NovelToon NovelToon
Salah Kamar

Salah Kamar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Cinta setelah menikah / Percintaan Konglomerat
Popularitas:107.4k
Nilai: 5
Nama Author: Qinan

Rupanya salah masuk kamar hotel saat liburan membuat Gia Adrian harus rela terjebak dalam sebuah pernikahan konyol dengan pria asing dan begitu juga dengan Gio Hadikusumo terpaksa menerima pernikahan tersebut padahal dirinya merasa tak melakukan apapun.

"Aku tidak mau menikah dengan gadis manja dan liar sepertinya," ucap pria tampan nan macho dengan pandangan sedingin es gunung himalaya tersebut.

"Ck, kamu kira aku juga mau menikah dengan pria dingin dan kolot sepertimu? hidupku pasti akan penuh sial nanti," umpat Gia menolak mentah-mentah pernikahannya. Ia masih sangat muda dan masih ingin bersenang-senang.

"Pokoknya kami tidak ingin menikah, kami hanya salah masuk kamar!" ucap mereka bersamaan saat kedua orangtuanya memaksakan sebuah pernikahan demi menjaga nama baik keluarga masing-masing.

Gia anak gaul metropolitan, kaya raya dan manja serta gemar hang out bisakah bersatu dengan Gio pria kepulauan yang dingin dan serius yang selalu menjunjung tinggi adat istiadat keluarga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gara-gara sebotol minuman

Pepatah mengatakan jangan pernah mencoba hal baru jika belum siap dengan resikonya seperti halnya dengan tiga gadis yang nampak tak berdaya akibat minuman yang baru pertama kali mereka konsumsi tersebut, niat hati hanya ingin mencoba sebagai perayaan hari terakhir liburannya namun siapa sangka ketiganya merasa tertantang untuk terus mencobanya hingga pada akhirnya tumbang tak berdaya.

Sebelumnya Gia dan teman-temannya mencoba-coba memesan minuman berakohol yang mungkin masih asing bagi mereka, satu teguk masih membuat mereka penasaran dan kembali mencobanya lagi sampai sebotol minuman yang mereka pesan telah tandas tak bersisa.

Kemudian ketiganya pun sepakat untuk memesan lagi botol kedua karena botol pertama tak begitu berefek, botol kedua habis tubuh mereka terasa seperti sangat ringan dan karena penasaran mereka kembali memesan botol ketiga hingga kini ketiganya nampak menyerah. Tubuhnya mulai tak bertenaga, pikirannya terus melayang dan suasana hati pun menjadi baik namun tanpa mereka sadari beberapa pria asing mulai memperhatikan mereka dari tempat duduknya.

"Aku benar-benar tak kuat berdiri," racau Gia yang nampak menjatuhkan kepalanya diatas meja begitu juga dengan kedua sahabatnya dengan keadaan yang sama seperti dirinya.

Sebelumnya mereka hanya ingin mencoba namun karena rasa penasaran tadinya yang hanya sebotol minuman kini nampak 3 botol telah kosong tak bersisa.

"Nona, club mau tutup bisakah kalian segera meninggalkan tempat ini." ucap seorang pelayan beberapa saat kemudian saat mendatangi meja mereka.

Malam telah menunjukkan pukul 2 dini hari dan pengunjung club pun satu persatu telah meninggalkan tempat tersebut namun tidak dengan ketiga gadis itu yang nampak setengah sadar di kursinya dan enggan pergi.

"Mau tutup? benarkah?" Nadia yang hampir tak sadarkan diri segera mengangkat kepalanya yang terasa berat menatap pelayan itu.

"Benar nona, apa kalian bisa bangun sendiri atau butuh bantuan kami?" tawar pelayan tersebut karena biasanya mereka akan mendapatkan tip lebih jika menolong para pengunjung yang sedang mabuk untuk mengantarnya menuju tempat penginapannya namun tiba-tiba nampak 3 pria mendatangi meja mereka.

"Biar kami saja," ucap mereka dengan suara beratnya seraya menarik pelayan itu menjauh.

"Tapi tuan ..." pelayan itu kembali mendekat tapi salah satu dari pria tersebut memberikannya beberapa lembar uang lantas menyuruhnya pergi dari sana.

Kemudian ketiganya kembali fokus kepada para gadis yang nampak tak berdaya dihadapannya itu.

"Dimana kalian menginap biar kami antar?" ucap salah satu dari mereka, seorang pria tampan berbadan tegap dengan potongan rambut cepak.

"Benar nona club sebentar lagi akan tutup," imbuh pria lainnya dengan rambut curly sedikit panjang yang diikat ke belakang dan diangguki seorang pria yang berdiri disebelahnya.

Nadia yang menyukai para pria tampan pun langsung tersenyum menatap ketiganya. "Tentu saja, kami benar-benar payah." ucapnya menyetujui penawaran mereka.

"Aku bisa sendiri," Moana nampak berusaha bangun namun tubuhnya terlalu lemah hingga membuatnya hampir jatuh jika saja salah satu dari mereka tak segera menopangnya.

"Apa kamu baik-baik saja?" ucap pria tersebut.

"Terima kasih," sahut Moana seraya memegang bahu pria itu untuk menopang tubuhnya yang lemah.

"Nona ayo ku bantu," kini giliran seorang pria mengulurkan tangannya untuk membantu Gia bangun dari kursinya namun gadis itu langsung menepis tangannya dengan kasar.

"Aku bisa sendiri," ucapnya dengan tatapan kurang ramahnya.

Gadis itu memang tak pernah pacaran atau disentuh oleh pria berbeda sekali dengan kedua temannya yang sudah beberapa kali putus cinta hingga membuat mereka tak mempermasalahkan hal tersebut.

