." penjelasan Dokter Farhan yang cukup panjang, sebentar terjeda. "Saya juga sudah merujuk anak bapak ke dokter Obgyn, untuk mengetahui kondisi anak Bapak lebih lanjut. Saya harap Bapak bisa menerima rezeki yang di titipkan tuhan untuk anak bapak. Baiklah itu saja yang bisa saya sampaikan pak. Marii..."

Usai dari ruangan dokter Farhan, Christian diam membisu hatinya berkecamuk. Antara marah, sedih, takut dan juga kecewa yang bercampur menjadi satu. Disatu sisi Vivian adalah putri yang sangat ia sayangi dan ia banggakan dan di sisi lain ia tidka bisa membenarkan kenakalan yang telah Putrinya lakukan, sehingga menyebabkan hal seperti ini. Inilah yang tidak ia inginkan. Ia cukup overprotektif kepaada sang Putri tapi masih saja bisa kecolongan.

"Ya tuhaan... Apa dosa yang pernah saya lakukan sehingga engkau memberikan saya cobaan seperti ini...." Christian duduk di lorong rumah sakit itu sambil menenangkan dirinya. Dunia terasa runtuh, dirinya sangat rapuh saat ink. Dadanya serasa sakit, penyakit lamanya kambuh kembali, tapi ia harus kuat dan mencoba mengikhlaskan apa yang sudah terjadi. Ia harus menunggu penjelasan dari Vivian nanti.

Setelah dirasa cukup tenang Christian segera menelpon sang istri.

"Halo Ma... Papa udah selesai bicara dengan dokter, ruangan Vivian ada dimana ya Ma?"tanya Christian pada sang Istri.

"Ya Pa... Ruangan Vivian ada di ruang Anggrek No ×× dekat kamar Melati" jawab sang Istri.

"Oke ma... Papa segera datang kesana. Tunggu ya Ma..." setelah itu Pak Christian mematikan ponselnya bergegas ke ruang rawat inap Vivian.

Ruangan perawatan Vivian

Terlihat Vivian masih damai dalam tidurnya dan tangannya dialiri infus untuk menguatan tubuhnya. Vivian sekarang ini tidak baik-baik saja untuk itulah dirinya masih terlelap karena efek bius yang diberikan dokter tadi, supaya mempercepat pemulihan Vivian.

"Gimana Pa? Apa penjelasan dokter tentang Vivian Pa? Penyakit apa yang Vivian derita Pa?" rentetan pertanyaan yang dilontarkan Mariana khawatir, sedangkan yang ditanya hanya diam dan tak bisa menyampaikan apapun. Sedari ia datang dirinya hanya bisa memegang dadanya yang sakit dan terus diam dengan mata yang berkaca-kaca.

"Baiklah kalo Papa masih syok, sini biar Mama baca sendiri diagnosis Vivian Pa..."ucap Mariana mengalah, yang ia pikir suaminya sedang menenangkan diri karena syok apa yang terjadi tentang kesehatan putrinya.

Setelah membaca, lembar demi lembar tersebut, membuat Mariana marah dan matanya sangat tajam mengarah ke Vivian yang tertidur sembari bertanya "Pa... Ini nggak mungkin kan?..." tanyanya tak percaya.

1
Jeje
Next
IamEsthe
"Maksud lo apaan, Sel?"
IamEsthe
berlari dan berteriak...
tanpa tanda koma. tanda koma sbg penghubung dua kalimat biasanya pada kata penghubung akan tetapi, meskipun, walaupun, melainkan, sedangkan dll.
IamEsthe
dipanggil, bukan di panggil.

harus tau penggunaan kata 'di' sbg penunjuk dan sbg kata kerja
Nysa Yvonne: Okee kak, terimakasih atas perbaikannya kak, sangat berguna sekali ilmunya🤗
total 1 replies
IamEsthe
"Yang, tunggu,"
Nysa Yvonne: Okee kak, terimakasih atas perbaikannya kak, sangat berguna sekali ilmunya🤗
total 1 replies
Serena Serenity
Kira-kira berapa tahun ya jarak antara Alexander dan Olivia?
Nysa Yvonne
Halo guys, jika ada kritik dan saran pada penulisanku silahkan di komen ya guys, aku sangat membutuhkannya saat ini, terimakasih🤗🤗
Harmoni_ny
Kai sepertinya...
Nysa Yvonne: Terimakasih sudah mengunjungi karyaku, ikuti terus ceritanya ya...🤗🤗
total 1 replies
Bidak Catur
Serem juga papanya Aksel, nggak kebayang Ibunya pasti tersiksa kaya Vivian deh, bahkan bisa jadi lebih parah dari itu...🤔(jidi pinisirin.../Hey/)
Nysa Yvonne: Terimakasih sudah mengunjungi karyaku, ikuti terus ceritanya ya...🤗🤗
total 1 replies
Serenarara
Kelas 3 SMP gw lagi resep nonton film barbie loh. /Shy/
Nysa Yvonne: Haha bener banget, tapi lingkungan sekolah gw emang dah gak aman gitu dulu, tapi gw nonton dance practice blackpink... Jadi nylis salah satu pengalaman lingkungan sekitar juga/Hey/
total 1 replies
Zilong Epic Abadi
Wait, kenapa nih kok sampah dibilang Vivian oleh ibunya sendiri ya?
lunaa~✯
Hai kak aku mampir,yuk mampir juga di novel' ku jika berkenan 😊
Serenarara
Aksel mau tanggung jawab nggak ya?
Serenarara: Paling nggak kirim duit aja dah buat nafkah anak. Bikinnya mau die
Nysa Yvonne: Kalo tanggungjawab bagus juga sih, tapi masalahnya kan Aksel sendiri rada-rada gitu orangnya, dan Vivian kayaknya nggak bakalan mau tinggal bareng dia./Frown//Frown/ Rumit sekali hubungan mereka....
total 2 replies
Zilong Epic Abadi
Lanjutkan....
Bidak Catur
Suka ceritanya, lanjutkan👍
MailsukaMeimei
Lanjutkan kak...
Xavier
🔥🔥🔥
Harmoni_ny
Keren ceritanya, semangat kak dalam berkarya🔥🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!