Kean tak seberuntung kakak-kakaknya, yang menemukan jodohnya dengan mudah, Kean berkali-kali gagal menikah bahkan yang terakhir di khianati wanita yang di cintainya dengan tulus.
Lelah mencari jodoh hingga usianya semakin matang Kean nyaris menyerah dan justru di jodohkan dengan gadis desa pilihan Bundanya.
Lentera si gadis miskin yang menjadi tulang punggung keluarganya, kehidupannya tak seberuntung gadis-gadis yang lain, namun semua itu berubah ketika bertemu dengan Bunda Mutia sebagai Bosnya. Akankah Kean mau menerima jodoh dari bundanya??? Bisakah dirinya hidup bahagia dengan gadis desa pilihan ibunya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Permintaan sang Bunda
Kean jenuh, berkas-berkas di hadapannya membuat dirinya seperti robot namun itu lebih baik dari pada dia pulang dan bertemu sang Bunda ataupun Melani.
Baru saja Melani berkelebat dalam benaknya, orang itu tiba-tiba menghubungi dirinya namun Kean tak mau menemui gadis itu lagi.
Ah gadis, Kean tak yakin Melani masih gadis setelah menikah dan hari itu terjadi di apartemen miliknya, membayangkan saja membuat Kean kesal.
Kean panggil Rudi melalui panggilan lalu tak lama kemudian Rudi sang sekretaris itu pun datang menghadap dirinya.
"Ya Bos, ada apa ya?" Tanya Rudi setelah masuk ke ruangannya.
"Tolong jual apartment ku dan carikan urus kepindahanku ke apartemen yang baru." Kata Kean.
"Baik Bos, ada lagi??" Tanya Rudi sembari menatap Bos sekaligus sahabat sedari SMA itu.
"Kita liburan gitu yuk Rudi, bebasin pikiran kita dari tumpukan kertas ini." Kata Kean.
Kean merasa hidupnya terlalu datar, Kean ingin hal baru yang bisa membuat dirinya lupa tentang perasaannya.
"Bos masih patah hati??" Tanya Rudi sebagai sahabat.
"Kamu tau kan bagaimana aku??"
"Sedari dulu aku selalu berusaha membatasi diri dengan wanita. Setiap aku dekat dengan wanita tak pernah aku main-main, aku selalu serius, sayangnya mereka selalu tak bisa sesuai harapan ku.
Kata Kean sambil menaruh kepalanya di meja, Rudi merasa prihatin dengan sahabatnya itu, Rudi tau setiap wanita yang dekat dengan Kean selalu orang yang berkelas sebelumnya, namun kebanyakan dari mereka tak mau menjadi seorang ibu rumah tangga, sementara Kean ingin istri yang bisa mengurus segala hal di rumah tangga semacam ibunya.
Sebenarnya tak muluk-muluk, Kean hanya ingin apa yang melekat pada diri dan tubuhnya juga masuk dalam perutnya itu hasil dari tangan istrinya, dan dia nyaris menemukan itu dalam diri Melani namun sayang gadis itu telah mengkhianati dirinya.
"Bagaimana kalau kita ikut balap kuda? Memanah??" Tanya Rudi yang di jawab gelengan kepala Kean.
Kuda dan panah adalah hari-harinya saat liburan sudah terlalu biasa baginya, Kean ingin hal yang baru namun dirinya tak ingin yang terlalu beresiko.
"Balap???" Tanya Rudi lagi.
"Sebenarnya kamu ngajak liburan apa tanding sih??" Kean kesal dan Rudi hanya bisa garuk kepala karena jujur dia tak ingin liburan dan meninggalkan istrinya terlalu lama.
"Maaf Bos, istriku kasian jika di tinggal terlalu lama." Jujur Rudi pada akhirnya yang kemudian di balas cibiran Kean.
"Ya sudah keluar dan urus pesanku tadi." Putus Kean lalu Rudi pun pamit undur diri.
Tak lama kemudian, Bunda Mutia menghubungi dirinya, kali ini Kean malas menerima karena akhir-akhir ini yang selalu diucapkan bahas pasti tentang jodoh pilihannya.
📞" Assalamualaikum Kean sayang." Salam Bunda Mutia lembut.
📞" Walaikumsalam Bunda Sayang." Balas Kean sama lembutnya.
📞"Sayang, kali ini saja bisakah kamu menolong Bunda??" Tiba-tiba Bunda berkata hal itu membuat Kean mengerutkan keningnya.
📞" Ada apa bun??"Tanya Kean sedikit khawatir.
📞" Bunda minta kamu datang bersama Bunda Ya besok pagi kerumah seseorang." Mohon Bunda Mutia lembut.
Kean paling tak bisa menolak Bunda yang sudah membesarkan dirinya dengan penuh perjuangan dan kasih sayang itu, Kean tak ingin membuat Bunda Mutia sedih.
📞" Bantu ibu untuk pindahan keluarga karyawati Bunda, kasian ibunya sakit, Bunda ingin dia tinggal di dekat kebun bunga agar mudah bagi dia mengawasinya." Kata Bunda Mutia menjelaskan.
Sejujurnya Kean tak ingin namun untuk bilang tidak mengapa terasa berat, Kean pun akhirnya memilih mengiyakan meski berat.
📞"Iya deh bun." Ucap Kean berat.
📞" Alhamdulillah, terimakasih Kean sayang." Bunda nampak bahagia mendengarkan jawaban Kean setelah itu menutup salam dan akhirnya Kean mendesah, apakah liburannya yang dia inginkan adalah mengikuti kemauan Bunda pada akhirnya.
...****************...
Up sedikit Kak semoga masih setia menanti ya. 🙏😍😍😍
lanjut aku baca cerita Faiza dan Zein 👍
Terima kasih author dan sehat sehat juga untuk author nya 😍😍
Sudah lounching kah buku nya Faiz dan Zain ??