Gia berusaha bangkit namun hampir terjatuh hingga membuatnya kembali duduk di kursinya, sial tubuhnya benar-benar lemah belum lagi kepalanya yang terasa berat dan juga pening. Ingin sekali ia segera pergi tidur diatas kasurnya yang empuk.

"Nona dimana kamarmu biar ku bantu?" pria itu kembali berusaha membantu Gia beranjak namun lagi-lagi gadis itu menepis tangannya.

"Jangan sentuh aku!" ucapnya sedikit menaikkan suaranya lantas kembali berdiri dengan berpegangan kursinya.

"Ayo Gi kita pergi dari sini!" ajak Nadia yang telah digandeng oleh seorang pria begitu juga dengan Moana meninggalkan bar tersebut.

Kini tinggal Gia yang berusaha jalan dengan memegang kursi dihadapannya bersama seorang pria yang masih setia menunggunya sedangkan temannya yang lain telah pergi meninggalkannya.

"Ayo nona biar ku bantu," ucap pria itu lagi namun lagi-lagi Gia menolaknya.

"Pergilah, tinggalkan aku!" ucapnya disisa-sisa kesadarannya sembari berusaha melangkah sempoyongan.

"Tidak nona, bagaimana mungkin aku meninggalkan mu katakan kamu menginap di kamar berapa?" pria itu tak menyerah dan justru kembali membujuk gadis itu seraya mencoba memegang kedua bahunya.

"Lepaskan!" Gia langsung menatapnya tajam.

"Apa kamu tidak tahu siapa aku? aku adalah putri orang terkaya di ibukota berani menyentuhku akan ku pastikan kehilangan tanganmu esok hari," imbuhnya melayangkan ancaman hingga membuat pria tersebut langsung menelan ludahnya lalu menjauhkan tangannya bahkan dalam situasi seperti ini gadis itu belum kehilangan kesombongannya.

"Jadi apalagi yang kamu tunggu, pergilah!" usir Gia seraya menunjuk kearah pintu dan mau tak mau pria asing tersebut terpaksa pergi dari hadapannya.

"Dasar pria tak bermoral berani sekali menyentuhku," gerutu gadis itu seraya mengibas-ibas lengannya seakan ingin menghilangkan sentuhan pria tersebut kemudian ia pun kembali melangkahkan kakinya keluar dari tempat tersebut.

Dengan langkah sempoyongan Gia nampak menggunakan dinding sebagai pegangan tangannya agar tidak terjatuh, teman-temannya benar-benar tega meninggalkannya. Setelah keluar dari lift gadis itu pun segera menyusuri lorong menuju kamarnya.

"136," gumamnya ketika berhenti tepat didepan sebuah pintu.

"Ini 6 atau 9," imbuhnya lantas berbalik badan menatap pintu yang ada dibelakangnya.

"139," gumamnya lagi ketika melihat nomor pintu lainnya.

Sepertinya alkohol juga mampu membuat pandangan matanya terganggu karena sulit sekali membandingkan dua angka tersebut, ketika melihat salah satu pintu tersebut yang nampak tak tertutup gadis itu pun segera membukanya.

"Mereka benar-benar ceroboh kenapa tidak mengunci pintunya," ucapnya seraya melangkah masuk lantas menutupnya dari dalam.

Ruangan nampak temaram dan gadis itu pun segera berlalu menuju kasur yang ada didalam sana lalu merebahkan tubuhnya karena sudah tak bisa menahan rasa kantuknya lagi, alkohol tidak hanya membuat tubuhnya tak berdaya namun juga melemahkan pikirannya dan semoga saja esok hari saat terbangun tak terjadi penyesalan hanya karena sebotol minuman.

1
sutiasih kasih
nungguin upnya...
༄༅⃟𝐐Dena
tak ada di undang2 lanang dilarang nyapu/Joyful//Joyful//Joyful/
༄༅⃟𝐐Dena
wadoww disuruh poligami 😂😂😂
Ari Atik
oh...jangan main2 sama gea tante....
karna dia punya 1001 cara untuk melawan.../Chuckle//Tongue/
Ari Atik
astaga gea....

itu sangkar burung..
ya besar lah,lawong burung nya juga besar/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
rekomendasi banget ini lagumu gia
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
mertua pemalas ngarepin menantu tuk jadi babu
Retno Harningsih
lanjut
love_me🧡
🤣🤣🤣🤣dari awal sudah kocak sampai sekarang tetap kocak, hampir setiap bab akhir" ini selalu bikin ngakak
nyaks 💜
apanya yg besar Gi?? 🤣🤣🤣🤪
nyaks 💜
ni anak gak ketukar kan di rumah sakit pas dia lahir?? 🤣🤣🤣 perasaan emaknya kaga gini² amat deh dlu 😂
nyaks 💜
🤣🤣🤣🤣
nyaks 💜
ahayyyyyy 💃💃💃🤣🤣
nyaks 💜
yahhhhh 🤣🤣🤪
Oma Gavin
wkwkwk pikiran gia langsung traveling gara" jemur celdam gio, itu nyanyian gia liriknya keren habis bisa dipatenkan lagunya gia ntar di akui nala lo 🤣🤣🤣
mukeseh hidayati
seketika otakku ikut traveling gi 🤣🤣🤣
mukeseh hidayati
auto ngakak sama anake gerald yang satu ini 🤣🤣
zenara
apanya yang besar Gea 🤭🤭 spell donk jadi penasaran 🤭🤭🫣
love_me🧡
🤣🤣🤣tahu lanang ya kamu 😅😅
gpp gi lanang juga couse suamiku juga nyapu kog, bantu" istri🥰
mukeseh hidayati
gia 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!